apa jadi nya semula hanya perjalan bisnis malah di gerebek paksa warga dan di nikahi dwngan ceo super galak???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fuji Jullystar07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 6
Sesampainya di vila, Calista langsung menuju kamar. Rasa lelah membuat kelopak mata nya berat,dan hendak berbaring .Namun, suara berisik dari arah halaman membuatnya mengerutkan dahi.
Dengan rasa penasaran, ia keluar dan mengikuti sumber suara ke halaman depan.
“Bapak lagi ngapain?” tanyanya sambil mengucek mata.
Arsenio menoleh, tersenyum ringan. “Calista, saya ganggu tidur kamu, ya? Saya lagi bikin camping BBQ. Mau gabung?”
Api unggun menyala hangat, bara di panggangan berdesis ketika lemak daging meleleh. Udara malam yang dingin terasa kontras dengan aroma bakaran yang menggoda.
Calista menarik kursi kayu, duduk sambil memeluk gelas minuman hangat. Ia mengenakan jaket tipis, rambutnya sedikit acak-acakan karena baru bangun.
Arsenio terlihat jauh lebih santai dari biasanya. Baju formalnya sudah diganti sweater abu-abu dan celana training, tapi aura dingin dan wibawanya tetap terasa.
“Makan yang banyak, besok kita bakal sibuk,” ucap Arsenio sambil membalik daging di atas bara api.
Calista mengangguk. “Saya ngerasa kayak hewan ternak yang dikasih makan banyak buat diambil tenaganya.”
" Hewan ternak mana yang makan banyak kaya kamu? " Ejek arsenio
" Eh....gajah, harimau, kudanil mereka makan banyak loh ? "
Arsenio mengkat alis " Kamu serius bandingin diri kamu dengan harimau dan kudanil? "
" Saya bukan binatang pa " Calista cemberut mengebungkan pipinya sehingga terlihat lucu di mata Arsenio dan tertawa
" Nah gitu dong pak ketawa jangan cemberut aja teman saya pada takut "
" Emang nya saya setan "
" Bapak mungkin lebih mirip vampir setan ganteng, setau saya gak ada setan seganteng bapak "
Arsenio makin tertawa lepas " Kamu ini,ada ada aja,bisakah kita ngomong santai tanpa embel embel bapak? "
Mengentikan makan daging nya
" Agak sulit di kabulkan sih, mana berani saya manggil nama kesatu,bapak sudah tua ke dua bapak atasan "
" Saya masih muda, umur saya 26 thn "
" Emang nya penting pak bicara baku atau santai artinya sama aja "
Arsenio menatapnya dalam diam, seolah sedang menimbang sesuatu. “Menurut kamu?”
" Emm entah lah pak, yang pasti saya lagi nikmati bintang di langit, jarang jarang kan lihat bintang begitu banyak, kalau di kota mana mungkin sebanyak ini " Menatap langit dengan tersenyum cerah
" Iya indah banget " Menatap Calista.
" Wah wah pak kita beruntung banget lihat ada bintang jatuh buruan bikin permohonan " Calista buru buru memejamkan mata arsenio yang lihat hanya tersenyum melihat ekpresi Calista, begitu Calista akan membuka mata arsenio buru buru memejamkan mata, lalu membuka lagi
" Tadi bapak doa apa? " Tanya Calista kepo
" Arsen "
" Hah "
"Panggil aku ka Arasen jangan panggil bapak ketika kita berdua"
Calista hanya terdiam " Hmm "
" Ucapin "
" Hah "
" Panggil aku arsen "
" Bapak kenapa sih "
" Arsen "
" Huh, iya arsen " Arsen menahan senyum nya
Tanpa Calista sadari, gelas minumannya perlahan semakin kosong.
" Mau minum lagi? " Arsenio langsung menuangkan minuman hangat dari termos ke cangkir Calista.Arsenio sudah memastikan isinya mengandung bantuan kecil yaitu obat tidur dengan efek lambat.
Beberapa menit berlalu. Calista mulai menguap, tubuhnya tampak lebih berat dari sebelumnya.
“Pak… saya ke kamar duluan ya,” ucapnya dengan suara mengantuk
Arsenio berpura pura mengerutkan dahi. “Eh… bisa bantu saya sebentar? Kepala saya agak pusing…”
Calista segera berdiri. “Serius, Pak? Pusingnya gimana?”
“Panas… agak mual. Mungkin kecapekan,” jawabnya, berdiri perlahan sambil pura pura limbung.
Tanpa ragu, Calista menuntunnya masuk ke kamar.
Calista kembali dari kamar mandi membawa baskom kecil dan handuk basah. Ia duduk di tepi ranjang, memeras handuk, lalu menempelkannya ke dahi Arsenio.
“Pak, Bapak harus tidur istirahat biar sakitnya sembuh "
Arsenio hanya menggumam, matanya setengah terpejam. Calista tak menyadari tubuhnya makin lemas. Obat tidur yang tadi perlahan mulai bereaksi. Tangannya melemah, dan akhirnya ia tertidur dalam posisi duduk, kepala bersandar ke sisi tempat tidur.
Arsenio membuka mata perlahan, sorot matanya berubah. Hangat menguap, digantikan oleh dingin yang terkontrol.
Dengan tenang, ia mengangkat tubuh Calista dan membaringkannya di atas kasur. Ia mengambil selimut tipis, lalu menutup tubuh tapi tak langsung pergi.
Pandangan Arsenio menelusuri wajah Calista yang tertidur lelap. Ia mengusap rambut gadis itu pelan, lalu berdiri, melepas sweater nya hingga hanya menyisakan kaus dalam yang menempel di tubuh tegapnya.
Ia meraih ponsel, lalu menekan nomor yang sudah dihafalnya.
“jalanin rencana ” ucapnya singkat. Tatapannya kembali ke arah tempat tidur.
Beberapa menit kemudian, Arsenio naik ke atas kasur, berbaring di sisi Calista. Ia menarik tubuh gadis itu ke dalam pelukannya, seperti seseorang yang enggan melepas sesuatu yang selama ini hanya bisa ia lihat dari jauh.
“Selamat tidur, Calista,” bisiknya. “Kamu nggak tahu seberapa lama saya nunggu momen ini,kamu harus jadi milik saya ”
____
Brak!!!
Suara dobrakan pintu mengema di ruangan kamar villa nya. membuat Calista tersentak terbangun, jantungnya berdengup kencang, saat melihat sekumpulan warga berkerumun di ambang pintu, dengan wajah penuh amarah.
Tapi lebih mengejutkan lagi, di sebelah nya Arsenio CEO nya yang galak yang selama ini ia hindari dan hal paling bingung pria ini bertelanjang dada.
" BERANI SEKALI KALIAN BERASUSILA DI DESA KAMI !! " Teriak salah satu warga
Calista buru buru mengeleng, suara nya gemetar.
" Pak kami gak melakukan apapun,saya cuman___"
"MANA ADA MALING NGAKU " Potong pria lain.
"KALAU SEMUA MALING NGAKU PENJARA PASTI PENUH "
Calista makin panik, mata nya melirik Arsenio yang tetap duduk dengan ekpresi santai seolah masalah ini bukan masalah besar baginya,
" Tapi saya bersumpah pak!!, saya gak melakukan apapun,saya cuman ketiduran saat mengobati pak Arsenio "
" HALAH JANGAN BANYAK ALASAN " Warga lain menyahut dengan sinis.
" LIHAT NOH COWOK NYA TELANJANG DADA GITU, KALAU CEWE SAMA COWO BUKAN MUHRIM BERDUAAN DI KAMAR,NGELAKUIN APA LAGI SELAIN MESUM ? MAIN BERBIE? "
Ledak tawa memenuhi ruangan Calista semakin panik, air mata mulai mengenang di matanya
" UDAH PAK RT KITA BAWA AJA KE BALAI, KITA NIKAHIN AJA " Teriak seseorang .
Sorak setuju di antara kerumunan
Calista makin panik suasana sangat rumit buat Calista.
" Pak ini gimana pak, tolong jelasin ke mereka pak " Panik Calista mengoyangkan bahu arsenio
" Calista kamu tenang yah, biar saya hadapi "
" Biar saya yang bertanggung jawab pak kami akan menikah " Ucap Arsenio tegas, Calista yang mendengar nya seakan di sambar petir di siang bolong.
" Pak saya gak minta bapak nikahin saya, bapak jelasin ke mereka kita gak melakukan apapun " Frustasi Calista tapi di abaikan semua orang
" Ayo kita urus pernikahan nya di balai desa " Ucap pak RT
" Tidak usah saya akan mengurus pernikahan ini di jakarta, untuk meyakinkan para bapak bapak saya akan ajak dua orang untuk jadi saksi "