NovelToon NovelToon
Transmigrasi Tanaya Zaman Purba

Transmigrasi Tanaya Zaman Purba

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi / Romansa Fantasi / Ruang Ajaib / Epik Petualangan / Roh Supernatural / Time Travel
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nyx Author

🔥"Tanaya — Jiwa dari Zaman Purba”

Tanaya, gadis modern yang hidup biasa-biasa saja, tiba-tiba terbangun di tubuh asing—berkulit gelap, gemuk, dan berasal dari zaman purba yang tak pernah ia kenal.

Dunia ini bukan tempat yang ramah.
Di sini, roh leluhur disembah, hukum suku ditegakkan dengan darah, dan perempuan hanya dianggap pelengkap.

Namun anehnya, semua orang memanggilnya Naya, gadis manja dari keluarga pemburu terkuat di lembah itu.

>“Apa... ini bukan mimpi buruk, kan? Siapa gue sebenarnya?”

Tanaya tak tahu kenapa jiwanya dipindahkan.

Mampukah ia bertahan dalam tubuh yang bukan miliknya, di antara kepercayaan kuno dan hukum suku yang mengikat?

Di dalam tubuh baru dan dunia yang liar,
ia harus belajar bertahan hidup, mengenali siapa musuh dan siapa yang akan melindunginya.

Sebab, di balik setiap legenda purba...
selalu ada jiwa asing yang ditarik oleh waktu untuk menuntaskan kisah yang belum selesai.

📚 Happy reading 📚

⚠️ DILARANG JIPLAK!! KARYA ASLI AUTHOR!!⚠️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nyx Author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

|Jari ajaib...

Sira mulai membagikan daging-daging ke tempurung masing-masing. Aroma harum dari bumbu-bumbu yang Tanaya selipkan tadi memenuhi gua, berbeda jauh dari masakan mereka biasanya.

Daging yang mereka masak sangat banyak hingga butuh membaginya menjadi dua bagian.

Tharen akhirnya kembali, tadi ia sempat di ajak Tanaya ke sungai di belakang gua untuk membasuh wajah dan cuci tangan. Ia mencoba membiasakan kebersihan terhadap keluarganya. Kini wajah pria itu tampak segar dan cerah.

Tharen kemudian duduk siap makan, ia menelan ludah keras-keras saat aroma daging yang lebih wangi di indra penciuman nya.

“Kau sudah kembali?”Sira menatap kedatangan Tanaya dan Tharen.“Lihatlah ini masakan putrimu sudah siap. Sayang sekali kau melewatkan nya.”

Tharen yang mendengar itu tanpa sadar tertawa—tak percaya. Ia sudah mendengar itu, dan tak menyangka jika putrinya yang ia kenal sangat malas bergerak dan hanya menunggu daging matang… kini membantu memasak?

“Wah… ini benar-benar harum.”

Tharen mengendus sekali lagi, matanya berbinar seperti anak kecil. “Ah! Benar. Sayang sekali ayah tidak ikut membantu kalian tadi. Ayah pasti melewatkan banyak hal.”

Tanaya tersenyum kecil, kedua pipinya merona."Ayah, aku cuma membantu sedikit. Selebihnya ibu yang masak.”

Tharen mengusap pangkal hidungnya—kebiasaan yang sering ia lakukan ketika tersentuh atau bangga.

“Tetap saja… Ayah tidak tahu kalau putri ayah punya kemampuan seperti ini.”

Ia menatap Tanaya lama-lama, seperti benar-benar mencoba memahami perubahan putrinya yang kini tampak lebih lembut dan cekatan.

“Ayah bangga sekali padamu, Naya.”

Tanaya langsung menunduk, tersipu. Ada rasa hangat menjalar di dadanya—rasa yang bukan miliknya, tapi kini mulai ia nikmati sebagai Naya.

"Ini bagian mu, cobalah dulu. Tadi Naya sempat menambahkan kristal putih sebagai daging lebih terasa gurih."

Sira meletakkan daging utuh di depan suaminya, ia tersenyum bangga.

“Kristal putih? Untuk daging"Tharen tampak mengernyit bingung.

Tanaya mengangguk antusias"Ya ayah... Cobalah. Kristal itu akan membuat daging lebih empuk dan penuh rasa gurih"katanya senang.

Melihat senyum putrinya yang tampak manis Tharen mengangguk"Baiklah… kalau begitu, ayah coba dulu ya…”

Sira mengangguk sambil ikut mengambil bagiannya. Keduanya hampir bersamaan memasukkan potongan daging pertama ke mulut.

Dan kemudian—keduanya langsung terpaku.

Tharen memejamkan mata kuat-kuat, wajahnya berubah seperti orang yang sedang dihipnotis. Sira sampai berhenti mengunyah, matanya melebar sambil memegangi bibirnya.

Tanaya yang melihat itu menatap keduanya bingung.

"Ayah? Bu? Kalian kenap—"

“ENAAAAAK!!!”

Tharen langsung teriak begitu keras sampai suara pantulannya menggema di seluruh gua.

Tanaya sampai terlonjak.

Tharen kembali meraih piring batunya, matanya sontak berbinar seperti anak kecil menemukan makanan favoritnya.

“Oh roh dewa... Dagingnya sangat lembut sekali! Dan rasa asin ini… pedas sedikit… dan harum! Ini seperti makanan roh-roh langit!”

Sira yang biasanya kalem sampai menutup mulutnya sendiri.“A-aku… tidak pernah makan yang seperti ini… rasa dagingnya jadi hangat di tenggorokan… tidak amis… bagaimana kau melakukannya, Naya?”

Tanaya yang mendengar itu menghela nafasnya lega, ia sempat khawatir karna takut lidah mereka tidak cocok dengan bumbu-bumbu yang sempat ia selipkan diam-diam ke daging itu.

Tanaya menggaruk kepalanya malu-malu.“Kan aku cuma campur sedikit kristal putih tadi, Bu.”

Tharen langsung menatap Tanaya seperti baru menemukan bongkahan emas.

“Sedikit?!” serunya dramatis. “Kalau sedikit saja rasanya sudah begini… bagaimana kalau masak banyak?!”

Tanaya tak kuasa menahan tawanya saat melihat ayahnya begitu berlebihan. Tharen kembali mengambil potongan kedua, lalu ketiga—sampai Sira buru-buru menahan lengannya.

“Sudah! Sisakan untuk putramu!” tegur Sira sambil memukul pelan lengan suaminya.

Tharen mengerjap polos, tapi tangannya masih berusaha mencuri satu potong lagi.“Aku hanya ambil sedikit, istriku… Yaren pasti pulangnya sore nanti.”

Sira mendecak kecil.“Tetap saja. Aku ingin membawakannya bekal nanti.”

Tanaya ikut bicara sambil mengipas-ngipas dagingnya.“Memangnya Kak Yaren lagi mengerjakan apa, Bu?”

“Penjagaan penukaran barang antar suku,” jawab Sira pelan.“Sepertinya ada masalah, makanya pagi-pagi Liran menjemputnya ke balai desa. Suamiku… apa kau tidak ingin ke sana melihat keadaan?”

Tharen menggeleng pelan tanpa mengalihkan pandangannya dari dagingnya.

“Biarkan dia menyelesaikan urusannya sendiri. Aku tahu dia mampu,” ujarnya mantap, membuat Sira hanya bisa mengangguk.

Lalu ia mencondongkan badan sedikit, suaranya dibuat penuh rahasia.“Ah iya… Aku juga harus memastikan sesuatu.”

Tanaya dan Sira saling menatap bingung.

“Apa itu?” tanya mereka bersamaan.

Tharen menunjuk tumpukan daging di depannya dengan wajah serius berlebihan.“Ayah harus memastikan tidak ada roh hutan yang mencuri masakan ini. Kita harus menjaga resep putri kita. Ini bisa jadi rahasia suku.”

Sira menutup wajahnya frustasi tapi tersenyum, sedangkan Tanaya tertawa kecil—hangat, nyaman, dan merasa sangat dicintai.

...>>>...

“Kakak!!”

Suara nyaring itu membuat Yaren—yang sedari tadi tengah membicarakan sesuatu serius dengan Liran dan Zuam langsung menghentikan pembicaraan.

Yaren menoleh cepat dan matanya langsung melebar ketika melihat Tanaya berjalan mendekat sambil membawa bungkusan kain.

“Naya? Kau di sini?” Yaren segera bangkit, langkahnya otomatis maju dua langkah ke arah adiknya.

“Dengan siapa kau datang?” tanyanya khawatir, nada suaranya meninggi sedikit tanpa ia sadari.

Tanaya tersenyum kecil, pipinya memerah karena lelah berjalan jauh.

“Dengan ayah. Ayah sedang menemui ketua Sao tadi… dan aku melihat kakak di sini.” Ia lalu mengangkat bungkusan kain itu ke depan dada. “Lihatlah, aku bawakan bekal dari ibu. Ini… masakanku sendiri, apa kakak mau mencobanya?.”

Mata Liran langsung berbinar seperti anak kecil melihat permen.“Wahhhh! Masakan Naya? Aku tidak tahu bahwa kau bisa memasak nay, bolehkah aku ikut mencicipinya sedikit?”

“Bole—”

“Tidak!”

Yaren langsung memotong cepat. Ia bahkan maju setengah langkah untuk menghalangi Tanaya dari tatapan Liran.

“Adikku membawakan itu untukku. Bukan untukmu.”

Liran manyun dramatis.“Tapi itu sepertinya banyak sekali, Yaren! Masa’ kita bertiga tidak boleh sedikit saja? Kan kita juga kerja bersama. Ya kan Zuam?”

Nuam mengangguk sambil mengangkat dua jari jempol nya.“Satu suapan saja cukup,”katanya kalem—padahal jelas ia juga ingin banyak.

“Tidak bole—”

“Boleh saja.”

Tanaya menyela dengan lembut tanpa menunggu Yaren selesai. Ia tersenyum manis pada semuanya membuat Yaren menoleh cepat padanya, dengan wajah sedikit keberatan.

“Tidak apa-apa, kak,”ucap Tanaya sambil menenangkan dengan tatapan lembutnya.

“Ibu sengaja membawakan banyak. Katanya supaya kakak bisa makan dengan teman-temanmu. Ini cukup kok… bahkan lebih dari cukup.”

Liran langsung bersorak pelan, hampir melonjak.“Aku suka sekali ibu kalian… dan sekarang aku mulai suka Tanaya juga!”

Yaren mendelik tajam“Liran, diam!”

Tanaya tertawa kecil, lalu menggenggam bungkusan itu lebih erat.“Ayo, kak… kita semua makan. Sebelum dingin.”

Yaren ingin protes lagi, tapi melihat wajah cerah Tanaya, semua alasannya hilang. Dengan helaan napas pendek, ia akhirnya mengikuti langkah adiknya menuju area di bawah pohon besar.

Begitu Tanaya membuka bungkusan, aroma hangat daging segera menyebar.

“Wahhh… aromanya harum sekali!”seru Liran seperti tak bisa menahan diri. Ia bahkan mencondongkan tubuh lebih dekat, matanya berbinar penuh harap.

Tanaya tersenyum, lalu mulai membagi makanan itu dengan telaten.“Ini untukmu… ini untukmu… dan ini untuk kakakku.”

Ia meletakkan potongan daging paling besar tepat di depan Yaren. Yaren terdiam sejenak sebelum akhirnya tersenyum kecil. Ia mengacak lembut rambut adiknya.

“Begini caranya adikku merayuku ya? Hm?”

Nada suaranya lembut sekali, nyaris tak terdengar oleh Liran dan Zuam.

Tanaya tersipu, pipinya memerah sedikit, dan menundukkan wajahnya sambil menahan tawanya. Liran tidak sabar lagi, ia langsung menggigit potongannya.

“Wahhh!! Ini enak sekali!! Dagingnya lembut!!”pekiknya heboh sambil mengunyah cepat.

“Sungguh masakan mu benar-benar luar biasa. Naya, jika kau ingin mengudang ku makan-makan di rumah bibi sira, aku akan dengan senang hati menerima nya!”lanjutnya yang langsung mendapat tatapan tajam dari Yaren.

Zuam ikut mengangguk cepat, matanya membesar kagum.“Aku juga! Aku tidak tahu kau pandai memasak. Tapi daging ini…”

Ia berhenti untuk benar-benar merasakan, “…sangat lembut, halus… dan ada rasa asinnya. Ini… sangat enak.”imbuhnya kembali mengunyah

Tanaya menutup mulutnya sambil tertawa gugup.“Ah… ini aku cuma bantu ibu sedikit, selebihnya ibu yang masak,” jelasnya.

Yaren mengamati wajah adiknya sebentar, kini wajah Naya tampak sedikit berbeda dari biasanya. Penampilan Tanaya jauh lebih bersih, cerah, dan harum membuatnya tampak semakin imut di matanya.

Senyum nya perlahan mengembang lebih lebar.“Naya… ini bukan ‘sedikit’. Kakak bisa lihat betapa telatennya dirimu. Kakak bangga padamu.”tuturnya membuat Tanaya tersenyum senang mendengarnya.

Yaren perlahan menyuapkan potongan daging itu ke bibirnya, seolah ingin menikmati setiap rasa yang dibuat adiknya. Dan tanpa ia sadari, tatapannya pada Tanaya berubah lebih lembut dari sebelumnya.

...>>> To Be Continued......

1
Lala Kusumah
double up dong Thor, ceritanya tambah seruuuuu nih 🙏🙏👍👍
Yani
update lagi Thorr, semangat 💪🙏🙏
Musdalifa Ifa
rua lelaki kurang ajar ih dasar lelaki brengsek😤😤😤😠😠😠
Lala Kusumah
Naya hati-hati sama buaya darat 🙏🙏🙏
anna
❤❤👍🙏🙏
Andira Rahmawati
dasar laki2 munafik..naya harus lebih kuat..harus pandai bela diri..knp tadi naya tdk msk ke ruang rahasianya saja..
Yani
aku mau izin masuk grup dong Thorr, sdh aku klik tapi gak ada ya lanjutannya. apa belum di accept ya🥰🥰🙏
📚Nyxaleth🔮: Maaf kak... ceritanya error enggak bisa di masukin di grub. Aku udah up disini kok, bentar lagi muncul. kata-kata nya udah AQ perbaiki. makasih udah nunggu🙏❤️
total 1 replies
Yani
ayok lanjut Thorr crita nya
Angela
yah cuman 1 eps , kurang banyak thor kalau bisa 2 eps
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
lanjut kak
Angela
lanjut thor,aku suka ceritanya😍
RaMna Hanyonggun Isj
sedikit sekali update x sekali update x 50 ep kha
Lala Kusumah
Naya emang hebaaaaaatt baik hati dan tidak sombong 👍👍👍😍😍
Muhammad Nasir Pulu
lanjut thorr..baru kali ini dapat cerita yg menarik, bagus dan ini kali pertama selama baca novel baru ku tinggalkan jejak
Andira Rahmawati
lanjut..thor...
Musdalifa Ifa
wah bagus sekali Tanaya pengetahuan dunia modern bisa menjadi solusi untuk hidup lebih baik di dunia kuno
Lala Kusumah
makasih double updatenya ya 🙏🙏🙏
anna
🙏❤👍
Rena🐹
itu kan ada mobil kenapa kagak di pakee/Frown/

tapi klo di pake trs Tanaya selamat ya ceritanya ga bakal sesuai sihh
📚Nyxaleth🔮: /Curse/ Astaga kak, enggak ekspek bakal ada yang komen gini. tapi iya juga sih🤭🙏
total 1 replies
Astrid Fera
ayolah jangan lama"up nya thor,,smpai lmutan ni nngguin,,😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!