NovelToon NovelToon
KAISAR SEMBILAN ALAM

KAISAR SEMBILAN ALAM

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Spiritual / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Tamat
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: ARDIYANSYAH SALAM

Wang luo adalah seorang kaisar, dia juga di sebut sebagai kaisar sembilan alam, karena memiliki kitab kuno yang di sebut, KITAB RAHASIA DI BAWAH LANGIT. Karena kitab itu, dia menjadi sasaran semua kekuatan. dia bahkan di hianati oleh muridnya dan bunuh.

Kemudian jiwanya hidup kembali dalam tubuh seorang pemuda bernama WANG LING. dengan ingatan masa lalunya, Wang ling perlahan membangun kekuatannya kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARDIYANSYAH SALAM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 06. SATU SERANGAN

"Aku sudah menunggumu," bisik Wang Ling, suaranya sedingin es.

​Kedua pembunuh bayaran itu terkejut hingga mata mereka hampir melompat keluar.

​Dalam sepersekian detik, keraguan menyelimuti mereka.

Mereka mengira targetnya adalah anak lemah yang tak berdaya. Namun, tatapan yang mereka lihat dan suara yang mereka dengar sama sekali bukan milik orang sakit.

Aura yang tiba-tiba terpancar dari tubuh Wang Ling, meskipun tersembunyi, masih terasa dingin dan berbahaya.

​Mereka menyadari bahwa mereka telah jatuh ke dalam perangkap.

​Namun, sebagai ahli bela diri bayaran yang profesional di Tahap Pemurnian Tubuh Tingkat Pertama, mereka tidak akan mundur hanya karena gertakan.

Mereka telah dibayar untuk membunuh.

​"Diam dan mati!" teriak salah satu pembunuh, menghilangkan rasa terkejutnya dengan niat membunuh yang murni.

​Mereka berdua bergerak serentak. Pisau pendek mereka mengarah ke jantung dan tenggorokan Wang Ling.

Serangan dari dua arah ini cepat dan mematikan, serangan khas yang digunakan untuk memastikan target tidak memiliki kesempatan untuk melawan.

​Namun, bagi Wang Ling, kecepatan itu terasa lambat seperti siput yang merangkak.

​Tepat sebelum pisau-pisau itu mencapai tubuhnya, Wang Ling melepaskan kekuatan fisiknya dari Tahap Pemurnian Tubuh Tingkat Tiga yang telah ia capai di Hutan Larangan.

BUMMM

​Wang Ling menggerakkan tangannya dalam gerakan memotong yang sederhana namun dipenuhi Qi kuat yang baru ia peroleh.

Wang Ling mengayunkan telapak tangan terbuka yang keras ke pergelangan tangan si pembunuh.

Ia memutar tubuhnya sedikit dan menendang dengan lutut ke perut si pembunuh.

​Suara tulang retak yang teredam terdengar bersamaan dengan erangan tertahan. Kedua pembunuh itu terlempar mundur dengan keras.

Pisau mereka terlepas ke lantai.

​Mereka menabrak dinding gubuk reyot itu, dan langsung terhuyung ke lantai dengan rasa sakit yang luar biasa.

Pembunuh pertama memegangi pergelangan tangannya yang patah, sementara yang kedua terbatuk-batuk, merasakan organ dalamnya terguncang hebat.

​Mereka menatap Wang Ling dengan tatapan horor yang murni. Ini bukan lagi soal anak lemah. Ini adalah monster.

​Wang Ling perlahan turun dari ranjang, langkahnya tenang dan anggun. Ia menatap dingin pada kedua pria yang kesakitan di lantai.

​"Sekarang,"

ujar Wang Ling, suaranya kembali sedingin es. "Kita ulangi pertanyaannya. Siapa yang menyuruh kalian?, Aku tidak akan bertanya untuk yang ketiga kalinya."

Kedua pembunuh bayaran itu terkapar tak berdaya di lantai, menatap Wang Ling dengan ketakutan yang mendalam.

Mereka telah menghadapi banyak lawan, tetapi tidak pernah bertemu dengan seseorang yang bisa mengalahkan dua praktisi Tahap Pemurnian Tubuh Tingkat Pertama hanya dengan dua serangan cepat dan sederhana.

​Wang Ling berdiri di atas mereka, auranya menekan seperti gunung.

​"Aku tidak suka mengulangi diriku sendiri," desis Wang Ling, mencondongkan tubuhnya sedikit.

"Kalian punya waktu tiga detik."

​Ketakutan akan kematian yang begitu dekat mengalahkan loyalitas atau janji uang yang telah mereka terima dari Fu Ge.

​Pembunuh yang pergelangan tangannya patah, yang paling menderita, segera merangkak mundur. "T-Tunggu! Kami akan bicara! Kami akan bicara!"

​"Benar! Kami disewa! Kami disewa oleh Fu ge!" sahut pembunuh kedua, suaranya tercekat.

​Mendengar nama itu, mata Wang Ling menyipit.

​Fu Ge. Pelayan yang sama yang meracuninya selama tiga tahun, dan melarikan diri kemarin.

​"Fu Ge... dan siapa yang menyuruh Fu Ge?" tuntut Wang Ling.

Niat membunuhnya meningkat, membuat udara di ruangan itu menjadi dingin.

​Kedua pembunuh itu saling pandang dengan ragu. Mereka hanya tahu Fu Ge adalah perantara.

​"K-kami tidak tahu pasti," ujar pembunuh pertama dengan tergesa-gesa. "Fu Ge yang membayar kami. Dia bilang dia bertindak atas perintah Tuan muda."

​Tuan Muda.

​Wang Ling menarik napas lambat.

Meskipun mereka tidak menyebutkan nama Wang Lei, petunjuknya sudah cukup jelas. Fu Ge adalah kaki tangan, dan 'Tuan Muda' adalah dalang utama yang ingin mengakhiri nyawa Wang Ling.

​"Tuan Muda..." Wang Ling mengulangi kata itu perlahan.

​Ia lalu menatap kedua pria itu. "Kalian telah menyelesaikan tugas kalian. Sekarang, tidurlah."

​Sebelum kedua pembunuh itu sempat bereaksi, Wang Ling mengangkat tangannya dan melepaskan dua pukulan cepat ke titik vital mereka.

Pukulannya akurat, mematikan, dan tanpa suara keras.

​Kedua ahli bela diri itu ambruk ke lantai, nafas mereka terhenti seketika, mata mereka masih dipenuhi kengerian yang membeku.

​Wang Ling telah membersihkan ruangannya. Ia menatap ke luar jendela, ke arah kegelapan tempat Fu Ge pasti sedang bersembunyi.

​“Fu Ge. Kau adalah kuncinya. Dan sekarang, giliranku untuk bermain,” pikir Wang Ling dingin.

Di balik tumpukan kayu bakar, Fu ge menunggu dengan gelisah.

Sudah beberapa menit berlalu sejak kedua ahli bela diri sewaannya menyusup ke gubuk reyot itu, namun tidak ada suara pertempuran yang jelas, tidak ada teriakan.

Keheningan itu justru membuatnya semakin gelisah panik.

​Apakah Wang Ling sudah mati? Mengapa tidak ada suara perayaan?

​Tiba-tiba, ia melihat gerakan di dekat gubuk.

Sosok yang agak kurus melompat keluar dari jendela, bergerak cepat seperti bayangan yang diselimuti malam.

​Jantung Fu Ge berdebar kencang. Ia mengira itu adalah salah satu pembunuh bayaran yang keluar untuk melaporkan keberhasilan mereka.

​“Wang Ling pasti sudah mati!”

pikir Fu Ge, rasa lega dan kegembiraan mulai muncul di benaknya. Ia bersiap untuk beranjak dan menemui si pembunuh untuk mendapatkan konfirmasi dan menyerahkan koin perak.

​Namun, sebelum Fu Ge sempat bergerak, ia merasakan tekanan dingin dan berat tiba-tiba menekan pundaknya dari belakang.

DUKKK

​Dalam sekejap, Fu Ge terhuyung dan wajahnya terdorong keras ke tanah yang dingin dan lembap.

Pundaknya terasa seolah-olah ditindih oleh beban ribuan jin. Ia tidak bisa bergerak.

​Rasa takut yang luar biasa menyelimutinya saat ia mendengar suara yang sangat dekat, sedingin malam itu sendiri.

​"Mencari seseorang, Fu Ge?"

​Dengan susah payah, Fu Ge mendongak. Ia melihat Wang Ling berdiri di atasnya, tubuhnya yang dulu rapuh kini memancarkan aura mengancam.

​Itu adalah senyum seorang iblis yang baru saja menemukan mangsanya.

​"Ba-bagaimana... kau..." Fu Ge tercekat, matanya dipenuhi teror saat menyadari bahwa bukan saja Wang Ling tidak mati, tetapi ia juga telah mengalahkan dua ahli bela diri itu dan menangkapnya tanpa perlawanan.

​Wang Ling menekan lebih kuat, membuat Fu Ge menggertakkan gigi menahan sakit.

​"Aku sudah menunggu," kata Wang Ling pelan. "Sekarang, kita bisa bicara.

Tentang obat yang kau berikan padaku selama tiga tahun. Dan tentu saja, tentang siapa Tuan Muda yang begitu ingin aku mati."

Wang Ling saat ini mencondongkan tubuhnya lebih dekat, suara pelannya kini membawa ancaman yang mematikan.

​"Satu lagi,"

bisik Wang Ling, senyumnya semakin melebar dan terlihat seperti iblis yang siap merenggut jiwa. "Kau pasti tahu siapa pembunuh ibuku!."

​Mendengar pertanyaan terakhir itu, Fu Ge benar-benar hancur.

Bukan hanya hidupnya terancam, tetapi ia kini diseret ke dalam rahasia paling gelap Keluarga Wang.

Seluruh tubuhnya gemetar hebat.

​"A... aku akan cerita! Aku akan cerita semuanya!" seru Fu Ge, air mata ketakutan membasahi tanah. "

"Tapi kau harus berjanji! Kau harus membuatku tetap hidup!"

​Wang Ling mendengus dingin. "Kau tidak dalam posisi untuk bernegosiasi. Tapi aku berjanji, jika kau menceritakan semuanya tanpa ada yang terlewat, aku akan memberimu kematian yang cepat dan tanpa rasa sakit. Itu adalah tawaran terbaikku."

​Meskipun itu bukan janji untuk tetap hidup, janji kematian cepat lebih baik daripada disiksa.

​Fu Ge tidak punya pilihan.

Kepalanya yang masih tertekan ke tanah, ia mulai menceritakan rahasia-rahasia busuk Keluarga Wang dengan suara yang bergetar.

​"Tuan Muda Wang lei yang menyuruhku meracunimu!, Dia tidak ingin ada pesaing, tidak peduli betapa lemahnya kau! Dia berencana membunuhmu sebelum kompetisi! Dia juga yang menyuruhku menyewa dua orang tadi!"

​Wang Ling hanya mengangguk, dugaannya terkonfirmasi.

​"Lalu, tentang ibumu?" tuntut Wang Ling, tekanan di pundak Fu Ge semakin kuat, mendesak pengakuan.

​Fu Ge meringis. "Ini... ini lebih berbahaya. Aku hanya pelayan rendahan, tapi aku mendengar desas-desus. Ibumu sendiri adalah pelayan. Dia bilang, pembunuh ibumu... Tidak berada dalam keluarga Wang"

​Pengakuan Fu Ge telah mengungkap alur peracunan dan petunjuk baru tentang pembunuh ibunya. Wang Ling kini memiliki informasi krusial.

1
Joe Maggot Curvanord
terkesan terlalu ter buru2
ga menikmati alur
Ismaeni
ditunggu update-nya thor,makin menarik ceritanya 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!