JENNAIRA & KAFINDRA NARAIN DEWANDARU
Gadis bernama Jennaira harus merasakan kecewa terbesar dalam hidupnya karena membiarkan orang asing merampas sesuatu yang amat sangat berharga baginya.
Ia sempat merutuki kebodohannya karena membiarkan kejadian itu terjadi berulang kali dalam waktu semalam . Tak ada penolakan yang benar-benar ia lakukan.
Dalam keadaan mab*k membuatnya hilang setengah kewarasannya saat itu, hingga ia sadar saat hinaan dan tuduhan tak berdasar dilayangkan padanya .
Wanita ****** dari mana kamu berasal?
Berapa kamu dibayar untuk menghancurkan hidup saya?
Bahkan disaat ia menjadi korban di sini, laki-laki itu sibuk memikirkan kekasihnya. Dunia seolah hanya berisi wanita itu . Tidak memikirkan Jenna yang saat ini tengah terpuruk dengan kenyataan yang ada.
Ikuti kisah Jenna yuk ! Baca dan beri komentar mu tentang karya author 😁🤗 ini hanya untuk orang dewasa ya, anak kecil bukan bacaan seperti ini yang dibaca 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Butterfly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 13
Keesokan harinya dengan kondisi tubuh yang tak karuan berantakan, Briella menyipitkan mata karena tersorot cahaya matahari dari arah balkon.
wanita itu bergidik ngeri melihat penampilan nya dalam kamera ponselnya , rambut berantakan, bau alkohol dan make up yang sudah tak berbentuk.
" Siapa yang mengantarku semalam? " ucapnya dalam hati.
Teman-teman nya sudah pasti tidak mungkin, mereka mengurus diri sendiri saja tidak bisa apalagi mau mengantarnya sampai pulang. Satu nama terbesit dalam kepalanya, kemungkinan besar mungkin laki-laki itu yang membawanya pulang kan?.
Sering ponsel membuyarkan lamunannya, Briella tersenyum begitu melihat siapa yang menghubunginya.
" Halo tante,,, "
" Bisa, aku siap-siap dulu ya tante. Satu jam lagi Briel akan tiba, " panggilan diakhiri begitu saja. Buru-buru wanita itu beranjak menuju kamar mandi. Membersihkan tubuh lalu bersiap memenuhi undangan makan siang bersama calon mertuanya.
🐣🐣🐣
Jenna harus segera kembali ke perusahaan setelah membeli ketoprak langganan bosnya. Tapi kali ini bukan untuk Bos nya, melainkan untuk diri sendiri. Entah kenapa sejak pagi tadi, ia memikirkan betapa enaknya makan siang dengan ketoprak pedas dan minum jus jeruk.
" Jenna,,, " Kafindra memanggil gadis itu saat tak sengaja bertemu di loby . Matanya fokus pada benda yang tengah gadis itu tenteng. Ia seperti hapal bungkusan itu? .
" Buat saya ya? " tanya nya menunjuk kantong kresek berwarna putih berisikan styrofoam kotak putih . Ia meneguk ludahnya kasar saat tanpa sengaja melihat cup es jeruk yang tengah disedot Jenna. Lelehan esnya yang mengembun di setiap sisi cup menarik perhatian Kafindra siang itu.
Jenna terperangah polos, " Bapak nyuruh saya beli emang? "
Sial,,, jadi tidak fokus karena makanan dan minuman itu ....
Tanpa banyak kata, Kafindra langsung mengambil alih satu kantong kresek beserta minuman ditangan Jenna.
" Ehhh... Kenapa diambil Pak? " Jenna berusaha mengambil kembali makanannya dari tangan laki-laki itu.
" Beli lagi sana! " titahnya tanpa ingin dibantah.
" Saya tunggu di ruangan saya. Kalau lama makanan kamu akan saya makan. Zean, kasih dia uang. " seusai memberi perintah, dirinya kembali memasuki pintu lift untuk naik ke ruangannya. Tak lama Asisten Zean menyusul.
Jenna menghentakkan kakinya dengan perasaan kesal, sedangkan Kafindra tengah duduk manis di ruangannya. Sesekali fokusnya melirik makanan diatas meja dengan perasaan tak sabar.
" Kenapa lama sekali gadis itu? " gerutunya saat sadar Jenna lebih dari sepuluh menit keluar.
Jenna keluar dari lift begitu sampai dilantai dua puluh tiga, " Kenapa Jen? " Desi berjalan menghampiri Jenna yang terlihat menahan kesal.
" Ketoprak aku dirampas sama bosnya mbak, dia tau ketoprak saya pasti pedas terus nyuruh aku buat beli lagi, " jelas Jenna menunjukkan raut kesal.
" Pantesan jadi orang kaya, pinter soalnya. " gurau Desi dengan tawa.
" Padahal ya Jen, tadi tu beliau sibuk mikirin mau makan apa, terus saya tawarin ini itu gak mau. Tadi tuh dia mau pergi makan siang sama asisten Zean sambil kulineran katanya. " jelas Desi .
" Emang hobi banget mau nyusahin saya dia mbak, " jawab Jenna kemudian berpamitan untuk masuk keruangan bosnya.
Tok tok tok....
" Masuk " Sahutan dari sang pemilik ruangan membuat Jenna yang masih berdiri didepan pintu memutar handle pitu.
Tanpa sadar, Kafindra, sosok laki-laki dingin dan tidak banyak kata pada orang lain justru tersenyum menatap Jenna dengan kantong plastik makanan pesanannya.
Selesai menyajikan makanan milik bosnya, Jenna mengambil bungkusan makanan miliknya yang sempat dirampas oleh Kafindra diatas meja kerja laki-laki itu.
" Permisi ya pak, saya mau mengisi perut yang sempat tertunda, " ucap Jenna menyindir.
" Hem,, " Jawaban yang terkesan acuh itu membuat hati Jenna kesal. Tak ada ucapan terimakasih atau apapun itu.
🦋🦋🦋🦋🦋