Pesona Sugar Baby

Malam semakin larut, exel berdiri di balkon kamarnya dengan segelas wine yang selalu menemani malam malam nya. Tatapanya tertuju pada lampu lampu hias yang menghiasi taman di halaman mansion miliknya.

"zoya"!! Gumanya lirih , entah sampai kapan Exel akan terbayang bayang kepergian mesya yang masih memberikan luka mendalam di dalam hatinya ,wine di gelas sudah di teguknya hingga tandas, exel membalikan badan dan kembali meriah botol yang ada di atas meja di balkon tersebut lalu menuangkan nya, laki laki itu duduk di kursi disamping meja, di nyalakan nya sebatang rokok yang selalu menemaninya sebelum tidur itu, di hisapnya pelan dan membiarkan asap putih keluar dari mulut dan hidung nya ,yang perlahan menghilang terbawa semilir angin malam .

Sungguh miris nasip laki laki tampan satu ini, galau nya tidak ketulungan setaip malam,harus meratapi nasibnya di tinggal sang kekasih yang tidak akan pernah kembali untuk selamanya.

Hampir satu jam ,exel menghabiskan malam di temani minuman alkohol tersebut , hingga kepalanya terasa sedikit pening, exel pun berjalan masuk dengan tubuh yang sedikit sempoyongan. Menutup pintu balkon ,dan naik ke atas ranjang. Ya setiap malah sebelum tidur hanya cara itu yang akan membawanya ke alam mimpi yang tidak indah sama sekali itu ,Exel pun terlelap seiring dengan kepala nya yang berdenyut denyut.

*** Disisih lain , Elisha pun juga sedang gelibekan malam ini gadis itu juga susah untuk tidur, sepetinya firasat tidak enak tentang ucapan irfan tadi masih memenuhi otaknya ,.

"Sial, memang apa yang akan di lakukan laki laki itu kepadaku besok, jangan bilang dia akan meminta ganti rugi, dan menyuruh ku membayar denda sampai jutaan, tuhan jika itu benar terjadi pusing sekali ini otak ku ,padahal aku sudah punya rencana membayarkan hutang hutang ayah di kampung"! Gumam Elisha yang sesekali mengubah posisi tidurnya, miring ke samping, terlentang dan bahkan tengkurap. ,tapi masih tidak bisa tertidur.

Jam menujukan angka 12 malam perlahan diana juga terlelap dengan otak yang pusing akibat ulahnya sendiri.

****

Pagi pun tiba. Seperti biasa Elisha bangun tepat di jam 5 pagi hari, matanya menatap sayup kearah jam yang berada di ponselnya.

"Biarkan aku tidur 30 menit lagi"! Gumamnya kembali menutup matanya ,tak butuh waktu lama gadis itu kembali terlelap, hingga suara ponsel nya bergetar tepat di samping kepalanya . Elisha terperanjat dan segara meraih benda pipih tersebut dengan kesadaran yang masih belum utuh.

"Hallo "!! Sapa nya dengan suara khas bangun tidur.

"Elisha, apa kamu tidak bekerja hari ini, jangan bilang kamu sedang sakit"; suara kelvin terdengar dari seberang telpon, Elisha membuka matanya lebar lebar, dan .

"Oh,shit jam 7"! Teriaknya sambil meloncat dari Atas ranjangnya dan melempar ponselnya begitu saja di atas ranjang.

"Sial, bisa bisa nya aku ketiduran sampai jam 7," gumam Elisha yang sudah berada di dalam kamar mandi, gadis itu pun segera membersihkan dirinya secara kilat.

"Pagi ini ,aah aku tidak bisa bersenang senang dengan apem ku"! Katanya sambil menyabun apemnya dengan sabut khusus area tersebut.

"Ini semua gara gara laki laki itu ,pakai acara mengancamku segala memang siapa dia ,,"! Elisha kesal harus mandi pagi secepat itu,.hanya butuh waktu 10 menit Elisha sudah berganti pakaian, celana jeans panjang ,tengtop yang selalu melekat pada tubuhnya ,tas selempang, dan sayangmu tidak sempat menyisir rambutnya yang memang sudah lurus itu.elisha menggelung asal rambut panjang tersebut dan berjalan menuju mobil yang masih terparkir di depan kosan nya.

"Boss kelvin akan ke kampus pagi kan, jangan sampai bonusku di potong gara gara aku telat"? Gumamnya sambil menyalakan mobil dan segera menginjak pedal gas, mobil pun melaju meninggalkan kosannya menuju rumah kediaman tuan Bilal.

***" Tumben pagi begini sudah rapi Kelvin "! Tanya tuan Bilal, sang papa yang sedang berada di ruang makan bertanya nyonya jenny, keduanya menatap ke arah kelvin yang nampak bahagian pagi ini.

"Aku akan menemui dosen ku pagi ini pa"; jawab nya sambil duduk di kursi ,dan bersiap untuk sarapan .

"Apa kamu sudah selesai dengan skripsi mu"! Tanya nyonya jenny menatap anak nya penuh harap .

"Ya,, kalau skripsi ku lulus ,aku harap mama dan papa tidak memintaku menikah ,apalagi dengan Elisha ,lagian umurku masih 25 tahun ,aku masih ingin bebas tanpa ada beban serang istri"! Jelas kelvin secara terang terangan menolak keinginan kedua orang tuanya .

"Apa kamu pikir istri itu beban, bahkan kamu akan bahagia jika punya istri, "! Jelas nyonya jenny, yang sependapat dengan tuan Bilal .

",nanti saja ma, bukankah papa ingin aku mengurus perusahaan bukan, jadi jangan memaksaku untuk menikah saat ini,"! Jawab Kelvin yang masih Bersikekeh dengan pendiriannya. Kedua orang tua tersebut hanya bisa menghela nafas mendengar itu.

"Akhinya sampai juga"! Kata elisha ,segera turun dari mobil dan mulai mengelap mobil tersebut seperti rutinitas nya setiap pagi.

"Krucuk, krucuk"! Suara berasal dari dalam perutnya.

"Kebiasaan ,lapar"; gumamnya lirih, ingin rasanya masuk kedalam mansion terabut,tapi takut jika bertemu dengan tuan dan nyonya besarnya ,apalagi sampai di tanya hal hal soal pernikahan.

Setalah mengelap kaca mobil tersebut Elisha berniat untuk pergi ke kini market yang masih berada di komplek tersebut , namun harus saja membalikan badan suara Kelvin sudah memanggilnya.

"Elisha"! Panggil kelvin saat melihat Elisha berjalan tergesa gera ke arah security. Ya Elisha berniat meminjam motor milik security untuk membeli roti ,agar bisa mengganjal perutnya .

"Hehe, saya boss"! Jawab Elisha ,segera membalikan badan dan berjalan mendekat ke arah Kelvin yang sudah siap.

"mau kemana, ayo kita berangkat"! Ajak kelvin sambil melangkah mendekat ke arah mobil .

"Tapi boss,"!! kelvin menatap ke arah gadis cantik tersebut .

"Tapi apa"! Tanya kelvin dengan kening yang sudah mengkerut.

Krucuk ,krucuk "!! Suara yang berasal dari perut Elisha lah sebagai jawaban atas pertanyaan Kelvin barusan.

"Ayo nanti kamu sarapan saja di kampus"! Kata kelvin kepalanya sudah menggeleng pelan melihat kelakuan supirnya itu.

"Baik boss"! Jawab Elisha meskipun perutnya sudah terasa perih saat ini.

Mobil tersebut kembali melaju menuju kampus tempat Kelvin kuliah ,dan tak butuh waktu lama ,Kelvin dan Elisha keluar dari mobil saat sudah sampai di parkiran kampus yang begitu luas.

"Kamu tahu dimana kantinnya"! Tanya kelvin setalah keluar dari mobil dan berdiri berdampingan dengan Elisha, Elisha menggelengkan kepalanya.

"Payah"!! Celetuk kelvin lalu menarik tangan Elisha begitu saja sambil melangkah menuju sebuah kantin yang bisa di bilang ramai pagi itu, tidak sedikit pasang mata menatap ke arah Kelvin dan Elisha yang senang bergandengan tangan ,sejak kapan Kelvin dekat dengan wanita ,apalagi sampai bergandengan tangan seperti itu, ya begitu lah mungkin pikiran mereka yang melihatnya .,namun tidak dengan Elisha dan kelvin ,hal itu sudah biasa, apalagi Elisha tidak memilik perasaan sama sekali dengan laki laki tempat tersebut , dan sebaliknya.