NovelToon NovelToon
Benih Tuan Impoten

Benih Tuan Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:22k
Nilai: 5
Nama Author: Novi Zoviza

Cerita ini sekuel dari Menikahi Mafia Kejam

Sebuah malam kelam mengantarkan Devi Aldiva Brodin pada malapetaka yang merubah hidupnya seratus delapan puluh derajat. Kesalahan fatalnya yang menggoda sang atasan yang divonis impoten saat ia dalam keadaan mabuk berat. Dan pria itu adalah Ibra Ashford Frederick merupakan pria yang sudah beristri sekaligus atasannya.

Bagaimana kelanjutan ceritanya, yuk simak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai mencari

Veronika tersenyum senang mendengar pertanyaan Ibra. Ini yang ia tunggu."Santai Ibra, kita makan siang dulu. Bagaimana?," kekeh Veronika sengaja mengulur waktu agar bisa duduk satu meja bersama Ibra karena kesempatan ini belum pernah ia dapat kan semenjak menikahi pria ini.

Ibra tampak melirik jam tangannya. Ia tidak memiliki banyak waktu untuk meladeni wanita ini."Lima menit atau tidak sama sekali," jawab Ibra. Bukan Ibra namanya jika tidak jasa menekan balik lawan bicaranya. Ia sama sekali tidak takut dengan ancaman Veronika hanya saja ia ingin tahu apa yang di inginkan wanita ini darinya. Dengan mudah baginya menghilangkan bukti-bukti yang ada ditangan Veronika.

Veronika berdecak kesal. Ia kira mudah menekan Ibra tapi ia salah. Pria ini begitu mendominasi lawan bicaranya.

"Aku tahu kamu akan menceraikan aku Ibra. Tapi tidak semudah itu. Jika kamu tidak mau foto-foto itu aku sebar maka...sentuh aku sekali saja dan setelah itu kita cerai," ucap Veronika dengan senyuman licik nya. Ia yakin Ibra tidak akan menolak permintaan nya kali ini. Ia harus mengandung anak Ibra agar bisa menguasai pria itu.

Ibra tidak langsung menjawab. Ia menatap Veronika dengan tatapan dinginnya. Benar-benar wanita licik menurutnya."Jangan pernah berharap lebih dalam hubungan ini, ingat perjanjian kita," jawab Ibra. Tentu saja ia tidak akan pernah menyentuh wanita ini apalagi dengan kondisi nya yang seperti sekarang ini. Hanya satu orang wanita yang berhasil membuat miliknya terbangun dengan gagahnya. Dan wanita itu kini tengah melarikan diri darinya.

"Hehe, ya aku ingat. Tapi aku ingin kita membuat kesepakatan baru, bagaimana?," tanya Veronika sembari terkekeh kecil. Ia benar benar menginginkan sentuhan Ibra apalagi saat tadi malam ia melihat dengan sendiri tubuh kekar Ibra. Ia yakin kalau ia akan puas dengan sentuhan Ibra. Membayangkannya saja ia merasa tidak sabar untuk berada di bawah kungkungan pria yang masih berstatus suaminya itu.

"Aku tidak menyukai barang bekas," jawab Ibra telak.

Wajah Veronika seketika berusaha merah padam, ia memang tidak lagi perawan dan ia pikir Ibra tidak akan mempermasalahkannya. Apalagi di zaman modern sekarang ini hal itu sudah lumrah. Ia mengepalkan kedua tangannya di atas meja mendengar hinaan Ibra.

"Lupakan obsesi mu," ucap Ibra segara bangkit dari duduknya dan melangkah meninggalkan Veronika.

Sementara itu Veronika menggeram pelan. Ia menggebrak meja meluapkan kekesalannya. Gagal semua rencananya untuk mendapatkan Ibra.

"Argh...," geram Veronika.

***

Ibra menatap layar laptopnya dengan serius, ia harus menemukan Diva malam ini juga. Berlibur, ia tidak mempercayai itu. Ia yakin sekali kalau Diva berasa di suatu tempat. Dan ia harus menemukannya, meski tubuhnya lelah karena seharian bekerja tapi ia tidak akan bisa tenang sebelum menemukan keberadaan Diva.

Sebuah senyuman terbit di wajahnya saat ia menemukan jejak Diva."California...," batin Ibra. Besok ia akan mengutus dua orang untuk mencari keberadaan Diva di sana. Ia tidak mungkin pergi, perusahaan membutuhkan nya apalagi besok adalah peluncuran produk baru dan ia harus hadir.

"Kemana pun kau pergi, aku akan menemukanmu Diva. Walau kau bersembunyi di lobang semut sekali pun," gumam Ibra tersenyum puas. Pencarian nya berhasil dan hal itu adalah hal mudah baginya.

Ting tong

Ting tong

Ting tong

Ibra mengerutkan keningnya. Siapa yang datang?. Tidak ada yang tahu ia kembali tinggal disini, apakah Veronika kembali menguntitnya?.

Ia segara berdiri dari duduknya, dan melangkah keluar kamar. Bel apartemennya terus berbunyi entah siapa yang datang berkunjung.

Saat pintu terbuka ia mendapati Lucky tengah berdiri di hadapannya dengan senyuman khasnya. Dari mana Lucky tahu ia kembali tinggal disini. Malam kemarin ia tidak menceritakan apapun tentang permasalahannya pada Lucky.

"Masuk!," seru Ibra melangkah kembali masuk dan membiarkan Lucky menutup pintu apartemen nya.

"Ibra, Monica sekarat," ucap Lucky membuat Ibra mengehentikan langkahnya. Sejak hampir satu tahun lebih Monica ditahan di ruang bawah tanah ia sudah tidak pernah lagi mau tahu dengan wanita itu. Kini Lucky malah mengatakan kalau wanita itu sekarat.

"Saat ini Dokter Yoga tengah memeriksa keadaannya," sambung Lucky.

"Kenapa kau datang ke sini memberitahu ku Lucky?," tanya Ibra. Pengkhianatan yang dilakukan Monica membuatnya membenci wanita itu.

Lucky mengerutkan keningnya, seingatnya Ibra dulu begitu dekat dengan Monica. Apakah karena pengkhianatan yang dilakukan Monica membuat Ibra begitu membencinya?.

"Aku pikir kamu berhak tahu," jawab Lucky menghempaskan tubuh besarnya di atas sofa.

"Oh ya, tadi aku ke rumah. Pelayan mengatakan jika dia melihatmu kemarin malam pergi meninggalkan rumah membawa koper makanya aku langsung ke sini," sambung Lucky

Ibra mengangguk kecil mengiyakan ucapan Lucky. Pria itu ikut duduk di sebelah Lucky yang menuangkan minuman ke dalam gelasnya.

"Kau ada masalah dengan Veronika?," tanya Lucky menatap Ibra yang tampak melamun. Entah kenapa sejak kemarin malam Ibra terlihat lebih banyak melamun.

Ibra menoleh pada Lucky yang menenggak minumannya."Hem...," jawab Ibra berdehem pelan.

Lucky menatap lurus pada Ibra, sebenarnya ia cukup tahu kelakuan Veronika dibelakang Ibra tapi ia diam saja dan tidak ingin ikut campur dalam rumah tangga Ibra."Selesaikan dengan baik-baik," ucap Lucky.

"Oh ya mau ke club tidak?," tanya Lucky.

Ibra menggeleng."Tidak, kau saja," jawab Ibra.

"Kalau kau hanya minum disini saja, tapi kalau mau lebih dari itu, silahkan ke club sana," ucap Ibra. Ia memang memiliki stok minuman dia apartemennya tapi mulai saat ini ia berencana menyimpan minum-minuman itu.

"Aku ada janji dengan seseorang, oh ya benar kau tidak akan mengunjungi Monica?," tanya Lucky.

Ibra menggeleng, untuk apa ia mengunjungi Monica. Percuma, wanita itu sudah membuatnya benar-benar kecewa. Tidak seharusnya ia berkhianat hanya karena cintanya yang tidak berbalas.

"Oke, kalau begitu aku pergi dulu," ucap Lucky segara bangkit dari duduknya lalu melangkah pergi meninggalkan apartemen Ibra.

Sementara itu Ibra kembali mengunci pintu apartemen nya. Ia kembali masuk ke dalam kamarnya untuk melanjutkan pekerjaannya.

***

Sudah dua hari orang kepercayaan Ibra menelusuri California namun mereka tidak kunjung menemukan keberadaan Devi. Padahal ia yakin sekali kalau Devi memang ke California. Apakah wanita itu tahu kalau ia mencarinya ke sana?.

"Perluasan pencarian kalian, nanti tiga rekan kalian akan terbang ke sana untuk membantu," ucap Ibra melalui sambungan telepon pada anak buahnya yang ia percaya mencari keberadaan Devi dengan memberikan foto terbaru Devi dari sosial media wanita itu.

"Baik Tuan,"

Ibra mengakhiri sambungan telponnya. Ia menghubungi Nia dan meminta wanita itu untuk ke ruangannya. Sepertinya ia harus turun tangan mencari keberadaan Devi.

Tok tok tok

"Masuk!," seru Ibra.

Pintu terbuka, tampak Nia memasuki ruangan Ibra sembari membawa tablet di tablet di tangannya.

"Ada yang bisa saja bantu Pak?," tanya Nia dengan sopan.

"Atur keberangkatan saya ke California minggu ini Nia!," ucap Ibra pada sekretarisnya itu.

"Maaf Pak, untuk satu bulan ini jadwal anda sangat padat, nanti di Minggu kedua bulan depan anda mulai sedikit santai," jawab Nia sembari menatap layar tablet nya melihat schedule Ibra bulan ini.

"Baiklah Nia, Kalau begitu usahakan keberangkatan saya bulan depan ke California," ucap Ibra. Sepertinya ia harus mempercayakan pencarian Devi pada orang kepercayaannya untuk satu bulan ini.

...****************...

1
Ariany Sudjana
wow keren double Z 💪💪
partini: mantap boy , sorry Ibra you son more jenius than you wkwkwkwwkwkk
total 1 replies
ardiana dili
lanjut
partini
hemmmm hukuman apa hayo,, Dev kamu tuh salah pilih lawan anak mu aja smart,,ehhh yg di katanya anakmu betul loh Ibra bikin adik aja wkwkwkk
Ariany Sudjana
sudah Devi, turunkan ego kamu. apa kamu tega memisahkan kedua anak kamu dari papa kandungnya?
Lilis mulyati
si Devi udah mrip Kya wanita murahan GK ayal atasannya jdi suka SMA Dev bukan krna cinta tpi krna nafsu juga Devi pakaian terlalu terbuka.keterlaluan GK si dia nganterin anaknya sdang dirinya mlh main ke klub.kan ada tmpat yg jauh LBH baik dripda bersenang2 di klub mlh LBH bahaya coba klau dia mngalami nasib yg SMA sprti wktu bersama Ibra AQ ykin jka pria itu tdak akan mau tnggungjwab jka kmu hamil anak pria lain yg tdr dnganmu.yg dikatakan Ibra itu bnar hrusnya kau malu dah pnya anak TPI mlh main ke klub.
ardiana dili
lanjut
partini
tuh kan Bogeman mentah,,Ibra jauh lebih baik dari kamu Daddy kamu menyakiti istrimu ibra cuma.ONS saja
ardiana dili
up lagi kak
wo te
lanjut, lanjut, lanjut 💪💪💪
ardiana dili
lanjut
Rida Arinda
akhirnya ketahuan jg mo d apain ya Daddy Ibra ma opa Theo 🤔🤔🤔
partini
dapat Bogeman mentah ga yah si ibra
Lilis mulyati
bgus Zaki kau utus mata2 buat Vero bla perlu utus orng byangan itu bnar buat berobat anaknya atau Justru utk bersneng2 bgus Zaki klau bkan kmu yg bertindak GK kan slesai2
Ariany Sudjana
setuju sama Theo, Ibra harus tegas sama Veronica, jangan gampang terbujuk rayuan Veronica. udah tau kan ini hanya modus Veronica saja, besok lusa entah apa lagi ulahnya, supaya Ibra mau kembali sama wanita ular itu. lebih baik Ibra fokus untuk meruntuhkan dinding tebal pada diri Devi, jangan sampai Devi salah paham, hanya gara-gara wanita ular itu
partini
hemmmm Ibra kamu tuh lagi usaha biar bersatu ma mommy nya anak" so be smart don't be stupid lah
lebih tegas Daddy mu kamu Weh Weh no good 👎👎👎👎
ardiana dili
lanjut
Yanti Yanti
🤣🤣anak kecil good2
Rida Arinda
iya Devi tuh mama mu z ngerti masa km sebagai ibu gx ngerti perasaan anak🥺🥺🥺
Lilis mulyati
jka kau keras kepala kau akn kehilangan mreka dan mreka dngn suka rela ikut daddy-nya.blm tentu jka kau mndpatkan pria lain selain Ibra hidupmu akn bahagia bsa sja hidupmu akn terkekang.dngn Ibra kau akn tau sprti apa Ibra sbnarnya dia tdak sprti yg kau pkirkan.jngn menilai orng hnya dri luarnya aja
Ariany Sudjana
setuju dengan Rahma, turunkan egois kamu Devi, anak-anak kamu membutuhkan sosok ayah kandungnya. apa kamu tega memisahkan kedua anak kamu dari papa kandungnya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!