NovelToon NovelToon
Janji Di Titik Surga

Janji Di Titik Surga

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Matabatin / Selingkuh / Pelakor / Dunia Lain / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:860
Nilai: 5
Nama Author: Ema Virda

Selama lima tahun pernikahan, Asha dan Fajar memiliki hubungan yang harmonis, saling mencintai dan saling mengerti satu sama lain.

Pernikahan mereka mulai retak, anaknya yang berumur satu tahun meninggal tanpa sebab.
Ujian dan cobaan rumah tangga Asha dan Fajar tidak hanya dari keluarga tapi juga gangguan gangguan makhluk halus. Di tambah saat Asha keguguran anak ke dua yang lagi lagi tanpa sebab.

Apakah mereka bisa menemukan jalan kembali ke titik surga untuk mempertahankan rumah tangga dan cinta mereka ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ema Virda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#6

"Mas Fajar, bukan begitu mas kejadian ... " Asha berusaha untuk menjelaskan.

Namun Fajar masih memegang surat cerai itu dan berjalan mendekatinya yang sedang berbaring.

Suara kursi yang di seret menghasilkan suara gesekan yang kasar dan serak. Fajar duduk di samping Asha dan memengang telapak tangannya yang masih terpasang jarum infus. Memandang netra istrinya yang suram dengan berat badan yang sedikit menyusut. Dia kurus seperti daun yang rapuh.

"Iya. Mas tahu," ucap Fajar tersenyum melihatnya. " Bagaimana keadaanmu ? "

Asha terlihat sangat lega mendengar perkataan suaminya. "Alhamdulillah, sekarang sedikit enakan."

"Kamu harus sehat, pulih dan cepat beraktivitas lagi. Nanti anak didikmu rindu sama guru cantiknya."

"Iya Mas," jawab Asha tersenyum.

" Oh ya, apa bapaknya Adam datang ke sini buat jeguk kamu ? " Fajar menanyakan nama seseorang yang sudah membuat suasana menjadi tak nyaman.

"Mas ... Kamu bicara apa sih ?"

" Yaaaa, bicara apa adanya. Kan semuanya berawal dari jenguk Adam sakit kan. Lalu, berlanjut sampai kamu hamil anaknya dia dan sekarang ... "

" STOP ! " teriak Asha dengan menutup kedua daun telinganya.

Lalu mereka berdua terdiam sejenak. Lalu, Asha kembali mengutarakan isi hatinya dengan nada meninggi dan sorot mata tajam memendam perasaan marah, " Aku tidak SELINGKUH ! Sampai berapa kali aku bicara ini ! Sampai berapa kali aku bisa yakinkan kamu ! Aku tidak selingkuh ! Dan janin yang gugur ini adalah ANAK KAMU !"

Dengan ekspresi tak peduli dan muak melihat pembelaan yang Asha katakan. Fajar kembali berkata dengan santai, "Kalau begitu ... " Fajar menempelkan sebuah bolpoin ke jari jari Asha untuk di genggam dengan baik.

" Mas ! Mas Fajar ! Mas. "

"Sudah tidak ada yang bisa dipertahankan lagi. Kamu sudah aku talak tiga ! Kamu harus tanda tangani !" Fajar tak peduli ataupun berusaha untuk mengusap air mata yang sudah menetes di wajah istrinya

Sedangkan netra yang tajam memandang ke arah orang di depannya, seolah-olah menantang untuk melakukan apa yang dia inginkan. Suaranya yang dalam dan berat terdengar seperti ancaman, membuat orang di depannya merasa terintimidasi.

"Apa kamu tak mengerti apa yang aku katakan ?" Fajar bertanya dengan nada yang keras dan tak sabar. "Aku sudah memberitahu kamu dengan baik baik, tapi kamu masih belum melakukannya."

Fajar membuat Asha merasa tak nyaman. "Kamu harus melakukan ini sekarang juga," dia menekankan, suaranya yang keras membuat Asha merasa tertekan.

Asha merasa seperti di bawah tekanan, tak bisa berpikir jernih karena rasa takut dan cemas yang memenuhi pikirannya. Dia tahu bahwa dia harus melakukan apa yang diminta. Dengan kesadaran penuh, selembar demi selembar kertas itu dia tanda tangani, apa yang menjadi kehendak suaminya ?

" Ya begitu dong. Kenapa tidak dari tadi, aku nya jadi tidak susah susah harus mengobrol dan merayu mu."

Tak hanya perkataan menyakitkan yang Asha dengar. namun, senyum dan ekspresi wajah suaminya terlihat sangat puas. Pria yang berada di depannya sudah tak peduli lagi ataupun berusaha untuk mengusap air matanya yang pecah.

" AAAAA ! SEKARANG KAMU PERGI ! PERGI ! " teriak Asha yang tak terkontrol.

" Kamu memang dari dulu sudah GILA !" umpatan yang di lontarkan Fajar semakin membuat Asha mengila dan tambah menggila.

" PERGI ! PEEERRRGGIII ! " timpal Asha dengan tenaga yang tersisa.

Fajar langsung bergegas dengan langkah yang cepat meninggal kamarnya, dan tak melihat mertuanya yang dengan rasa cemas mendengarkan teriakan anaknya dari ujung lorong. Teriakan pekik penuh kesedihan yang terdengar sehingga semua perawatan berhenti beraktivitas dan melihat Fajar yang acuh tak acuh.

Wanita yang berbaring tak berdaya itu terus menangis membiarkan air matanya mengalir tanpa henti. Dia tahu bahwa pernikahannya telah berakhir sejak lama, Namun dia berusaha agar pernikahannya tak menjadi suram. Tapi, dia tak bisa menghilangkan rasa sakit dan kesedihan yang memenuhi hatinya.

Dia merasa ini semua kesalahannya. Ibu mertuanya selalu bilang anaknya tak akan sial jika tak menikah dengannya. Asha memukul mukul dadanya yang begitu sesak dan tajam agar benda yang tertusuk di jantungnya akan semakin dalam dan dia bisa meninggalkan dunia dengan keadaannya yang sudah hancur.

Orang tua mana yang tak kunjung sedih melihat anaknya diperlakukan seperti ini. Umi memeluk anaknya dengan erat seakan tak mau takdir buruk menimpanya lagi.

"Asha, tenang ya nak. Umi dan Abi di sini untukmu. Ini semua sudah takdir, dan kita harus menjalaninya dengan ikhlas dan ridho dengan apa yang sudah di terapkan oleh Allah. " Umi mengusap kepala bagian belakang anaknya dengan gerakkan tenang seakan memberikan energi positif.

Rasa tentram dan nyaman yang diberikan kedua orang tuanya membuat Asha tertidur pulas. Dia terlihat seperti bayi yang tak punya beban hidup. Pulas dan nyenyak dalam keadaan tubuh yang stabil.

Asha duduk sendirian di rumah yang dulu penuh dengan tawa dan cinta. Sekarang, rumah itu terasa kosong dan sunyi. Dia memandang foto pernikahannya yang terpajang di dinding, dan air matanya tak bisa ditahan lagi.

"Mengapa kamu meninggalkanku ?" dia berbisik, sambil menundukkan kepala. "Apa yang aku lakukan salah?"

" Apa aku tidak cukup baik untukmu ?" Dia berteriak sambil memukul bantal. " Apa aku tidak cukup mencintaimu ?"

Dia mengingat saat-saat indah bersama suaminya, saat-saat yang penuh dengan cinta dan kebahagiaan. Tapi sekarang, semua itu hanya kenangan. Wanita itu merasa seperti kehilangan sebagian dari dirinya sendiri.

Dia berjalan ke kamar, membuka lemari yang masih penuh dengan pakaian suaminya. Bau parfum suaminya masih tercium, membuat Asha merasa seperti suaminya masih ada di sampingnya.

Tiba-tiba, Asha seperti tercekik. Lampu yang berada di rumah itu padam, dia tak bisa bernapas, tak bisa berpikir. Hawa sejuk membuatnya menggigil, sosok wajah buruk ada di depan netranya, duduk berjongkok dengan kedua tangan di depan dan kedua kaki yang melebar. Makhluk yang terlihat tulang tulangnya yang menonjol terbalut kulit bergelambir, sendi lutut yang tertekuk sebelah kanan, saat dia berdiri tegak dan bergerak cepat mendekati Asha yang mematung.

Makhluk itu menyeret tubuhnya jauh menuju suatu tempat yang gelap, suram, dan dingin. Namun, badannya terikat tapi bukan tali yang mengikatnya, ada sesuatu yang membuatnya tak dapat menggerakkan tubuh walaupun itu hanya jari. Dia melambung dan semakin melambung tinggi, seperti seekor burung yang menerbangkannya jauh ke atas langit.

Makhluk itu berada di atasnya lalu mendorong tubuhnya jatuh seperti astroid yang jatuh ke bumi dengan cepat dan melesat. Namun, tertahan di atas tanah. Lalu, makhluk itu memutar mutar tubuh Asha seratus delapan puluh derajat terus berputar dan berputar.

"Di alam ini kamu tidak bisa apa apa ?" Suara samar yang di dengarnya.

Dan tubuh Asha tiba tiba berhenti, ada kekuatan yang membawanya menjauh dari makhluk itu. Lalu suara itu terdengar lantang di telinganya. "PERGI KE CAHAYA ITU !"

Tubuh yang tadinya kaku, dan terhuyung huyung, sekarang bisa di gerakkan. Asha berjalan cepat walaupun badannya masih terasa lunglai tanpa ada tenaga. Dia mengikuti suara yang menyuruhnya pergi menuju cahaya putih yang berkilau. Tanpa menoleh ke belakang. Asha merasakan nafasnya yang tersengal sengal, badannya terasa sangat capek dan lelah.

1
Valentino (elle/eso)
Aku yakin ceritamu bisa membuat banyak pembaca terhibur, semangat terus author!
robleis_XD
wah, jalan ceritanya bikin gue deg-degan 😱
Victor
🤔😭😭 Akhirnya tamat juga, sedih tapi puas, terima kasih, author.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!