NovelToon NovelToon
Istri Kejam Sang Mafia

Istri Kejam Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Perjodohan / Dijodohkan Orang Tua / Mafia / Romansa
Popularitas:20.1k
Nilai: 5
Nama Author: Naelong

Aurelia Valenza, pewaris tunggal keluarga kaya raya yang hidupnya selalu dipenuhi kemewahan dan sorotan publik. Di balik wajah cantik dan senyuman anggunnya, ia menyimpan sifat dingin dan kejam, tak segan menghancurkan siapa pun yang berani menghalangi jalannya.

Sementara itu, Leonardo Alvarone, mafia berdarah dingin yang namanya ditakuti di seluruh dunia. Setiap langkahnya dipenuhi darah dan rahasia kelam, menjadikannya pria yang tak bisa disentuh oleh hukum maupun musuh-musuhnya.

Takdir mempertemukan mereka lewat sebuah perjodohan yang diatur kakek mereka demi menyatukan dua dinasti besar. Namun, apa jadinya ketika seorang wanita kejam harus berdampingan dengan pria yang lebih kejam darinya? Apakah pernikahan ini akan menciptakan kerajaan yang tak terkalahkan, atau justru menyalakan bara perang yang membakar hati mereka sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naelong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ulang tahun kakek Giovanni

Angin laut yang berhembus lembut membawa aroma anggur dan bunga mawar dari kebun di sekitar Villa valenza.

Villa megah itu berdiri di atas bukit dengan lampu kristal bergantungan di setiap sisi dinding, sementara halaman luasnya dipenuhi mobil-mobil mewah: dari Rolls-Royce hingga Bugatti. Para pelayan berpakaian seragam hitam putih mondar-mandir, membawa nampan berisi sampanye dan kue elegan. Musik klasik lembut mengalun dari orkestra yang memainkan nada tenang namun berwibawa.

Di lantai dua, Giovanni Valenza berdiri di depan cermin besar. Pria tua itu mengenakan jas hitam berpotongan sempurna, dasinya rapi, rambut peraknya disisir ke belakang dengan kilau elegan. Meskipun usianya sudah mendekati tujuh puluh, aura berwibawanya tetap menebar kekuatan yang membuat siapa pun segan untuk menatap terlalu lama.

Sambil menatap pantulan dirinya di cermin, Giovanni berbicara pelan lewat ponselnya.

“Pastikan semua pengawal bersiaga di bawah. Aku tidak mau ada tamu tak diundang malam ini.”

“Baik, Tuan” jawab suara di seberang. “Tim sudah disiagakan di seluruh sisi villa. Termasuk area bawah tanah.”

“Bagus.” Giovanni memutuskan panggilan itu, lalu menarik napas panjang.

Ia berjalan ke arah balkon, menatap pemandangan malam dengan mata tajam. “Malam ini bukan sekadar pesta ulang tahun,” gumamnya, “malam ini penentuan masa depan keluarga Valenza.”

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Beberapa menit kemudian, deru mobil mewah terdengar memasuki halaman. Para penjaga berdiri tegak di sepanjang jalan masuk, dan ketika Rolls-Royce hitam berhenti tepat di depan pintu utama villa, pintu mobil terbuka, menampilkan empat sosok yang sudah dikenal: Alessandro, Marcella Istrinya, serta kedua anak mereka, Bianca dan Dante.

Alessandro turun lebih dulu, mengenakan setelan abu-abu tua dengan kemeja putih, rambutnya yang mulai memutih disisir rapi. Marcella menyusul dengan gaun berwarna emas pucat, dipenuhi payet yang berkilauan di bawah sinar lampu. Sementara Bianca tampil mencolok dalam gaun merah menyala yang memperlihatkan bahu indahnya, senyum palsu sudah terpasang sempurna di bibirnya.

Dante, sang Kakak, tampil gagah dengan jas biru tua dan ekspresi yang so cool dan sombong.

Begitu mereka melangkah masuk ke aula utama, semua mata menoleh. Lantai marmer villa berkilau seperti kaca, dan lampu kristal raksasa di tengah ruangan memantulkan cahaya indah ke seluruh dinding.

“Papa…” ucap Alessandro pelan sambil tersenyum, menyalami ayahnya yang berdiri di depan.

Giovanni menatap sekilas, bibirnya melengkung membentuk senyum tipis. “Alessandro, kau datang juga.”

“Tentu, Pa. Bagaimana aku bisa melewatkan ulang tahun Papa?”

Giovanni hanya mengangguk tanpa banyak ekspresi, lalu matanya beralih ke arah Marcella.

“Marcella.” ucap Giovanni sinis.

“Selamat ulang tahun, Papa.” Marcella mendekat dan mencium pipi mertuanya dengan sopan.

Namun begitu Bianca melangkah maju dengan anggunnya, Giovanni tidak bereaksi berlebihan.

“Selamat ulang tahun kakek,” sapa Bianca manis, pura-pura lembut.

Giovanni menatapnya sekilas, senyum samar tak sampai ke matanya. “Kau tampak seperti ibumu malam ini.”

“Terima kasih kakek,” jawab Bianca, meski di dalam hati ia tahu itu bukan pujian.

Marcella berusaha mencairkan suasana. “Papa, anak-anak sudah tidak sabar bertemu semua keluarga besar malam ini.”

Giovanni meneguk sampanye yang dibawakan oleh pelayan, lalu berujar datar, “Aku yakin mereka lebih tidak sabar mendengar siapa yang akan menjadi penerus Valenza Group.”

Kalimat itu seolah menggantung di udara, membuat senyum Bianca sedikit menegang. Ia melirik ayahnya, yang hanya menatap Giovanni tanpa menjawab.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Belum lama mereka berbicara, suara deru mesin mobil lain terdengar dari luar, lebih keras, lebih megah. Para pengawal langsung menegakkan tubuhnya ketika mobil berwarna hitam legam berhenti di halaman. Platnya tidak biasa, semua tahu, hanya satu orang di Sisilia yang berani menggunakannya.

Dari dalam mobil keluar Vittorio Alvar0ne, sahabat lama Giovanni sekaligus salah satu pemimpin mafia paling disegani di Eropa dulu yang sekarang di pimpin oleh cucunya Leonardo. Tubuhnya tegap, rambutnya yang telah memutih memberi kesan elegan, dan matanya tajam seperti singa tua. Di belakangnya berjalan Adriano Alvar0ne, putra sulungnya, serta sang istri Nyonya Isabella, yang tampil menawan dengan gaun berwarna biru safir.

Begitu mereka masuk ke aula, semua tamu langsung memberi jalan. Aura keluarga Alvar0ne benar-benar berbeda—dingin, kuat, dan berkelas.

“Giovanni!” seru Vittorio dengan suara berat namun hangat. Ia melangkah cepat, menyalami sahabatnya itu dengan tawa kecil. “Masih tampan saja di usia tua.”

“Dan kau, Vittorio, masih tetap seperti dulu, masih dengan muka datarmu,” balas Giovanni sambil terkekeh.

Keduanya tertawa ringan, tapi orang-orang yang melihat bisa merasakan tekanan halus di antara mereka dua raksasa mafia yang berdiri di tempat yang sama selalu menciptakan hawa kekuasaan yang luar biasa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sementara di Mansion Leonardo, suasana berbeda. Di kamar besar lantai atas, Aurelia berdiri di depan cermin besar yang dikelilingi lampu putih. Gaun yang disiapkan oleh Leonardo pagi tadi kini terbalut sempurna di tubuhnya, gaun panjang berwarna biru muda dengan taburan kristal Swarovski yang berkilau setiap kali ia bergerak. Potongan gaun itu membentuk siluet tubuhnya dengan elegan, tidak berlebihan, tapi tetap memancarkan keanggunan seorang perempuan berkuasa.

Rambutnya disanggul setengah ke atas, menyisakan beberapa helai yang jatuh lembut di bahunya. Perhiasan berlian menghiasi leher dan telinganya.

Di sisi lain ruangan, Leonardo Alvar0ne baru keluar dari ruang ganti. Ia mengenakan jas hitam klasik dengan kemeja putih, dasi abu-abu yang serasi, dan sepatu kulit mengilap. Satu tatapan saja sudah cukup membuat siapa pun mengerti bahwa pria ini bukan orang biasa.

Saat Aurel menuruni tangga perlahan, langkah kakinya terdengar lembut di antara keheningan rumah. Leonardo yang sedang berdiri di bawah tangga mendongak dan langsung terdiam.

Tatapannya tak lepas dari Aurel, istri yang selama ini ia anggap keras kepala, kini terlihat begitu memesona. Gaun itu memantulkan cahaya di setiap langkahnya, dan senyum kecil yang tersungging di bibir Aurel membuat waktu seolah berhenti.

Leo bahkan tidak sadar ia menahan napas.

Aurel menyadari tatapan itu dan pura-pura menunduk, wajahnya sedikit memerah. “Kenapa menatap seperti itu?”

Leo perlahan menaikkan sudut bibirnya. “Aku hanya memastikan… istriku ini benar-benar manusia, bukan malaikat yang turun dari langit.”

Aurel mendengus kecil. “Kak Leo ini suka berlebihan.”

“Tapi itu benar,” balas Leo dengan nada rendah. “kamu benar benar cantik malam ini sayang. ”

Aurel menunduk malu. “Sudahlah, ayo kita berangkat. Kakek sudah menunggu.”

Leo mendekat, menawarkannya tangan dengan sopan. “Baiklah, istriku. Mari kita berangkat. ”

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Mobil hitam panjang milik Leonardo meluncur mulus menuju villa Giovanni. Konvoi pengawal bersenjata mengikuti di belakang. Dalam perjalanan, Aurel menatap keluar jendela lampu-lampu kota tampak berpendar indah.

Leo sempat meliriknya sekilas. “Kau gugup?”

“Tidak,” jawab Aurel datar.

“Benarkah?” Leo mencondongkan tubuh sedikit, suaranya lembut namun tajam. “Biasanya kalau kau bicara datar seperti itu, artinya kau sedang menyembunyikan sesuatu.”

Aurel menatapnya sekilas, lalu tersenyum samar. “Kak Leo ini suka banget mengintrogasi, ya?”

Leo mengangkat bahu. “Itu sudah kebiasaanku. Aku tidak bisa berhenti kalau menyangkutmu.”

Aurel menatap kembali ke luar jendela, tapi pipinya memerah. Dalam hatinya, ia tidak bisa menyangkal setiap kali Leo berbicara seperti itu, jantungnya selalu berdetak lebih cepat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setibanya di villa, para penjaga langsung memberi hormat. Mobil berhenti di depan tangga marmer, dan ketika pintu terbuka, semua mata tamu yang sedang berbincang di halaman berhenti seketika.

Leonardo Alvar0ne dan Aurelia Valenza turun dari mobil, berdua. Aura mereka membuat waktu seperti berhenti sesaat.

Leo dengan jas hitamnya memancarkan aura dingin dan karismatik, sementara Aurel di sampingnya tampak seperti permata hidup. Semua tamu berbisik pelan, mengagumi pasangan itu, mereka tampak sempurna, seperti raja dan ratu di antara bangsawan dunia gelap.

“Selamat datang, Leonardo,” suara berat Giovanni terdengar dari depan.

Leo menundukkan kepala sopan. “Terima kasih, Kakek Giovanni.”

Giovanni kemudian menatap Aurel, senyum hangat mengembang di wajah tuanya. “Dan cucuku yang paling cantik. Kau datang juga akhirnya.”

Aurel mendekat, memeluk sang kakek dengan lembut. “Selamat ulang tahun, Kek. Semoga panjang umur dan sehat selalu.”

Giovanni mengusap rambutnya pelan. “Kau benar-benar seperti mendiang ibumu malam ini, Aurelia.”

Sementara itu, di sisi lain ruangan, Bianca menatap tajam pemandangan itu. Tangannya yang memegang gelas anggur bergetar halus, dan bibirnya melengkung sinis.

“Lihat saja,” bisiknya pada dirinya sendiri. “Malam ini… akan jadi malam terakhir buat kamu ketemu keluarga aurel. "Senyum licik terbit di wajah Bianca.

Bersambung......

1
Eka Putri Handayani
smngt kak ya klo bisa crazy up lah🥲
Naelong: maaf yaa, beberapa hari ini saya belum bisa update🙏 lagi sakit
total 1 replies
Karo Karo
tak semudah itu ferguso 😜 Readers Sepertiku Garis keras Leo Aurelia 😉
Naelong: ☺☺makasih sudah mampir🩵
total 1 replies
Karo Karo
👍👍👍👍👍
Karo Karo
buka pintu Aurel 🤭🤭🤣
Naelong: makasi sudah mampir🩵
total 1 replies
Eka Putri Handayani
hedeh pulu² msh aja gak ada kapoknya, mau bngt aku dia disiksa habis²an sm aurel dikira kyanya aurel tuh gadis lemah
Naelong: iyaa ni🤣☺
total 1 replies
Mom Yuzfan
wah si Bianca masih blom nyerah jg ya😏
sebaiknya di apain tuh org kaya si Bianca 🤔
di bunuh/di siksa secara perlahan-lahan
Eka Putri Handayani
kak knp up nya dkt coba double gtu biar puas bacanya🥲
Naelong: maaf ya kak, soalnya saya lagi nggak enak badan, kalau membaik insyaallah double2 upnya🙏☺🩵
total 1 replies
Eka Putri Handayani
kak jngn sampai hal buruk terjadi pd mrk knp bisa ceroboh sih mrk berdua pdhl mafia seharusnya yg kya gni mrk lbh waspada
Naelong: mafia juga kan pasti buat sallah☺🙏
total 1 replies
restu s a
baru sadar...
Lhina Bright
🤣🤣🤣🤣🤣 benar benar gadis yang licik
Naelong: iyaa ni☺
total 1 replies
restu s a
mampir thor
Naelong: makasi sudah mampir🩵
total 1 replies
Lauren Florin Lesusien
katanya magia kok ceroboh
Naelong: makasi sudah mampir
total 1 replies
Lhina Bright
keren, suami istri sama-sama mafia.
king mafia dan Queen mafia,
Naelong: makasi🩵
total 1 replies
Lhina Bright
na ini keren suami istri sama2 badas 💪💪💪
Naelong: makasi sudah mampir🩵
total 1 replies
Eka Putri Handayani
hedeh medusa² mauknya aku coba aja km jatuhkan aurel plng jg km yg jatuh
Mom Yuzfan
org serakah seharusnya di musnahkan saja🙄
Naelong: makasi sudah mampir🩵
total 1 replies
Eka Putri Handayani
uh dasar pulu² iri aja
Mom Yuzfan
org serakah hidupnya tdk akn pernah tenang 😏
Naelong: makasi sudah mampir 🩵
total 1 replies
Eka Putri Handayani
ah manisnya, cpt up kak
Naelong: besok ya baru aku up lagi☺🩵🙏
total 1 replies
Eka Putri Handayani
ttp smngt berkarya kak, jalan ceritanya bagus, smg kdpn makin bnyk pembacanya🥰shlt sll kak dan sy ttp mendukung mu
Naelong: amiinn🙏.. terimakasi, sehat selalu buat kamu 🩵
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!