NovelToon NovelToon
Two Promises 2

Two Promises 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Angst / Romansa
Popularitas:517
Nilai: 5
Nama Author: Penulis Anonim

Season kedua dari "Two Promises"

Musim panas telah berlalu, dan Minamoto Haruki akhirnya berhasil menjalin hubungan dengan Yoshimoto Sakura. Namun, perjalanan waktu Haruki untuk menyelamatkan kekasihnya baru saja dimulai.

Seiring berjalannya waktu, bayang-bayang masa lalu mulai mengancam kebahagiaan mereka. Haruki harus menghadapi konflik internal keluarga Yoshimoto yang gelap, dan yang lebih mengerikan, rahasia besar yang selama ini disembunyikan Sakura mulai terungkap perlahan.

Akankah Haruki mampu mengungkap kebenaran dan mengubah takdir yang menanti? Atau, akankah usahanya sia-sia, membawa mereka pada akhir yang tragis seperti di masa lalu?

Saksikanlah perjuangan mereka dalam 'Two Promises 2"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis Anonim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 5 - Di Balik Pintu Berikutnya

[22 September — 2015]

[•] SMA Hoshizora

•Ruang kelas 3-C

*POV Megumi

"Megumi. Apa kau ada waktu sebelum bel masuk? ada yang ingin aku bicarakan denganmu... "

Hariku tiba-tiba menghampiriku dan mengajakku untuk mengobrol empat mata dengannya.

Apa yang ingin dia bicarakan denganku?

Aku tersenyum padanya. "Boleh! memangnya apa yang ingin kamu bicarakan dengaku, Haruki?"

"Kau ikut saja dulu, Megumi. Kita akan berbicara di tempat yang cukup sepi... "

Aku mengiyakan permintaan Haruki dan Haruki pun membawaku ke tempat yang cukup sepi.

•Lorong sekolah

"Apa yang ingin kau bicarakan, Haruki?" tanyaku langsung ke intinya.

"Kau sudah tahu lebih dulu kan... Megumi?"

Tahu lebih dulu? apa yang Haruki maksud?

Haruki berbalik membelakangiku. "Kau sudah tahu kan? kondisi keluarga Sakura... "

Ah, aku baru ingat!

____________________________________________________

[3 Agustus — 2015]

[•] Prefektur Shizuoka

Waktu itu, kami berlima sedang berlibur bersama di Shizuoka. Kami menginap di penginapan milik orang yang dikenali oleh Akari.

Pada saat itu, setelah bermain di pantai. Aku penasaran dengan hal yang ingin dibicarakan oleh Manabe-san sebelumnya.

"Apa yang sebenarnya ingin anda katakan waktu itu... Manabe-san?"

Manabe-san tersenyum, namun matanya memandang jauh ke belakangku. Kemudian dia bergumam.

"Sepertinya Kalau denganmu tidak apa-apa... "

Setelah itu, Manabe-san membawaku ke tempat yang cukup jauh dari penginapan.

Di sana, dia mulai menceritakan kejadian saat dia ditolong oleh ayah dari Sakura dan Akari.

Dia juga menceritakannya padaku, tentang kematian ayah kandung Sakura dan Akari.

Mulai dari sanalah aku memahami semua hal yang mungkin terkait.

Salah satu di antaranya adalah tentang orang tua yang tidak peduli dengan anaknya, Sakura dan Akari.

"Jangan beritahu siapa pun tentang apa yang kita bicarakan ya, Kamihara-kun," ucap Manabe-san padaku.

Aku pun berjanji padanya untuk tidak memberi tahu siapa pun tentang hal itu.

____________________________________________________

[22 September — 2015]

[•] SMA Hoshizora

•Lorong sekolah

Bahkan sampai saat ini, aku tidak memberi tahu siapa pun itu.

Dan sekarang, Haruki sudah mengetahui hal itu dalam waktu sedekat ini.

Aku menundukkan kepalaku. Bingung akan jawaban apa yang harus aku berikan.

Apa yang aku harus bilang padanya?

"..."

Tidak! sejak awal jawabannya sudah pasti!

Aku kembali mengangkat kepalaku dan menatap Haruki dengan benar.

"Haruki... "

Aku langsung membungkukkan badanku, lalu meminta maaf padanya.

"Maaf. Karena sudah menyembunyikannya darimu, Haruki."

"Angkat kepalamu... Megumi."

Suara lembut Haruki sangat menenangkan hatiku. Dengan perlahan, aku kembali mengangkat kepalaku dan menatapnya dengan benar.

Di saat aku mengangkat kepalaku kembali, aku melihat wajah Haruki yang tersenyum tipis dan tatapannya yang menenangkan.

"Terima kasih karena sudah jujur... Megumi. Kamu tak perlu merasa bersalah lagi."

Setelah itu, aku dan Haruki kembali ke dalam kelas bersama.

•Ruang kelas 3-C

Setelah kembali ke dalam kelas, Yoshino-san langsung menghampiri mejaku.

"Nee, nee, Kamihara-san. Apa yang tadi kamu bicarakan dengan Minamoto-kun?"

Aku memalingkan wajahku darinya. "Bukan apa-apa," balasku.

Yoshino-san mengerucutkan bibirnya kesal terhadapku.

"Kenapa kamu tidak mau memberitahuku, Kamihara-san?! apa kamu masih kesal dengan yang tadi?!"

Aku mengabaikan semua yang diucapkan olehnya. Sementara itu, Yoshino-san terus menerus memaksaku untuk berbicara.

* * *

•Gerbang sekolah

*POV Sakura

Saat di perjalanan menuju ke sekolah, aku bertemu dengan Hana-chan di tengah perjalanan.

Kami pun berjalan bersama menuju ke sekolah. Dan sekarang, kami telah sampai di depan gerbang sekolah.

"Syukurlah ya... Sakura. Ibumu telah berubah... "

Selagi dalam perjalanan tadi, aku menceritakan semua kejadian yang aku alami kemarin pada Hana-chan.

"Kamu benar Hana-chan... kalau tidak ada Haruki-kun di sana, mungkin keluargaku akan semakin memburuk dari sebelumnya."

Aku melangkah memasuki gerbang sekolah. Hana-chan menyusul berjalan di belakangku.

"Nee, Sakura! apa yang kamu katakan sebelumnya itu benar?"

Aku tersenyum menoleh ke belakang sambil terus melangkahkan kaki.

"Itu benar Hana-chan! mungkin aku mulai... "

Hana-chan matanya berbinar sambil tersenyum lebar.

"Wah... kalau begitu bagus, Sakura! mungkin kamu dan Haruki akan... "

Aku tertawa kecil sambil tersipu menutup mulut dengan jariku. "Fu fu fu."

Kami pun lanjut melangkah menuju ke ruang kelas kami.

•Ruang kelas 3-C

Saat sampai di ruang kelas. Aku melihat Haruki-kun yang sedang duduk di bangkunya sambil menatap keluar jendela kelas.

Aku pun langsung melangkah ke sana. Namun ketika aku mengambil langkah pertamaku, terdengar sebuah keributan dari sebelah kiri.

Aku pun menoleh dan melihatnya. Yoshino-san sepertinya sedang bertengkar dengan Megumi. Dia terlihat sedang mengerucutkan bibirnya.

"Beritahu aku, Kamihara-san!" ujar Yoshino-san menaikkan pundaknya.

"Tidak!" balas Megumi memalingkan wajahnya.

Aku tersenyum konyol. "Memangnya apa yang terjadi di antara mereka?" pikirku.

Selagi aku melihat tingkah laku mereka berdua, Hana-chan lebih dulu pergi dan duduk di kursinya.

Melihatnya berjalan lebih dulu, aku pun segera menyusulnya.

Sambil melangkah menuju kursiku di sebelah Haruki-kun, aku menyapanya.

"Selamat pagi, Haruki-kun!"

"Selamat pagi juga, Sakura."

Tepat saat Haruki-kun membalas sapaanku, aku duduk di kursiku. Penasaran dengan yang tadi, aku bertanya padanya.

"Haruki-kun... apa yang terjadi di antara mereka?" tanyaku sambil menunjuk ke arah meja Megumi.

Haruki-kun menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Aku tidak tahu, Sakura."

Aku menghela napas kecewa. "Ah... kamu pun juga tidak tahu ya, Haruki-kun... " keluhku.

Sambil melihat ke arah meja Megumi, aku bergumam. "Kira-kira mereka kenapa ya?"

Setelah itu, Yoshino-san dan Megumi terus menerus berdebat selama hampir 7 menit lamanya.

Di saat-saat terakhir, Megumi mengambil ponsel dari dalam tasnya. Kemudian, dia mengetuk-ketuk layar ponselnya dengan cepat.

Beberapa saat kemudian, Yoshino-san mengeluarkan ponsel dari saku kemejanya.

Tak lama setelah melihat ponselnya, wajah Yoshino-san berubah menjadi sumringah.

Apa pesan yang dikirimkan oleh Megumi?

Beberapa menit kemudian, bel masuk pun berbunyi dan Tanaka-sensei memasuki ruang kelas beberapa saat setelahnya.

Semua murid langsung duduk di kursinya dengan tertib.

"Untuk hari ini, kita akan membahas tentang kegiatan di festival sekolah yang sudah dekat. Kepada Yoshino-san dan Kamihara-san... silakan maju ke depan!" ucap Tanaka-sensei di depan kelas.

Yoshino-san dan Megumi pun langsung berdiri dan berjalan dari kursinya ketika diperintah oleh sensei.

Sensei sendiri langsung duduk di meja guru ketika mereka sedang berjalan ke depan kelas.

Saat berdiri di depan kelas, wajah Yoshino-san tersenyum, sementara Megumi menunjukkan wajah tidak senang sambil melirik ke arah Yoshino-san di sampingnya.

Kenapa Megumi tampak kesal terhadap Yoshino-san?

Tak lama kemudian, Megumi pun mulai berbicara di depan kelas.

"Kemarin, aku mendatangi rapat yang seharusnya dihadiri oleh Yoshino-san di ruang osis. Di sana, semua perwakilan dari setiap kelas datang untuk berdiskusi tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh semua murid pada saat festival sekolah nantinya."

Panjang sekali penjelasannya. Tapi akhirnya aku mengerti, alasan Megumi tampak kesal dengan Yoshino-san.

"Di dalam rapat itu, semua perwakilan dari setiap kelas menyampaikan banyak saran yang berbeda. Namun semua dari saran itu tidak ada yang diterima dengan alasan terlalu jauh dari kata festival sekolah itu sendiri," lanjut Megumi.

Lho? kalau begitu, seperti apa saran yang diterima?

Sambil tersenyum Megumi melanjutkan ucapannya. "Karena itulah aku menyampaikan satu saran yang akhirnya langsung diterima... "

Setelah perkataan itu, salah satu dari teman sekelas kami ada yang mengangkat tangannya.

"Lalu apa saran yang kau sampaikan, Kamihara-san?!"

Megumi pun langsung menjawab pertanyaan itu. "Sama seperti yang lainnya. Aku juga menyarankan agar setiap kelas membuka semacam kios dan sebagainya. Namun ada perbedaan di saran yang aku berikan... "

Perbedaan? apa yang kamu maksud, Megumi?!

Bersambung....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!