NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Mantan Kakak Ipar

Mengandung Benih Mantan Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Mantan / Konflik etika
Popularitas:14.8k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Setelah di selingkuhi oleh sang suami, Jeselyn Angelina harus menerima nasib pahit dimana ia di perkosa oleh mantan kakak iparnya yang sudah memiliki istri, membuatnya hamil di luar nikah.
Setelah mereka menikah, banyak rahasia rahasia besar yang terungkap satu per satu termasuk identitas Jesi yang sebenarnya.
Apa saja rahasia besar itu? Apakah pernikahan keduanya akan langgeng sampai akhir hayat dimana Jesi hanya bisa jadi istri kedua? Ikuti dan dukung kisahnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CALON AYAH SIAGA

" Apa????" Pekik Andra tak percaya, ia berdiri lalu mendekati Jesi. " Kenapa bisa negatif dek? Apa memang mas yang bermasalah sampai sampai mas tidak bisa membuatmu hamil?" Mendapat pertanyaan seperti itu malah membuat Jesi merasa gugup. Apakah Andra begitu mendambakan kehamilan ini? Tapi kenapa? Bukan kah seharusnya ia merasa senang jika Jesi tidak hamil? Dengan begitu ia tidak perlu bertanggung jawab kepadanya? Pikir Jesi.

Andra menatap dokter Jasinta. " Apa saya bermasalah dok? Bulan lalu saya melakukan pemeriksaan tapi hasilnya baik baik saja. Apa saya perlu melakukan pemeriksaan ulang? Lima tahun saya menikah tapi saya tidak bisa membuat istri saya hamil." Ucap Andra.

Dokter Jasinta menatap suster yang tadi menemani Jesi, suster itu menyerahkan alat tes kehamilan yang baru saja di gunakan oleh Jesi. Dokter Jasinta tersenyum melihatnya.

" Sepertinya istri anda sengaja membohongi anda pak. Mungkin istri anda mau memberi kejutan untuk anda." Ujar dokter Jasinta.

" Apa maksudnya dok?" Selidik Andra.

Dokter Jasinta tidak menjawab, ini bukan kewenangannya. Andra menatap Jesi, " Kejutan apa yang kau buat untuk mas, dek?" Selidik Andra.

Jesi menghembuskan kasar nafasnya, " A... Aku hamil mas." Lirih Jesi menundukkan kepala.

" Ka.. Kamu hamil? Jadi hasilnya positif?" Andra menyentuh bahu Jesi, Jesi menganggukkan kepala.

" Beneran? Ka... Kamu beneran hamil dek?" Tanya Andra lagi untuk memastikan.

" Iya mas." Sahut Jesi menganggukkan kepala.

" Aaaaaaaa mas seneng banget dek." Teriak Andra.

" Argh!!" Jesi terkejut saat Andra mengangkat tubuhnya. Andra berputar putar sambil mengangkat Jesi seolah mencerminkan kebahagiaan di dalam dirinya.

" Mas pusing." Keluh Jesi.

Menyadari itu Andra langsung menurunkan Jesi, " Maaf maaf dek, mas sangat bahagia sampai lupa sama kesehatan kamu. Sekali lagi mas minta maaf. Mas sangat bahagia dek dengan kabar ini."

Andra menatap Jesi begitu pun sebaliknya, di tatap seperti itu membuat Jesi takut. Tiba tiba...

Cup...

" Terima kasih." Jesi melongo mendapat kecupan dari Andra di keningnya. Ia tidak percaya Andra berani melakukan itu di depan orang lain. " Terima kasih karena kamu telah menyempurnakan hidup mas sebagai seorang laki laki. Mas tidak pernah menyangka hari ini akan tiba. Sebentar lagi mas akan menjadi seorang ayah, dan kamu akan menjadi seorang ibu. Mas sudah lama menantikan anak ini, mari kita jaga dia bersama sama."

Entah mengapa ucapan Andra seperti menyiratkan sesuatu. Mungkin itu hanya kebahagiaan seorang calon ayah yang sudah lama mendambakan seorang anak.

" Dek, kenapa diam saja hmm? Apa ada yang sakit? Atau masih pusing hmm?" Tanya Andra membuyarkan lamunan Jesi.

" Ah tidak mas, aku baik baik saja." Sahut Jesi.

" Baiklah bapak ibu, mari kita lanjutkan pemeriksaan." Ucap dokter Jasinta.

" Silahkan dok!" Sahut Andra.

" Ibu, silahkan berbaring. Kita akan menjalani pemeriksaan USG ya. Kita akan lihat calon anak ibu dan bapak melalui layar komputer."

Jesi berbaring di atas ranjang, suster menutupi kakinya dengan selimut lalu menyibak baju Jesi ke atas hingga memperlihatkan perutnya. Jesi menahan tangan suster, ia malu jika harus terlihat sebagian tubuhnya di depan Andra.

" Tidak apa dek, tidak perlu malu malu. Mas sudah melihat semuanya."

Blush...

Pipi Jesi memerah mendengar ucapan Andra.

" Iya bu, sama suami sendiri tidak perlu malu." Timpal suster.

Jesi menanggapinya dengan senyuman. " Andai anda tahu dia bukan suami saya Sus. Dia suami orang, mantan kakak ipar saya pasti anda akan mengecam saya sebagai orang ketiga. Ya Tuhan, kenapa semua ini harus terjadi padaku? Apa aku harus kembali menjalin hubungan dengan keluarga mereka? Atau aku harus membesarkan anak ini sendiri? Tapi bagaimana? Apa aku bisa? Banyak orang bilang, masa masa ngidam adalah masa masa memabukkan. Banyak dari mereka yang tidak bisa bangun karena mabuk berat. Jika itu terjadi padaku lalu siapa yang akan mencukupi kebutuhanku jika aku tidak bekerja? Tapi menikah dengan mas Andra juga bukan pilihan yang tepat. Aku harus berbagi mas Andra dengan mbak Raya, wanita yang sudah aku anggap sebagai kakakku sendiri. Selama ini mbak Raya berhubungan baik denganku, apa aku tega menyakiti dia dengan hadirnya anak ini? Aku benar benar bingung untuk mengambil keputusan."Jerit Jesi dalam hati.

Dokter Jasinta mengoleskan gel ke perut Jesi, rasanya dingin sekali. Ia menggeser transduser mencari keberadaan calon janin.

" Lihat lah pak, bu!" Dokter Jasinta menunjuk layar komputer.

" Titik hitam kecil ini adalah calon adek bayi kalian. Ukurannya masih sangat kecil, kalau di lihat lihat masih sebesar biji kacang hijau ya. Usianya sekitar lima mingguan."

Andra menatap layar itu dengan tatapan sendu. Ia terharu bisa melihat calon anak mereka yang terlihat masih sangat kecil dan belum jelas untuk pertama kalinya. Andai saja Raya mau memberikan hal ini padanya, mungkin dia akan lebih bahagia.

" A.. Adek, itu calon anak kita." Ucap Andra menunjuk layar komputer.

" I.. Iya mas." Sahut Jesi. Ia melirik wajah Andra yang nampak ingin menangis.

" Apa kamu bahagia mas?" Entah mengapa pertanyaan itu keluar dari bibir Jesi. Ia penasaran dengan sikap yang Andra tunjukkan saat ini.

" Sangat." Sahut Andra. " Mas sangat bahagia, bahkan rasanya mas ingin menangis karena terlalu bahagia. Jaga anak kita dengan baik ya dek, mas sudah tidak sabar menunggu kelahirannya. Terima kasih sudah memberikan kebahagiaan terbesar dalam hidup mas." Imbuh Andra membuat Jesi semakin tidak mengerti. Kenapa Andra terlihat begitu bahagia menantikan anak ini? Padahal anak ini tercipta dari hubungan yang sama sama tidak mereka inginkan. Apa yang sebenarnya Andra rasakan saat ini? Pikir Jesi.

" Baiklah pak bu, saya akan menjelaskan apa saja yang boleh dan tidak boleh di lakukan oleh ibu hamil muda seperti bu Jeselyn." Ucap dokter Jasinta.

Keduanya kembali duduk di kursi depan dokter Jasinta. Jesi dan Andra nampak menyimak penjelasan dari dokter tersebut. Masalah makanan, minuman, dan waktu istirahat untuk ibu hamil telah dokter Jasinta terangkan semuanya.

" Ini resep yang harus anda tebus, bulan depan kembali ke sini. Kita lakukan pemeriksaan untuk memantau perkembangan janin. Sekali lagi saya ucapkan selamat untuk bapak dan Ibu. Semoga Ibu dan bayinya sehat." Ucap dokter Jasinta.

" Aamiin, terima kasih dok. Kalau begitu kami permisi." Ucap Andra.

" Silahkan pak! Hati hati di jalan."

Andra dan Jesi keluar dari ruangan itu untuk menebus resep.

" Ingat kata dokter dek! Kamu tidak boleh kecapekan, makan dua porsi lebih banyak dan jangan lupa minum susu dan vitaminnya. Mas tidak mau sampai kamu atau pun anak kita kenapa napa. Mas inginnya kalian berdua selalu sehat."

Entah mengapa Jesi merasa setiap ucapan Andra mengandung perhatian untuknya.

" Iya mas." Sahut Jesi.

" Setelah ini mas akan berbicara sama orang tua kamu. Sekalian mas mau meminta restu mereka berdua untuk menikahimu." Ujar Andra.

" Mas, apa tidak kita pikirkan dulu bagaimana baiknya untuk kita berdua. Kita tidak perlu menikah mas, mas cukup tanggung jawab masalah nafkah saya kepadaku." Ucap Jesi menatap Andra.

" Tidak dek, mas ingin menjagamu dan menjaga anak kita. Kalau kita tidak menikah, mas tidak bebas menemui dan menjagamu jika suatu waktu kamu membutuhkan mas di sampingmu. Tanggung jawab mas bukan hanya sekedar tanggung jawab, tapi mas juga ingin memiliki kalian berdua. Kalian milik mas, mas tidak akan pernah membiarkan kalian menghadapi semua ini sendirian. Pikirkan lagi kalau kita tidak menikah! Apa kata orang? Apa kata tetangga tetangga kamu kalau kamu hamil tanpa suami? Mereka tahu kalau kamu sudah berpisah dengan Angga bukan?" Jesi menganggukkan kepala.

" Biarkan mereka menganggap anak ini sebagai anak mas Angga mas." Ucap Jesi.

" Tidak, mas tidak akan membiarkan itu. Dia milik mas, maka dia harus jadi milik mas bukan milik orang lain. Kamu wanita baik baik, maka mas juga harus memberimu status yang baik juga. Kalau mas hanya menafkahi tanpa menikahi kamu, itu kesannya mas menjadikan kamu sebagai wanita simpanan mas." Benar kata Andra, tanggung jawab bukan masalah nafkah saja. Tetapi status yang jelas yang bisa mengembalikan kehormatan Jesi.

" Ta.. Tapi aku takut mas." Ucap Jesi.

Andra menggenggam tangan Jesi, " Kamu tidak perlu takut dek! Ada mas di sini yang akan selalu mendampingimu. Mas akan berbicara baik baik kepada kedua orang tuamu. Meskipun mungkin nanti mereka tidak setuju, tapi mas akan berusaha untuk menyakinkan mereka. Anak kita harus tumbuh bersama ayah dan ibunya. Meskipun nantinya kita akan jarang bertemu karena mas tidak mungkin membawamu tinggal serumah bersama mas dan Raya. Mas ingin kamu tetap di sini, jadi ayah dan ibu bisa menjaga kamu dengan baik saat mas tidak ada di sini." Ucap Andra.

Jesi tidak berpikir untuk saat ini, selain badannya yang kurang sehat, ia juga merasa lelah. Mungkin ini karena kehamilan pertama, apalagi di usia muda sepertinya.

" Ya udah, gimana baiknya saja mas. Aku juga bingung mau bagaimana. Toh kamu sendiri yang ngotot ingin merawat aku dan anak ini, padahal aku bisa merawat anak ini sendirian." Ujar Jesi.

" Aku tidak akan membiarkan ibu dari anakku menghadapi semua ini sendirian. Kita akan hadapi sama sama meskipun dunia menentang hubungan ini. Tapi satu hal yang harus kamu pahami, mas tidak akan meninggalkan kamu. Dan mas minta maaf yang sebesar besarnya jika mas tidak bisa menceraikan Raya. Ada alasan tersendiri kenapa mas tidak bisa menceraikannya." Ucap Andra menatap Jesi.

" Aku mengerti mas." Sahut Jesi.

" Ya jelas kamu tidak mau menceraikan mbak Raya, orang kamu cintanya sama mbak Raya, mas bukan sama aku. Menikah denganku hanya bentuk pertanggungjawabanmu saja. Semoga kau tidak punya niat untuk memisahkan aku dan anakku nantinya. Jika sampai itu terjadi, aku tidak akan pernah memaafkanmu. Aku akan membawa anak ini pergi jauh darimu." Batin Jesi.

To Be continue...

1
Sunaryati
Ternyata Raya ingin mendekam lama di penjara, dan Angga akan menyusulnya
VANESHA ANDRIANI: iya bener.. udah kecium bau" tamat belum bun
total 1 replies
Sunaryati
Itulah jika ada sesuatu yang mencurigakan seharusnya bilang ke Andra atau lainnya.
VANESHA ANDRIANI: ok siap makasih suportnya
total 1 replies
Sunaryati
Beritahu Andra agar bisa bersama- sama menjebak pelakunya, dengan bantuan orang- orang yang berkompeten
VANESHA ANDRIANI: ok siap makasih suportnya
total 2 replies
Sunaryati
Jangan percaya begitu saja pada Andra, Jessi, tapi selidiki dulu. Andra komunikasi itu penting seharusnya sebelum ke kantor polisi beri kabar dulu, karena sebelumnya Jessi sudah melarangnya. Ingat yang sudah dikhianati itu tidak mudah percaya . begitu saja.
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 3 replies
Sunaryati
Ternyata Andra suami ingkar janji dan tidak tegas, pada diri sendiri, untuk apa pernikahan seperti itu dilanjutkan?
VANESHA ANDRIANI: hooh ya kak.. jitak aja kepalanya.. makasih suportnya
total 1 replies
Ani Basiati
lanjut thor
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Sunaryati
Bagaimana kamu akan membalas, Raya? Kau saja tidak bisa melindungi dirimu sendiri
VANESHA ANDRIANI: hhh iya ya.. pasti dia punya rencana ya.. makasih suportnya
total 1 replies
Ani Basiati
lanjut thor
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Sunaryati
👍👍👍 Jesi, licik dilawan cerdik. Akhirnya berhasil
VANESHA ANDRIANI: makasih
total 1 replies
Ani Basiati
lanjut thor
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Sunaryati
Makin cerdik kau Jessi Raya masuk perangkap, pastikan dia tidak lolos karena ulahnya kamu keguguran.
VANESHA ANDRIANI: siapp makasih suportnya
total 1 replies
VANESHA ANDRIANI
Mohon maaf semuanya hari ini mungkin updatenya larut malam atau mungkin tidak update karena di sini mati listrik... Terima kasih untuk para readers yang telah mensuport author. miss u all 😍
Ani Basiati
lanjut thor
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya... sambil nunggu up date bisa baca cerita author yang lain.. Madu untuk ibu mertuaku masih rame sampai sekarang
total 1 replies
Sunaryati
Raya ikut ibunya ke penjara, ya biar adil sama- sama menikmati hasil rampasan dan pembunuhan
VANESHA ANDRIANI: iya, Jesi sama Andra Terima karmanya nggak jadi punya anak di luar nikah
total 1 replies
Sunaryati
Jangan sampai Jesi dan bayinya celaka, Thoor. Raya bisa langsung dipidanakan karena mencelakai Jesi dengan sengaja
VANESHA ANDRIANI: he he penasaran ya bun? lanjut ya makasih suportnya
total 1 replies
Sunaryati
Bukan kah itu yang kau mau Raya, bercerai dari Andra, untu mengejar Reon?
Dokumen yang ditandatangani Angeline, tidak sah, kamu tidak akan mendapatkan apapun Raya.
VANESHA ANDRIANI: hhh bener banget, makasih suportnya
total 1 replies
Sunaryati
Menyesallah Raya walau tak ada gunanya, sampai di rumah kamu akan menerima gugatan cerai dari Andra ✋✋✋🤣🤣
VANESHA ANDRIANI: hhh bahagia banget ya bun, makasih suportnya
total 1 replies
VANESHA ANDRIANI
siap kak cindy
Sunaryati
Mampus, kamu Raya orang yang kau cari sudah menikah , bahkan mungkin Reon juga ingin menjebloskan ke penjara bersama ibumu
VANESHA ANDRIANI: Hhhhh bisa aja nebaknya makasih suportnya kak
total 1 replies
Sunaryati
Masih punya PR Jesi, mencari ibunya. Andra harus segera menceraikan Raya
VANESHA ANDRIANI: siap bunda.. makasih suportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!