NovelToon NovelToon
My Man

My Man

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Obsesi / Persahabatan / Romansa
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Karena mantan pacarnya, di mata Elizabeth semua pria itu sama saja. Bahkan setelah putus, dia tidak ingin menjalin hubungan asmara lagi. Namun, seorang pria berhasil membuatnya terpesona meski hanya satu kali bertemu.

"Aku tidak akan tertarik dengan pria tua seperti dia!"

Tapi, sepertinya dia akan menjilat ludahnya sendiri.

"Kenapa aku tidak boleh dekat-dekat dengannya? Bahkan tersenyum atau menatapnya saja tidak boleh!"

"Karena kamu adalah milik saya, Elizabeth."

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Elizabeth terkejut saat mengetahui keluarga Pamungkas akan datang untuk makan malam. Bahkan, mamanya sama sekali tidak memberitahunya! Elizabeth benar-benar kesal.

“Untuk apa Mama beri tahu? Memangnya kamu mau membantu memasak?” jawab Geisha santai.

Demi apapun, rasanya Elizabeth ingin mengamuk detik itu juga. Bukan soal mau membantu memasak atau tidak, tapi setidaknya dia bisa bersiap agar tidak gugup saat bertemu nanti.

Saat ini, Eliza sedang bersama kakak iparnya, Katya, memilih baju untuk makan malam nanti. Keduanya memang sangat dekat. Tak jarang Eliza datang ke rumah Katya hanya untuk menghindari omelan Geisha.

“Yang ini cocok?” tanya Elizabeth sambil mengangkat dress berwarna soft blue yang sederhana. Andai saja Geisha tidak memaksa memakai pakaian bagus, mungkin Eliza akan memilih piyama saja. Lagi pula, ini hanya makan malam di rumah. Sekali lagi—di rumah! Untuk apa berdandan berlebihan?

“Iya, itu juga bagus, El. Semua baju kamu bagus-bagus,” jawab Katya.

Eliza memutar bola matanya malas. Dari tadi, Katya selalu berkata “bagus” tanpa memberi pilihan pasti. Lalu, ia harus memakai yang mana nanti?

“Pilihkan yang cocok, Kak. Aku bingung!” rengeknya.

Katya terkekeh, lalu segera memilihkan baju yang pas untuk acara malam nanti.

“Sepertinya ini cocok. Simpel tapi elegan. Coba kamu pakai.” Katya menyerahkan sebuah gaun hitam polos tanpa renda atau manik-manik, namun potongannya di bagian pinggang membuat lekuk tubuh terlihat lebih indah.

Karena sudah malas memilih, Eliza pun menurut. Ia masuk ke ruang ganti untuk mencoba baju pilihan Katya.

Satu hal lagi—gaun-gaun yang berserakan di kasur itu bukan pilihannya. Semuanya dibelikan oleh Geisha. Eliza sendiri lebih suka memakai celana dan kemeja dibandingkan gaun feminin. Isi lemarinya sebagian besar adalah kemeja, sweater, kaos oversize, celana pendek, dan celana panjang. Mana ada daster atau dress rumahan di sana. Kalaupun ada, itu pun hanya dress pemberian mamanya.

"Bagaimana?" Eliza keluar dari ruang ganti dan berputar-putar di depan Katya, meminta sang kakak ipar menilainya.

Katya bergumam panjang, matanya memicing menilai penampilan Eliza. "Umm ... tunggu." Dia beranjak mendekati Elizabeth dan menarik ikat rambut gadis itu hingga rambutnya terurai.

"Nah! Cantik!" Katya bertepuk tangan kecil dengan mata berbinar. "Kalau make up sedikit saja, pasti akan terlihat lebih cantik!"

"Jadi, ini pilihan yang tepat, kan? Baiklah, aku akan memakai ini saja." Eliza mengangguk malas, dia benar-benar tidak bersemangat meski Katya memujinya cantik.

"Senyum lah sedikit, Eliza. Kamu tidak boleh cemberut di depan tamu," ujar Katya sambil menepuk pundak Eliza.

"Ya, ya, ya," balas Eliza dengan malas. Dia segera mengganti bajunya. Memakai dress terlalu lama membuatnya agak risih.

Katya geleng-geleng kepala melihat tingkah adiknya. Ia pun memilih membereskan baju yang berserakan di atas kasur. Padahal baju-baju Elizabeth ini sangat bagus dan mahal, sayangnya, sang pemilik jarang memakainya.

"Di mana Eliza?"

Katya menoleh ke arah ibu mertuanya yang baru masuk. "Sedang berganti pakaian, Ma. Ada apa?"

"Oh, sudah menemukan gaun yang cocok?" tanya Geisha penasaran.

"Sudah." Katya menoleh ke arah Eliza yang baru keluar dari ruang ganti, begitupun dengan Geisha.

"Gaun yang ini?" tanya Geisha. Dia mengangguk paham, meski gaunnya tidak terlalu mewah, setidaknya putrinya mau memaki gaun.

"Puas?" Bibir Eliza mencebik. Dia menggantung baju tadi di luar lemari agar tidak bingung mencari. "Kalau begitu, aku mau ke luar." Ia berbalik menatap ibunya.

"Ini sudah jam empat sore, Eliza. Mau ke mana kamu?"

"Beli jajan. Hanya sebentar, tidak akan lama," ujar Elizabeth seraya mengambil tas selempang nya.

Geisha berdecak, pada akhirnya dia membiarkan Elizabeth keluar mencari jajan yang dimaksud.

Angin sore sepoi-sepoi membuat Elizabeth tersenyum cerah. Sepeda listriknya berjalan dengan kecepatan sedang. Sengaja, karena dia ingin menikmati angin sore.

Seperti biasa, tujuannya adalah tempat dimana para pedagang berkumpul, yaitu di taman.

Tanpa menunggu lama, Elizabeth segera berjalan cepat menuju gerobak siomay.

"Pak, saya beli sepuluh ribu!"

Elizabeth menoleh ke sampingnya ketika tak sengaja bicara bersamaan dengan seseorang.

"Eh?" Gaby tertawa kecil.

Elizabeth hanya terkekeh singkat. "Suka siomay juga?" tanyanya.

Gaby mengangguk antusias. "Iya! Kakak juga suka?"

Eliza mengangguk. Dia menerima uluran plastik dari penjual siomay, lalu menyerahkannya pada Gaby. "Kamu duluan," ujarnya sambil tersenyum.

"Wah. Terimakasih, Kak!" ucap Gaby dengan girang.

Lagi-lagi Eliza mengangguk sebagai jawaban. Ketika Gaby hendak memberikan uang pada pedagang, Eliza langsung mencegah. "Tidak usah, biar aku yang bayar." Buru-buru dia mengeluarkan uangnya dari tas.

"Loh, kenapa?" Gaby cemberut. Padahal niatnya dia ingin mentraktir Eliza.

Eliza mengucapkan terima kasih setelah menerima kembalian. Dia menoleh ke arah Gaby yang masih cemberut. "Sudah, tidak apa-apa. Anggap saja ini sebagai tanda perkenalan kita," katanya.

Gaby menghela nafas berat. Namun, sedetik kemudian matanya berbinar. "Baiklah, kalau begitu tunggu sebentar!" Dia berlari menuju pedagang minuman dan membeli dua sekaligus.

Daripada lelah berdiri, Eliza pun memilih duduk di sebuah bangku yang berada di bawah pohon.

Tak lama dari itu, Gaby menghampirinya dengan senyum cerah.

"Pop ice untuk sore ini!" serunya sembari duduk di samping Eliza.

Eliza geleng-geleng kepala melihat tingkah Gaby. Gadis di sampingnya ini terlihat lugu, ceria dan baik. Buktinya Gaby repot-repot mencari ganti traktiran Eliza. Hanya sepuluh ribu, harusnya tidak perlu diambil pusing, itu yang Eliza pikirkan.

"Terimakasih," ucap Eliza, tulus.

Gaby mengangguk dengan pipi menggembung karena memakan siomay bulat-bulat.

"Ternyata di sini lebih nyaman dibandingkan makan di restoran yang penuh pelanggan. Andai saja kakakku mau ke sini, pasti aku akan datang setiap hari dengannya," ujar Gaby membuka obrolan.

"Kakak? Altezza, ya?" tanya Eliza memastikan. Mereka memang pernah bertemu satu kali, tapi Eliza agak lupa.

Gaby mengangguk cepat. "Iya! Hidupnya terlalu monoton. Paling akan menghabiskan waktu dengan laptop atau kertas-kertas nya. Bahkan dia tidak tau tempat viral di kota ini." Dia memutar bola matanya malas, lalu melahap siomay nya lagi. "Bosan sekali memiliki kakak yang tidak bisa bergaul!"

Eliza menahan tawa. Tentu saja Altezza tidak akan membuang waktu untuk datang ke tempat seperti ini. Pria itu benar-benar membosankan. Eliza tidak bisa membayangkan bagaimana wanita yang akan menjadi istri Altezza nanti, apa wanita itu akan stress karena menghadapi sikap Altezza?

"Apa rencana kamu setelah lulus sekolah?" Eliza bertanya.

"Umm ... kuliah, mungkin? Aku juga tidak tau." Gaby mengangkat bahunya acuh. "Terserah apa kata daddy saja."

Eliza mengangguk. Ternyata meski terlihat bar-bar, Gaby adalah tipe anak penurut. Tidak seperti dirinya yang dikit-dikit memberontak, kalau tidak ya sedikit melawan. Itu hanya kadang-kadang saja, ya.

"Kalau Kakak? Sekarang kegiatanmu apa saja? Bekerja ata kuliah?"

"Aku bekerja." Ah, sepertinya Gaby belum tau jika Elizabeth bekerja di perusahaan keluarganya.

"Menurutmu, bagaimana rasanya bekerja?" tanya Gaby penasaran.

"Lelah, pusing." Elizabeth tertawa kecil dengan pipi menggembung penuh makanan. Dia mengunyah lalu menelannya sebelum lanjut bicara. "Tapi, dapat uang. Semua rasa lelah akan terbayarkan dengan uang setiap bulannya."

"Terdengar mudah," gumam Gaby. "Apa aku harus memilih bekerja saja?"

"Untuk apa?" Kening Eliza mengerut.

"Tentu saja agar dapat uang!" Gaby memakan siomay nya bulat-bulat. "Agar aku bisa membeli siomay sebanyak apapun," lanjutnya dengan mata berbinar.

"Orang tuamu sudah memiliki uang banyak, untuk apa kamu bekerja? Sebaiknya kamu kuliah saja dan mendapatkan gelar sarjana. Jika memang ingin bekerja, kamu bisa bekerja setelah lulus. Mencari pekerjaan dengan gelar sarjana itu lebih mudah, Gaby. Tapi, kalau kamu ingin kerja di perusahaan keluargamu juga tak apa. Itu hanya saranku," jelas Elizabeth. Dia benar-benar seperti seorang kakak, padahal aslinya ia adalah anak bungsu yang manja.

Gaby terdiam mencerna apa yang Eliza sampaikan.

"Tidak usah terlalu dipikirkan, kamu fokus saja dengan ujian akhir." Eliza menepuk pundak Gaby.

Gadis berumur 18 tahun itu mengangguk. "Baiklah, aku mengerti. Terima kasih atas pencerahannya." Ia menyengir pada Eliza.

Eliza menanggapi dengan senyuman. Mereka kembali memakan siomay nya sambil melihat beberapa anak kecil bermain bola.

"Ngomong-ngomong, Kakak bekerja di mana?"

Bersambung...

1
yourheart
kawal sampe nikahhh🤭🤭
yourheart
luar biasa
vj'z tri
🏃🏃🏃🏃🏃🏃 kaborrrrr 🤣🤣🤣
vj'z tri
semalam aku mimpii mimpi buruk sekali ku takut berakibat buruk pula bagi nya ,kekasih ku tercinta yang kini di depan mata asekkk 💃💃💃
vj'z tri
walaupun sedikit kan judul nya tetap terpesona aku Ter pesona memandang memandang wajah mu yang ganteng 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
dyarryy
mumpung hari senin, yuk vote dulu🥰🥰
vj'z tri
jangan menilai dari cover nya pak bos 🤭🤭🤭
vj'z tri
byar koe ndok 🤣🤣🤣🤣🤣🤣 gak boleh bawa contekan kah 🤗🤗🤗
vj'z tri
😅😅😅😅😅😅😅😅😅sabar sabar sabar
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 aku hadir Thor bpembukaan yang kocak
yourheart
lanjutttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!