Sebelumnya, Li Chang Su merupakan tentara wanita yang berbakat. Setelah mendapatkan gelang naga perak dari kakek misterius, dia terpaksa pindah dimensi ke zaman kuno. Dia ditakdirkan untuk menjadi istri raja perang yang terkenal berdarah dingin. Masalahnya, zaman kuno ini dipenuhi dengan binatang mutasi.
Setelah menikah, keduanya berpetualang untuk mencari penyebab dari merajalelanya binatang mutasi. Karena itu, keduanya memiliki kedekatan yang pasti, cinta tumbuh di hati Li Chang Su. Raja Perang yang berdarah dingin itu ternyata mampu patuh di depan istrinya. Memanjakannya di antara pertarungan binatang mutasi.
Bisakah gelombang binatang mutasi ini diatasi? Bagaimana kisah cinta keduanya yang ditakdirkan gelang naga perak berjalan? Akankah semua misteri terungkap?
Jangan lupa ... Ikuti kisah keduanya dalam novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Li Chang Su Menumpahkan Ide
TEMPAT diskusi ada di tenda lain yang lebih besar lagi. Para jenderal sudah berkumpul, termasuk Mu Hongzhi. Melihat raja mereka datang membawa seorang gadis bergaun putih, ada banyak reaksi.
Sebagian jenderal usianya jelas sudah menjadi seorang ayah atau kakek. Mereka masih para senior. Tapi mendengarkan perintah Mu Xianzhai sebagai pemimpin pasukan. Li Chang Su melihat bendera berwarna putih dengan gambar elang berdada putih.
Sepertinya, itu bendera yang melambangkan nama pasukan yang dipimpin Mu Xianzhai.
Para jenderal memberi hormat prajurit pada Mu Xianzhai. Awalnya mereka bingung karena pria yang dingin itu tidak pernah membawa satupun wanita. Atau bahkan memegang tangannya.
"Itu, Raja ... Gadis itu ...," Salah satu jenderal tua berkedip sedikit gugup. Ia khawatir menyinggungnya.
Namun siapa sangka, Mu Xianzhai begitu santai, "Dia akan menjadi istriku di masa depan."
"Istri? Orang yang memiliki gelang naga perak Raja telah ditemukan?" Tanya yang lain.
Bagai petir di siang hari bolong, para jenderal memiliki kejutan luar biasa. Sebagian lagi ingin menangis tanpa air mata. Raja mereka akhirnya akan menikah dan mengakhiri masa lajangnya yang panjang. Sudah lama sekali.
Mu Xianzhai sudah berusia dua puluh tujuh, tidak terlalu muda lagi di mata para tua-tua. Kali ini membawa gadis kecil yang cantik itu untuk dijadikan istri. Apalagi mereka juga paham betul tentang tradisi keluarga kekaisaran Mu. Terutama masalah jodoh.
Gelang naga perak adalah simbol bagi Mu Xianzhai sebagai media menemukan pasangan hidup. Walau terdengar tidak masuk akal, itu juga baik. Setidaknya, pria itu akan menikah.
"Lanjutkan diskusi!"
Mu Xianzhai hanya mengangguk kecil dan membiarkan mereka melanjutkan diskusi. Li Chang Su dibiarkan bebas di dalam tenda. Tapi tidak bisa keluar. Ia seperti burung dalam sangkar!
Hanya bisa menghela napas. Li Chang Su melihat-lihat isi tenda ini. Ada beberapa buku militer dan juga senjata seperti tombak dan anak panah. Bahkan beberapa pedang. Tidak ada amunisi senjata api atau berbagai granat. Sebenarnya sangat sederhana.
Pertempuran seperti ini memicu banyak pertumpahan darah. Saling menusuk dan memanah. Tidak ada bom yang dilemparkan atau granat tanam. Masih merupakan pertempuran berdarah.
Berbeda dengan zaman modern. Li Chang Su kadang menjadi sniper. Atau dia juga memiliki kekuatan menembak dengan target paling baik di pasukannya. Sebagai seorang wanita yang tangguh dan memiliki kecantikan alami, dia memiliki banyak penggemar di internet.
Walaupun dia seperti prajurit biasa, sebenarnya memiliki tugas yang berat. Kadang memiliki tugas rahasia dan harus pergi ke suatu negara untuk melakukan pembebasan orang-orang yang disandera. Intinya, dia berbakat. Para prajurit pria tidak lagi meremehkan prajurit wanita saat itu.
Mu Xianzhai mendiskusikan perlengkapan senjata untuk prajurit. Lalu mengatur tempat persembunyian dan mendeteksi dari mana saja musuh akan datang. Bahkan untuk memungkinkan, ia juga harus menggunakan racun.
Peta wilayah perang terpampang jelas di atas meja bundar. Ada banyak titik merah yang ditandai Mu Xianzhai sebagai prediksi kemunculan musuh. Lalu para jenderal juga mengeluarkan pendapatnya.
Setiap jenderal memimpin sejumlah prajurit. Mereka terlatih dan berpengalaman. Bahkan memuji kehebatan Mu Xianzhai yang mampu mengatur segalanya dengan tepat. Julukan raja perang itu cocok, berdarah dingin dan kuat.
Tapi sekarang, bahu kanannya terluka oleh seorang wanita. Mereka agak canggung dan merasa lucu. Ternyata, wanita menjadi kelemahan bagi pria. Termasuk para jenderal itu yang telah memiliki istri bahkan cucu. Demi keluarga, mereka rela melakukan apapun untuk keselamatan di masa depan.
"Sepupu, kita harus memasang perangkap di sekitar sini," Mu Hongzhi menunjuk ke wilayah garis biru yang mengartikan sungai.
"Sungai mulai mengering. Tidak bisa memasang perangkap di air," Mu Xianzhai menanggapi, memikirkan ide lain.
Garis di peta sangat beragam. Mengartikan sungai, hutan, camp militer musuh, serta beberapa hal yang hanya diketahui oleh pasukan. Menganalisis peta medan perang, Mu Xianzhai sebenarnya cukup kesulitan kali ini.
Apalagi perang di saat musim kering yang melanda negara. Sungai yang mengering itu adalah lokasi yang bagus untuk jebakan. Tapi saat ini semakin surut. Jika memasang jebakan, pasti akan terlihat.
"Tanam ranjau di sekitar sungai dan dekat pohon. Sehingga musuh yang datang dan menginjak ranjau akan meledak," jari ramping seseorang tiba-tiba menunjuk ke area garis biru dan hijau.
Semua jenderal segera menatapnya dengan keterkejutan. Mu Xianzhai meliriknya secara alami, cukup memikirkan apa yang dikatakannya. Hanya saja, Mu Hongzhi menjadi lebih bingung dengan cepat.
"Apa itu ranjau?" Tanyanya.
"Itu adalah alat peledak yang ditanam dalam tanah. Jika terinjak akan meledak."
Li Chang Su dengan tenang mengungkapkan. Kebetulan dia memiliki ranjau di ruang artefak. He Ze berkata jika semua yang ada di ruang itu akan mengisi ulang dengan sendirinya. Selama pemilik tidak mati tentunya.
Jangankan ranjau, jika mereka butuh granat, ia akan memberinya beberapa. Tapi harus bernegosiasi dengan Mu Xianzhai. Hanya saja pria itu menolaknya secara langsung. Apapun itu transaksinya, dia tak akan setuju.
Pria itu tidak bodoh. Li Chang Su memiliki alat dan rahasia yang besar. Tampaknya sangat profesional dalam pekerjaan seperti ini. Terlihat dalam caranya bicara, Li Chang Su seolah-olah sudah ratusan kali mengatakan hal-hal militer.
Dari manapun asalnya gadis ini, Mu Xianzhai tidak peduli. Yang jelas, dia adalah calon istrinya. Tidak akan dia lepaskan begitu saja. Apalagi, ini adalah takdir gelang naga perak yang sudah menemukan seseorang yang pantas. Jika tidak, bagaimana dia akan melajang hingga hampir dua puluh tujuh tahun?
Li Chang Su tidak berdaya. Pria itu sungguh gigih dengan pikirannya. Jadi, dia hanya mendengus dan tidak mengatakan apapun lagi. Kali ini, Mu Hongzhi memujinya. Gadis ini pintar. Apa salahnya pandai seni perang? Toh, di masa depan, gadis ini akan menjadi istri sepupunya.
Mengikuti peraturan Li Chang Su, semua jenderal sibuk untuk mengatur pasukan. Gadis itu diam-diam mengeluarkan banyak ranjau dari ruang artefak. Tentu saja hanya di depan Mu Xianzhai. Karena pria itu sudah tahu ada ruang dalam gelang naga perak.
He Ze masih asyik menikmati manisan kacang mete, sehingga malas untuk menampakkan diri. Tapi ruang artefak ini telah terhubung dengan tanda sepasang sayap hitam di pergelangan tangan bagian bawah gadis itu.
Setelah membahas banyak hal dengan para jenderal, Mu Xianzhai mengajak Li Chang Su ke sekitar sungai. Di sana jebakan ranjau akan ditanam.
Mu Hongzhi mengikutinya sebagai pengawal. Sepupunya masih memiliki luka yang basah, khawatir jika pihak lawan benar-benar lebih pintar. Setelah kuda berhenti di sekitar sungai, Li Chang Su turun tanpa bantuan mu Xianzhai.
Gerakannya begitu cepat dan terlatih. Dulu, dia telah belajar berkuda sejak usia sepuluh tahun. Ini tidak menjadi masalah baginya jika turun dari punggung kuda yang bahkan lebih tinggi dari tubuhnya sendiri.
Bahkan Mu Xianzhai juga terkejut. Gadis itu duduk di depannya tadi. Untuk menghindari goncangan yang tidak perlu, kuda berlari hati-hati. Tapi siapa sangka Li Chang Su bisa turun dengan mudah di bawah pengawasannya.
Mereka membiarkan kuda beristirahat. Mu Hongzhi mengambil tas berisi ranjau. Li Chang Su sudah mendekati aliran sungai saat ini, tanpa menunggu mereka. Khawatir jika terjadi kecelakaan, mu Xianzhai masih mengejarnya untuk pelindung.
Li Chang Su cukup terkejut melihat aliran sungai. Memang mulai mengering. Tapi cukup dalam. Ia mengamati sekitar untuk menilai situasi. Kedua pria itu berbicara masalah lain dan dia tidak mau ikut campur.
Lalu gadis itu turun ke sungai untuk menyeberang. Mu Xianzhai segera menariknya kembali ke darat. Ia ingin protes tapi khawatir akan membuat pihak lawan menyadari kehadiran mereka.
Walau ini masih kawasan daerah camp militer pasukan Mu Xianzhai, tapi prajurit musuh juga ada di seberang mereka. Cukup jauh dari sini. Namun sangat memungkinkan ada mata-mata bersembunyi, menunggu ikan masuk.
Tapi Li Chang Su hanya mencibir. Siapa yang berani merendahkan penilaiannya? Dari dulu, dia selalu tahu di mana musuh berada. Jarak, kecepatan hingga prediksi penyerangan lawan. Dia terlatih dalam hal ini.
Di tentara, para prajurit akan menutup matanya dengan kain hitam lalu harus bisa menghidupkan semua indera. Menyerang tanpa melihat bahkan harus mampu mengetahui orang di kegelapan. Ini normal untuk menjadi tentara khusus.
Li Chang Su adalah salah satu dari prajurit khusus yang mampu melewati ujian ini. Tapi tampaknya, hal seperti ini tidak ada di zaman sepuluh milenium lalu. Terlalu kolot!
"Tidak ada siapapun di sini selain kita bertiga," Li Chang Su membebaskan diri dari pria itu dan kembali turun ke sungai.
Mu Xianzhai tidak berdaya dan mengikutinya di belakang. Saat tiba di seberang, Li Chang Su memeriksa beberapa pohon yang mulai mengering. Kemarau panjang ini sungguh membuat para petani merugi. Apalagi beberapa hewan yang selalu berkeliaran di sekitar pun akhirnya memilih bermigrasi ke daerah yang lebih dingin.
terima kasih 💚
semoga selalu sehat dan semangat membuat karya baru 💕
jadi thor jika ada yg bilang hal² buruk tentang author, ingat ada juga yg butuh author untuk bisa bahagia dan untuk bisa mendapatkan sedikit waktu istirahat dengan membaca. good luck thor☺️☺️☺️