Dark Knight

Di dalam aula kastil yg megah, Nolan dan Nadia duduk di singgasana. Menatap para prajurit kastil yg baru sadar setelah Nolan dan Nadia melumpuhkan mereka.

"Ada dua pilihan untuk kalian, mati atau setia pada kami." Nolan langsung memberi mereka pilihan.

"Kami prajurit setia kerajaan sapin, pelindung setia keluarga kerajaan dan tidak akan pernah berkhianat." Jawab salah satu prajurit dengan tegas.

"Setidaknya kami sudah memberi kesempatan, ku harap keluarga kerajaan mau menanggung istri dan anak anak kalian nantinya."

Nolan tersenyum sinis, benang benang emas tiba tiba muncul entah dari mana dan melilit tubuh mereka. Tangan, kaki dan leher mereka terikat, membuat mereka bahkan tidak bisa berjuang untuk melepaskan diri.

"Kesetiaan sama dengan pengorbanan, karena kalian memilih setia maka harus berani mati berkorban." Setelah mengatakan itu, Nadia menjentikkan jarinya membuat benang benang emas yg melilit tubuh mereka mulai menegang.

"Aaarrghhh...." Rasa sakit membuat para prajurit berteriak kesakitan. pergelangan tangan, kaki dan leher mereka mulai berdarah karena lilitan benang emas yg semakin erat bersiap untuk memutuskan bagian yg di lilit.

"Tidak... Ampun... Saya bersedia melayani anda..." salah satu prajurit mulai memohon dan Nadia dengan cepat melepaskannya, membuatnya merasa lega dan dengan cepat berlutut di depan Nolan.

Melihat ini beberapa prajurit juga melakukan hal yg sama dan Nadia juga melepaskan mereka, membiarkan mereka mengikuti temannya untuk bersujud di depan Nolan.

Dari 100 prajurit hanya 20 prajurit yg tidak menyerah dan tetap bertahan sambil berteriak kesakitan.

"Apa kalian masih tidak paham?" Tanya Nolan dengan nada mengancam.

"Lebih baik mati dari pada mengkhianati keyakinan kami." Jawab salah satu prajurit.

"Bagus..." Nolan tersenyum, menepuk tangannya beberapa kali dan akhirnya Nadia melepaskan ikatan mereka.

Prajurit terkapar di lantai, pergelangan tangan dan kakinya hampir putus serta terus menerus mengeluarkan darah tapi Nadia segera menembakkan cahaya emas pada semua orang, membuat luka mereka sembuh dengan cepat.

"Aku bukan orang yg setia tetapi aku tidak suka dikhianati karena itu aku menghormati orang orang yg memiliki kesetiaan tinggi" Nolan berdiri, menatap pandangannya menyapu semua prajurit.

"Tapi bukan berarti orang orang yg berkhianat lebih hina dari pada orang yg setia karena selalu ada alasan di balik pengkhianat seseorang seperti cinta terhadap keluarga mereka."

"Jadi aku akan memberikan kalian pergi setelah menghapus semua ingatan kalian tetapi sebelum itu aku sekali lagi ingin menawarkan hal yg sama bagi 20 orang yg tetap menjaga kesetiannya pada keluarga kerajaan." Nolan melangkah turun dari tahta, melewati prajurit yg bersujud di depannya hingga akhirnya berdiri depan 20 prajurit terakhir yg memilih untuk tetap menjaga kesetiannya.

Keheningan terjadi sejenak sebelum Nolan lanjut berkata. "Nama ku Nolan Leywin, lahir di keluarga biasa yg dulunya adalah seorang petualang hebat dari kelompok twin horn."

"Tujuan ku adalah menjadi kuat untuk bertahan hidup dan menikmati kehidupan ini. Apa yg bisa ku janjikan untuk kalian adalah apa yg tidak bisa di berikan pada raja kalian."

"Pertama adalah cara menjadi kuat sampai kalian bisa bersaing dengan para lance, kedua keamanan keluarga kalian karena mereka diijinkan tinggal di tempat ini dan ketiga kalian akan melihat dunia tanpa batas dimana segala hal bisa di wujudkan selama kalian mau berusaha keras."

"Tentukan segera pilihan kalian." Asap hitam menyebar dari tubuh Nolan, membungkus semua prajurit yg menyerah dan bersujud di depan Nolan.

Delapan puluh prajurit meringkuk kesakitan saat aura hitam masuk ke lubang lubang di wajah mereka, menghapus semua semua ingatan tentang Nolan dan Nadia sebelum jatuh pingsan.

"Maaf tapi saya tetap memilih setia pada raja kami." Jawab salah satu prajurit.

Nolan hanya mengangguk dan langsung menghapus ingatan prajurit tersebut.

"Apa tidak ada satupun dari kalian yg memiliki keberanian untuk melakukan revolusi pada diri kalian sendiri? Atau kalian terlalu takut pergi dari zona nyaman?"

Tiba tiba salah satu prajurit bertanya. "Saya sudah berlatih mati Matian tetapi jarak di antara saya dan para lance masih sangat jauh, mereka terlahir dengan bakat tetapi saya tidak jadi bagaimana anda bisa membuat saya mampu bersaing dengan para lance? Usaha seperti apa yg harus saya lakukan agar bisa mencapai hal tersebut?"

Semua prajurit yg tersisa menatapnya heran tetapi Nolan tersenyum puas mendengar pertanyaannya. "Di dunia ini selain energi mana ada juga yg di sebut energi aether. Energi yg lebih kuat dari energi mana dan ras D'Jin yg menciptakan kastil terapung ini menggabungkan pengetahuan mereka tentang rune dan Energi mana untuk membuat kastil ini melayang jadi bagaimana jika kamu energi mana dan energi aether bergabung lalu kamu bisa mengendalikan kekuatan ini?"

Prajurit itu terdiam, dia menatap Nolan dengan penuh perhatian saat Nolan mengulurkan tangannya untuk menunjukan energi force yg terkumpul membentuk kabut hitam keunguan seperti kobaran api.

"Perpaduan antara mana dan aether di sebut Force dan untuk menguasainya kalian kamu perlu membangkitkan inti force."

"Membangkitkan inti force ada dua cara yg pertama dengan bantuan artefak dan yg kedua adalah membangkitkannya sediri dengan teknik yg sudah di sediakan."

"Kebangkitan dengan bantuan artefak jelas lebih mudah tetapi inti force mu tidak akan bersifat orisinil, pengembangan tahap lanjut membutuhkan bantuan sesuatu yg di sebut sistem tetapi jika membangkitkannya sendiri maka inti force mu bersifat orisinil. Merupakan perwujudan dari keyakinan dan tekad mu sehingga mudah di kembangkan serta di kuasai."

"Berapa lama yg di butuhkan untuk membangkitkan inti force secara mandiri?" Tanya prajurit itu.

"Tergantung pada mu." Nolan mengangkat bahu menjawab dengan santai. "Tapi dengan kekuatan mu saat ini dan dukungan dari sistem, mungkin butuh 1 - 2 Minggu sedangkan dengan artefak maka butuh waktu beberapa menit."

Prajurit itu kembali terdiam, seakan memikirkan sesuatu sebelum kembali bertanya. "Jika gagal apa anda akan membuang atau membunuh ku?"

"Pffttt...." Nadia hampir tertawa, membuat yg lain menatapnya sehingga Nadia segera menutup mulutnya.

"Apa yg ku janjikan maka aku akan berusaha mewujudkannya kecuali kamu sendiri yg menyerah di tengah jalan."

"Nama saya Devina dan saya bersedia mengikuti anda."

"Kapten..." Prajurit lain terkejut, Devina adalah kapten mereka dan orang yg paling pertama menolak Nolan.

"Aku tahu ini sangat memalukan tapi aku sudah bosan terus berada di belakang orang itu jadi kali ini kalian tidak harus mengikuti apa yg aku lakukan."

"Kemanapun kapten pergi kami pasti akan ikut jadi kami juga akan mengikuti mu." jawab prajurit yg lain.

"Benar kapten, kami pasti akan selalu bersama mu."

Akhirnya semua prajurit yg tersisa memutuskan untuk bergabung, walaupun Nolan tidak senang dengan situasi ini karena mereka bergabung demi Devina tetapi Nolan tidak bisa menarik lagi kata katanya.

"Kalian ingin bergabung dengan ku karena kesetiaan kalian pada Devina dan bukan diri ku tetapi aku tetap akan menerima kalian dengan satu syarat yaitu inti force kalian akan di bangkitkan dengan artefak dari ku."