NovelToon NovelToon
Apa Kabar Cinta Lamaku?

Apa Kabar Cinta Lamaku?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

kisah lama yang belum usai, membuatku masih hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Aku selalu menyesali apa yang terjadi saat itu, aku selalu menginginkan masa itu terulang kembali. Walaupun aku tau itu mustahil, aku tetap memimpikannya. Aku ingin memperbaiki kesalahanku yang besar kepada cinta pertamaku, karena aku sudah menghancurkan hatinya sampai tak berbentuk. Masih pantaskah aku jika menginginkannya kembali padaku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masa lalu 17

Teresa menyeret kopernya memasuki pintu rumah, dia terdiam setelah masuk kedalam rumah besar ini. Dia tersenyum kecut saat kesepian kembali datang menghampirinya. Setelah keramaian dan kebahagiaan yang dia dapatkan, pada akhirnya semuanya akan kembali sepi dan sunyi. Bahkan lampu rumah ini harus di nyalakan dengan uluran tangannya sendiri.

“Aku pulang!” Ucapnya, dan tidak ada yang menanggapi kepulangannya.

Hari libur membuat kondisi rumah menjadi semakin sepi, karena pembantu rumah juga hanya datang sampai jam 8 pagi. Sehingga di rumah ini hanya ada Teresa dan beberapa satpam yang berjaga.

Teresa berdiri menatap sebuah foto keluarga berukuran besar yang terpasang di dinding. Disana dia nampak tersenyum lebar kearah kamera. Ibu, ayah dan Rara juga tersenyum dengan lebarnya. Di foto itu mereka terlihat seperti sebuah keluarga yang bahagia.

“Semuanya memiliki hubungan darah yang kental.”

“Hanya aku yang tidak memilikinya.”

Teresa berbicara pada dirinya sendiri, dia harus selalu mengingat dimana posisinya di keluarga Tao. Menjadi anak pertama dari keluarga Tao adalah sebuah anugerah yang besar untuknya, menikmati harta yang melimpah harus selalu di syukuri olehnya. Kira-kira seperti itulah Ayah Tao dan ibu Diana selalu mengatakan kalimat itu padanya.

Teresa kembali melangkahkan kakinya untuk memasuki kamarnya yang berada di sudut ruangan lantai pertama. Dia meletakan koper di dekat meja rias berwarna putih yang klasik. Tere membuka semua pakaiannya, lalu dia melilitkan handuk untuk menutupi tubuhnya. Kemudian dia bercermin, menatap dirinya sendiri di depan kaca besar meja riasnya.

“Apa tubuh ini juga bukan milikku? Apa aku benar-benar tidak bisa melakukan hal sesuka hatiku?” Ucapnya.

Drrrt…..Drrrt….! Ponselnya bergetar, menandakan adanya sebuah pesan yang masuk.

_________

Dari ayah :

Aku mendapatkan informasi dari supir yang menjemputmu tadi. Dia berkata bahwa ada seorang anak laki-laki yang cukup dekat denganmu. Apa kau berpacaran dengannya?

Kuharap tidak! Jangan pernah berpacaran sesuka hatimu!

Sejak pertama kali kau memakan satu butir nasi di rumah keluarga besar Tao. Saat itu juga, kehidupanmu sepenuhnya ada di tangan keluarga Tao.

___________

‘Dug!

Suara degup lutut terdengar, bersamaan dengan suara isak tangis yang terdengar setelahnya. Suara tangisan itu semakin lama semakin terdengar keras, sangat memilukan bagi siapa saja yang mendengarnya. Suara kesedihan, penderitaan, dan ketakutan seolah telah bercampur menjadi satu membentuk sebuah tangisan yang mengharukan.

“Prince, aku harus bagaimana?”

Dibalik Teresa yang selalu ceria, dia menyimpan banyak luka di hidupnya. Kehidupan yang menyedihkan seolah sudah bersahabat baik dengannya, menemani setiap langkah kaki kehidupannya. Di sela-sela derita yang panjang ini, Teresa menyempatkan diri untuk jatuh cinta. Jatuh cinta kepada lelaki tampan bernama Prince, dia adalah cinta pertama baginya. Prince menjadi cahaya bagi kehidupan menyedihkan yang dia alami. Teresa memiliki harapan besar untuk cinta pertamanya. Dia selalu berdoa, semoga akhir kisah cintanya akan berakhir dengan bahagia.

“Meskipun mungkin mustahil.”

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah itu, beberapa hari berikutnya….

Perjalanan kisah cinta pertama antara Prince dan Teresa cukup berjalan dengan lancar. Mereka menjadi pasangan yang terkenal di seluruh penjuru sekolah. Bahkan para guru termasuk Pa Dean sudah mengetahuinya. Tapi ada juga beberapa orang tertentu yang tidak menyukai hubungan mereka. Tapi Prince dan Teresa tidak ingin ambil pusing. Mereka hanya akan fokus menikmati masa-masa indah kebersamaan mereka.

“Apa cita-citamu?” Tanya Teresa pada Prince yang sedang fokus membaca bukunya.

“Dokter. Kau pasti tau jika keluargaku semuanya dokter,” ucap Prince tanpa mengalihkan pandangan dari bukunya.

“Ahh, pantas saja kau sangat giat dalam belajar. Ternyata dari awal memang sudah berniat menjadi dokter,” ucap Teresa tersenyum tipis.

“Lalu apa cita-citamu Teresa?” Tanya Prince, kali ini dia menatap kearah lawan bicaranya.

“Tidak banyak yang tau, kalo cita-citaku itu sebenarnya adalah PENGACARA!” Bisik Teresa.

“Pengacara? Kenapa?” Tanya Prince penasaran.

“Aku ingin bekerja di bidang hukum, aku ingin membantu orang-orang yang tidak mampu membela diri sendiri. Karena semua orang berhak mendapatkan keadilan dan perlindungan hukum,” jelas Teresa dengan senyuman yang bangga.

Prince yang mendengar semuanya seketika ikut tersenyum, dia senang karena Teresa sudah mempunyai tujuan untuk karir kedepannya. Sehingga dia bisa mulai membayangkan apa yang akan mereka lakukan di masa depan.

“Jadi mari kita berusaha masuk ke perguruan tinggi yang sama!” Ucap Prince sangat bersemangat.

“Berkuliah bersama? Ide bagus!” Pekik Teresa antusias.

“Mulai sekarang, mari kita saling berjanji untuk masuk bersama ke Star University!” Ucap Prince.

Teresa tersenyum, mereka saling mengaitkan jari kelingking untuk mengikat janji, “Janji kita, kita akan bersama masuk ke Star University apapun yang terjadi.”

Dengan jari kelingking yang terikat, mereka saling melemparkan senyuman satu sama lain. Mata mereka berkilauan menunjukan betapa bahagianya mereka saat ini.

“Aku tidak sabar melewati tahun ini.”

“Setelah melewati tahun terakhir sekolah ini, aku akan segera pergi ke Star University untuk menjalani kehidupan perkuliahan yang romantis seperti yang ada di drama kesukaanku!” Ucap Teresa tersenyum lebar sembari membayangkannya.

“Jadi! Kau harus belajar sekarang!!” Ucap Prince menyodorkan banyak buku kepada Teresa.

“Tidak sekarang Prince!” Protes Teresa.

“Kau pikir jurusan ilmu hukum itu mudah?” Ucap Prince menatap tajam kearah Teresa.

Teresa langsung diam tak berkutik. Dia langsung memasukan ponselnya kedalam tas. Mulai membuka buku tebal di depannya, dan mulai fokus membaca buku yang Prince berikan padanya.

“Aku akan membelikanmu buku jurusan hukum nanti,” ucap Prince lagi, dan hanya dibalas anggukan oleh Teresa.

Mereka akhirnya berakhir dengan belajar bersama di perpustakaan sekolah. Mereka menghabiskan waktu pulang sekolah untuk belajar bersama. Karena memang, perpustakaan selalu di buka sampai larut malam. Apalagi bagi siswa kelas tiga yang sudah bersiap untuk masuk ke sekolah perguruan tinggi.

15 menit kemudian…

Prince sesekali melirik kearah kekasihnya yang sangat fokus membaca bukunya. Tangannya terangkat untuk mengelus puncak kepalanya, membuat Teresa menoleh kearahnya. Mereka saling memberikan senyum terbaik mereka.

Prince dan Teresa kembali fokus ke buku mereka masing-masing, di sela-sela waktu ini, mereka terkadang membayangkan momen-momen manis yang mungkin akan mereka rasakan saat berkuliah bersama nanti. Terkadang bayangan indah itu sampai membuat mereka tersenyum dengan sendirinya, membuat mereka seperti di hinggapi oleh banyak kupu-kupu berwarna yang indah.

Tapi, mereka tidak menyadari. Bahwa sebuah kupu-kupu hitam juga mulai datang menghampirinya.

...----------------...

1
US
/Good//Good//Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!