Menjadi Istri Cerdas Raja Perang
SEBUAH helikopter terbang di atas padang pasir wilayah timur tengah ....
"Mendarat!" Suara Li Chang Su begitu dingin. Dia melepas kacamata hitamnya dan memandangi luasnya padang pasir.
Helikopter segera mendarat, namun baling-balingnya menerbangkan banyak debu dan pasir. Setelah suasana di luar itu sudah tidak terlalu berdebu, dia keluar dengan gaya seorang prajurit profesional.
Menyelipkan kacamata hitam di saku baju, matanya menyipit. Ia hanya datang dengan seorang pilot, bermaksud untuk mengecek adanya penyelundupan senjata api ilegal.
Walaupun tidak tahu apakah itu benar atau tidak, dia akan memastikannya. Tapi entah mengapa, perasaannya sedikit aneh. Ada rasa sakit di pergelangan tangan kirinya. Dari dulu, tato sepasang sayap hitam melekat di pergelangan tangan kiri.
Tidak tahu dari mana datangnya dan ia tidak merasa memasang tato. Hanya saja, akhir-akhir ini selalu memiliki denyutan sakit.
Li Chang Su mengusap pergelangan tangan kiri. Alisnya berkerut, membuat pilot yang mengantarnya khawatir.
"Perlu kutemani?" Pilot itu bertanya.
"Tidak. Aku akan pergi sendiri. Jika sesuatu yang mencurigakan terjadi, pergilah lebih dulu."
"Aku akan menunggumu. Lagipula, markas orang-orang itu jauh dari sini."
"Terserah," Li Chang Su mendesah dan membawa tas kecil di punggung, lalu pergi meninggalkannya.
Udara di padang pasir sangat panas. Ia berkeringat cukup banyak. Setelah berjalan hampir setengah kilometer, dia berhenti dan mengambil air mineral. Karena fisiknya telah terlatih sebagai prajurit khusus, dia tidak mengeluh.
Kadang, dia akan menemukan ular dan kalajengking. Semua itu adalah hal biasa di padang pasir.
Dari kejauhan, sosok tua terlihat. Li Chang Su mengerutkan keningnya dan bersiap untuk mengambil pistol dari pinggang. Semakin mendekat, itu sebenarnya seorang kakek dengan pakaian yang aneh.
Padang pasir ini berada di wilayah timur tengah, bukan daratan Cina yang elit. Tapi pakaian kakek itu seperti gaya Cina kuno, agak lusuh. Janggut dan rambut putihnya sudah panjang. Benar-benar seperti tidak terawat.
Li Chang Su memiliki firasat jika kakek itu berjalan ke arahnya. Ia hanya terdiam saja dan bersiap untuk menarik pistol. Namun senyum di wajah kakek itu membuatnya ragu-ragu. Tampaknya tahu apa yang akan dia lakukan.
Tiba-tiba saja, kakek itu terjatuh. Li Chang Su bergerak untuk menghampiri, tapi tidak benar-benar berniat untuk membantunya.
"Kakek, kamu baik-baik saja?" Tanyanya datar, tanpa rasa kasihan.
"Air ... Air ...," Suara tua itu terdengar serak.
Berpikir jika kakek itu kehausan, Li Chang Su memberikan sebotol air mineral kepadanya. Kakek itu menerimanya dengan tangan sedikit gemetar, sangat berterima kasih.
Setelah memindai, tidak ada senjata tersembunyi atau benda berbahaya lainnya di tubuh. Karena itu, Li Chang Su menjadi lebih tenang. Tampaknya, kakek ini hanya seorang petualang dari daratan Cina. Bagaimana bisa ada di timur tengah, ia tidak peduli.
Setelah menghabiskan sebotol air mineral, kakek itu merogoh baju luarnya dan mengeluarkan sebuah gelang aneh. Li Chang Su mengerutkan kening dan tato sepasang sayap hitam di pergelangan tangan kiri bawahnya menjadi panas.
Gelang itu berwarna perak, memiliki bentuk naga. Tampak sangat tua. Kakek itu menyodorkannya pada Li Chang Su.
"Kakek tidak memiliki apa-apa selain gelang ini. Tolong ambilah ...," Katanya lembut.
Walaupun gelang itu sedikit rusak dan tidak memiliki nilai jual, Li Chang Su entah bagaimana memiliki keterikatan dengannya. Menerima gelang itu, ia segera mencobanya di pergelangan tangan kiri. Dia sangat terkejut ketika lingkar gelang yang sedikit lebih besar menjadi begitu pas.
Ini ... Matanya tidak salah melihat. Gelang ini seperti hidup. Mata naga pada gelang mengeluarkan cahaya merah samar lalu menghilang. Li Chang Su mengerjap dan menggosok matanya, sedikit tidak percaya. Lagipula, ia tidak percaya pada keajaiban atau apapun yang berbentuk magis.
Baginya, membunuh, membela negara dan memiliki kecerdasan adalah takdirnya untuk menjadi seorang wanita yang cerdas. Ia tidak suka menikah dan tidak ingin memiliki kekasih. Maka wajar, pada usianya yang hampir menginjak kepala tiga, dia tidak memiliki cinta pertama sama sekali.
"Kakek hanya seorang pengembara dari waktu sepuluh milenium sebelumnya. Mencari seseorang yang memiliki kepribadian kuat dan cerdas untuk menjadi tuan baru gelang naga artefak ini ...," Kakek tua itu berkata dengan nada lugas. Wajahnya yang agak pucat tadi sedikit lebih segar dan tersenyum lembut pada Li Chang Su.
Gelang itu adalah artefak. Li Chang Su hampir tidak percaya dengan barang seperti itu. Tapi dia pernah mendengar para kolektor barang antik, artefak sangat langka dan magis. Selain itu memiliki ruang tersembunyi yang bersifat spiritual.
Kakek itu sepertinya sudah tahu sejak awal. Ada tato sepasang sayap hitam di pergelangan tangan kiri bawah Li Chang Su. Ini merupakan tanda dari Tuhan untuk takdir sejatinya. Karenanya, kakek tua itu segera datang dan memberikan gelang dari masa sepuluh ribu tahun sebelumnya.
Ini hanya sejarah yang tidak tertulis dalam silsilah daratan Cina. Li Chang Su tidak mempercayai hal itu dan menanggapinya dengan agak lucu.
"Kakek, bagaimana bisa kamu mengarang begitu banyak cerita yang menarik? Sepuluh milenium lalu? Jika itu benar, aku akan sangat rela untuk menjadi gadis paling cantik dan terpintar di masa itu, menikahi seorang raja perang dan membantunya dalam setiap kesusahan!" Sudut mulutnya miring lalu menyatakan lelucon yang mungkin membuat siapa saja akan tertawa.
Dia terlahir cantik, pandai dalam senjata, ilmu bela diri, obat-obatan barat dan tradisional, memiliki daya ingat tinggi serta kecerdasannya dalam memukul masalah. Bahkan, hanya untuk memasak saja, itu tidak masalah. Apalagi yang tidak bisa dia lakukan selain menemukan cinta?
Tapi kakek tua itu terlihat begitu serius, "Nak, kamu baru saja memintanya ...."
"Apa maksudmu? Aku berkata jika—"
Sebelum Li Chang Su menyelesaikan ucapannya, pasir di sekitarnya bergerak. Perlahan-lahan tapi pasti, itu bergerak melingkar berlawanan arah jarum jam. Bingung, dia melirik kakek tadi. Tapi anehnya, kakek itu sudah berjarak sepuluh meter darinya, memberi senyum yang hangat.
Jantung Li Chang Su berdegup kencang. Ia ingat misinya, bukan untuk ini. Kakinya tidak bisa digerakkan, kaku seperti patung. Apa yang terjadi?
Dengan kebingungan, ia sebenarnya berada di pusat lingkaran pasir yang tiba-tiba muncul ini. Lalu samar-samar, banyak gambar jam di sekitarnya, saling berputar berlawanan arah jarum jam.
Ia tidak meminta apapun tadi, hanya sebuah lelucon. Tapi bagaimana rasanya ini menjadi nyata? Dia menatap kakek itu dengan tajam, "Katakan, apa ini?" tanyanya.
"Lorong transmigrasi artefak. Nak, kamu adalah orang yang terpilih untuk menjalani takdir yang telah tertunda." Suara kakek itu seperti sedikit menggema.
Gelang naga perak yang dipakai Li Chang Su tiba-tiba mengeluarkan cahaya terang. Segera, tubuh gadis itu terselimuti cahaya. Seragam militernya berubah perlahan menjadi sebuah gaun cina kuno berwarna putih, rambut panjang sepinggang yang tergerai bebas serta kulit halus terawat. Belum lagi ... Tubuhnya menyusut menjadi seorang gadis berusia empat belas tahun.
Li Chang Su merasakan perubahan ini dan hatinya lebih terkejut lagi. Ia ingin melepaskan diri dari cahaya yang mengurungnya, namun gagal. Pistol dan tas kecilnya hilang. Apakah semua hal yang dia miliki juga akan hilang?
Pada saat ini, dia masih bisa melihat keberadaan kakek itu. Ternyata sosok kakek itu memudar perlahan dan terbawa embusan angin pasang pasir yang panas.
"Nak, di masa itu ... Kita pasti bertemu lagi. Percayalah akan takdirmu ..." Suaranya menggema dan kemudian hilang
Saat ini, Li Chang Su tidak bisa memikirkan tujuannya lagi datang ke padang pasir ini. Tapi berspekulasi apa yang akan terjadi padanya setelah ini. Setelah cahaya yang membalut tubuhnya memudar, kini giliran lingkungannya yang sedikit berubah.
Kakinya berpijak pada tanah berumput pendek, ada aliran air terjun kecil mengalir ke kolam yang dikelilingi bebatuan. Tumbuhan berbunga, pepohonan dan juga langit?
Ia tertegun cukup lama untuk mencerna semua ini. Tempat yang cukup luas. Di sekelilingnya terselimuti kabut putih yang menyerupai awan. Tampaknya kabut putih itu bergeser cukup jauh sebelum memperlihatkan sebuah pintu.
"Tempat macam apa ini?" gumamnya segera menghampiri pintu yang terlihat sederhana.
Saat membukanya, itu sebuah ruangan yang luas. Ada rak-rak yang diletakan khusus. Setiap rak memiliki isi yang berbeda. Dan Li Chang Su mengenalinya. Rak berisi aneka makanan ringan, bahan pangan, sayuran dan daging, peralatan makan, alat medis, obat-obatan tradisional dan modern, kumpulan senjata ....
Ini hanya barang-barang yang pernah dia sentuh sebelumnya. Kenapa ada di ruangan ini? Bagaimana bisa ada di sini?
Ia bingung. Bukan hanya itu saja, ada lemari yang berisi baju tradisional dan hanfu, pakaian dalam, perhiasan serta mata uang yang cukup familiar. Tael dan koin?
Ruangan luas ini serba ada. Terlebih lagi hampir barang-barang yang pernah dia gunakan di kehidupan sehari-hari.
Dari sisi lain, seekor binatang kecil berekor lebat melompat dari rak ke rak lain. Ada kacang tanah rebus di tangannya. Binatang kecil itu berdiri di atas rak tak jauh dari keberadaan Li Chang Su.
"Selamat datang, Tuan!" Binatang kecil itu bersuara cukup imut.
...****************...
DI LUAR TOPIK: Author butuh dukungan pembaca. Jangan lupa untuk LIKE dan KOMENTAR setelah selesai baca. Semoga betah dengan ceritanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 463 Episodes
Comments
Yund Adhy Muzackhim
mungkin jd pendekar wkwkwk
2024-09-28
0
...?
jadi org terkuat sih sama yg terkaya
2024-08-05
3
_cloetfnny
jadi yang tercantik, terkuat, dan paling kaya HUAHAHA
2024-06-03
0