Lina dokter muda dari dunia modern, sang jenius harus meninggal karena kecelakaan tunggal, awalnya, tapi yang sebenarnya kecelakaan itu terjadi karena rem mobil milik Lina sudah di rusah oleh sang sahabat yang iri atas kesuksesan dan kepintaran Lina yang di angkat menjadi profesor muda.
Tapi bukanya kelahiran ia justru pergi kedunia lain menjadi putri kesayangan kaisar, dan menempati tubuh bayi putri mahkota.
jika ingin kau kelanjutannya ayo ikuti terus keseruan ceritanya, perjalan hidup sang putri mahkota
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Bo Zhi
"Putri anda cerewet sekali, anda harus sabar harus ada proses jika tidak orang akan menganggap anda itu monster" terdengar suara tapi tidak ada wujudnya.
Shuwan sangat bingung tapi ia tidak bisa mencari sedangkan ia belum bisa berdiri.
"Siapa disana, jangan beraninya bersembunyi tunjukkan wujudmu" seru Shuwan
"Hamba tidak disana putri, jika anda ingin melihat hamba anda pejamkan mata anda, maka anda akan melihat dimana hamba berada" ujar suara itu.
Shuwan pun mulai memejamkan matanya ia mencoba mencari diama suara itu berasal tapi nyatanya ia tidak menemukanya.
"Kau mau membohongiku ya, aku tidak bisa melihat mu?" kesal Shuwan Lian
"Heeemmm..... Putri anda belum mencoba dengan sungguh sungguh, rasakan angin yang bertiup, rasakan dari mana udara membawa harum dari bunga. Dengarkan suara air terjun yang mengalir deras, rasakan kesejukan yang tidak pernah putri rasakan, ikuti hati putri" ujar suara itu.
"Kita terlihat berjauhan tapi dekat, jika putri sudah bisa berjalan putri datanglah kemari, kami menunggu putri " ujar suara itu lagi.
Sedangkan Shuwan Lian mulai mengikuti arahan suara tadi ia memejamkan matanya dan fokus dengan semua yang ia rasakan dan ia dengar.
Shuwan Lian dapat mendengar suara air yang sangat deras.... Ia juga dapan merasakan kesejukan dan juga menghirup harum bunga yang belum pernah ia rasakan.
Iya menyusuri jalan hingga ia menemukan sebuah tempat yang sangat luar biasa, disana terlihat banyak sekali hewan dan tumbuhan hidup yang menunduk hormat.
(sumber dari pinterest)
"Lalu dimana dirimu" ujar Shuwan Lian
"Hamba disini yang mulia...." ujar suara itu dan terlihatlah seekor harimau
(sumber dari pinterest)
"Apaaa....!!! Kau bisa bicara, ya ampun dunia ini memang aneh, bisa -bisa aku gila" seru Shuwan Lian kaget saat mengetahui harimau bisa bicara
"Yang mulia kami bahkan bisa jadi manusia, jika anda sudah dewasa nanti" jawab harimau itu
"Ya ampun jika dunia ini sudah aneh kenapa aku tidak langsung dewasa saja sih" keluh Shuwan Lian
"Tidak bisa yang mulia putri, dunia ini sudah tidak ada lagi sihir, hanya ada beberapa saja itu pun hanya para tetua yang usianya sudah ribuan tahun" jawab sang harimau kecil
"Hhheeemmm..... Baiklah-baiklah, lalu siapa kau sebenarnya dan kenapa aku bisa bicara padamu?" tanya Shuwan Lian
"Belum saatnya anda tau semuanya putri, sekarang nikmati saja masa kecil putri, tapi jika putri butuh sesuatu panggil aku..." jawab sang harimau kecil
"Bagaimana aku memanggilmu.... Atau aku harus panggil manis... Pus... Pus...pus... " ujar Shuwan Lian
"Putri hamba ini harimau bukan kucing" jawab harimau kecil dengan kesal
"Hehehe " tawa Shuwan Lian
Belum sempat sang harimau kecil melanjutkan ucapannya terdengar suara bibi Yin mendekati Shuwan sembari bertanya dengan lembut.
"Putri apa yang membuat anda tertawa.... kenapa anda belum tidur, apa anda tidak lelah... Atau anda harus" ujar bibi Yin yang ternyata memperhatikan Shuwan Lian
Sedangkan suan yang mendengar kat Susu langsung terbelalak....
"Tidak jangan lagi, aku tidak mau, ya ampun.... Lebih baik aku tidur, harimau kecil cepat sebutkan namamu aku akan bicara padamu lagi aku mau tidur sebelum aku tertimpa gunung " ujar Shuwan Lian dengan buru buru.
"Hahahaha...... Anda sangat lucu yang mulia, hahaha.... Maafkan hamba..... Baiklah panggil hamba Bo Zhi," ujar Bo Zhi si harimau.
"Baiklah Bo Zhi terima kasih, aku tidur dulu" ujar Shuwan Lian lalu memejamkan matanya.
Bo Zhi tertawa melihat Shuwan ketakutan, sedangkan bibi Yin heran melihat Shuwan yang justru tertidur saat akan di beri susu
"Sepertinya. Tuan putri tidak suka" ujar Han Juan yang tidak jauh dari sana.
"Benar tuan.....karena selalu seperti ini" jawab bibi Yin
"Ya sudah bi, lebih baik cari cara lain agar putri mau" ujar Han Juan
"Baik tuan" jawab bibi Yin
"Bi apa aku mau tanya soal jie jie Jian " Ujar Han Juan
"Silahkan tuan muda" jawab bibi Yin
"Selama aku dan ayah pergi ke perbatasan apa ada hal yang janggal dengan jie jie Jian dan jie jie Jiang. Kenapa aku selalu merasa jika penyakit jie jie Jian bukan murni sakit tapi karena sesuatu dan entar mengapa aku selalu merasa itu dari jie jie Jiang" ujar Han Juan
Deg.....
Jantung bibi Yin pun berdegup kencang. Bukan karena dia bersalah tapi ia menyimpan banyak rahasia yang ia pendam bersama permaisuri Jian.
Han Juan yang melihat keterkejutan bibi Yin pun mulai curiga.
"bibi Yin tolong katakan dengan jujur.... Aku tidak mau ada yang di sembunyikan atau aku akan melaporkan ini pada kaisar dan juga orang tuaku" ujar Han Juan dengan tegas
Bibi Yin yang mendengar itupun jatuh terduduk lalu menangis.
"Tuan maafkan saya tapi semua yang saya lakukan atas perintah permaisuri Jian. Beberapa bulan sebelum kepergian permaisuri, permaisuri Jian memanggil tabib untuk memeriksa keadaannya yang semakin menurun, kaisar tidak tau hal ini karena memang di sengaja agar kaisar tidak khawatir" ujar bibi Yin yang mulai menceritakan semua.
"Saat tabib istana mulai memeriksa permaisuri, ia mendapatkan hasil jika permaisuri sebenarnya tidak memiliki penyakit apapun tapi ada racun Yang mengendap di tubuh permaisuri dan itu bukan racun baru melainkan racun lama. Racun itu bekerja untuk membuat kesehatan permaisuri menurun" jelas bibi Yin sembari menangis
"Permaisuri sangat kaget mendengar semua itu, karena setau permaisuri beliau tidak mempunyai musuh, jadi dari mana racun itu. Setelah itu tabib bicara jika racun itu hanya akan sembuh jika diobati dengan bunga akar salju dan itu tidak mudah di dapatkan"
"Permaisuri meminta tabib membuatkan obat untuk bertahan hidup hingga melahirkan, permaisuri juga sudah berusaha menyuruh seseorang mencari bunga akar salju dan juga mencari informasi tentang siapa yang telah meracuninya. Semua di lakukan dengan rapih tanpa di ketahui siapapun hanya tabib istana yang selalu membantu kami" jelas bibi Yin dengan menangis tersedu-sedu
Han Juan yang mendengar ucapan bibi Yin begitu sangat kaget, ia tidak menyangka jika jie jienya sangat menderita.
"Kenapa kalian tidak memberi tau kami, jika kami tau kami pasti membantu untuk mencari akar salju itu, jie jie pasti sembuh" ujar Han Juan penuh penyesalan
"Akar salju sudah di temukan saat itu, tapi belum bisa di ambil karena masih sangat kecil dan harus menunggu 1 bulan lagi. Saat satu bulan kemudian permaisuri meminta seseorang untuk mengambilnya lagi tapi sampai sana akar salju sudah hancur. Saat di selidiki ternyata si pemberi racun tidak ingin permaisuri hidup" ujar bibi Yin
"Siapa..... Siapa yang melakukan itu dan siapa yang memberi racun pada jie jie Jian " tanya Han Juan dingin dengan penuh amarah.
"Tuan.... Hamba sudah berjanji pada permaisuri bagaimana hamba harus menjawabnya" ujar bibi Yin putus asa
"Jika aku yang bertanya apa kau akan menjawab?" tanya seseorang
Mereka yang mendengar pertanyaan itu pun menoleh dan itu membuat mereka terkejut.
Bersambung