Diceritakan kisah seorang gadis bernama Ellieora Sparkle, gadis muda berumur dua puluh satu tahun yang memiliki sifat bebas dan menghabiskan sebagian hidup nya untuk berpesta setiap malamnya, karena ia merasa kalau dia adalah putri satu-satunya dari pemilik perusahaan ternama.
Namun kebebasan nya sangat di tentang keras oleh ayah nya yang memiliki karakter tegas.
Ibu Ellie adalah seorang yang lembut dan penuh kasih sayang, ia selalu mendukung keputusan yang putri nya buat.
Hingga suatu hari, ayah nya yang sudah lelah dengan kelakuan putri semata wayang nya, yang selalu saja berpesta dan membuat ulah yang tidak masuk kedalam akal nya, ia menikahkan Ellie dengan seorang pria tampan dan kaya raya bernama Tuan Felix Donovan seorang CEO muda yang di rumorkan memiliki kehidupan bebas seperti Ellie.
Tanpa perlawanan Ellie pun setuju untuk menikahi Tuan Donovan, karena ia fikir hobby party nya tidak akan terganggu selama ia menikah dengan pria yang memiliki kehidupan bebas seperti nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggrek Timur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6 PERTEMUAN KE DUA DENGAN TUAN DONOVAN
Saat di rumah, aku menceritakan semua yang terjadi pada mama
“Bagaimana ini maa..aku takut dia akan menekan papa nanti” ungkap ku dengan khawatir
“tidak perlu khawatir, lagi pula dia seorang pria dewasa..pasti akan mengerti” sahut mama dengan enteng
“Maksud nya Ma..?” tanyaku yang tak faham dengan apa yang Mama katakan padaku
“Nanti juga kamu akan faham kalau sudah waktu nya!” terang Mama lagi sekali lagi ia menenangkan ku.
Saat kami mengobrol tiba-tiba saja Papa menelpon ke telpon rumah, dan bibi berteriak memanggil Mama
“Bu...ada telpon dari Bapak” teriak bibi memanggil ibu
Lalu ibu bergegas menuju ruang tengah untuk menerima telpon dari Papa.
“Ellie..kamu harus bersiap-siap nak, cepat bersihkan dirimu dan berdandan lah yang cantik, jangan lupa pakai pakaian yang tertutup dan sopan” perintah Mama untuk menyuruhku berdandan
“Mau kemana ma?” tanyaku dengan penasaran
“Tuan Donovan mengajak mu makan malam” sahut Mama sembari tersenyum ke arah ku
“Matilah sudah aku Ma....” teriak ku sembari merajuk
“Hanya makan malam kok, Tuan Donovan gak menyuruh mu untuk mati hehehe” ejek mama padaku
“Aaaaaa...Mama itu tidak mengerti!! Mama gak tau sih rumor yang beredar kalau dia itu killer!! Hedonisme!! Aku gak mau menikah dengan orang seperti itu!!” teriak ku membalas perkataan Mama, lalu aku merebahkan diriku diatas sofa sembari bermalas-malasan.
“Ya bagus donk kalau dia seperti itu..” sahut mama menanggapi perkataan ku
“Kok bagus? Bagus apanya?!!” teriak ku dengan segera aku duduk dan ingin mendengar penjelasan nya mama
“Baguslah..kalau dia penganut Hedonisme, kan kalian bisa party bareng, kalau pun tidak berpesta bersama minimal dia akan mengizinkan mu untuk pergi party, persoalan karakter nya yang bercita killer, mama rasa itu hanya rumor yang beredar saja secara dia seorang pengusaha sukses, kalau lembek..lawan bisnis nya tidak akan takut terhadap nya” terang Mama menjelaskan panjang lebar padaku
Lalu aku terdiam sejenak, mencerna perkataan nya Mama.
Setelah beberapa saat teridam, aku berdiri mengejutkan Mama
“Baiklah..kalau begitu aku mau menikahi nya, asalkan aku bisa party bersama teman-teman ku” teriak ku dengan riang
“Nah begitu baru anak Mama..” sahut Mama menanggapi perkataan ku dengan senyum kemenangan.
Dengan penuh semangat aku berlari menuju kamarku untuk membersihkan diri, lalu berdandan secantik mungkin agar menarik hati tuan Donovan.
Tepat pukul tujuh malam, mobil tuan Donovan memasuki halaman rumah kami, dan bersiap menjemput ku
“Silahkan masuk Nona..tuan sudah menunggu di dalam” ucap sopir tuan Donovan dengan ramah saat membuka kan pintu mobil untuk ku.
Setelah di dalam mobil, ku lihat tampang tuan Donovan yang begitu dingin, jangan kan menyapa nya ..aku duduk di sebelah nya saja terasa horor.
“Aku harus bagaimana ini?” tanya ku dalam hati dan malam itu di dalam mobil kami tak mengobrol sepatah katapun, hingga kami sampai di sebuah hotel yang kami tuju.
“Kok kita sampai di Hotel?” Tanyaku dengan gugup
“Memang nya kamu berharap aku bawa kemana?” sahut tuan Donovan dengan dingin
“Kata Mama..aku akan diajak makan malam, tapi kenapa ke hotel?” tanyaku lagi dengan gugup
“Di dalam hotel terdapat sebuah pesta pertemuan, aku akan mengajakmu masuk sebagai pendamping pesta ku” terang tuan Donovan menjelaskan situasinya.
“Oooh...ngomong donk sejak awal, jangan membuat ku gugup!!” sahut ku dengan santai
“Oh..ternyata kamu bisa gugup juga?” ejek Tuan Donovan
“Ya..bisalah kan aku juga manusia!!” teriak ku ke arah wajah nya
Lalu tuan Donovan mengibaskan tangan nya di depan wajah nya, seolah udara yang ia hirup tercemar oleh hembusan nafas ku.
Dengan segera aku berjalan meninggalkan nya jauh di belakang, sampai di pintu hotel staff hotel menyuruh ku untuk berhenti dan meminta ku untuk menunjukan kartu undangan
“Undangan nya Nona..?” pinta salah satu staff hotel
Aku terhenti sejenak dari langkah ku, dan menarik nafas dalam-dalam lalu aku menoleh ke belakang ku, dan aku melangkah mundur menuju Tuan Donovan yang tepat berdiri di belakang ku
“Aku bersama nya..” sahut ku menanggapi staff hotel yang meminta kartu undangan masuk ,sembari ku lingkar kan tangan ku di lengan nya tuan Donovan
Sontak saja para staff hotel langsung menundukan kepala nya, saat pak Donovan tersenyum ke arah mereka
“Maafkan kamu Tuan ..kamu tidak mengetahui kalau Nona ini bersamamu” ucap salah satu staff
Tanpa menjawab pertanyaan mereka, Tuan Donovan segera membawaku masuk ke dalam hotel, tanpa harus menunjukan kartu undangan ke para staff
“Pemimpin yang sangat Dominan!!” gerutu ku sembari berjalan di sebelah nya
“Kamu bilang apa?” sahut Tuan Donovan yang mendengar ku menggerutu
“Enggak..aku bilang kamu tampan!!” terangku berbohong sembari membelalak ka mataku ke arah nya
“Itu kamu tahu kalau aku tampan, tapi kenapa kamu masih saja bersama pria lain!!” sahut Tuan Donovan dengan enteng
Sontak perkataan nya membuat ku menghentikan langkah ku dan berteriak ke arah nya yang terus saja berjalan meninggalkan ku
“Dasar laki-laki tidak berperasaan!! Siapa juga yang berpacaran dengan lelaki lain!! Buta mata, buta hati!!” teriak ku
Teriakan ku membuat Tuan Donovan menghentikam langkah nya, dan berbalik berjalan menghampiri ku
Jantung ku terasa berdebar karena ketakutan, bagaimana tidak aku sudah meneriaki dan memakainya di tempat umum sebagai seorang yang buta mata dan buta hati.
Saat tuan Donovan berdiri di hadapan ku, ia tersenyum dan berkata
“Sudah..kalau mau marah nanti saja,sekarang kita hadiri dulu jamuan makan nya, setelah itu kamu boleh melanjutkan kemarahan mu padaku” ucap tuan Donovan dengan sabar nya, lalu ia menggenggam tangan ku dan membawaku masuk ke dalam ruang jamuan.
“Ada apa dengan pria ini? Mengapa ia sesabar itu terhadapku? Padahal dengan kasar aku memaki dan meneriaki nya” gumamku dalam hati sembari menemani nya bersosialisasi dengan para kolega bisnis nya.