NovelToon NovelToon
Pesugihan Siluman Ular

Pesugihan Siluman Ular

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dheana Echa

Perjalanan seorang lelaki dalam menjalani pesugihan untuk membahagiakan keluarganya, akankah semua kekayaan yang akan dia dapatkan bisa membahagiakan keluarganya atau hanya akan menjadi penyesealan dikemudian hari....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dheana Echa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

"Bawa pulang, Jangan sampai ada yang melihat mu" ucap suara nenek tua dengan suara serak nya yang menyeramkan...

"Baik nek"ujar pria itu sambil mengangguk patuh...

"Ingat, beri dia tempat dan Jangan biarkan siapa pun memasuki ruangan itu, apa lagi sampai mengusik nya" pesan nenek bungkuk berambut putih itu.

"Siap nek, saya akan ingat semua pesan yang nenek katakan" jawab pria itu yakin.

"Ya sudah, bungkus Patung Ular itu dengan kain ini" ujar nenek Tua itu sambil melempar kain hitam untuk membungkus Patung Ular yang di berikan pada pria itu.

Lelaki itu bernama Romli, pria berusia lima puluh tahun itu nekat bersemedi di sebuah Gua dan meminta pesugihan, usaha nya tak sia sia, dia berhasil dan di temui nenek tua pemilik 'Patung Ular' itu.

"Terima kasih nek, doakan semoga saya berhasil selamat sampai di rumah dan akan memberikan tempat yang baik untuk nya" ujar Pria itu bersungguh sungguh...

"Ya!!, segera lah pulang..."

ujar perempuan tua itu dengan suara serak berat nya.

Saat pria itu berpaling, Nenek Tua itu langsung menghilang tanpa jejak...

"Hah, kemana dia" gumam Pria itu sambil clingak clinguk berusaha mencari keberadaan nenek tua yang memberinya Patung Ular itu.

Romli pun berjalan secara perlahan-lahan keluar dari goa tempat nya bersemedi beberapa hari itu....

Dengan kaki gemetar, Romli berusaha keluar dari goa yang penuh dengan lumut hijau itu...

"Ini kalau gak hati hati, bisa kepeleset jatuh, bisa kacau" gerutu nya sambil berjalan dengan perlahan-lahan karena jalan pintu goa itu tiba tiba penuh lumut hijau.

Sedangkan saat ia datang, goa itu bersih tak ada lumut sama sekali....

"Seperti nya tinggal sedikit lagi, itu sudah terlihat sinar matahari" gumam nya sambil menatap jauh kedepan.

Setelah agak lama berjalan sampai jauh, akhirnya pria itu keluar dari gua, dan matahari sudah agak meredup tergelincir kebarat...

"Ini kalau gak cepet cepet bisa gelap di tengah jalan" gumam nya sambil berusaha berjalan cepat menuruni bukit tempat goa itu berada...

Romli tahu goa itu karna desas desus yang ia dengar saat nongkrong di warung kopi, dan ia ikuti semua perkataan orang orang itu, meski pun yang bercerita belum ada yang membuktikan nya satu pun, tapi Romli nekat ingin membuktikan ucapan orang orang itu...

Dan akhir nya Romli berhasil membawa pulang Patung Ular dari nenek tua yang di bicarakan beberapa orang itu....

Setelah adzan isya', Romli baru sampai rumah....

"Asssalamualaikum...."ujar Romli saat sampai di depan pintu rumah nya....

"Waalaikum sallam.....dari mana saja to pak? Sudah berhari hari pergi gak pulang pulang, si Dewi minta kiriman buat bayar buku" omel sang istri nyerocos tanpa bertanya dari mana sang suami.

Romli tak menghiraukan omelan sang istri.

Pria itu terus berlalu masuk kedalam rumah dan menuju kamar kosong yang selama ini di gunakan untuk tempat barang-barang yang tidak terpakai.....

"Kebiasaan, bukan nya kerja malah keluyuran berhari hari, Apa gak mikir anak nya butuh bayar sekolah nya, mentang mentang sudah tinggal di pondok, malah gak mikirin anak" gerutu sang istri terus nyerocos meski pun tak di hiraukan sang suami....

Setelah Romli membersihkan kamar dan merapikan nya,.

Romli meletakan Patung Ular pemberian perempuan tua itu dan ia taburi bunga bunga dari atas tutup Patung Ular itu....

"Maaf ya nek, aku baru bisa

memberikan tempat seperti ini, semoga nanti saya bisa memberikan tempat yang bagus dari ini" ujar pelan pria itu sambil mengelus Patung Ular pemberian Nenek tua itu.

Romli pun keluar dari kamar itu dan mengunci nya dengan gembok kecil dan memasukan kunci gembok itu kedalam saku nya....

Romli berjalan menghampiri sang istri....

"Bapak itu di ajak ngomong dengar apa gak sih pak!!" gerutu sang istri setengah berteriak karna kesal tak di hiraukan sang suami.....

"Iya iya, nanti tak carikan,

baru pulang juga sudah di omeli" sahut sang Suami yang ikut meninggikan suara nya karna ikut kesal dengan perlakuan sang istri.

Romli pun berlalu meninggalkan sang istri yang masih bersungut sungut menatap nya...

"Heh...mau kemana lagi kamu pak" pekik sang istri....

Romli tak menghiraukan nya dan terus berlalu meninggalkan rumah.

"Sudah gak tanggung jawab, kok ya gak mikir anak nya sudah besar, butuh biaya banyak, kok malah keluyuran terus..." omel sang istri sambil menghempaskan bo**ngnya di kursi usang warisan dari orang tua nya....

"Ini cari pinjaman kemana ?? Gak mungkin juga kalau harus ngutang kerumah emak" gumam nya bingung sendiri, karna sang anak satu satu nya minta kiriman uang untuk membeli keperluan di pondok pesantren....

Nur tertidur di kursi usang itu setelah lelah mengomel dan lelah pikiran nya.....

'Lingsir...wengi...sepi durung biso nendro...."

"Hah!!, siap yang nembang malam malam begini" gumam Nur terjingkat dan langsung terbangun dari tidur nya.

Nur mendengar perempuan mengidungkan langgam jawa, namun sayup sayup dan terasa jauh dari rumah nya....

"Opo ada yang punya hajat ya??" Gumam Nur bertanya tanya.....

Nur segera melihat

kearah jam dinding tua nya...

"Loh!!, sudah jam sepuluh, kemana orang ini, kalau keluar rumah pasti gak mikir yang di rumah lagi pusing" gerutu Nur sambil bangkit dan....

"Dhuarr.!!" Nur membanting pintu itu dengan keras.

Untung saja rumah Nur jauh dari warga lain nya....

"Sudah umur, tapi kok kelakuan nya koyok anak kecil, main gak tahu wayah, "omel nya sambil berlalu masuk ke dalam kamar nya.

Sedangkan Romli yang sedang asik nongkrong di

warung kopi....

"Kang, coba sampean naik ke bukit itu, sampean lihat di dalam nya ada apa, apa benar tempat itu banyak di datangi orang orang ujar pria itu membahas goa yang di datangi Romli.

Romli yang tahu maksud pria itu hanya diam pura pura tidak tahu.

"Waaah...takut kang, dengar dengar ada dedemit perempuan nya'sahut yang lain nya.

"La dedemit nya kalau cantik yo gak popo to kang, ambil jadikan istri sekalian wahahaha" sahut yang lain nya sambil

tergelak....

"Walah gak kang, istri satu saja di rumah gak habis habis"jawab pria itu.

"Opo sampean kira istri sampean itu nasi?? Ngawur saja kalau ngomong" tegur yang lain nya...

"Ya gak gitu kang, maksud ku, satu saja sudah cukup kang" sahut nya dengan nada pelan...

Sampai jam di warung itu menunjukan pukul dua belas malam, para bapak bapak dan Romli pun tak ingin meninggalkan warung kopi itu.

Dan semakin malam justru semakin ramai....

Romli hanya menyimak sambil tersenyum sekilas saat para pria itu membahas penghuni Goa yang telah di datangi nya.

"Sampean kok diam saja to kang Romli??" Tegur yang lain nya kala melihat Romli hanya senyum senyum simpul saat ada yang membahas lucu....

"hehhe la mau ikut bahas apa to kang?? Wong ggak ada yang mau aku bahas lo, ya lebih baik diam sambil menyimak saja" sahut Romli sambil tersenyum sumringah...

"Oh ya kang Romli, ke mana saja sampean beberapa hari ini" tanya pria lain dengan wajah

Dengar

"Saya cari kerja di kota kang" sahut nya berbohong..

"Trus apa dapat??" Tanya pria itu penasaran...

"Cari kerjaan di kota susah kang, kalau gak ada yang bawa dari desa, bisa jadi gelandangan kita di kota" terang Romli dengan kebohongan nya....

"Iyo kang Romli, trus sampean gimana?? Dapat??" Tanya pria itu lagi...

"Yo gak dapat kang, aku pulang saja, dari pada di sanai gelandangan" jawab Roml

uang saku nya to kang Romli" tanya pria itu yang seperti ingin menginterograsi Romli....

"Ya aku pulang jalan kaki kang, itung itung ngirit uang saku kang" jawab nya memelas.

"oalah kok ya kasihan sekali kamu to Romli" sahut pria itu merasa iba pada Romli....

"Hemh...setelah ini, aku pasti banyak uang" batin Romli sambil tersenyum miring....

Sampai jam satu dini hari, para lelaki itu satu persatu meninggalkan warung kopi itu untuk kembali pulang kerumah, dan ada yang langsung pergi ke kebun untuk menyadap karet....

"Mbak yu, aku ngutang lagi ya" ujar Romli sambil berlalu meninggalkan warung kopi itu...

"Kalau semua pelanggan ku seperti dia, bisa bisa aku yo bangkrut" gerutu perempuan itu sambil menatap kesal Romli yang berlalu meninggalkan warung nya....

"Sudah gak usah di ladeni, berdoa saja semoga di desa ini hanya Romli satu satu nya pelanggan kita yang selalu ngutang" ujar sang suami pemilik warung kopi itu menenangkan sang istri.

Sedangkan di rumah Romli....

"Pasti dia sudah ngorok" gumam Romli sambil pelan pelan masuk ke dalam rumah.

"Orang kok suka nya ngomel terus, gak tahu bagaimana usaha ku ingin tercukupi semua" gerutu pria itu sambil menghempaskan tubuh nya di kursi tua yang sudah usang itu.

Hingga pagi datang, Romli masih tertidur lelap di kursi …

"Pak...pak....bangun" pekik perempuan itu....

"Ada apa sih Nur, sampean itu kok yo gak seneng banget lihat orang lain istirahat sebentar saja" omel Romli pada sang istri sambil mengucek mata nya'....

"Istirahat sebentar!! Sejak kapan sampean kerja hah!!" Bentak sang istri sambil melotot tajam.

Romli hanya diam saja sambil memegangi kepala nya yang pusing karna terbangun dengan tiba tiba.

"Sudah sana cari uang, Si Dewi sudah minta kiriman sejak tiga hari yang lalu, malu sama pak Rt, pesantren Si Dewi selalu telpon ke pak Rt" omel sang istri lagi sambil menunjuk nunjuk....

"Iya iya...aku cari" sahut Romli sambil bangkit dari duduk nya....

Sang istri berlalu sambil mendengus kesal...

Romli Clingak clinguk memastikan sang istri telah berlalu dan tidak membuntuti nya....

"Semoga Patung Ular itu sudah menghasilkan" gumam Romli sambil pelan pelan melipir masuk kedalam kamar yang ia kunci menggunakan gembok kecil itu.....

"Crieeettttt...."pelan pelan Romli membuka pintu itu dan melipir masuk.....

"Nek...maaf aku masuk...." gumam Romli....

Romli kembali menutup

pintu kamar itu dan mengunci nya dari dalam.....

"WHUUZZZ...." asap putih langsung mengebul dari sela tutup Patung Ular itu.

"Hah.....aaaa..aaampun !!!

."gumam Romli sambil menangkupkan kedua telapak tangan nya......

1
Kiki Hasibuan
alamak kasian betul itu kang ojek /Grin/
Shinta Sitorus
agak lain romli ini, qo baek bener jd org ya
Angga Priatna
aseeek si akang udh bs naek motor /Facepalm/
Tria Erianto
jadi inget dlu pas belajar motor /Sob/
Tria Erianto
lahh juragan rokonya sebatang /Sleep/
Rizki Pratama
lanjut lg min sekakian minta no mimin nya dong /Drool/
Rizki Pratama
giliran dikasih emas aja.... hmmm dasar awewe
Rizki Pratama
bagus ceritanya, apalagi mimin nya cakep gini /Angry/
Rizki Pratama
Bagus sigh
Mada Al Syakir
lanjut ka
Mada Al Syakir
aseeek
Shinta Sitorus
up
Sakti Pradipta
gas lagi lanjutanya
Tommy P
hallah2 kaki kapalan /Sob/
Angga Priatna
up min
Shinta Sitorus
bahhh ga ada sopan santun nya itu perempuan
Mega Arum
ceritanya jgn monoton dg suudzon trhdp Romli, lbh maju lagi biar ada gregetnya Thoor..
Mega Arum: tambah juga peran orang yg berNama... biar tdk cm seputar tetangga2 Romli aja, lanjut..
total 1 replies
Nadya
makanya rom diem d rmh jd sakit hati kan
Nadya
maghrib2 ngajakin ribut
Selvi
xixixi gas tumbalin aja kang romli org kek gitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!