Maura terpaksa menyetujui ajakan Elvano yang memintanya untuk melakukan pernikahan palsu setelah mengetahui kekasihnya berselingkuh dengan sahabat baiknya sendiri.
Elvano sendiri adalah seorang pengusaha sukses yang masih betah menyendiri karena sedang menunggu kekasihnya kembali. Tekanan dari keluarga membuat Elvano terpaksa harus mengikat perjanjian dengan seorang gadis yang baru saja dikenalnya.
Apakah mereka mampu menjaga rahasia pernikahan palsu mereka, ataukah cinta sejati akan mengubah rencana mereka?
Simak kisahnya yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red_Purple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 : Bikin anak?
"Mama dan Oma tidak perlu repot-repot untuk melakukannya. Aku sendiri yang akan menemani Maura besok untuk memeriksakan kandungan." Elvano bangun, berjalan mendekat lalu mengulurkan satu tangannya pada Maura yang kini tengah duduk di apit oleh Mama Rosa dan Oma Mia.
"Ayo naik ke kamar dan istirahat." ajaknya dengan nada lembut.
Maura mengerjap pelan, perlahan tangannya terulur untuk menerima uluran tangan Elvano. Interaksi keduanya mengundang atensi mereka yang ada disana, terutama Oma Mia yang merasa bahagia karena sekarang cucunya sudah menikah dan memperlakukan istrinya dengan sangat baik.
Keduanya berjalan menaiki tangga untuk sampai dilantai atas. Usia Elvano yang seumuran dengan kakaknya membuat Maura merasa selalu dilindungi dan merasa nyaman setiap kali berada di dekatnya. Meskipun baru satu minggu saling mengenal dan hanya terikat dalam hubungan pernikahan palsu tapi Elvano selalu memperlakukannya layaknya seorang istri yang sesungguhnya. Bahkan sekarang Maura mulai terbiasa dengan panggilan 'Kakak' yang dia sematkan untuk memanggil Elvano.
"Uhm... Kak..." panggil Maura pelan saat mereka sudah sampai di depan pintu kamar.
"Kenapa?" tanya Elvano, membuka pintu kamarnya dan melangkahkan kakinya masuk kedalam tanpa melepaskan genggaman tangan mereka.
"Bagaimana kalau aku ketahuan pura-pura hamil?" tanya Maura dengan nada khawatir.
Elvano membuka jas yang dipakainya dan meletakkannya di punggung sofa. "Dari awal aku kan hanya bilang pernikahan palsu, bukan menyuruh kamu untuk pura-pura hamil juga."
Maura menghela napas panjang, memang dia yang memiliki ide untuk pura-pura hamil pada malam itu. Tapi semua itu karena dia reflek mengatakannya, lagipula kehamilan palsunya juga cukup berguna untuk bisa meyakinkan keluarga mereka tentang pernikahan palsu mereka.
Elvano melonggarkan dasi dan membuka dua kancing kemeja atasnya, bagian lengannya dia gulung sampai ke siku. "Hanya ada satu cara untuk mengakhiri kehamilan palsumu itu." ujarnya sembari berjalan mendekat.
"Bagaimana caranya?" tanya Maura dengan rasa penasaran.
Elvano mulai mengikis jarak di antara mereka, mendekatkan wajahnya ke arah Maura dengan gerakan yang lembut. Matanya yang tajam dan hangat menatap mata Maura, membuat Maura merasa gugup.
Senyum jahil yang terpendam di wajah Elvano mulai muncul, membuat jantung Maura berdegup kencang.
"Kamu harus hamil beneran. Bagaimana kalau kita bikin anak?"
Kedua mata Maura membulat, tertegun sesaat sebelum akhirnya dia mendorong kuat dada Elvano dengan kedua tangannya. Elvano tertawa tanpa suara melihat ekspresi wajah Muara sekarang.
"Ikh, Kak! Orang lagi serius malah diajak bercanda!" Maura memprotes, mengerucutkan bibirnya.
"Pokoknya kakak harus siapkan seorang dokter yang bisa diajak bekerjasama untuk menutupi kehamilan palsuku ini." lanjut Maura.
"Dokter? Untuk apa?" tanya Elvano mengernyitkan kening.
"Ada deh," jawab Maura. Langkahnya tertahan saat dia ingin membalikkan badan, kembali menatap Elvano. Perlahan satu tangannya terulur untuk mencubit pipi Elvano pelan.
"Kakak terlihat lebih tampan saat tersenyum seperti tadi," ucapnya kemudian berlalu pergi.
Elvano menatap pintu kamar mandi dimana Maura sudah masuk ke dalam sana. Satu tangannya terangkat untuk menyentuh pipinya yang tadi disentuh oleh Maura, lalu tersenyum sembari menggelengkan kepala.
...-----------...
"Jadi kamu belum berhasil membujuk Maura dan mencari tahu tentang pernikahan Maura dengan Elvano Ferdinand?"
Alex meraih bathrobenya diatas lantai, berdiri dan memakainya untuk menutupi tubuhnya yang polos. Malam ini Rina sengaja datang ke apartemen Alex untuk menceritakan tentang pertemuannya dengan Maura tadi siang, tapi Alex langsung memberikan serangan-serangan ditubuhnya sebelum dia sempat bercerita.
"Ini tidak mudah, Lex. Maura merasa dikhianati, kepercayaannya padaku tidak akan sama seperti dulu lagi." ucap Rina yang kini duduk bersandar pada headboard dengan selimut tebal yang menutupi tubuh polosnya hingga ke atas dada.
"Terlepas dari pernikahan Maura dengan Elvano, menurutku Maura sudah tidak akan pernah mau kembali padamu lagi, Lex. Kenapa tidak kita menikah saja? Kamu mencintaiku kan?" tanya Rina.
"Apa? Menikah?" dia berjalan mendekat, duduk di tepian ranjang menghadap ke arah Rina. "Kamu pikir orang tuaku mau menerima kamu sebagai menantu setelah semua yang terjadi?"
Alex menggeleng pelan, "Tidak Rina. Orang tuaku hanya menginginkan Maura yang menjadi menantu."
"Tapi Maura sudah menikah, dan orang tua kamu juga sudah tahu tentang kebenaran itu." sanggah Rina. "Aku rasa jika kita menikah pun tak masalah."
"Tidak, tidak dan tidak!" bentak Alex. "Aku hanya ingin menikah dengan Maura dan aku yakin bisa mendapatkan Maura kembali!"
"Lalu bagaimana dengan aku, Lex?" tanya Rina dengan tatapan tak percaya, perasaan kecewa mulai menjalar. "Kita sudah sering tidur bareng, apa semua itu tidak berarti apa-apa untuk kamu!"
"Kamu sendiri yang bilang jika tidak ada paksaan, kita melakukannya atas dasar mau sama mau." Alex segera berdiri, melangkahkan kakinya mundur beberapa langkah tanpa mengalihkan pandangannya dari Rina yang masih duduk di atas ranjang dengan mata berkaca-kaca.
"Sudahlah Rin, jangan munafik. Kamu butuh uangku dan aku butuh kepuasan darimu, jadi impas kan?" ujar Alex. "Aku mau mandi dulu, setelah aku selesai mandi aku harap kamu sudah keluar dari apartemenku karena aku ingin beristirahat."
Setelah mengatakan itu Alex bergegas masuk ke dalam kamar mandi, membiarkan Rina dengan rasa keterkejutannya atas apa yang dia katakan. Alex membuka bathrobenya lalu merendamkan tubuhnya kedalam bathtub yang sudah berisikan air hangat. Kepalanya sedikit menengadah keatas, matanya terpejam saat bayangan-bayangan kebersamaannya dengan Maura berputar dalam ingatannya.
"Aku tahu kamu masih mencintaiku, Maura."
Tangan Alex mengepal ketika dia mengingat bagaimana cara Elvano memperlakukan Maura, bahkan di foto-foto yang tersebar di acara gala dinner beberapa waktu lalu memperlihatkan bagaimana kemesraan mereka berdua.
"Aku tetap tidak percaya kamu sudah menikah. Aku tahu kamu hanya mencintai aku dan tidak akan semudah itu menikah dengan pria lain." Alex kembali bergumam, bagaimanapun caranya dia harus mencari tahu dan menyelidiki sendiri tentang pernikahan Maura dengan Elvano.
Begitu selesai dengan ritualnya dikamar mandi Alex segera keluar dan melihat Rina sudah tidak ada di atas ranjangnya. Wanita itu pasti sudah pergi setelah dia menyuruhnya tadi.
...----------...
Pagi-pagi sekali Maura sudah berada di dalam kamar mandi. Elvano mulai sedikit khawatir karena Maura sudah masuk sejak satu jam yang lalu namun tidak menunjukkan ada suara-suara gemericik air dari dalam dan belum ada tanda-tanda Maura akan keluar juga dari dalam kamar mandi.
Baru saja dia ingin mengetuk pintu kamar mandi tapi Maura sudah membukanya terlebih dahulu dari dalam. Gadis itu keluar dengan wajah yang sedikit pucat dan bahkan masih memakai piyama yang sama.
"Kamu kenapa? Sakit?" tanya Elvano sedikit cemas.
Maura menggigit bibir bawahnya sembari menahan sakit yang masih tersisa dibagian perutnya. "Euhm, Kak. Aku sedang datang bulan, dan sepertinya aku memiliki sebuah ide sekarang."
"Ide? Ide apa?" tanya Elvano mengernyitkan kening.
Maura menatap Elvano lama, lalu berbicara dengan sedikit ragu-ragu. "Bagaimana kalau kita..."
...
...
...
Bersambung...
semua perbuatan yg dipilih ada yg harus dipertanggungjawabkan bukan?
itu jalan yg lu pilih
nikmati aja😏
..pertama dan terakhir😏😏😏
emang kenapa?
kepo deh🤣🤣
mau gak?
🤣🤣
up lagi Thor 😭😭
semangat Thor updatetan ya
selalu ditunggu
mudah mudahan terjadi yg diinginkan 🤣🤣
keguguran ni jgn jgn alesannya