Berniat memberi kejutan, Bella menemukan tunangannya melamar wanita lain, bahkan saat dia akan menghampiri pria itu, keluarga pria itu malah menariknya pergi dan mengusirnya dari rumah.
Bella tak terima, dia dibilang wanita rendah, yang berharap keuntungan dari jabatan tinggi Vero. Padahal yang membuat Vero bisa bekerja di tempat itu adalah Bella.
Merasa kesal, diperlakukan seperti itu, bahkan Vero memutuskan hubungan pertunangannya hanya dengan sebuah pesan.
Bella pergi ke sebuah klub malam, dia mabuk dan menarik seorang pria yang dikiranya penghibur di klub malam itu.
Padahal, pria itu adalah kakak dari wanita yang merebut tunangannya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31. Kehabisan Kesabaran
Bella berhenti di depan ruangan Ethan. Dia sungguh ingin resign. Lalu kerja di tempat lain. Jauh dari Vero dan Elena, juga Ethan mungkin. Meski saat ini status pria itu adalah suaminya. Tapi, semua yang terjadi membuat pikirannya kacau dan tidak tenang.
Bella masih sedih. Rasanya meski sudah mendengar cerita dan alasan kenapa Ethan menikahinya, lebih tepatnya menjebaknya dalam sebuah pernikahan. Tapi pada akhirnya, tetap saja meski pria itu mengatakan dia mencintai yang sejak pertama kali bertemu dengannya. Ketika Bella makanan bekas sebuah pilihan pada pria itu. Tetap saja dia bukan yang pertama yang akan menjadi pilihan Ethan.
Hal itu membuatnya begitu sedih. Karena selain ayahnya tidak ada lagi yang menjadikannya pilihan pertama. Rasanya seperti itu, meski itu suaminya.
Tok tok tok
Bella mengetuk pintu ruangan Ethan itu lalu masuk ke dalam.
Ethan segera berdiri dari kursinya ketika melihat Bella masuk.
"Sayang..."
"Aku mau resign!" kata Bella meletakkan dokumennya di atas meja Ethan.
Ethan menghela nafas panjang. Sebenarnya dia sudah tahu.
"Bella, bisa kita bicara sebentar?" tanya Ethan.
"Tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan. Aku mau resign!" kata Bella tetap dengan keputusannya.
Ethan yang memang tidak memiliki pengalaman membujuk seorang wanita sebelumnya karena memang dia tidak pernah mempunyai pacar atau teman dekat. Sedikit merasa kesulitan. Dia sungguh tidak mau sampai membuat Bella semakin marah.
Kata orang, wanita yang sedang marah itu cenderung sensitif sekali. Salah satu kata saja, akan terjadi perang dunia.
Ethan sangat berhati-hati dalam pengguna setiap kata dalam kalimatnya yang akan dia sampaikan pada Bella. Dia takut salah bicara, dan membuat istrinya itu marah.
"Sayang, apa jabatan asisten pribadi CEO, tidak membuatmu senang? aku bisa memberimu jabatan lain? kamu ingin jabatan apa di perusahaan ini? aku pasti berikan!" kata Ethan dengan suara lembut membujuk Bella.
Bella menghela nafas kasar. Bisa saja dia bilang dia ingin jabatan CEO yang sekarang di pegang oleh Ethan. Untuk membuat Elena marah, atau sekedar untuk melampiaskan kekesalannya. Tapi, Bella juga sadar. Dia mungkin tidak akan mampu. Dia juga sadar kapasitasnya. Perusahaan ini, banyak orang yang bergantung pada perusahaan ini. Satu kesalahan karena ambisi dan rasa kesal saja, bisa membuat nasib semua orang terpengaruh. Bella juga masih punya hati nurani.
"Aku justru tidak suka jabatan ini. Aku tidak mampu" kata Bella.
"Sayang, jangan berkata seperti itu. Aku pikir..."
"Kamu pikir apa? hah, terserahlah. Tidak mau terima resign ku juga terserah. Aku tidak perduli! yang jelas aku tidak akan pernah lagi bekerja di sini! dan kamu juga tidak perlu datang ke rumah berpura-pura hubungan kita baik-baik saja. Kenyataannya hubungan kita tidak baik-baik saja!"
Bella segera berbalik dan berjalan ke arah pintu. Tapi, dengan cepat Ethan menghadangnya di depan pintu.
"Sayang, maafkan aku. Kamu sangat penting bagiku, tapi Elena..."
Bella yang masih merasa sangat sedih mendorong Ethan.
"Minggir!" katanya yang segera membuka pintu dan pergi.
Ethan mengusap wajahnya. Jika dia mengejar Bella. Itu akan semakin membuat wanita marah. Ethan tahu itu. Semua orang pasti akan tahu hubungannya dengan Bella. Lalu akan ada gosip tidak baik yang akan menyudutkan Bella. Semua seperti sudah bisa terbaca oleh Ethan. Dan membuatnya bahkan ragu untuk mengejar Bella.
Sementara Bella sendiri, dia yakin Ethan tidak akan mengejarnya. Mana mungkin Ethan melakukannya. Keduanya benar-benar berada dalam salah paham yang sebenarnya membuat masalah kecil menjadi begitu besar.
Bella keluar dari tempat itu. Dari perusahaan yang sudah membuatnya memiliki banyak hal. Tapi saat mau memesan taksi online. Seorang wanita tiba-tiba datang dan mendorongnya.
"Hei.." Bella yang sedang fokus pada ponselnya tentu saja tidak siap. Dia terhuyung sampai dua langkah ke arah belakang. Untung saja ponselnya tidak jatuh.
Dan begitu Bella melihat siapa yang tengah mendorongnya. Rahang Bella mengeras.
"Ngapain kamu berdiri di sini? sekarang sudah waktunya kerja! mau makan gaji butaa?" pekik Elena dengan wajah tidak senang.
Masalahnya, Vero diturunkan menjadi staff marketing. Elena sangat khawatir. Dia dan mantannya ini berada dalam satu divisi yang sama. Dia benar-benar ingin membuat Bella dipecat. Supaya tidak bisa satu divisi dengan tunangannya, Vero.
Bella yang malas berdebat dengan Elena, memilih mengacuhkan wanita itu dan berjalan ke arah jalan. Dia lebih baik menunggu taksi onlinenya di tempat yang panas,. daripada menunggu di depan perusahaan yang teduh, tapi ada Elena.
Dilewati begitu saja oleh Bella, membuat Elena begitu geram. Dia menarik tangan Bella, membuat Bella mulai kehabisan kesabaran.
"Aku bicara denganmu, wanita rendahann!"
Kata-kata Elena itu sungguh keterlaluan. Meski Elena adalah adik Ethan. Tapi Bella sungguh tidak bisa mentolerir lagi apa yang dikatakan oleh Elena. Lagipula, dia sudah memutuskan untuk resign. Dia tidak perduli lagi, pada pekerjaannya di sini. Dan dia tidak berpikir, kalau Ethan akan menjeratnya dalam kasus hukum hanya dengan memberikan satu tamparan saja pada wanita yang kerap merendahkannya itu.
Bella menarik nafas dalam-dalam. Dia sudah tidak mau lagi bersabar. Nama baik ayahnya memang harus dia jaga. Tapi kalau ayahnya melihat dia terus di rendahkan oleh orang lain seperti ini. Bella yakin, ayahnya juga tidak akan tinggal diam.
"Kamu bilang apa?" Tanya Bella dengan raut wajah serius.
Mendengar pertanyaan Bella itu. Elena malah terkekeh.
"Kamu bukan hanya rendahann ya, kamu itu tulii ternyata. Kamu itu sangat menjijikkan!"
Plakk
Bella rasanya puass sekali. Akhirnya dia bisa menamparr wanita yang selalu merendahkannya itu.
Bella melakukannya dengan sangat keras. Dia menggunakan semua kekuatannya untuk menampar wajah wanita menyebalkan di depannya itu.
Wajah Elena terlihat begitu mengerikan. Mulutnya terbuka, dengan mata terbelalak tak percaya. Di perusahaan milik kakaknya, ada yang berani menamparnya seperti ini.
"Kamu! kamu berani menamparku?" tanya Elena.
Mungkin Elena sangat terkejut. Mana ada yang berani membantahnya di perusahaan ini karena dia adalah adik CEO perusahaan. Tapi, kali ini Bella malah menamparnya.
Elena sangat marah.
"Aku akan menghabisimuu!" pekik Elena yang segera ingin membalas Bella.
Bella tak takut sama sekali, dia bahkan tidak beranjak dari tempatnya. Dia juga sudah siap, kalau memang mereka harus berkelahiran saat ini.
Grepp
Namun saat Elena mengangkat tangannya akan membalas tamparan Bella. Tangannya di cekal oleh seseorang dari belakang.
"Kakak"
Bella juga melihat ke arah Ethan yang menahan tangan Elena.
"Lepaskan tanganku!" pekik Elena, "kakak, aku harus beri pelajaran pada wanita rendahan ini. Lepaskan!"
Semua orang tampak ikut berkumpul karena keributan itu.
"Siapa yang kamu sebut rendahann?" tanya Ethan.
"Kakak, wanita ini..."
"Dia istriku. Kakak iparmu, cepat minta maaf padanya!" tegas Ethan.
***
Bersambung...
trims kak sehat sukses terus dlm berkaryanya🙏💐
happy ending😍