NovelToon NovelToon
He'S Obsessed

He'S Obsessed

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:18.9k
Nilai: 5
Nama Author: DnieY_ls

angela jatuh cinta pada arsen, paman nya di usia ke empat belas tahun. hampir empat tahun memendam rasa akhirnya ailen mengungkapkan rasa sukanya dengan tanpa sengaja.

di terima, dan itu membuat ailen bahagia. empat bulan hubungan mereka ailen baru tahu jika arsen punya kekasih dan mengkhianati nya.

lebih tepatnya dia adalah seorang selingkuhan, dan itu membuat ailen kecewa hingga dia pergi. mengejar gelar lebih tinggi agar dapat membalas rasa sakit nya pada pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 6

...Happy reading...

Setelah kepergian sang kekasih, ailen masuk kembali ke kamarnya. Gadis itu bersiap untuk pulang karena besok dia harus kembali sekolah. Zen sudah menunggunya di bawah, kebetulan pria itu juga harus bekerja.

Kakak beradik itu berpamitan terlebih dahulu pada keluarga yang masih akan tinggal di sana. Seperti orang tua arsen, mereka yang sudah pensiun memutuskan untuk menemani nenek mereka. Begitu pun dengan bunda naya dan yang lainnya.

"Dek". Panggil zen.

"Hm?" ailen menoleh.

Zen menghembuskan napasnya, merasa berat mengatakan ini. "Kalau abang minta jangan terlalu kagum pada arsen, apa lo mau?" tanya pria itu.

Sontak saja ailen memelotot terkejut, permintaan kakak nya benar benar tak pernah dia duga. "Memang nya kenapa?"

Zen menarik atensinya. "Bukan apa apa. Tapi abang lebih mengenal dia di banding lo dek. Mungkin lo gak bakal percaya sama cerita abang, tapi abang harap lo nurut. Demi kebaikan lo, abang gak mau lo disakitin". Ucap Zen.

Perasaan khawatir saat mengetahui jika adiknya jatuh cinta pada pria itu, Zen tak bisa menahan kekhawatiran nya. Arsen di kenal sebagai Casanova, dia sering bermain wanita. Dan Zen tak ingin adiknya jadi korban.

Ailen terdiam mendengarnya, apa benar yang di katakan sepupu dan bibinya waktu itu? Tapi dia tak bisa mencegah rasa kagum dan suka nya terhadap arsen. Terlebih sekarang mereka sepasang kekasih, sangat sulit untuk menuruti ucapan abangnya.

"Ailen, lo ngerti?" tanya Zen menuntut.

Ailen mengangguk pelan. "Aku usahain" jawabnya ragu.

........

Arsen menyelesaikan pekerjaan terakhirnya hari ini. Pria itu menandatangi dokumen kemudian menumpuk nya di meja. Dia memanggil sang sekertaris untuk mengambil dokumen tersebut.

"Jadwal ku hari ini sudah selesai?" tanya direktur.

Sekertaris itu mengangguk dengan hormat. "Sudah pak".

"Hm. Pergilah". Ujar arsen di angguki sekertaris  tadi.

Setelah kepergian sang sekertaris arsen menyandarkan tubuhnya pada punggung kursi. Menghembuskan napasnya berkali kali, melepas rasa capek dan lelahnya hari ini.

Arsen melirik jam di tangannya, pukul lima lebih. Sudah waktunya jam pulang. Pria itu membereskan meja kerjanya kemudian mengambil tas kantor nya. Keluar dan mulai mengendarai Aston martin kesayangan nya.

Sampai di rumah pria itu di sambut hangat oleh sang ibu. " kau sudah pulang?"

"Sudah ibu". Arsen mencium kedua pipi sang ibu. Kebiasaan yang tertanam sejak kecil, terbawa hingga dewasa.

"Mandilah lebih dulu. Lalu turun, kita makan malam bersama". Ujar sang ibu.

Arsen mengangguk. Naik ke atas menuju kamarnya. Pria itu melepas tas tangan di atas sofa, melepas dasi yang tersimpul rapi dan mulai melepas pakaiannya. Tak lupa jam tangan yang di pakainya.

Telanjang bulat pria itu masuk ke dalam kamar mandi dengan santai. Menyalakan shower dan mulai membersihkan diri dari debu dan rasa lelah. Seharian kesana kemari menemui klien tentu dia mendapat banyak rasa lengket.

Memakai kaos hitam polos, celana sebatas lutut dengan rambut nya yang basah acak acakan. Pesona nya tidak boleh di ragukan, rahang tegasnya begitu mempesona.

Dia mengeringkan dahulu rambutnya, sebelum turun ke bawah untuk makan malam. Ponselnya dia biarkan charger, peraturan di rumah itu adalah tidak bermain ponsel saat bersama keluarga.

"Bagaimana kabar di kantor? Semua baik kan?" tanya bastian.

"Ya, sangat baik". Sahut arsen.

"Kalian sudah pulang? Ku pikir ayah dan ibu akan menginap lagi di sana".

Dewi menggeleng. "Tadi kami memang berniat menginap lagi. Tapi ayah mu kedatangan tamu dari jauh, jadi kita kembali". Ucap nya.

"Siapa?"

"Riando, sahabat ayah". Sahut bastian ikut menyela.

Arsen mengangguk. Dia kenal dengan orang itu, selain karena sahabat ayahnya, pria itu juga rekan bisnisnya ketika ayahnya masih menjabat. Sekarang keduanya sudah pensiun, dan di teruskan oleh anaknya.

"Arsen, kapan kamu bawa calon? Ibu pengen lihat kamu bawa wanita". Tanya dewi tiba tiba.

Arsen tersenyum tipis seraya mengunyah makanan nya. "Kenapa memangnya? Arsen belum kepikiran kesana". Jawab pria itu.

"Kami gak nyuruh kamu cepat menikah ar. Kami hanya ingin lihat kamu membawa pasangan. Katanya banyak yang dekat dengan kamu, tapi gak pernah sekalipun di kenalkan". Sahut bastian ikut bicara.

"Nanti arsen bawa" singkat pria dua puluh delapan tahun itu.

Dewi tersenyum mendengarnya, melempar tatapannya pada sang suami yang juga membalasnya. "Kami tunggu".

Setelah makan malam, arsen kembali ke atas. Mengambil rokok kemudian ponselnya, duduk di kursi di balkon kamar. Satu batang rokok di apit dengan jari nya kemudian di sulut hingga nyala, asap mulai mengepul dari sana.

Arsen membuka ponselnya, dan melihat banyak panggilan masuk satu jam yang lalu. Saat dia lihat ternyata itu nomor milik ailen. Dia pun memutuskan menghubunginya kembali.

"Hallo paman!"

Panggilan tersambung, terdengar suara ailen yang begitu antusias. Arsen meletakan ponselnya pada meja.

"Kenapa menelpon ku tadi?" tanya arsen.

"Aku mengganggu paman ya? Tadi aku mau ngobrol sesuatu." ujar gadis di sebrang.

"ngobrol apa?"

"Um, paman sudah pulang? Aku takut ganggu pekerjaan paman".

Arsen terdiam sebentar, menyesap rokok di tangannya kemudian mengepulkan asap. " aku sudah pulang. Baru saja selesai makan malam bersama keluargaku ". Jawab arsen.

"Oh syukurlah kalau paman sudah pulang". Ailen merasa lega.

"Mau ngobrol apa tadi?" arsen bertanya menuntut jawaban.

"Oh iya. Aku mau ajak paman ke pantai akhir pekan, untuk liburan meski cuma sebentar. Dua hari sekolah cuti, paman mau?"

"Tentu, apapun untuk mu" jawab arsen tak segan segan.

............Q..........

1
Apriyanti
lanjut thor
Triyas Hayu
duhhh suka gemesss sama arsen rasa2 pengen jitak kepalanya tapi kok kasihan ya di tolak terus sama ailen
Nani Khu
sedih' thor
Esther Lestari
Arsen kecelakaan, pasti gk mati sprti keinginan Ailen😁
Esther Lestari
Arsen lama2 menyebalkan
Triyas Hayu
arsen pengen jitak aja ganggu ailen mulu
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Nana Chins
aq suka m ceritanya
cuman kenapa sih ailennya gak terus terang jha m ortunya klo arsen tu orang yg bikin dia pergi jauh
pa ge arsen sikit" jual nama ortu ailen
bikin greget
seakan ailen gk tegas dari awal

please donk thor buat ortu ailen jadi garda terdepan buat ailen, biar arsen gak semena-mena
Esther Lestari
Arsen lagi ?
Apriyanti
lanjut thor
Triyas Hayu
double up thor
Saadah Rangkuti
pasti arsen si pengganggu 🙄
Esther Lestari
perasaan pendek sekali bab ini, tiba2 aja sdh habis baca nya😁
Nani Khu
lanjut thor
Saadah Rangkuti
lanjut thor ✌️✌️
Rina Aswina
lanjut thorrr
Triyas Hayu
lanjuuttt thorrr
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Rina Aswina
lanjut thor
Triyas Hayu
lanjut tor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!