NovelToon NovelToon
Hasrat Tertahan Presdir Tampan

Hasrat Tertahan Presdir Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Nikahmuda / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:229.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Emekama

Dibawah umur minggir!
Mengandung banyak bawang!


"Ini adalah pertama kalinya, setelah sekian lama kujaga, aku benar-benar sudah memberikannya pada malaikat pelindungku selama ini, seorang most wanted di sekolah. Pria yang diam-diam juga aku kagumi, " ucap seorang gadis yang sedang duduk di atas ranjang sambil berlinang ari mata. Ia menutupi tubuh polosnya dengan selimut tebal yang ada di sana.

Gadis yang selalu menjadi pusat perhatian bagi kaum Adam itu, hidupnya jauh dari kata tenang, ia kerap mendapatkan pembullyan dari teman-temannya.

Bahkan ia tidak bisa mempertahankan harga dirinya.

Lebih sialnya lagi, ia dipaksa menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia cintai, bahkan usianya terpaut sepuluh tahun lebih tua darinya.

Mampukah Arneta Anindya Putri melewati semua ujian dalam hidupnya, akankah dia mendapatkan kebahagiaan di akhir cerita nanti? Siapa pria yang akan menjadi pelabuhan cinta terakhir Arneta?



Cover by_pinterest. Edit by_emekama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emekama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps.6

Setelah mendengar deru mobil meninggalkan halaman rumahnya, Neta segera menyibak tirai penutup, ia mengintip dari jendela kepergian mobil Arsen.

Ia merasa lega karena pria itu pergi dari sana, tidak tahu lagi apa yang akan dikatakan para tetangganya kalau sampai dia ketahuan membawa seorang pria masuk ke dalam rumah.

Kebetulan tetangga Neta ini julidnya melebihi perkataan netizen di sosial media.

Entah tua ataupun muda, perkataan mereka semua sama saja, sama-sama pedas seperti Baru saja makan cabai satu kilo.

"Semoga aja tetanggaku nggak menyadari kedatangan pria itu. Kalau mereka sampai tahu aku pasti bakal jadi bahan pembicaraan, secara kan daerah sini ibu-ibunya rumpi plus rempong banget," ucap Neta sambil mengelus dada yang detak jantungnya tak beraturan selama bicara dengan Arsen tadi.

Kini ia pun bisa bernapas lega.

.

.

Beberapa minggu kemudian setelah ujian tengah semester, Arneta terpilih menjadi salah satu murid terbaik di sekolahnya, ia akan mengikuti olimpiade dan beberapa kompetisi lain ke Kota empat minggu lagi. Kompetisi yang diikuti menjadi salah satu auan berhasil atau tidaknya seorang siswa masuk ke dalam perguruan tinggi yang menyediakan berbagai macam beasiswa.

.

Setelah pulang sekolah, Neta di panggil untuk pergi ke ruang Kepala Sekolah bersama dengan rekan-rekannya.

"Kamu akan mengikuti lomba bersama dua rekan lainnya, Neta ... kalian harus bekerja sama bahkan bisa saling bertukar pendapat untuk menyelesaikan soal dengan cara termudah dan tercepat, di sini Arsen yang paling tahu soal rumus apa pun itu, kamu bisa menanyakan kesulitanmu padanya, soal mata pelajaran bahasa Gibran ahlinya, kamu hanya perlu belajar sedikit lagi dengan mereka," ujar Kepala Sekolah.

"Baik, Pak," balas Neta.

Tak disangka kedua orang yang dimaksud oleh kepala sekolah, salah satunya adalah Arsen dan satunya lagi adalah seorang genius dari kelas sepuluh.

"Kalian bisa mempelajari semua materi ini sebelum hari itu tiba," ucap Kepala Sekolah sambil menyodorkan beberapa lembar kertas pada mereka bertiga.

.

Setiap hari setelah pulang sekolah Juan selalu menjemput Neta dan membawanya ke rumah Tuan muda Arsen. Namun, tidak dengan Gibran.

Jika Gibran mengalami masalah dengan materi yang diberikan oleh guru pembimbing ia menanyakannya secara langsung pada Arsen saat berada di sekolah dan mereka langsung menyelesaikannya di depan guru pembimbing saat itu juga.

Ini kesempatan langka untuk Arsen bisa terus bersama dengan gadis pujaannya.

Bahkan Neta kini merasa bergantung akan kehadiran Arsen.

Hari ini adalah hari terakhir mereka belajar bersama, esoknya mereka sudah harus pergi ke kota dan tinggal di sebuah asrama untuk bermalam.

"Pak, Buk, doakan Neta ya, semoga kelompok kita bisa menjadi juara satu di semua kompetisi dan bisa mengharumkan nama baik sekolah yang ada di desa ini," ucap Neta seraya berpamitan pada kedua orang tuanya.

Gibran, Arsen, dan Guru pembimbing menunggu Neta berpamitan, mereka bertiga berdiri di depan mobil sekolah yang terpakir di halaman rumah Neta.

Guru pembimbing bersidekap dada, sedangkan Arsen mengenakan hoodie sebagai penutup kepala, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku, pria itu selalu terlihat tampan di mana pun berada. ia menatap lekat gadis yang sedang berpamitan pada kedua orang tuanya itu.

Pria satunya lagi, yang bernama Gibran. Ia sibuk mengulang materi yang diajarkan oleh guru pembimbing. Dari semalam ia mengulanginya lebih dari seribu kali.

Meskipun ia terpilih menjadi salah satu siswa berbakat dan beruntung, tak bisa dipungkiri bahwa dirinya adalah yang termuda dari kedua rekan lainnya.

"Kalian pasti bisa, doa ibu dan bapak menyertaimu, Nak," ucap Bu Ainun dengan mata berkaca-kaca. Ia berusaha membendung air matanya melepas kepergian Neta.

Pak Anang mengelus pucuk kepala Neta ketika gadis itu mencium punggung tangannya. Begitu pula dengan Bu Ainun.

Ini pertama kalinya bagi Neta jauh dari kedua orang tuanya untuk beberapa hari.

Meskipun mereka berdua sibuk bekerja, tetapi mereka sangat menyayangi Arneta.

Sebelum Neta pergi tentu Ainun memeluk putri semata wayangnya dengan sangat erat.

Mereka berdua tidak boleh memperlihatkan kesedihannya di hadapan Meta saat ini.

Setelah berpamitan dengan penuh haru Arneta masuk ke dalam mobil yang sudah menunggunya sedari tadi.

Tak lupa Neta melambaikan tangan pada kedua orang yang sedang berdiri di depan rumahnya.

Gibran duduk di kursi samping kemudi, yang menyetir adalah pak Juna guru pembimbing mereka. Sementara Arsen dan Arneta duduk bersebelahan.

Sebenarnya Arsen bisa pergi sendiri dengan mobil pribadinya. Namun, berhubung Arneta ingin naik mobil milik sekolah, apa boleh buat Arsen harus mengikutinya.

Asrama pria dan wanita terpisah yang mengikuti lomba itu terpisah, karena jarak dari sekolah ke kota lumayan jauh maka dari itu mereka harus bermalam untuk beberapa hari.

Dari sinilah awal Arneta mengagumi sosok Arsen.

Mereka berhasil membawa pulang piala hari itu.

Malam hari setelah selesai lomba.

Pak Juna mentraktir ketiga muridnya makan di restoran mewah bintang lima, ia terlalu senang karena muridnya berhasil membawa piala yang selalu di gadang-gadang hampir seluruh sekolah yang ada di kota S itu.

Setelah selesai makan.

"Pak saya ijin membawa Arneta jalan-jalan sebentar," ucap Arsen.

"Silahkan!"

Mana berani aku melarang Tuan muda membawa Arneta pergi, batin Pak Juna sambil melihat kepergian mereka berdua.

"Apa nggak apa-apa, Pak,kita membiarkan mereka berdua pergi?" tanya Gibran khawatir.

"Tenang saja, mereka tidak akan berbuat macam-macam," balas Pak Juna.

"Oh, baiklah kalau begitu, Pak."

Arsen berniat membawa Neta ke atas bukit yang ada di belakang restoran tersebut.

"Sebenarnya kita mau ke mana?"

"Nanti kamu juga tahu," Arsen terus menggenggam tangan Neta dengan hangat.

Sebenarnya mendapat perhatian dari sosok seperti malaikat ini membuat Arneta bahagia sampai tak bisa berbuat apa-apa, sejak pertama kali bertemu dengan Arsen gadis itu selalu mengagumi setiap tindakan yang diambil pria itu untuk melindunginya.

"Sudah sampai."

Arsen menghentikan langkahnya, begitu pula dengan Neta.

Mereka kini berada di atas bukit melihat pemandangan kota dari sana.

"Wah! Pemandangan yang luar biasa, langit malam yang penuh bintang dan lampu kota yang seperti kunang-kunang, sungguh sulit menemukan suasana seperti saat ini. Indahnya!" Arneta mengagumi pemandangan yang ada di depan matanya. Ia melebarkan kedua tangannya dan menghirup napas dalam-dalam.

Arsen melepas jaket yang ia kenakan, lalu diberikannya pada Neta. Gadis itu terlonjak kaget.

"Terima kasih," ucap Neta sambil tersenyum ramah ke arah Arsen.

Mereka kini duduk di atas rumput hijau yang ada di sana dan menikmati pemandangan indah itu bersama.

"Hm. Senang ya bisa melihat pemandangan dengan orang tersayang," celetuk Arsen membuat Arneta terdiam.

"Ma-maksud kamu apa?" tanya Neta gugup.

.

.

1
Sri Siyamsih
lanjut k
M Nurhalimah
udah berapa bab masih cerita Arneta dan Arsen di hotel
M Nurhalimah
nikah dulu cepet
Neng Saripah
minta d tampol c arsen 😂😂
Sri Siyamsih
arsen modus trs deh 🤭
Lilik Juhariah
iseng Banget dengkur di rekam
M Nurhalimah
dah nikahin aja biar gak terus nahan
Sri Siyamsih
he he arsrn iseng juga y. lnajut k upnya 💪😁
M Nurhalimah
gas keun akad nikah
RaVaNieZka
TOP
Sri Siyamsih
lanjut k upnya
Sri Siyamsih
ah delia kl ini nggk peka, 😁
🍉 Chin-mae 😕
apa Arsen mau menolongnya 😁, up thor yg bnyk
Ripah Ajha
beliin pembalut sen,🥰
Susanty
Assalamualaikum

Hai Author....
Aku suka bgt sama ceritanya, romantis.
suka sama karakter Arsen yang setia, penyayang dan Bucin .
ceritanya gak berbelit-belit, penulisannya juga bagus, kata²nya mudah di pahami.
semangat trs dalam menulis Thor
update yang banyak,dan semoga banyak pembacanya, karna Cerita sebagus ini masih sedikit yang baca..
TereLea(♥ω♥ ) ~♪: Walaikum salam ♡
terima kasih dukungannya 😍
total 1 replies
Ripah Ajha
lagi dong Thor🥰
Susanty
ceritanya menarik bgt.
aku suka sama pemeran utamanya, kuat,tangguh dan cerdas
Ryani
aghhh tanggung🤣🤣
Sri Siyamsih
lanjut k upnya yg byk 😁🙏
Ryani
perjelas dulu status mu bego, minta di cerain kek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!