Sam hanyalah pemuda miskin biasa yang baru saja dipecat oleh managernya. Setelah itu, dia juga dipukuli oleh orang yang menyebabkan dia dipecat, hanya karena dia cemburu dengan Sam.
Padahal, Sam memiliki banyak hutang yang dia tanggung.
Karena kesialan yang bertubi-tubi, dia pun mendapatkan sebuah sistem yang aneh.
888 triliun bebas dia belanjakan, tapi tidak boleh untuk dirinya sendiri.
Ini sangat aneh.
Sam hanya mendapatkan 10% dari apa yang telah dia belanjakan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 6. Panggilan dari pemilik perusahaan
Sebenarnya, tidak ada yang mengetahui bagaimana rupa dari pemilik perusahaan game Gekron yang terkenal itu. Yang biasannya disebut pemimpin perusahaan adalah asistennya, dan semua orang mengetahui hal itu. Dan yang menelfon Sam adalah asisten pemilik perusahaan atau pemimpin perusahaan saat ini.
Orang itu adalah pria berwajah tegas, memiliki perawakan tinggi dan juga kekar. Dia adalah pria berhati dingin yang tidak pernah terlihat tersenyum atau mengatakan hal konyol.
Sam diterima masuk ke perusahaan oleh orang itu, tapi dia tidak terkejut sama sekali setelah Sam bisa membeli saham setelah dipecat dari sana.
Bahkan, sekarang pria itu ingin bertemu dengan Sam. Pria itu, Kris, mengatakan jika pemilik perusahaan ingin bertemu dengan Sam.
Maka dari itu Sam sekarang mengganggu Raihan, untuk meminjam pakaian yang bagus. Karena Raihan pernah membeli setelan jas bagus dan mahal untuk wisuda.
Tapi Raihan tidak ada dirumah, yang ada hanya ibunya. Ibunya Raihan sangat ramah, dia menyalahkan Sam masuk dan menyuguhkan kue kering hangat untuk Sam.
“Kau ingin meminjam yang ini?” tanya ibunya Raihan, Tante Raisya.
Sam yang sibuk memakan kue kering menoleh pada Raisya, lalu mengangguk, “benar, yang itu Tante, aku boleh minjem, kan? Hanya malam ini saja, ini sangat penting.”
“Tentu saja boleh, aku senang karena kamu sudah menolong Raihan. Kamu tahu, sekarang Raihan sudah bekerja lagi, dia membuat rumah kos-kosan katanya. Tante sedih karena dia hanya pernah mendapatkan pekerjaan sekali, setelah itu tidak ada lagi. Dia bilang, karena kamu, dia mendapatkan pekerjaan lagi, terimakasih ya nak Sam.”
Sam hanya tersenyum karena bingung harus menjawab apa.
Setelah mendapat setelan jas yang dia inginkan, dia pun pamit. Raisya memberikan dua toples berisi nastar dan brownies kering pada Sam.
Tentu saja Sam menerimanya, dia tidak akan menolak barang gratis.
“Wah, ternyata aku ganteng banget ya,” ucap Sam setelah dia selesai mandi dan mengenakan setelan jas milik Raihan. Bau setelannya wangi parfum laundry, tapi Sam sama sekali tidak masalah.
Dia bercermin di depan cermin yang sudah terlihat usang, karena memang Sam tidak pernah membersihkannya.
Untuk sepatu, dia akan memakai sepatunya sendiri. Dia memiliki sepatu bagus dengan harta 250.000, dia beli lewat toko online.
Sam pun keluar dari rumahnya dengan perasaan yang baik.
Cuaca di siang hari itu cukup bagus, membuat mood Sam menjadi lebih baik.
“Mari kita temui pemilik perusahaan yang misterius itu!”
Sam mendengar suara tawa seseorang, jadi dia menoleh, pada penjual ketoprak yang sedang keliling.
“Tumben kamu berangkat ke kantor pagi-pagi Sam!“ Sapa penjual ketoprak tersebut, namanya Parjo.
”Selamat siang pak Parjo! Kebetulan saya belum sarapan, tadi cuma makan kue kering aja. Beli dua porsi ya? Di bungkus.“
”Siap!“
Parjo pun membuatkan ketoprak untuk Sam. Rencananya Sam akan memakan di perusahaan saja, karena tempat pertemuan juga di perusahaan.
Dia membeli dua karena kelaparan, dia memang biasanya membeli dua porsi.
Tapi entah kenapa hari ini dia merasa tiga porsi itu kurang.
Apa karena sekarang kekuatannya menjadi level dua? Sam tidak tahu, tapi dia memesan lagi ketoprak untuk dimakan disana. Yang dua tetap dia bawa ke perusahaan.
Jika biasanya Sam ke perusahaan naik angkot atau Go-Jek, sekarang Sam memesan mobil grab untuk mengantarnya.
Sam tidak percaya jika mobil yang datang padanya adalah mobil Toyota Alphard warna putih. Pemilik mobil sangat ramah, dia bahkan turun untuk membukakan pintu untuk Sam.
Yang Sam ketahui, harga mobil itu mencapai 1,3 miliar sampai 1,6 miliar.
Jadi Sam pikir pemilik mobil pasti orang kaya gabut yang sedang bekerja sampingan.
”Ternyata anda bekerja di Gekron?“ Tanya pria itu, sambil menatap Sam dari spion mobil.
Sam tersenyum canggung, ”sebenarnya saya sudah dipecat dari sana,“ ucap Sam.
”Oh, tapi kenapa anda kembali lagi ke perusahaan itu? Apa ada barang yang tertinggal? Saya kenal seseorang disana, saya bisa membuatmu bekerja lagi di tempat itu.“
Wah, orang itu benar-benar kaya, pasti dia boss sebuah perusahaan yang sedang gabut.
”Bukan, saya kesana karena pemilik perusahaan mengundang saya, sebenarnya saya baru membeli saham…“
Pria itu tertawa, ”hahaha, ternyata anakku yang mengundangmu, sepertinya kau bukan pemuda biasa, penampilanmu sungguh sederhana, menenteng plastik berisi bungkusan ketoprak. Anda sangat menarik, anak saya agak judes, jadi anda harus bersabar dengannya, hahaha.“
Sam ikut tertawa, tapi dia merasa canggung. Dia sebenarnya masih terkejut dengan ucapan pria itu.
Ternyata pria itu ayah dari pemilik perusahaan Gekron? Padahal pria itu terlihat sangat muda, seperti masih diusia empat puluhan tahun. Sam juga terkejut dengan kenyataan jika pemimpin perusahaan ternyata judes?
Ini kebetulan yang menarik.
”Jika anda ayah dari pemilik Gekron, apa anda memiliki perusahaan sendiri?“ Tanya Sam hati-hati.
”Tentu saja saya punya bisnis sendiri, tapi aku tidak mau mengurusnya, biar orang lain saja. Aku lebih suka bersantai, bekerja menjadi supir grab seperti ini lebih nyaman. Bisnisku adalah beberapa resort di Bali, Lombok dan Labuhan Bajo. Ini kartu namaku, jika butuh penginapan disana, kau bisa menghubungiku. Nah, sudah sampai.“
Sam berusaha untuk bertingkah sopan pada pria itu.
Setelah mobil Alphard putih itu pergi, lutut Sam rasanya lemas.
”Siapa yang baru saja ku temui?“ Sam pun membaca kartu nama yang diberikan padanya, ”Farelino Adhitama, nama yang cukup umum.“
”Woy, Sam! Kamu balik ke kantor lagi? Bukannya udah dipecat? Aku dengar manager dan Haris juga dipecat lho!“
Sam mengatongi kartu nama tuan Farelino, lalu menoleh pada Ardi, teman sekantornya yang merupakan pegawai tetap.
Ardi adalah salah satu yang ramah, tapi kadang juga menyebalkan.
”Aku gak balik kesini, aku kesini hanya untuk menemui pemilik perusahaan kok, gak balik kerja.“ ucap Sam.
”Yah, sayang banget, padahal kamu rajin banget, kalo aja manager dan Haris gak rese pasti kamu udah jadi pegawai tetap. Aku pergi makan siang dulu ya, sampai nanti!“
Ah, ternyata sedang waktunya makan siang.
Sekarang Sam pengangguran, jadi lupa waktu.
Lantai paling atas gedung kantor, itulah yang disampaikan padanya. Sam harus pergi ke lantai tersebut untuk menemui pemilik perusahaan.
Akan tetapi, setelah sampai, ternyata lantai itu sangat sepi. Ada satu perempuan resepsionis yang mengantarnya, tapi setelah itu dia pergi lagi.
Sam diantar di ruangan yang luas dengan banyak perabotan warna putih dan hitam, terkesan minimalis tapi juga mewah dan elegan.
Ruangan itu memiliki banyak karangan bunga dalam vas yang memiliki warna-warna yang lembut, menjadi harmoni yang pas.
Ruangan yang bagus untuk lanjut makan siang, karena perut Sam sudah kembali keroncongan.
Sam pun membuka salah satu bungkusan ketoprak favoritnya. Dari sekian banyak ketoprak yang telah dia makan, punya Parjo memang lebih enak, bumbu kacangnya luar biasa.
”Haruskah aku mempekerjakan Parjo dan membuka warung makan kecil-kecilan?“ gumam Sam.
[Itu ide bagus, anda bisa membuka bisnis dan meminta orang lain yang menjalankannya]
”Iya kan, karena repot jika aku sendiri yang mengurusnya, kalau aku ditipu dan rugi, aku masih akan tetap mendapatkan uang!“
[Tapi anda tidak boleh sengaja membuat bisnis anda rugi, itu pelanggaran]
[Jika melanggar, anda akan mendapatkan hukuman yang setimpal]
Sam berdecak malas, ”siapa juga yang sengaja membuat rugi, aku tidak begitu kok!“
Sam berhenti bicara sendiri dengan sistemnya saat mendengar suara langkah seseorang.
Padahal Sam masih makan ketoprak, baru habis setengah.
”Apa yang kau lakukan diruanganku?“
Sam melongo melihat pemimpin perusahaan datang bersama seorang gadis muda yang sangat cantik.
Apa gadis itu pemilik perusahaan, sekaligus putri dari Farelino Adhitama yang tadi menjadi supir grab?
