Ini adalah kisah seorang manusia..
Bukan..
Dahulu dia adalah Manusia yang telah mencapai puncak tertinggi kehidupan,
lalu mendapatkan kekuatan sang Dewa Matahari yang sangat diangungkan oleh manusia,..
Namun karena kekalahannya dalam Perang Surgawi, dia terbunuh dan jasadnya dibuang ke bumi.
Antares, ini adalah kisah pembalasan dendam sang dewa matahari kepada para dewa yang telah membunuhnya.
Bagaimanakah cara Antares memulihkan kekuatannya dan kembali menuju dunia para dewa untuk membalaskan dendamnya?
Ikuti Novel ini untuk mencari tahu kelanjutannya!
Untuk sistem power disini saya tidak mengikuti yang orang-orang pakai pada biasanya..
Bukan Qi namun Ki, merupakan energi yang berada dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam tubuh manusia..
Dengan tekun berkultivasi serta menyerap banyak Ki (energi) alam, seseorang mampu meningkatkan kesadarannya hingga mencapai keagungan Surgawi!
Selamat membaca^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon urizen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dunia Keabadian (1) Bertemu Alisa.
Masih berada di dalam Gedung Serikat Gehena.
"Antares, maafkanlah perilaku Asmodeus. Dia adalah petualang tingkat Ruby dengan hasil kerja kerasnya sendiri jadi ia sedikit terbawa emosi dengan perkataanmu yang dinilai sok bagi dia."
"aku yang salah.. Aku mengurungkan niatku yang sebelumnya untuk ikut mewakili Gehena. Asmodeus itu apakah dia ikut mewakili?"
"jelas, dia ada ujung tombak Gehena di acara tahunan gladiator serikat. Meskipun orangnya sembrono seperti itu tapi kau tidak boleh meremehkan kekuatannya.. Ia bahkan tidak serius ingin melukaimu tadi."
"ya aku tau, aku tidak merasakan niat membunuh dari tebasan pedangnya itu. Apollo, Thanatos, Althea kembalilah bekerja.. Aku akan pergi mengunjungi dunia Keabadian sebentar saja."
"baiklah Antares, aku ingin nitip suatu hal padamu.."
"apa itu?"
"bisakah kamu membawakan 2 sayap dari ras Iblis manapun bebas, kami membutuhkannya untuk menyelesaikan pembuatan Seragam resmi anggota Gehena."
"dimengerti, aku akan segera kembali."
"berhati-hatilah Antares!"
######
[Dunia Keabadian] [Daerah Sungai Eufrat]
"ah.. Ini adalah daerah tempat tinggal ras peri dan elf.. Masih terlihat sama seperti dahulu ketika aku pertama kali datang kesini.."
"air sungainya sangat jernih, bahkan aku sampai bisa melihat dasarnya."
Antares membasuh dirinya dengan air sungai Eufrat itu.
[Yrīīz, Kota Elf]
Antares sangat kaget melihat Kota Elf yang dulunya hanya ditinggali para Elf sekarang terdapat banyak manusia yang tinggal dan hidup bersama.
"apa ini... Kenapa banyak sekali manusia.. "
Sekilas Antares melihat pasangan antara manusia dan elf membawa anak mereka membeli bahan masakan dipasar.
"tcih.. perempuan ras elf memang tidak usah diragukan lagi pesonanya.. Mungkin itu alasan banyak sekali manusia yang kesini.. berotak bejat semua ini pasti."
*BRUKK!!
Salah seorang elf laki-laki menabrak Antares.
"eh.. Maaf maaf, kamu gapapa?" tanya Antares.
"aduh.. Iya aku gapapa, maaf aku sedang terburu-buru tadi—"
"A.. Antares?"
"Higero?"
"Aku kira kamu sudah mati 1000 tahun yang lalu? Syukurlah kamu masih hidup.."
"tidak tidak.. Sebenarnya aku beneran sudah mati, kebetulan saja jiwaku masuk ke tubuh anak dengan perawakan yang sama denganku.."
"owhh begitu rupanya, senang bisa melihatmu kembali! Apa yang kamu cari disini Antares, mungkin aku bisa membantu.."
ucap Higero.
"sebenarnya aku hanya ingin berjalan-jalan saja sih.. apa yang kamu kerjakan belakangan ini? Apakah masih saja memancing?"
tanya Antares.
"HAHAHA! Jadi teringat masa awal pertemuan kita.. Kala itu aku sedang asik memancing dan kau malah menangkap kailku dari dalam air!"
"aduhh sebaiknya lupakan saja bagian itu.. Aku jadi malu.."
"Jadi aku sekarang mengembangkan bisnis pariwisata Air.. Kebetulan beberapa ratus tahun belakangan ini mulai banyak manusia yang bisa mencapai alam keabadian, jadi bisnis ini sangat laku keras!"
"wah bagus untuk mu Higero.. Lanjutkan pekerjaanmu, maaf aku malah menghambatmu.."
"itu tidak masalah! Oh iya Alisa masih belum bisa move on darimu lohh! Hahaha, sana temui dia di bar itu."
ucap Higero sambil menunjuk bar yang dimaksud.
"hm, baiklah aku akan menemuinya. Terimakasih banyak Higero."
"itu tidak apa teman!"
(Alisa.. Dia adalah teman Elf pertamaku disini.. Dia yang menunjukkan segala hal tentang Elf dan memperkenalkan aku dengan banyak orang termasuk Higero.. Dahulu aku menyelamatkan dirinya dari perbudakan para bangsa Dark Elf dan mengajarinya cara bertahan hidup..)
(Dulu sih dia masih kecil, gatau sekarang udah besar apa ngga ya.. )
*kring! (suara lonceng)
"Selamat datang.."
"Hai Alisa.. Lama tidak berjumpa.. Kamu sudah tumbuh menjadi perempuan yang cantik ya.."
Ucap Antares dengan senyumannya.
*set! Hug!!
Tanpa pikir panjang Alisa langsung berlari dan memeluk tubuh Antares dengan sangat erat.
*hiks hiks (menangis)
"Antares.. Aku kira.. Aku kira aku tidak akan melihatmu lagi untuk selamanya..!! Syukurlah... Kau kembali.."
Antares menatap wajah Alisa dan mengusap air matanya.
"Aku sudah kembali Alisa.. maaf ya dahulu aku meninggalkanmu tanpa pemberitahuan.."
"humph! Aku masih kesal tauk saat itu kamu main ngilang aja!"
Ucap Alisa dengan wajahnya yang marah namun juga menggemaskan disaat yang bersamaan.
"HAHA, Lucu sekali melihat ekspresi kesalmu itu.. Sangat imut! Kamu tidak berubah yaa!"
"a..apaan sihh.. Baru juga ketemu lagi udah godain aku! mentang-mentang sekarang aku sudah jadi lebih cantik."
Alisa tampak malu dan memalingkan wajahnya.
*tap..
Antares memutar tubuh Alisa dan menatap wajahnya.
Alisa yang tidak siap akan hal itu hanya bisa pasrah dengan wajahnya yang semakin memerah.
"cantik.. Dari dahulu, sampai sekarang kamu sangat cantik alisa.."
ucap Antares dengan nada yang lembutnya.
*woshh!!
Alisa mendorong tubuh Antares kemudian kembali membelakanginya.
"sudahh cukupp!! Aku jadi malu kalau kamu bicara gitu terus.. Kamu mau minum apa ?"
tanya Alisa.
"terserah kamu alisa, berikanlah yang paling enak!" balas Antares.
"okee kaya biasa yaaa!"
Dengan begitu alisa dan antares duduk bersama sembari berbincang bincang akan banyak hal.
Komik berbeda dengan Novel. Kalau komik karena ada visualnya jadi tidak perlu deskripsi tapi Novel berbeda harus ada deskripsi.
"Tumbuhlah dengan indah, wahai bunga-bungaku," ucap Antares lalu tersenyum.
Pakai dialog tag biar tahu siapa yg berbicara.
Jadi jatohnya kaya komik gtu bukan Novel.
Klw Novel itu dinarasikan contoh 'Di suatu tempat—Tepatnya di wilayah anu beberapa manusia tengah berkumpul untuk membahas' Kaya gitu.
Bukannya Tempat A jam sekian udah aja gitu.