NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti

Pengantin Pengganti

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengantin Pengganti
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: m anha

Dini, terpaksa menikah dengan Haidar. Pria yang tak ia kenal dan di temuinya di rumah sakit karena membutuhkan biaya oprasi ibunya.

Haidar, seorang tuan muda dari keluarga Sanjaya harus mencari pengantin pengganti saat mempelai wanita mengalami kecelakaan.

Akankah Haidar bisa menerima Dini sebagai istrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada Apa Denganku?

Setelah Dini mulai membaik, mereka pun pamit untuk pulang. Jam sudah menunjukkan pukul 09.00 malam, tadinya ibu panti meminta mereka untuk menginap. Namun, Dini bersikeras untuk pulang karena merasa perutnya juga merasa tak enak, ia akan lebih nyaman saat beristirahat di rumah mereka.

Dini kembali ke apartemen menggunakan taksi, sesekali ia melihat ke arah belakang, takut jika sampai ada yang kembali mengikuti mereka seperti beberapa bulan yang lalu. Namun, sepertinya apa yang ditakutkannya tak terjadi, tak ada yang mengikuti mereka baik itu pengawal ataupun orang-orang yang ingin menyakiti mereka seperti yang dulu terjadi padanya.

Walaupun tak suka dalam situasi itu. Namun, karena telah terbiasa ia menjadi meresa merindukan saat orang-orang yang selama ini menjaganya tak ada di sisinya.

"Ada apa, Nak? Apa kau melihat sesuatu?" tanya ibu yang juga merasa takut sama seperti apa yang ditakutkan oleh Dini.

"Nggak, Bu. Nggak ada apa-apa, aku hanya memastikan saja."

"Semoga saja memang sudah tak terjadi apa-apa walaupun kita pergi seperti biasanya sebelum kamu menikah," ucap ibu, Dini hanya mengangguk dan menyandarkan kepalanya yang terasa pusing di bahu sang ibu.

"Tidurlah, kamu pasti lelah. Ibu akan membangunkanmu saat kita sampai," ucap ibu membuat Dini langsung menutup mata, ia berusaha menahan rasa mual yang semakin menyerangnya. Dini mengusap perutnya, tiba-tiba ada rasa takut yang menjalar di hati jika merasa pusing dan mual itu merupakan suatu pertanda jika ada sesuatu yang sedang ada di dalam perutnya.

'Itu nggak mungkin terjadi,' gumam Dini dalam hati kemudian mencoba untuk beristirahat.

Setelah perjalanan yang lumayan memakan waktu, akhirnya mereka pun sampai di apartemen yang berlantai cukup tinggi itu.

"Dini, bangun, Sayang! Kita sudah sampai," ucap ibu membangunkan putrinya yang sedari tadi sudah tidur dengan pulas.

"Kita sudah sampai, ya Bu?" tanya Dini melihat sekelilingnya.

"Iya, kamu pasti sangat lelah, tidurnya pulas sekali, Nak," ucap ibu lagi membuat Dini hanya tersenyum kemudian membayar ongkos taksi, setelahnya mereka pun turun tak lupa mereka mengucapkan terima kasih.

Dini yang sudah merasa lebih baik kini kembali membantu ibunya untuk berjalan, usia tua ibunya membuatnya bahkan kesulitan untuk berjalan menuju ke lift.

"Ibu!" panggil Dini saat mereka sudah berada di dalam lift.

"Ada apa?" tanya ibu.

"Nggak jadi, nanti saja saat di rumah Dini tanyakan," ucap Dini tersenyum pada ibunya membuat ibunya hanya menepuk pelan punggung tangan Dini yang memegang lengannya.

Begitu mereka sampai ke apartemen, Dini langsung mengantar ibunya kekamar, membantu ibunya itu untuk membersihkan diri, mengganti pakaian dan bersiap untuk beristirahat, saat Dini akan berdiri ibunya menahan tangannya.

"Apa yang ingin kamu tanyakan tadi?" ucap ibu yang kini sudah berbaring di tempat tidurnya.

"Besok saja, Bu. Masih banyak waktu, lagian Ibu juga pasti lelah kan, Dini saja lelah Bu, Dini ingin istirahat secepatnya," ucap Dini membuat ibunya pun mengangguk, Dini hanya menepuk punggung tangan ibunya, kemudian ia pun berlalu meninggalkan kamar ibunya itu, berlalu menuju ke kamarnya.

Dini mengambil ponsel dan melihat kalender, ia sudah menandai hari terakhir ia mengalami menstruasi dan kini ia sudah telat selamat 3 minggu.

"Bukankah seharusnya aku sudah menstruasi, tapi kenapa aku belum menstruasi sampai saat ini juga, bahkan tak ada tanda-tanda jika aku akan menstruasi?" gumam ini Dini, biasanya jika ia akan mendapatkan tamu bulanannya itu, perut dan bagian belakangnya akan terasa sakit dan pegal mungkin sekitar 5 sampai 6 hari ia merasakan hal tersebut barulah kemudian ia akan mendapatkan tamu bulanannya. Namun, sampai saat ini bukannya merasakan sakit di area perut dan juga pinggangnya, ia justru merasa sakit kepala dan juga mual dan Dini tahu jika salah satu tanda gejala ibu hamil selain telat datang bulan adalah mual, muntah dan sakit kepala.

Dini yang tadinya duduk di sisi tempat tidurnya berjalan ke dapur, dia juga pernah membaca jika ibu hamil tak suka dengan bumbu dapur. Dini membuka tempat di mana rak bumbu dapurnya berada, di sana ada beberapa bawang dan bumbu lainnya yang menyengat dan benar saja ini langsung merasa mual dan ingin muntah, dengan cepat ia menutup hidungnya.

"Apa aku benar-benar sedang hamil?" ucap Dini memegang perutnya, ia menggeleng tak mungkin ia hamil sedangkan sekarang statusnya bukan lagi seorang Istri, hari ini ia baru saja bercerai dengan Haidar, mana mungkin ia bisa hamil, ia tak boleh hamil.

"Aku harus memastikannya," gumam Dini ingin keluar membeli alat tespek untuk membuktikan apakah dia hamil atau tidak, Dini bergegas mengambil jaket dan dompetnya, bersiap untuk keluar. Namun, saat membuka pintu ia melihat jam di layar ponselnya, jam digital itu menunjukkan pukul 11.00 malam.

"Tidak, aku tak boleh meninggalkan ibu sendiri. Ini juga sudah terlalu malam, sangat berbahaya jika aku keluar di tengah malam seperti ini seorang diri, ini baru hari pertama aku bercerai bagaimana jika ada penjahat yang belum tahu jika aku dan Haidar sudah bercerai," ucap Dini lagi kemudian ia kembali menutup pintunya, memutuskan untuk membeli alat untuk mengetes kehamilannya besok pagi saja.

Dini kembali ke kamarnya, ia mencoba untuk tidur. Namun, sejak tadi ia mencoba menutup mata dan memeluk bantal gulingnya tetap saja ia tak bisa menghilangkan pikirannya, rasa takut, bahagia, sedih, bercampur menjadi satu. Rasa takut jika ia benar hamil dan Haidar memisahkannya dari bayinya, rasa bahagia karena ada bagian dari Haidar yang ada dalam tubuhnya, rasa haru sedih karena anaknya akan tumbuh besar tanpa sosok ayah di dekatnya.

Dini mengambil ponselnya, ia menatap foto Haidar yang ada di dalam sana. Tanpa terasa air matanya menetes, ia bisa merasakan jika rasa cinta di hatinya masih ada untuk mantan suaminya itu, semakin ia mengingat jika saat ini Joana sedang bersama suaminya di apartemennya semakin rasa sakit itu menggerogoti hatinya.

"Mengapa kita harus dipertemukan jika harus berpisah dan meninggalkan rasa sakit seperti ini, mengapa aku harus bertemu denganmu dan merasakan cinta? Mengapa aku ditakdirkan menjadi wanita bodoh yang membuka hati padahal aku sudah tahu jika hatiku seharusnya tak menginginkanmu." Dini hanya mengusap layar ponselnya seakan ia mengusap pipi mantan suaminya.

Saat Dini sedang merindukan sosok yang sudah resmi menjadi mantan suaminya itu, Joana justru saat ini sedang menelpon dengan pria yang bernama Akas.

"Sampai kapan aku seperti ini, ayolah biarkan saja Haidar tahu jika aku ini tak lupa ingatan, aku baik-baik saja, katakan kepada dia jika kamu menginginkanku dan ingin menikah denganku, aku pun akan mengatakan padanya jika aku sudah tak mencintainya lagi dan hanya mencintaimu."

"Joana, bersabarlah tunggu beberapa bulan lagi."

"Berapa bulan lagi? Aku sudah lama menunggu, aku sudah lelah dan bosan tinggal di sini mendengarkan cerita-cerita Haidar tentang masa lalu kami."

"Ayolah, demi masa depan kita, kamu sabar ya. Oh ya, aku dengar Haidar sudah menceraikan istrinya? Mengapa kau tak mengatakannya padaku?"

"Untuk apa juga kamu tahu, apa hubungannya manta istri Haidar dengan rencana kita?"

"Aku hanya ingin tahu saja, jika aku tahu aku bisa menggagalkannya dengan begitu Haidar tak akan memaksamu untuk menikah denganmu secepatnya."

"Lagian nggak papa, aku juga sudah mengatakan kepada Haidar dengan tegas jika aku tak akan menikah dengannya sebelum aku mengingat semua ingatanku. Jadi cepatlah bertindak sebelum Haidar curiga jika aku hanya berpura-pura."

"Baiklah, Sayang. Beri aku waktu. Aku tutup dulu ya, ingat kamu harus hati-hati jangan sampai Haidar tahu jika kamu memiliki ponsel itu dan sering menghubungiku," ucap Akas sebelum mematikan panggilan mereka.

Joana tersenyum dan memeluk ponselnya, ia sudah menjalin hubungan bersama dengan Haidar selama beberapa tahun. Namun, beberapa tahun terakhir tiba-tiba cinta yang selama ini sangat besar untuk Haidar berpaling pada Akas hingga ia mengikuti rencana Akas membatalkan pernikahan mereka dan berpura-pura meninggal, semua itu agar mereka bisa menikah. Namun, Joana tak mengerti saat Akas kembali memintanya untuk memperlihatkan diri pada Haidar dan bukannya menikahinya.

Sementara itu di sebuah perumahan yang mewah Akas tertawa terbahak-bahak, rencananya berhasil dia sengaja menggoda Joana agar berpaling dari Haidar bahkan membatalkan pernikahan mereka agar Joana tak menikah dengan Haidar dan memberikan keturunan pada pemimpin dari perusahaan kakeknya itu, ia saat ini sedang menjalani beberapa pengobatan agar bisa memulihkan kondisinya. Ia harus lebih dulu mendapatkan seorang penerus dan menguatkan posisinya sebagai pewaris kekayaan dari kakeknya.

Haidar tak boleh memiliki keturunan sampai ia sembuh, begitu ia sembuh ia akan mencampakkan Joana dan menikah dengan kekasihnya, mendapatkan anak laki-laki lebih dulu dan mendapatkan semua harta kakek mereka.

1
Kampili Sariayu
syukur ya thorrr anaknya dini cewek...lengkap ya sdh anak2 mereka
Kampili Sariayu
semoga anaknya cewe ya thorrr...🤗
Kampili Sariayu
lanjut thorr...semoga kedepannya haidar dan dini dpt anak cewe lgiii...untuk anak yang ketiga nya kelak
Nanik Lestyawati
ceritanya ringan, tdk banyak konflik dan yang penting tdk terlalu panjang. terimakasih kak untuk ceritanya yang keren
Dewi Kadimen
Luar biasa
Rini Setiati
mbak rina g nyimak ya demi apa dia rela melakukan segalanya, itu demi nyawa orang yg telah melahirkannya/ibu.
Yoko o29
Luar biasa
Yoko o29
Lumayan
SUPRIYANTO ADE IRAWAN
bagus
teti kurniawati
saya mampir dan sudah menambahkan ke favorit, mampir juga yuk ke karya aku
Suami absurd
Suami rupa madu mulut racun
Perjodohan Arini
Lilis Fitriani
Kecewa
Lilis Fitriani
Buruk
Patrick Khan
.ok q pantau pertemanan kalian ya 😁
Khomsatun Omy
Luar biasa
Ara Qinara
baru mampir
Agustina Nuryati
Biasa
Dardi Mauza
aku ikut seneng dengernya,jangan ad kjahatan untuk dini dn bayinya thor
Dardi Mauza
trim aj din demi keutuhan kasih sayang ank mu jug
N Wage
baru baca
Heny Susanti
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!