Sehari setelah menikah, Ryan kehilangan istri dan mertuanya dalam sebuah kecelakaan. Kemudian ia harus menikahi adik dari istrinya. Namun setelah menikah, ia memperlakukan istri keduanya dengan begitu buruk. Dengan alasan ia tak pernah menginginkan pernikahan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NovitaEdi Mboknya Gavriel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. Bab 6
Lelaki tampan dan dingin itu berjalan memasuki perusahaan dengan langkah tegas. Setiap orang menyapanya dengan hormat. Namun setelah itu mereka mulai berbisik-bisik, menggunjingkan status bos mereka. Kini, Ryan memiliki julukan baru dikalangan karyawannya. Bos duda yang keren.
Ya, seperti yang diketahui banyak orang. Ryan menjadi duda setelah istrinya meninggal dalam kecelakaan tunggal beberapa hari lalu. Tetapi mereka belum tahu jika bos mereka telah menikah lagi dengan adik kandung mantan istrinya. Turun ranjang.
Pernikahan kedua Ryan hanya sebagian orang yang tahu. Untuk meredam kabar yang tidak enak di kalangan masyarakat. Terkhusus untuk Luna yang sampai saat ini masih dipandang sebagai orang yang sengaja mencelakai kakak dan mamanya.
"Pagi pak.."
Ryan hanya menganggukan kepalanya. Ia memang terkenal sebagai bos yang sangat dingin. Banyak karyawannya yang takut hanya dengan menatapnya saja. Namun ia juga seorang yang bertangan dingin. Hanya dalam waktu kurang dari empat tahun, ia sudah mampu membuat perusahaan papanya berkembang dengan sangat pesat. Kemampuannya dalam berbisnis tidak diragukan lagi.
Ryan sedang sibuk dengan pekerjaannya. Tiba-tiba Rose datang membawa makanan untuknya. Rosalinda atau yang lebih senang dipanggil Rose, merupakan sahabat Lita. Setelah kepergian Lita, Rose mulai diperkenalkan oleh Sinta, mama tiri Ryan, karena Rose merupakan anak dari kerabat jauh Sinta. Rose mulai mendekati Ryan dan Ryan menerimanya. Mereka bahkan terlihat seperti sepasang kekasih.
Memang sebelum menikah, Ryan pernah dikabarkan jika dia sering gonta ganti pasangan. Ada beberapa wanita yang sering pergi ke kantornya. Tapi dia tidak pernah secara resmi mengumumkan hubungannya.
"Kenapa mukanya ditekuk?" tanya Ryan.
"Semalam kamu malam pertama sama Luna?" kata Rose dengan wajah kesal.
Ryan menghentikan kegiatannya. Ia menatap Rose yang nampaknya cemburu. "Wajar kan? Dia kan istriku." jawab Ryan blak-blakan.
"Ish Ryan,, kamu nggak peka banget sama perasaan aku. Kesel deh." meskipun kesal, tapi Rose tidak berani marah kepada Ryan.
"Aku lihat kemarin di mall ada tas baru. Kamu mau?" Ryan sangat tahu karakter wanita seperti Rose itu. Hanya diiming-imingi barang mahal, ia akan segera luluh.
"Mau." jawab Rose dengan cepat. Ia merasa sangat senang karena Ryan memanjakannya.
Kemudian mereka pergi ke mall untuk berbelanja. Sehingga makanan yang Rose bawa menjadi sia-sia. Mereka meninggalkannya di meja kerja Ryan. Di mall, Rose merasa sangat senang. Apalagi Ryan begitu memanjakannya.
"Belanja untuk kebutuhan sehari-hari!" kata Ryan kepada Dito.
"Beli juga beberapa buah-buahan, Luna sangat suka ngemil buah." imbuhnya. Meskipun bersama Rose, ia tak melupakan istrinya.
Dito segera pergi untuk melaksanakan perintah bos-nya. Akan tetapi, tanpa sengaja ia bertemu dengan Luna yang juga sedang berbelanja dengan Anabella. Luna sengaja berbelanja kebutuhan sehari-hari, karena ia melihat kulkas di apartemen hanya ada roti dan susu saja. Jadi dia berinisiatif untuk membeli beberapa daging dan juga sayuran.
"Nyonya muda?" Dito kaget melihat Luna berada di tempat yang sama.
"Dito? Kamu ngapain disini?" Luna juga terkejut bertemu Dito ditempat yang sama.
"Pak Ryan minta aku untuk belanja kebutuhan sehari-hari untuk kalian." jawab Dito terus terang.
"Oh, aku juga belanja untuk isi kulkas."
"Syukurlah kalau gitu. Aku tadinya bingung mau beli apa-apa aja. Kalau gitu biar aku bawakan." Dito merasa senang, ia akhirnya menemani Luna dan Anabella untuk melanjutkan berbelanja.
"Oh ya Dit, ini bos aku, Anabella." Luna mengenalkan Anabella dengan Dito.
"Kamu sendiri?"
"Sama bos, dia sedang..." Dito kebingungan untuk menjelaskan kepada Luna. Akan tetapi Luna sudah paham. Dia juga sudah mengenal Ryan sejak dulu. Rumor yang beredar tentang Ryan, ia juga sudah tahu.
Selesai berbelanja, Luna mengajak Dito untuk makan bersama. Karena lapar, Dito tidak menolak ajakan Luna. Mereka bertiga makan siang di mall tersebut. "Makasih ya Dit.. Kalau gitu biar aku traktir kamu." kata Luna.
"Silahkan pesan!"
Namun lagi asyik mereka bertiga ngobrol. Tiba-tiba Ryan muncul bersama dengan Rose. Mereka terlihat begitu mesra. Rose bahkan terus menggandeng tangan Ryan di depan Luna. "Aku cari kamu." Ryan menepuk pundak Dito dengan tatapan tajam.
"Eh, tadi nggak sengaja ketemu nyonya muda waktu belanja." Dito takut dengan tatapan tajam Ryan.
"Hai Lun, kamu disini juga?" Rose menyapa Luna, karena mereka juga kenal. Rose sering main ke rumahnya, karena ia adalah teman dekat kakaknya.
"Hai kak.."
Luna sangat tidak senang melihat Rose dan Ryan yang nampak mesra. Bukan karena cemburu, tapi ia berpikir sejak kapan keduanya dekat. Apakah waktu kakaknya masih hidup mereka sudah dekat, atau kapan. Pertanyaan itu memenuhi kepala Luna.
Ryan tidak mau mencari tempat duduk lain. Akhirnya ia dan Rose bergabung dengan Luna dan yang lain. "Bukannya dia temen kakak kamu?" tanya Anabella, ia juga sempat heran dengan kedekatan Ryan dan juga Rose. Setahu Anabella, Rose adalah teman dekat Lita.
Luna menganggukan kepalanya.
"Makan yang banyak! Tenaga kamu kan terkuras tadi pagi." ucap Ryan yang membuat semua orang tercengang. Namun sesaat kemudian mata Luna melotot.
Ryan kenapa tidak tahu malu banget. Bisa-bisanya dia membahas itu di depan banyak orang. Apa dia tidak tahu namanya privasi. "Nggak usah melotot! Kamu tetap harus makan banyak untuk persiapan nanti malam." ucapnya lagi dengan santai. Bahkan ia sempat tersenyum kecil.
Tentu saja perkataan Ryan tersebut membuat Rose kesal. Apalagi dia melihat Anabella yang cengar cengir menggoda Luna. "Aku udah kenyang." tiba-tiba Luna berdiri. Ia tidak mau terus meladeni kegilaan Ryan.
Dia segera menarik tangan Anabella. Ia pergi membawa barang belanjaannya. Ryan yang melihat Luna pergi segera mengejarnya. Ia menahan tangan Luna. "Kamu mau kemana?" tanyanya.
"Kerja." Luna menarik tangannya kembali.
"Aku anter!"
"Nggak perlu. Pak Ryan, bapak mau jadi bahan pergunjingan? Bapak mau status pernikahan kita terbongkar?" segera Ryan menghentikan langkahnya. Ia tidak lagi mengikuti Luna yang berjalan cepat bersama dengan Anabella.
Meskipun begitu, Ryan meminta Dito untuk mengikuti Luna sampai ke tempat kerjanya. Ryan bahkan melupakan Rose yang datang bersamanya sebelumnya. Jika saja Rose tidak ikut ke dalam mobil, ia pasti sudah ditinggal oleh Ryan.
Ryan memantau istrinya dari luar restoran tempat Luna bekerja. Ia melihat Luna yang sudah mulai bekerja. Beberapa kali ia melihat Luna yang sedang melayani pelanggan dengan sangat ramah. "Ngapain sih kita disini?" tanya Rose yang kesal karena dicuekin oleh Ryan sejak keluar dari mall tadi.
"Jangan bilang kalau kamu mulai suka sama dia?" tanyanya lagi.
Kali ini Ryan menoleh menatap Rose. Ia baru sadar kalau Rose ada di sampingnya. "Nggak mungkin lah. Aku nggak akan suka sama wanita jahat yang udah celakai kakak dan mamanya sendiri." jawaban Ryan itu membuat Rose tersenyum senang. Ia segera memeluk Ryan.
"Kamu cuekin aku tadi, kamu lebih perhatian sama dia." Rose kembali mengeluh.
"Dia kan istri aku, jadi aku perhatian sama dia. Jangan cemburu ah." Ryan memeluk Rose. Sesekali ia melirik ke restoran, melihat istrinya bekerja.
"Balik ke perusahaan!" Ryan meminta Dito melajukan mobilnya. Mereka meninggalkan restoran tempat Luna bekerja.
*kesalahan pemeran utama pria tidak mudah dimaafkan harus dapat balas dan menderita dulu baru dimaafkan sedangkan kalau pemeran utama wanita buat salah tidak dianggap salah malah dibenarkan ( pemikiran egois wanita)
*kalian melaknat pelakor dan mebinasakannya tapi kalian begitu memuja pebinor dan spesialkannya (ini pemikiran munafik wanita)
kesalahan fatal yang dibenarkan di novel ini yang membuat novel ini tidak bermoral
*istri curhat dengan lelaki lain dibenarkan
*istri pergi dan tinggal dengan lelaki lain dibenarkan
*istri sering kontak fisik dengan lelaki lain dibenarkan
*istri lebih membanggakan pria lain dari pada suami dibenarkan
*istri membela pria lain dibenarkan
minimal pakai hatimu thor bagaimana kalau posisimu
*suamimu curhat dengan wanita lain
*suamimu pergi dan tinggal dengan wanita lain
*suami mu pelukan dengan wanita lain
*suamimu membanggakan wanita lain
*suamimu membela wanita lain didepanmu
apkah kau akan membenarkan jika suamimu berbuat ini semua, jadilah wanita adil dalam berkarya biar novel bagus dalam segala aspek