Gadis Hacker Milik Ceo

Di Perusahaan XXX sedang gempar dengan undangan yang sedang beredar, hari patah hati sedunia berlangsung begitu cepat baik di dunia maya ataupun dunia nyata. Undangan pernikahan Enzo Fernando dengan Sofia Calista menjadi perbincangan banyak orang. Tak hanya wanita saja yang patah hati di kantor ini melainkan banyak pria juga ikut patah hati. Sofia Calista yang mempunyai gelar primadona di Perusahaan XXX dan selalu menjadi incaran kaum pria. Akan segera menikah dengan Ceo mereka yang menjadi idola bagi kaum hawa. Tak hanya di perusahaan XXX saja melainkan telah mendunia karena ketampanan dan kejeniusannya dalam menguasai dunia bisnis telah membuat para gadis meleleh. Sudah banyak wanita yang mengantri selama ini agar menjadi pendamping seorang Enzo namun sayang sekali tidak ada satupun yang Enzo ladeni. Nama Sofia Calista sedang naik daun setelah acara pernikahan mereka diumumkan dan undangan mulai disebarkan. Banyak dari mereka yang ada diluar Negeri maupun luar kota penasaran dengan wajah gadis itu. Sebab Sofia tidak pernah meng-upload fotonya sama sekali di sosial media.

Leni yang sudah menjadi sahabat Sofia sejak dia masuk hingga keluar dari pekerjaannya sangat terkejut. Undangan itu sangat tiba-tiba tanpa ada berita sama sekali dari Sofia. Bukankah Sofia pulang kampung? Tapi kenapa tiba-tiba menyebar undangan? Apakah selama ini dia berbohong? Bahkan nomernya saja tidak bisa dihubungi sama sekali oleh Leni. Apakah dia sudah melupakan persahabatan mereka? Sederet pertanyaan muncul dalam pikiran Leni tanpa spasi. Disaat sedang berfikir keras Alex datang mengagetkan Leni yang tengah melamun.

“ Nih sahabat kamu saja sudah mau nikah lah kamu? Masih jadi jones sungguh mengenaskan “ Leni mengernyit mendengar ucapan Alex barusan.

“ Apakah bapak sedang membicarakan diri sendiri? “

Jleb ucapan Leni begitu menusuk Alex sampai ketulang-tulang, Leni memang bermulut pisau dia sangat pandai membalikkan ucapan Alex dengan tajam.

“ Susah kalau ngomong sama kamu, bawaannya selalu ngajakin debat “

Membalikkan badan hendak segera pergi dari hadapan Leni, kalau sama gadis itu selalu menjadi senjata makan tuan bagi Alex. Bagaimana tidak? Alex yang mau usil tapi Alex sendiri yang kena usil. Anehnya Enzo malah tergila-gila sama sahabatnya, bukankah Sofia dan Leni sebelas dua belas. Apa yang dia suka dari mulut pisau itu? Alex sampai heran memikirkannya.

“ Pak Alex “ Langkah Alex terhenti kala Leni memanggilnya.

“ Tolong bantu saya untuk meminta nomer Sofia dong “ memasang wajah seimut mungkin berharap Alex akan membantunya.

“ Kenapa? Kamu mau minta tips untuk mendapatkan gebetan dengan cepat? “ Leni mengernyit mendengar ucapan Alex. Tidak bisakah orang itu berbicara manis ? Kenapa dia selalu bermulut pedas jika berbicara dengannya? Leni tak habis pikir dengan lelaki didepannya itu.

“ Aku ingin bertemu dengan Sofia, bapak tahu kan kami selalu dekat saat dia masih kerja dulu? “ mencoba menahan amarahnya yang siap meledak saat itu juga.

“ Oke dengan satu syarat “ menyisir rambutnya kebelakang dengan gaya sok kerennya.

“ Apa? “ tanya Leni penasaran.

“ Panggil aku kak Alex tampan sekarang juga “ bbrraakk Leni menggebrak mejanya dengan keras membuat orang yang tak jauh dari mereka langsung menoleh. Apa-apaan ini? Apa dia sudah gila?.

“ Tidak mau? Ya sudah kalau begitu “ akting pergi dari hadapan Leni padahal dalam hati masih menunggu ucapan yang keluar dari mulut gadis itu.

“ Kak Alex tampan “

Alex menghentikan langkahnya dengan tersenyum puas, akhirnya ada juga hari dimana Leni kalah darinya. Alex membalikkan badan kembali menghadap Leni yang terlihat kesal, senyuman Devil muncul dalam bibir Alex membuat Leni jadi curiga.

“ Ucapkan lagi dengan keras sampai semua orang mendengarnya “

Kena kau hahahah

Leni mengepalkan tangannya dengan erat karena dikerjai habis-habisan oleh Alex, tapi demi Sofia dia harus menahan diri.

“ Kak Alex tampan “

“ Kak Alex tampan “

“ Kak Alex tampan “

Teriak sekencang mungkin sampai berkali-kali diulangi hingga semua orang yang ada di sana langsung menoleh ke sumber suara. Tak hanya itu yang dibalik tembok dan diluar pintu utama juga ikut menengok asal suara tersebut. Leni menutupi wajahnya dengan malu meski dibalik itu dia terasa ingin muntah karena telah

mengeluarkan kalimat yang sangat tidak ingin dia ucapkan. Sedangkan Alex tertawa dengan puas melihat tingkah gadis didepannya, ternyata Leni juga punya sisi imut begitu pikirnya.

“ Puas kan? “

Leni jadi geram sendiri melihat Alex yang terus tertawa dari tadi. Sial apes bener hidupku hari ini.

“ Tentu saja “

bergegas mengeluarkan ponselnya lalu mengetik sesuatu di sana, tak lama kemudian ponsel Leni menyala karena mendapatkan pesan dari Alex. Leni bergegas membuka pesan tersebut yang isinya adalah nomer Sofia.

“ Jadi ternyata bapak sudah punya? “ masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, benar-benar orang didepannya ini sangat suka sekali mempermainkannya. Kalau Leni tahu sejak awal sudah dia rampas ponsel Alex tanpa mau melakukan hal yang memalukan seperti tadi.

Alex menyisir rambutnya kebelakang sambil tersenyum devil membuat Leni kembali curiga. Biasanya jika Alex senyum seperti itu pasti ada rencana lain yang akan membuat moodnya hancur.

“ Aku punya hadiah untukmu “

Leni mengerutkan keningnya dengan penasaran, gadis itu menatap setiap gerak gerik Alex tanpa ada yang terlewat. Masih dengan senyuman devilnya Alex mengambil kamera pengintai yang ditempelkannya di kalender tepat didepan Leni saat dia melamun tadi. Dengan tersenyum jahil Alex memamerkan kamera pengintai yang berbentuk seperti sim card. Leni yang melihat hal tersebut terkejut karena tidak menyadari

benda itu dari tadi sebab bentuknya sangat kecil. Alex pergi dari hadapan Leni dengan tertawa puas tanpa peduli kalau gadis itu sedang marah besar.

“ Pak Alex ku bunuh kau “ teriak Leni membuat semua orang yang ada disekitarnya kembali menoleh untuk yang kesekian kalinya. Leni mengacak rambutnya dengan gemas melihat sikap Alex yang selalu saja mencari gara-gara dengannya. Ingin rasanya Leni menenggelamkan Alex di laut Antartika agar hilang selamanya dari pandangan hidupnya.

Sementara itu dilantai paling atas Ceo mereka tengah senyum-senyum sendiri membaca berita di internet. Dia tidak menyangka hasil kinerja Bu Elma dan Sofia sangat memuaskan juga, bahkan tamu yang mereka undang sangat jauh dari target Enzo. Pantas saja dua orang itu sangat ngotot untuk menggelar acara pernikahan bertema outdoor. Ternyata mereka mengundang semua karyawan dari pusat sampai cabang, baik yang punya jabatan tinggi maupun tidak, baik yang didalam kota maupun luar kota. Namun untuk cabang mereka yang di Luar Negeri hanya beberapa pejabat tinggi saja yang diundang. Tak hanya itu Bu Elma dan Sofia juga menyewa semua stasiun tv untuk menyiarkan acara pernikahan mereka nanti. Mungkinkah Sofia ingin pamer kalau dia menikah dengan Enzo Fernando? Semakin difikirkan semakin tidak sabar saja menunggu acara pernikahan mereka berlangsung.

Hai semua disini aku mau mengucapkan banyak terima kasih buat kalian yang sudah mau mampir dan meramaikan karya aku yang masih jauh dari kata sempurna ini.

Terima kasih juga untuk dukungan kalian yang membuat aku semangat untuk melanjutkan episodenya,, dan mohon maaf sekali karena aku tidak membalas satu persatu komentar dari kalian. tapi yang jelas aku sebagai penulis yang masih termasuk pemula ini mengucapkan banyak terima kasih buat kalian.

Semoga kalian suka dengan jalan ceritanya sampai akhir... Happy reading