NovelToon NovelToon
Mengejar Semesta

Mengejar Semesta

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / ketos / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: p!!ndaN

Tentang Elora Lentera Adiraja, seorang gadis 16 tahun yang menyukai sahabat masa kecil sekaligus kakak angkatnya, Maharaja Samasta Brajaya.

Sayang, perasaan Elora tidak berbalas. Raja yang dulu menyayanginya berubah total ketika ditinggal mati oleh kedua orang tua.

Raja membenci Elora!

Raja pun tidak repot menyembunyikan ketidak sukaan nya dan lebih sering bersikap dingin pada gadis itu.

Bahkan saking bencinya, di hari Elora mengungkapkan rasa suka, Raja malah menembak orang lain, dan berpacaran dua minggu setelah hari itu.

Tanpa mengatakan alasan nya, Raja terus membangun tembok di antara mereka tanpa tahu jika suatu hari nanti akan kehilangan Elora, seseorang yang ternyata mengidap penyakit langka.

**

'Aku akan membuat mu menderita hingga kau lebih memilih mati dari pada menyukai ku.'
~Maharaja Samasta Brajaya~

'Aku akan menyukai mu hingga saat terakhirku, agar tidak ada penyesalan nantinya.'
~Elora Lentera Adiraja~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon p!!ndaN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5| Do you care?

...***...

Dalam perjalanan, Elora masih terus menatap ponsel. Dua panggilan tadi sudah cukup membuat ia bahagia. Setelahnya, ia kembali memeriksa pesan wa yang di kirim kepada sang bunda. Belum di baca dan tak ada panggilan masuk.

Dalam hati Elora bersyukur bundanya belum membaca pesan. Itu berarti sang bunda tengah sibuk dan tidak ada di rumah jadi, Raja tidak akan di marahi karena membiarkannya pulang larut malam dan ia sendiri tidak akan di tanyai yang macam-macam perihal kejadian tadi.

Huh, baguslah.

Ya, bahkan dalam keadaan sakit pun ia tetap sangat peduli pada Raja.

"Elora, kamu jangan sering lupa minum obat. Bahaya kalau terus terulang."

Suara Renata membuat Elora kembali fokus ke jalan malam yang sudah tidak lagi padat. Ia bahkan tidak benar-benar mendengar apa yang baru saja wanita itu katakan.

"Tante," panggil Elora.

Renata menoleh singkat, kemudian kembali fokus pada setirnya.

"Iya?"

"Kalau sampai di rumah, dan Raja bertanya ... tolong, jangan beritahu apa pun tentang penyakit ku ya," pinta Elora dengan sura rendah.

Dalam hati Renata menebak jika Raja yang di maksud pasti pria yang menelpon tadi. Tapi kenapa Elora tidak ingin pria itu tahu? Kenapa juga pria itu bersikap tak acuh saat di telpon tadi?

Jika mereka serumah, berarti satu di antara dua. Raja itu ayah atau kakak nya, tidak mungkin gadis semuda Elora sudah menikah bukan? Dari cara bicara Elora, sudah pasti Raja itu kakak nya, tapi kenapa sikap kakak nya seperti itu. Jika dia kakak nya, seharusnya ia sudah tahu mengenai kondisi Elora, tapi kenapa Elora memintanya untuk merahasiakan penyakit yang ia derita terlebih pada keluarganya?

Huh...

Renata bingung tapi ia tidak ingin berlarut. Toh, itu bukan urusan nya.

"Baiklah," jawabnya singkat.

Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam saat mobil Renata memasuki pekarangan luas, dengan taman besar dan rumah dua lantai di dalam nya.

Sempat takjub, Renata lalu memarkirkan mobil sebelum turun dan mengantarkan Elora ke depan pintu rumah.

Bel di bunyikan.

Tidak butuh waktu lama untuk seseorang membuat keributan dengan membuka kunci rumah.

Ya, sosok tampan pria muda bertubuh tinggi, berdiri di depan mereka. Sosok itu menampakan raut wajah kurang bersahabat saat melihat Elora, namun berubah datar ketika beralih menatap Renata.

"Kak Raja," sambut Elora semringah.

Dalam remang suasana malam, Renata memperhatikan wajah pria muda yang di panggil Raja dengan saksama. Wajah nya tidak asing. Renata membatin.

"Kak kenalkan, ini tante Renata," jelas Elora tanpa di minta.

Hanya mengangguk singkat, Raja menyapa. "Saya Raja. Terimakasih sudah mengantar adik saya dengan aman," ucapnya.

Renata tersenyum kemudian pamit undur diri. Dia mengingat permintaan Elora mengenai tidak menceritakan apapun dan segera kembali ke mobilnya. Ia baru teringat akan sesuatu saat mobil sudah melaju meninggalkan kediaman keluarga Elora.

"Oh iya, aku ingat sekarang. Pria muda itu adalah orang yang sama yang selalu di lukis Elora," ucapnya lega akan rasa penasaran.

Sementara itu, di kediaman Adiraja. Elora yang masih menunggu Raja mengunci pintu rumah, di kejutkan dengan pertanyaan tiba-tiba yang tidak Elora sangka.

"Kenapa?" Suara lantang Raja membuyarkan lamunannya.

Elora yang sebenarnya mengerti tujuan pertanyaan tersebut, sengaja bersikap bodoh. Ia hanya ingin berbicara banyak dengan Raja.

"Kenapa apa?" ucapnya balik bertanya.

Raja memasukkan kunci ke dalam saku celana. Ia kemudian berjalan lebih dulu melewati Elora, menuju ruang makan.

"Kenapa pingsan?" sambungnya mulai mengambil piring, sendok, kemudian meletakkan nya di atas meja makan. "Duduk."

Elora mengekori, kemudian duduk seperti yang di perintahkan. Ia tidak ingin menjawab pertanyaan Raja makanya dia mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Hanya kelelahan. Ohya, mbok Cum kemana?" tanya Elora karena ia tahu Raja tidak mungkin akan mau repot-repot turun ke bawah dan membuka pintu untuknya jika mbok Cum ada di rumah.

"Pamit pulang. Cucunya sakit," jawab Raja singkat. Elora juga langsung manggut-manggut.

Kemudian Raja membuka tudung saji. Di sana dengan jelas Elora bisa tahu jika makanan masih hangat di lihat dari sisa-sisa uap yang mengepul keluar.

"Kakak sudah makan?" tanya Elora berbasa-basi sebab Raja tidak berkata apa-apa setelah mengambil minuman untuk nya.

"Kau kira ini pukul berapa?" sarkas Raja namun dengan nada yang berusaha di lembutkan. "Cepat makan, kemudian istirahat," tambahnya dan langsung beranjak pergi meninggalkan Elora sendiri.

Elora cukup kesal dengan sikap cuek Raja lantas memberanikan diri untuk berbicara.

"Aku tahu kau khawatir!" teriak nya tiba-tiba.

Ucapan Elora tersebut berhasil membuat Raja yang baru menaiki tiga anak tangga segera menghentikan langkahnya. Ia menggumamkan sesuatu baru kembali melanjutkan langkah, menghiraukan Elora yang kembali memprotes karena di tidak di acuhkan.

"Apa susahnya sih, bilang kalau 'aku mencemaskan mu?'" pekik Elora tantrum.

Namun, di detik berikut, ia kembali luluh melihat makanan hangat di depan nya. Ia tahu, mbok Cum tidak mungkin punya kekuatan sihir untuk membuat makanan tetap hangat. Jadi, pasti Raja sendiri yang memanaskan makanan nya.

Bagaikan manusia dengan dua kepribadian, Elora lantas berteriak lantang."Terimakasih untuk makanan nya, Kak. Aku menyayangi mu, kak!!!" Secepat itulah suasana hatinya berubah.

Sementara dari lantai atas, suara lantang yang cukup keras tersebut berhasil membuat Raja yang hampir memasuki kamar mendengar jelas apa yang Elora katakan.

Segaris lengkung singkat tampak muncul di bibir Raja sebelum ekspresi nya kembali berubah datar.

"Dasar gadis gila," celetuknya pelan dan lanjut melangkahkan kaki ke dalam kamar.

°

°

°

Walau sudah cukup kenyang karena nyatanya sebelum pulang Elora dan Renata sempat mampir di sebuah rumah makan, gadis itu tetap antusias menyicipi semua lauk yang telah di panaskan demi menghargai setiap hal sederhana yang telah di lakukan Raja untuk nya.

Meski dalam jumlah kecil, Elora tetap setia mengambil satu demi satu makanan yang ada di atas meja lantas memakannya dengan lahap. Sesekali Elora berceloteh mengomentari masakan mbok Cum yang di rasa beda dari biasanya.

"Kenapa kali ini masakan mbok Cum jauh lebih lezat?" celetuk Elora. "Pokoknya, besok aku harus memastikan kalau kak Raja memang menghangatkan makanan ini untuk ku," putusnya sebelum kembali ke kamar.

Saat menaiki tangga, Elora sadar sesuatu kembali mengalir dari hidungnya. Darah yang mengalir cukup banyak tersebut membuat ia buru-buru mengusapnya, berjaga-jaga jika saja Raja tiba-tiba keluar dari kamar yang memang berada hampir bertepatan dengan tangga.

Hah!

"Aku harus segera istirahat," gumam Elora, buru-buru menuju kamar.

°

°

°

Waktu sudah menunjukan pukul 12 malam namun Elora masih bergelayut di atas ranjang, menatap sendu langit malam yang terpampang jelas dari balik kaca balkon kamarnya. Ia merenungi kondisi tubuhnya yang akhir-akhir ini lebih sering mimisan. Padahal biasa walau dalam sehari melewatkan minum obat, Elora tidak lantas pingsan seperti beberapa waktu lalu.

"Apa sebaiknya aku ceritakan kejadian tadi pada bunda?"

Lagi-lagi Elora menimang. Ia memutar tubuh nya terlentang kemudian menatap langit-langit kamar. Tadi, tubuhnya lebih tepat, pikirannya benar-benar lelah. Ia amat fokus pada Raja hingga lupa akan kesehatan sendiri.

Entah berapa lama ia pingsan, tapi kejadian serupa baru terjadi dua kali semenjak diagnosanya. Satu kali saat pertama kali di diagnosa yaitu dua tahun lalu, dan tadi adalah kedua kalinya.

"Ah, nanti saja baru ku beri tahu. Kasihan bunda. Bunda juga pasti tengah sibuk dengan pasiennya," putus Elora.

Lama termenung, Elora kembali teringat akan perhatian kecil yang Raja tunjukan tadi. Ia cukup yakin, di balik sikap dingin yang sering di perlihatkan, pria itu masih benar-benar peduli padanya.

Huh! Memang sebaiknya aku sakit saja biar Raja peduli pada ku.

...***...

•••

"Kau kira ini pukul berapa?"

"Cepat makan, kemudian istirahat,"

"Aku tahu kau khawatir!"

Ucapan Elora tersebut membuat Raja yang baru menaiki tiga anak tangga segera menghentikan langkahnya.

Ia bergumam, "Tentu saja aku khawatir. Aku harus memastikan kau hidup dengan sehat sebelum merasakan apa yang ku rasakan."

•••

1
Neneng Dwi Nurhayati
kapan up lagi kak?
cahaya mentari pBg
up tiap hari donk thooor seruu niiih 😭😭

aku baca noveltoon dari tahun 2019 loh tp baru kali ini d buat penasaran 🤐 padahal biasa y paling males baca kalo belum tamat 🥲

pliiis thooor up tiap hari yaa
cahaya mentari pBg
up lagi donk thoooor
P!!ndaN
Iya kak, maaf ya...🙏🏻
Aku nya lagi dalam masa" ujian semester, jdinya gak bisa fokus nulis😭
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak..
eps ini lumayan lama up nya yaa
cahaya mentari pBg
up lagi thorr 🙏🙏
cahaya mentari pBg: kapan up lagi thor
cahaya mentari pBg: tiap buka aplikasi buat nengokin author semesta ini udah up apa belum 🥲 ternyata masih belum juga
total 3 replies
cahaya mentari pBg
Kecewa
cahaya mentari pBg
Buruk
cahaya mentari pBg
hah 😆 ini c Didi toohh 🤭

gass thooor semangat trus ya🤩
cahaya mentari pBg
seruuuu 🤩
cahaya mentari pBg
semangatt ya outhor 🙏🙏🤩
Neneng Dwi Nurhayati
lanjut kak
Neneng Dwi Nurhayati
akhirnya elora punya perasaan sama finn kak/Smile//Smile/
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
Neneng Dwi Nurhayati
buat raja Bena2 menyesali semua dan menderita kak..
biar elora bersama finn bahagia
Neneng Dwi Nurhayati
jahatnya kalian semua sama elora.. semoga kalian dapat ganjaran setimpal dengan yang elora alami
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak..
bagus ceritanya kak, makin seru..
jadi kebuka semuanya, disini kasian elora kak, semoga mbok cum juga kena hukuman nya karna ulah cucu dan ayahnya Estela/Arumi yg mau perkosa elora.
Neneng Dwi Nurhayati
makin seru kak..
double up kak
Neneng Dwi Nurhayati
jahat semua kak, raja,Estela,Efan,Sera, sampe segitunya raja buat balas dendam yg salah ke elora..
biar raja rasain gmna sakitnya elora selama ini atas kelakuan& perbuatan nya kak,dengan kenyataan ternyata Estela bukan anak yg orang tua nya nyelametin orang tua raja..
double up kak /Smile/
Neneng Dwi Nurhayati
jahat bgt raja, nyakitin elora buat sahabat nya elora benci sama elora, mainin perasaan elora, sekarang sok peduli..
semoga elora udah gak mau sama raja lagi, udah gak ada perasaan sama raja lagi..
bahagia sampai akhir sama finn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!