Aku awalnya tidak tau jika dia adalah mantan kakak IPARKU, aku pikir dia hanya mirip dengan mantan suamiku, dan ternyata prediksi ku benar, dia kakak kandungnya lebih tepatnya kakak kembarnya. Alea Rosa
Setelah sekian lama aku menunggu dan mencari-carinya, ternyata ia adalah mantan adik ipar ku sendiri, kali ini aku tidak akan melepaskannya lagi. Sudah cukup aku menahan gejolak perasaan ini,akan aku ikat dia dengan pesonaku sendiri dan akan ku nikahi dia setelah dia move on dari mantannya yang tak lain adik kembarku sendiri. Alka Putra Aqlan Gundono.
nb. Di baca dari awal dulu sebelum memutuskan berhenti membaca, sebab ini cerita awal mula Alea kenal dengan Alga sebelum kenal dengan Alka kakaknya.
Bab 1-20an part Alea Alga lalu selanjutnya pertemuan kembali Alea dan Alka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almira nur habibah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
"Berisik sekali jadi perempuan, jangan banyak bicara kenapa. Apalagi soalan tidak penting begini, cukup diam dan lakukan saja, apa susahnya sih tinggal nurut saja." Bentaknya. Padahal Alea tidak salah, hanya keceplosan saja.
Ia bahkan tidak ada maksud lain, apalagi membuat malu Alga. Sama sekali tidak ada.
Setiap hari tidak ada kata-kata manis apalagi romantis yang keluar dari mulut bosnya tersebut, mungkin berkata-kata romantis dan lembut adalah perkataan yang tabu baginya.
"Iya," Alea hanya menanggapi sepatah kata saja, wajah Alea nampak murung usai di bentak oleh Alga.
Entah mengapa, ia sangat lemah di hadapan Alga.
Sebentar lagi pasti amarah bosnya akan meledak-ledak lagi dan berbicara merendahkan orang lagi.
'Nasib dah ... tiap hari dengerin omelan nya lagi. Susahnya ... cari duit halal meski jalannya harus begini, pura-pura jadi istri tuan muda yang sok kaya ini, awas saja kalau pembayaran ku nanti gak tunai.' Menggerutu dalam hati.
Rumah mewah dan megah itu berdiri kokoh di luas tanah berhektar-hektar, jika di hitung luasnya ya .. tau sendirilah luasnya seberapa yang jelas Alea di buat terperangah dengan pemandangan yang ada di hadapannya sekarang.
"Luas amat bos?" tidak ada tanggapan sama sekali dari Alga.
'Dasar cupu, rumah begini saja di anggap luas,' desisnya dalam hati.
Alga berjalan terlebih dahulu, memang pernikahan kontrak hal biasa untuk jaman sekarang, apalagi child free itu hal yang lumrah dan wajar-wajar saja di jaman modern yang serba mahal dan ribet.
Bahkan pernikahan tanpa cinta juga hal biasa demi memenuhi suatu tujuan bahkan tak jarang pula melakukan hak kewajiban sebagai sepasang suami istri yang sah.
"Alea, kemarilah." Lagi-lagi Alga memperlihatkan sisinya yang lain, pria ini sungguh sulit untuk di tebak isi hati dan juga pikirannya.
"Ada apa lagi sih pak bos?" Alea jengah dengan sikap Alga yang berubah-ubah.
Alga menggenggam erat tangan Alea seolah-olah pernikahan yang terjadi lantaran adanya perasaan mendalam yang di sembunyikan sebelumnya, padahal dalam kenyataannya sama sekali tidak ada.
"Berpura-pura lah bahagia atas pernikahan ini, lagi pula kedua orangtuaku dan saudara-saudara ku taunya aku kawin lari, harap ingat poin penting ini." Tegasnya kembali.
Alea hanya mampu menahan dan menahan saja, entah sampai kapan drama ini akan berakhir dalam hidupnya.
Arumi mendengar suara langkah kaki langsung menuju ke sumber suara.
"Akhirnya putra tercintanya mommy pulang." Alga langsung di sambut suka cita oleh Arumi tak lupa kedua pipinya dihujani ciuman oleh sang ibu.
"Mom ... jangan begini, Alga bukan anak kecil lagi mom."
"Tapi bagi mommy kamu tetaplah anak kecil mommy yang paling bandel dan susah di atur dan selalu membuat masalah tiba-tiba dan mengejutkan kami semua, mommy pikir kamu lama tidak pulang kamu pergi dengan wanita-wanita bayaran mu itu, ternyata kamu membawa berita bagus Alga."
Terus menghujani ciuman pada wajah putranya yang sudah merah padam sebab malu di marahi namun juga di beri kasih sayang yang sangat melimpah serta tulus dari mommy nya.
'Berita bagus dari mana coba, andai ibu mertuaku ini tau bahwa putra tercintanya sedang bermain drama-dramaan denganku, aku yakin kecewanya bukan di putranya melainkan padaku, di tambah lagi mertuaku jika dilihat-lihat seperti mertua pada umunya, ia akan membalas dendam dengan apa yang pernah ia alami dalam hidupnya saat tidak di terima oleh keluarga suaminya.' Alea berburuk sangka, padahal justru bukan dari keluarga suaminya melainkan keluarganya sendiri.
"Salam kenal Tante" Alea mengulurkan tangannya untuk menyapa mertuanya.
Arumi menatap Alea dari atas sampai bawah, meski dulu kehidupan nya sempat kacau balau sebab ia di usir dan hak warisnya hampir hilang sebab fitnah dari almarhum adiknya yang licik serta papa dan mama tirinya, kini ia tak mau membuat kekacauan dengan cara balas dendam dengan orang baru yang ada di keluarganya, terutama untuk anak-anaknya.
Sedangkan Alea sudah mengeluarkan keringat dingin, jika tidak di terima ya sudah, sudah nasib buruknya tidak di terima di mana-mana. Bahkan kedua kakaknya saja terus menerus menjelek-jelekkan dirinya bahwa dirinya lah yang menyebabkan mama meninggal dan papanya masuk ke rumah sakit jiwa.
"Salam kenal, duduklah." Mempersilahkan Alea duduk,ia segera mendekati menantu pertamanya ini.
Alea takut, sudah sering ia menerima perlakuan buruk sehingga membuatnya begitu waspada sekali. Tidak hanya tubuh yang terluka tapi hati dan pikirannya juga, penuh dengan ketakutan dan kekhawatiran yang mendalam.
Tapi, entah dari mana saat menghadapi bosnya yang bernama Alga itu ia sama sekali tidak takut bahkan sering kali membuat bos sekaligus suaminya itu marah-marah dan membuat mood Alga buruk saat itu juga.
Pembicaraan antara mereka hanya sekedar basa-basi saja untuk menutupi kecanggungan antara mereka, meski di sambut hangat namun ia merasa tidak ada sambutan tulus di kedua orangtuanya.
'Tidak apa-apa Alea, kamu pasti bisa melewatinya. Akan ku pastikan keluarga ini akan menangis-nangis saat aku sudah tak berada di antara keluarga ini. Aku bersumpah, akan ku pastikan putra kalian akan bersujud di kakiku dan meminta maaf, meski bukan sekarang. Aku perempuan tertindas hari ini, akan ku pastikan tidak akan terulang kembali.' Bersumpah dalam hati.
Arumi hanya berbicara sekedarnya, selain itu ia tidak banya bicara apa-apa. Sedangkan Nathan sama juga seperti Arumi, ia akan setuju dengan apapun ucapan dan perilaku yang Arumi tunjukkan termasuk ekspresi ketidak sukaanya dengan orang baru.
Pasti kalian pernah kan berada di posisi Alea yang tidak di sambut dengan baik oleh keluarganya?
Sabar sabar kayak emak yang buat cerita ya 🤣🤣
cerita nya ,ok bangat