Rosa Angela adalah putri dari seorang wanita bernama Talia Marisa, ia tidak pernah menyangka jika dirinya akan mencintai seorang pria yang ternyata cinta pertama dan cinta sejati ibunya, serta memiliki hubungan asmara. Kemana cintanya akan berlabuh?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aini Enhi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Setelah kejadian
Dua hari berlalu setelah kejadian..
Fabian di temukan mengapung begitu saja diatas air sungai, lalu beruntung Fabian di temukan dalam keadaan masih selamat.
Hingga dirinya pun di bawa ke rumah sakit, dan saat tersadar dirinya tak tahu siapa dan apa yang sebenarnya terjadi.
"Aku siapa, bagaimana bisa aku di sini?" Tanya Fabian yang tak bisa mengingat semua yang terjadi termasuk hal buruk yang menimpa Talia sang kekasih.
"Aku kenapa?" Kata Fabian sekali lagi sambil meremas kepalanya.
"Kamu putraku" kata seorang wanita yang berusaha menyadarkan Fabian untuk mengingat semua.
"Aaarggghhhh" Fabian pun langsung meremas kepalanya merasakan sakit karena tak mampu mengingat semua lebih jelas satu persatu yang terjadi pada dirinya.
Hingga seorang dokter pun mengatakan jika Fabian telah mengalami lupa ingatan.
"Bu tenang dulu jangan paksa dirinya untuk mengingat semua yang terjadi kita perlu waktu, kalau di paksa saya khawatir malah tambah akan parah, biarkan dirinya perlahan mampu mengingat semua yang terjadi" kata Seorang dokter pria menjelaskan.
"Tapi saya mau anak saya normal dia kembali mengingat semuanya"
"Iya saya mengerti biarkan waktu, yang mampu menjawab semua ingatannya. Ini akan perlahan berlangsung pulih hanya saja kita tidak tahu kapan ia akan mengingat semuanya. Kita hanya berharap jika putra bapak bisa cepat mengingat semua"
"Baiklah dokter, terimakasih" kata Ibu dari Fabian.
Trifani pun melihat jelas anak laki-laki yang kini terbaring lemah di atas kasur yang ia tiduri.
Hingga Trifani menjelaskan siapa Fabian dan dari mana dirinya berasal.
"Sayang ini mama mu kamu adalah putra ku" kata Trifani.
"Jadi anda adalah mama saya" kata Fabian.
"Iya" Jawab Trifani.
Lalu Trifani pun memeluk putranya dengan sangat erat, karena dirinya tak mau kehilangan putranya yang sangat ia sayang dalam hidupnya.
Trifani pun menjelaskan semua dari awal soal keluarganya dan kehidupannya. Namun tidak untuk dengan Talia, karena soal asmara Fabian tak pernah terbuka sampai saat itu Fabian hanya tahu tentang kehidupan dirinya dan keluarganya tidak untuk cintanya.
.
.
.
Sebulan berlalu.
Sementara itu, Talia sangat menutup diri, dirinya yang diketahui telah ternoda dengan seorang pria jahat membuat dirinya hancur dan perih tanpa sisa. Bahkan semakin hancur tak tentu arah setelah ia tahu sang kekasih tak ada kabar lagi setelah kejadian buruk itu.
Talia pun memejamkan matanya merasakan batin teriris perih.
Apalagi setelah ia tahu, ternyata hasil garis dua mengatakan jika dirinya tengah hamil anak Doni.
Talia tak bisa mengatakan semuanya secara jelas karena lidahnya terasa kaku dan sulit untuk bicara. Sampai dirinya hamil pun ia tahu karena dirinya sudah telat datang dan datang ke dokter karena demam.
Hingga saat itu, Mama dari Talia pun menghampiri Talia yang sedang membeku sendiri di dalam kamar penuh rasa hancur.
"Kamu kenapa?" Tanya Utari, nama mama Talia adalah Utari.
"Aku.. aku" kata Talia yang sulit mengatakan karena lidahnya merasakan kaku. "Aku"
"Kamu kenapa?" Tanya Utari.
Hingga saat itu, akhirnya Talia yang tak tahan dengan beban hidup yang hadapi sendiri Talia pun mengatakan yang sebenarnya.
"Aku hamil" kata Talia.
"Ba-bagaimana bisa?" Tanya Utari kaget.
"Aku hamil ma, aku.. di nodai oleh seorang pria yang paling jahat di kampus" kata Talia yang menatap dengan tatapan kosong.
"Ya ampun nak" kata Utari yang menggelengkan kepala tak percaya.
"Ma tolong rahasiakan ini dari papa ma, aku takut" kata Utari.
"Tak bisa sayang, papa mu harus tahu"
Tiba-tiba saja ternyata di balik pintu tanpa ia beritahu, Tofan sudah mendengar apa yang terjadi dengan putrinya.
"Jadi kamu hamil!!!" Kata Tofan marah.
"Pa, aku gak salah pa" kata Talia menagis.
"Bukan salah atau tidak pria itu harus bertanggung jawab"
"Tapi aku tidak cinta"
"Tak perlu kata cinta, saya akan habisi pria itu" kata Tofan.
.
.
.
Lalu Tofan pun mencari di mana Doni dengan perasaan kesal yang bercampur aduk dengan rasa kesal yang begitu teramat, dan dengan cepat pula sebuah baku hantam di layangkan kepada pria yang bernama Doni.
"Apa-apaan ini" kata Doni kaget yang saat itu kerah baju nya di tarik kasar.
Buughhhhhh....sebuah hantaman keras kembali di layangkan oleh Tofan kepada pria yang kini di hadapannya.
"Asal kamu tahu anak saya hamil karena mu!!!"
"Lalu?"
"Kamu harus mati"
"Tenang om, saya akan bertanggung jawab saya akan menikah anak om"
"Kamu pikir dengan menikah akan menghapus sebuah kesalahan mu, tentu tidak!!!!!" Kata Tofan yang masih teramat kesal.
"Baiklah mau om bagaimana, saya kembalikan lagi. Yang jelas saya tidak akan mengulang untuk meminta untuk soal ini, saya yakin om atau anak om sendiri yang meminta pertanggung jawaban saya. Saya pikir om masih punya jalan damai untuk menyelesaikan masalah ini secara baik-baik" kata Doni.
Seketika Tofan pun terdiam menatap Doni dengan emosi jiwa yang membara dalam hati, seketika Tofan masih menaruh rasa ingin ada jalan damai karena demi sang anak yang bisa lahir dengan seorang ayah.
"Kalau bukan karena putri saya hamil saya tidak mau kamu menikahi dirinya"
"Baiklah saya akan menikahi anak om, sebelumnya saya minta maaf saya khilaf"
"Kamu bisa menikah dengan anak saya, tapi tidak untuk kata maaf. Tidak akan pernah saya memaafkan mu. Ingat!! Kalau bukan anak saya hamil karena dirimu, saya tak pernah Sudi untuk kamu menikah dengan putri saya!!!!" Tofan pun pergi dengan rasa kesal yang ia simpan di dalam dada.
