Ini adalah lanjutan dari novel : Menjadi Kultivator Di Planet Bumi.
Melanjutkan kisah Chen Yu, yang akan membangun kekuasaannya sendiri di bumi, menyelesaikan konflik lama dan menghadapi konflik baru dari Sekte Tersembunyi Dalam yang ternyata mereka semua adalah para Kultivator yang ada di Planet Bumi.
Bagaimana kisah selanjutnya, mampukah Chen Yu menghadapi para Kultivator Bumi?
Bagaimana bisa ada Kultivator di Bumi selain dirinya?
Apakah ini berarti ada sesuatu yang menghubungkan dunianya dengan Bumi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zamo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sampah Masyarakat
"Tessa Yua, Tyler Yua, kalian berdua dicurigai terlibat dalam kasus pembunuhan di Changzhou. Ikut kami ke kantor Polisi guna penyelidikan lebih lanjut." Ucap Polisi bertubuh gendut dengan nada serius.
Wanita muda itu malah menenangkan diri dan melihat sekeliling sebelum berkata: “Aku tahu, selama aku pergi ke kantor Polisi, aku tidak akan punya harapan untuk keluar lagi, jadi aku akan menceritakan apa yang terjadi kepada semua orang di sini. Aku akan memberi tahu semua orang apa yang tersembunyi di dunia ini."
"Bawa dia pergi…. Tessa Yua, jika ada yang ingin kau katakan, sampaikan pada pengacaramu….." Polisi tidak menunggu wanita muda itu selesai bicara dan berteriak.
"Hmph…. pengacara? asal aku jatuh ke tangan kalian, aku akan dilahap bulat-bulat." Tessa mencibir sinis tetapi wajahnya semakin lama semakin menyedihkan.
Dua polisi di belakang polisi gendut itu sudah mendekat. Mereka mencengkeram tangannya dan hendak memborgolnya.
"Tunggu dulu.. Biarkan dia mengungkapkan rahasianya dulu. Apa yang kalian takutkan?" Owen Zang tiba-tiba berdiri dan menunjuk ke beberapa polisi dan tanpa sadar, kereta sudah bergerak melanjutkan perjananan ke stasiun berikutnya.
Polisi gendut itu menyipitkan matanya dan menatap Owen dengan dingin lalu berkata: "Apa kamu ingin membantu pelaku melawan petugas, ini termasuk menghalangi penangkapan pelaku kejahatan?"
Owen menghantam bangku tempat duduknya, "Menghalangi? Kamu itu polisi lalu lintas. Apa hakmu untuk menyebutku menghalangi petugas. Aku sudah melihat berbagai macam kejadian besar. Kamu baru saja mengatakan dia dicurigai dan sekarang, dia tiba-tiba menjadi pelakunya. Putih benar-benar menjadi hitam di mulutmu…
Nona, ceritakan saja situasimu. Ada begitu banyak orang di sini. Aku ingin melihat siapa yang tidak mengizinkanmu berbicara."
Begitu Owen berbicara, terjadilah obrolan ringan di dalam kereta. Jelas, ada banyak orang yang menganggap perkataan Owen ada benarnya. Mereka harus memberi Tessa kesempatan untuk berbicara.
"Kamu kira kamu siapa? Dan kenapa memangnya kalau kami hanya Polisi lalu lintas, apa tidak boleh menangkap pelaku kejahatan? Tindakanmu ini bisa dianggap bersekongkol dengan pelaku, dan kamu juga bisa ditangkap?" Polisi di belakang polisi gendut itu berkata dengan tidak sabar.
Owen tertawa dan mengeluarkan sebuah kartu anggota dan beberapa lencana kehormatan, "Siapa aku? Aku seorang prajurit. Ketika aku menumpahkan darah untuk negara, di mana kau? Bagaimana, apa aku bahkan juga tidak punya untuk berbicara, aku juga petugas pemerintahan?"
Polisi gendut itu menyipitkan mata dan melihat kartu anggota militer yang sudah agak kusam. Apa orang ini seorang veteran? Pangkat nya pun hanya Sersan.
Meski hanya Sersan, orang ini punya banyak penghargaan kehormatan dan polisi gendut itu juga terkejut, tetapi dia cerdik dan tidak melihat penghargaan itu. Karena jika dia tidak melihatnya, maka dia bisa mengatakan bahwa dia tidak tahu.
Tessa Yua melihat polisi itu tidak mengatakan apa-apa dan tidak jadi memborgolnya. Dia tahu bahwa ini adalah kesempatannya dan langsung menangis dan berkata: "Tiga tahun lalu, aku baru saja lulus menjadi Sarjana Keuangan. Ketika aku mencari pekerjaan Changzhou, aku ditahan secara ilegal oleh Erick Du dan dipaksa menikah dengannya. Selama itu, jika saya tidak melakukan satu hal pun yang dia inginkan, dia akan memukuliku dengan kejam."
Kemudian, Tessa Yua membuka sedikit pakaiannya dan memperlihatkan bekas luka di punggung, pinggang dan tangannya. Sungguh mengejutkan.
"Benar-benar mengabaikan hukum." Owen Zang memukul bangku nya lagi dengan marah. Bahkan penumpang di kereta melihatnya dan merasa simpati pada Tessa.
Tessa menyeka matanya dan melanjutkan: "Setengah tahun kemudian, aku menemukan kesempatan untuk melarikan diri dan pergi ke kantor polisi tetapi aku malah dipukuli lagi dan dibawa kembali oleh Erick Du...
Hingga, aku melahirkan anaknya tetapi malah dijual olehnya dan aku ingin melarikan diri lagi tetapi kali ini, Erick menjagaku dengan ketat dan menyiksaku lebih parah…
Namun, bukan itu yang menjadi masalah. Binatang itu tidak punya uang dan malah ingin aku tidur dengan teman-temannya, dia ingin menjual tubuhku untuk mendapatkan uang untuknya. Aku tidak mau menurutinya apa pun yang terjadi…
Kemudian, adik laki-lakiku, Tyler menemukanku. Dia sudah mencariku selama 3 tahun dan hal pertama yang dia lakukan saat menemukanku adalah ingin melaporkan ke polisi, tetapi aku menghentikannya…
Disaat yang sama kami ditemukan lagi oleh Erick. Dia menyuruh orang untuk mengikat saudaraku, aku memohon padanya untuk melepaskan saudaraku."
Tyler Yua mengucek matanya dan mengelus punggung kakaknya. Mencoba membuat Tessa tetap tegar.
Tessa menenangkan diri dan melanjutkan kisahnya : "Erick Du menyetujui permohonanku, tetapi tak lama setelah itu, seorang temannya iba padaku dan memberitahuku rencana Erick yang sebenarnya. Binatang ini berencana untuk menjual ginjal saudaraku...
Malam itu, aku melayani Erick dan membuat nya mabuk, aku mencuri kuncinya dan membantu saudaraku keluar. Tetapi tepat saat kami hendak melarikan diri, kami dihadang olehnya lagi….
Aku berkelahi dengannya dan tidak sengaja menusuk lehernya dengan pisau dapur yang kusimpan untuk pertahanan diri. Hal ini tidak ada hubungannya dengan saudaraku. Aku tahu bahwa jika aku ke kantor polisi, aku tidak akan bisa kembali, tetapi aku mohon pak Polisi.. biarkan saudaraku pergi. Dia tidak bersalah, aku yang bertanggung jawab penuh atas pembunuhannya. "
"Dasar Binatang!" Owen sangat geram, "Apa tidak ada hukum lagi di negara ini? Erick Du, manusia laknat itu pantas mati. Kalau itu aku, aku pasti sudah membunuhnya 100 kali. Kenapa kalian diam saja dengan masalah seperti ini? Kalian ini polisi, negara yang aku perjuangkan dengan darahku akan tercemar oleh antek-antek penguasa seperti kalian?"
Beberapa polisi mengerutkan kening, mereka ingin menangkap wanita ini tetapi mereka takut akan kemarahan publik.
Tepat ketika beberapa polisi tidak tahu harus berbuat apa, kereta telah tiba di stasiun berikut nya sementara Tessa berkata dengan sedih: "Karena saudara Erick Du adalah Inspektur departemen kepolisian Changzhou. Aku mendengar bahwa Inspektur sebelumnya adalah orang yang jujur dan adil, namun dicelakai oleh keluarga Du, dan akhirnya jabatannya digantikan oleh saudara Erick. Jadi…. jika aku masuk penjara, aku pasti mati. Akulah yang membunuh Erick Du. Itu tidak ada hubungannya dengan saudaraku. Aku bertanggung jawab penuh atas pembunuhan yang kulakukan dan aku hanya ingin, tolong lepaskan saudaraku."
"Baiklah, kamu sudah selesai berbicara kan, sekarang ikut kami kembali ke Changzhou. Apa pun situasimu, kamu bisa menceritakannya di kantor polisi." Polisi gendut itu menatap Owen Zang dengan ragu sebelum berkata kepada Tessa Yua.
Owen sangat marah. Dia tahu bahwa dia tidak bisa menghentikan Polisi karena melaksanakan tugasnya, tetapi kepribadiannya memaksanya untuk menghentikannya, kedua Polantas itu juga serba bingung, karena ditatap puluhan pasang mata penumpang yang memberikan tekanan psikologis pada mereka, hingga akhirnya Kereta pun berhenti di stasiun berikutnya.
"Berani membunuh saudaraku, beraninya kau, dasar pelacur, kau benar-benar bisa berlari sejauh ini." Dua polisi lainnya tiba-tiba bergegas masuk ke dalam kereta. Polisi yang berjalan di depan memiliki mata berbentuk segitiga. Begitu dia masuk, dia melihat keduanya dan matanya menatap tajam. Jelas, di matanya, keduanya sudah mati.
“Inspektur Du…..” Tessa melihat pria bermata segitiga itu dan akhirnya tidak bisa mengendalikan diri saat tubuhnya gemetar karena rasa takut dan trauma.
Chen Yu menepuk bahu Owen yang hendak berbicara: "Bantu aku merekam semuanya."
Owen tercengang. Meskipun dia tidak tahu apa maksud Chen Yu, dia tetap mengeluarkan ponselnya dan mengangguk.
"Sersan Kepala Fa, kenapa kau belum memborgolnya? Cepat, bawa pergi kedua pembunuh ini." Inspektur Du menatap dingin ke arah kakak beradik itu.
"Kau adalah saudara Erick Du, Inspektur Du… Lin?” Chen Yu membaca papan nama di baju dinas Inspektur Du. Lalu melanjutkan dan berkata : “Saudaramu Erick Du telah memperkosa seorang wanita dan menyiksanya, serta menjual organ tubuhnya. Kurasa kau juga telah banyak membantu kejahatan itu, bukan? Dasar sampah masyarakat." Chen Yu melangkah maju dan menghentikan pria bermata segitiga itu yang berkata dengan dingin.
Ia hanya perlu melihat ekspresi dan nada bicara Tessa Yua dan tahu bahwa Tessa tidak berbohong.
Awalnya Inspektur Du hendak menyuruh Chen Yu pergi, tetapi saat mendengar kata ‘sampah masyarakat’ yang jelas di tujukan padanya, dia tak dapat menahan amarahnya dan menendang ke arah Chen Yu.
Chen Yu mencibir dan menepis dengan jari tangan kirinya dan kemudian menekan dahinya. Ia dengan cepat menulis mantra pengekang jiwa tak kasat mata dan menekannya lagi di keningnya.
Kemudian, Chen Yu bertanya: "Ceritakan semuanya padaku. Semua hal buruk yang kau lakukan saat menjadi polisi dan siapa saja yang kau lukai."
Siapa yang akan mengatakan hal-hal buruk yang telah mereka lakukan? Tepat ketika semua orang mengira Chen Yu bodoh, mata Inspektur Du menjadi kosong dan mendengar kata-kata Chen Yu, dia bergumam: "Aku membunuh Inspektur Ba karena dia tahu bahwa aku memperkosa putrinya dan dia ingin menangkapku... Aku juga pemasok semua gadis di rumah bordil Changzhou. Mereka semua adalah gadis-gadis dari luar kota yang datang untuk bekerja. Aku telah membuat kesepakatan dengan Bos Ma bahwa keuntungannya 50-50…."
Semua yang dikatakan Inspektur begitu keji, biadap dan mengerikan. Ada begitu banyak orang di dalam kereta tetapi mereka semua merasa menggigil. Sebenarnya ada sampah yang tidak manusiawi di dunia ini.
Chen Yu menoleh ke arah Owen Zang dan bertanya: "Apakah kamu sudah merekam semuanya?"
"Ya, aku tidak menyangka kedua saudara ini lebih buruk dari binatang. Aku benar-benar ingin membunuhnya sekarang." Owen Zang menatap Inspektur Du Lin yang berdiri seperti boneka hidup. Mata Owen berkobar-kobar penuh niat membunuh.
Chen Yu tersenyum dan tiba-tiba sebuah pistol muncul ditanganmya dan..
Benk...
Chen Yu langsung menembak dahi Inspektur Du Lin. Dia tak mau bertele-tele meski di hadapan banyak orang yang menyaksikan tindakannya di kereta.
Suasana menjadi hening, seluruh orang di gerbong kereta tenggelam dalam keheningan. Bahkan jika Du Lin dijatuhi hukuman mati seribu kali, tidak seharusnya dia dibunuh di sini tanpa melalui proses hukum peradilan. Dan juga, orang ini membawa senpi, memangnya ini era koboi yang setiap orang bisa membawa senjata api?
"Kau punya senpi?" setelah beberapa saat, polisi gendut itu menatap Chen Yu dan bertanya sambil mundur beberapa langkah. Jelas, dia khawatir kalau Chen Yu juga bisa menembaknya.
Chen Yu menatap Polisi yang datang bersama Inspektur Du dan berkata dengan dingin: "Awalnya aku berencana untuk membunuhmu juga, tetapi kau masih memiliki beberapa kegunaan. Jika tidak, aku pasti juga akan mengeksekusimu ditempat."
Polisi itu adalah ajudan Inspektur Du, Sersan Mayor Han, dia memegang pistol, namun tubuhnya gemetar dan tanpa sadar mengangguk. Chen Yu kemudian berbalik dan berkata kepada polisi gendut itu: "Memang, aku punya pistol dan aku juga membunuhnya. Tunjukkan buku ini kepada Kapten kereta ini." Kemudian, Chen Yu mengeluarkan buku birunya dan melemparkannya ke Polantas gendut itu.
😅😅😅😅😅😅
👻👻👻👻👻👻👻