NovelToon NovelToon
Membawa Benih Profesor Gila

Membawa Benih Profesor Gila

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Anak Yang Berpenyakit / Tamat
Popularitas:236.3k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Berdalih Child Free, Aiden menutupi fakta dirinya yang mengalami hipogonadisme.

Namun pada malam itu, gairah seksualnya tiba-tiba memuncak ketika dirinya mencoba sebuah obat perangsang yang ia buat sendiri.

Aiden menarik Gryas, dokter yang tengah dekat dengannya.

"Tenang saja, kau tidak akan hamil. Karena aku tidak ingin punya anak. Jadi ku mohon bantu aku."

Namun yang namanya kuasa Tuhan tidak ada yang tahu. Gryas, ternyata hamil setelah melewatkan malam panas dengan Aiden beberapa kali. Ia pun pergi meninggalkan Aiden karena tahu kalau Aiden tak menginginkan anak.

4 tahun berlalu, Anak itu tumbuh menjadi bocah yang cerdas namun tengah sakit.

"Mom, apa Allo tida atan hidup lama."

"Tidak sayang, Arlo akan hidup panjang. Mommy akan berusaha mencari donor yang sesuai. Mommy janji."

Akankah Arlo selamat dari penyakitnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membawa Benih 21

"Tadi itu siapa ya? Profesor baru kita apa sudah beristri? Dan apakah tadi itu istrinya?"

"Mungkin saja. Mereka mungkin sedang ada masalah."

"Sepertinya kita tidak boleh ikut campur. Rumornya, Profesor Aiden adalah orang yang sulit dihadapi. Dari pada nanti nilai kita anjlok dan terancam tidak lulus mata kuliahnya dia, lebih baik kita diam saja. Kita tidak perlu mencampuri sesuatu yang bukan urusan kita."

Beberapa dari orang yang disana jelas melihat apa yang tengah terjadi. Gryas yang tiba-tiba berlutut di depan Aiden, menjadi tontonan yang akhirnya membuat mereka penasaran.

Namun, para mahasiswa itu hanya sebatas itu saja. Mereka memilih diam karena memang tidak ingin ikut campur sesuatu yang bukan urusan mereka.

Lihat, dengar dan lupakan. Sudah hanya sebatas itu saja yang perlu mereka lakukan.

Sedangkan Aiden, hingga malam tiba, dia masih ada di kampus dan belum memiliki keinginan untuk pulang. Pikirannya tengah kacau saat ini. Dia memang menyetujui permintaan Gryas untuk melakukan tes kecocokan sebagai donor. Akan tetapi sekarang ini, dirinya malah menjadi sangat ragu sekali tentang keputusannya itu.

"Atas nama kemanusiaan, lakukan semua itu atas nama sesama manusia. Aku mohon."

Ucapan Gryas yang itu terngiang ditelinga Aiden. Gryas tak kukuh memaksa Aiden untuk mengakui Arlo sebagai buah hatinya. Ia hanya ingin Aiden melakukan tes untuk melakukan donor.

"Apa dia sungguh tidak ingin ada aku di dalam hidupnya?"

Pria ini agaknya sungguh gila. Atau mungkin dia yang merupakan profesor itu tidak bisa mencerna ucapan orang lain. Atau malah dia tidak bisa mencerna isi kepalanya sendiri.

Padahal Gryas dengan sangat jelas berkata bahwa dalam hidupnya tidak pernak ada laki-laki selain dirinya selama ini. Seharusnya dengan itu saja dia sudah bisa menarik kesimpulan bahwa Gryas tidak memiliki maksud seperti yang dipikirkannya.

Haaah

Aiden membuang nafasnya kasar. Dia akhirnya memutuskan untuk pulang. Dia belum bisa stay di laboratorium karena saat ini dirinya masih mengajarkan materi dan belum masuk ke dalam ranah melakukan eksperimen ataupun pengenalan bahan kimia.

Sepanjang jalan menuju ke rumah, Aiden terus memikirkan semua yang Gryas katakan kepadanya. meskipun ragu tapi setidaknya dia sudah berjanji tadi untuk datang ke rumah sakit besok.

Ckiiit

Drap drap drap

"Aiden, apa tadi Gryas menemui mu?"

Hendrik berlari ke arah Aiden saat Aiden baru saja keluar dari taksi. Kini Aiden tahu bahwa Hendrik lah yang memberitahu terkait dengan keberadaan dirinya.

"Iya, dia datang."

"Lalu, apa yang dia katakan Aiden?"

Aiden menceritakan segalanya terkait percakapannya dengan Gryas kepada Hendrik. Tidak ada satu pun yang ia lewatkan, bahkan soal dirinya yang setuju untuk menjalani tes kecocokan sebagai pendonor.

"Syukurlah, jadi kamu bersedia kan Aiden?"

Diam, Aiden tidak menjawab apa yang ditanyakan oleh Hendrik. Meski begitu, Hendrik tahu apa yang saat ini ada di kepala Aiden.

Hendrik menghela nafasnya panjang. Keraguan di wajah Aiden sungguh sangat jelas tergambar. Dan Hendrik sungguh tidak habis pikir mengapa Aiden masih bersikap demikian. Padahal dari cerita yang ia dengar, Gryas sudah mengatakan segalanya kepada pria ini.

"Seperti yang Gryas katakan, lakukan ini demi menolong sesama manusia. Jika kamu memang tidak percaya dan tidak pernah akan percaya kalau Arlo itu adalah putramu, maka lakukan tes ini dengan menganggapnya seorang anak kecil yang membutuhkan pertolongan untuk bisa hidup lebih panjang lagi. Aku pulang dulu Aiden, pikirkan lah lagi. Pikirkan apa yang baru saja aku katakan ini."

Hendrik sungguh tidak masuk ke dalam rumah. Dia melenggang pulang dan membiarkan Aiden untuk berpikir lebih dulu.

Dia tahu kalau Aiden membutuhkan waktu untuk memikirkan segalanya. Hendrik paham keterkejutan yang dirasakan oleh Aiden. Hanya saja saat ini mereka memang berpacu dengan waktu. Aiden harus segera mengambil keputusannya.

Bruuk

Selepas mandi, Aiden menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang. Lehernya terasa sangat kaku sekarang.

Dia belum pernah merasa selelah ini. Meskipun bekerja nonstop seharian, Aiden tak pernah merasa lehernya kaku seperti sekarang.

"Kenapa rasanya sangat lelah sekali."

Aiden memejamkan matanya. Tidak terasa, lambat laun dia pun terlelap. Rasa lelah yang hati dan pikirannya rasakan itu membuatnya tidur lebih cepat dari biasanya.

Srak srak srak

"Lho, aku dimana? Bukannya aku sedang tidur? Tapi, ini dimana? Ini rumah sakit? Itu Gryas?"

Aiden sedikit kebingungan. Dia yakin dirinya tadi tidur di kamarnya. Tapi, ia sekarang membuka matanya di sebuah tempat yang belum pernah dilihat dan dikunjunginya.

Tapi hanya dengan melihat ke sekeliling, Aiden tahu dimana dia berada. Terlebih di depan sana, dia melihat Gryas.

Wanita itu tengah berdiri di sisi brankar. Dan yang membuat Aiden bingung adalah Gryas menangis. Suara tangisnya itu begitu memilukan.

Tap tap tap

Secara perlahan Aiden melangkahkan kakinya untuk menghampiri Gryas. Suara tangis itu semakin jelas dan juga keras di telinga Aiden.

Tap

"Gry," panggil Aiden sambil menepuk bahu Gryas. Bisa Aiden rasakan hawa dingin yang ada keluar dark tatapan mata tajam Gryas kepadanya.

"Semua gara-gara kau Aiden. Kau yang membuat semua penderitaan ini. Kau yang membuat aku tersiksa. Kau jahat Aiden, kau sungguh jahat!"

Aiden terhenyak dengan semua yang Gryas ucapkan. Tidak berhenti di situ, suara yang ia dengar selanjutnya membuat Aiden semakin terkejut lagi.

"Talau tamu ta suta padatu, apa tamu sama setali ta bisa menolon tu. Atu ta belhalap untu diatui. Atu hanya inin tamu memiliti seditit lasa tasihan tepada tu. Atu ta minta banya dali dilimu. Atu hanya minta tau membeli tu seditit badian dali dilimu adal atu bisa hidup sepelti anat-anat lain. Dan, adal, ibu tu ta sedih."

Jegleeerrr

Kata-kata bocah yang bicaranya sangat belum jelas itu berhasil membuat hati Aiden tertusuk sembilu. Rasanya sangat menyakitkan.

Anak yang ia lihat dalam foto itu kini bisa ia lihat jelas.

Hah hah hah

"Mimpi, ini semua mimpi. Mimpi yang sangat panjang. Tidak, ini jam berapa sekarang."

Aiden terbangun dengan tubuh dipenuhi peluh. Tapi dia tidak peduli akan hal tersebut. Dirinya fokus dengan jam weker yang ada di atas nakas nya.

"Sial, ini sudah jam 10."

Aiden bangkit dari ranjang, ia lalu masuk ke kamar mandi untuk berganti pakaian. Tujuannya buka ke Universitas melainkan ke Nijmegen.

Rupanya mimpinya tadi membuatnya mengambil sebuah keputusan. Keputusan untuk yakin melakukan tes demi mendonorkan hatinya kepada Arlo.

"Ya aku akan melakukannya. Gry, aku akan melakukan apa yang kamu inginkan."

TBC

Thanks buat atensi sahabat online ku semuanya. Terus dukung aku ya, banyakin komennya. Banyakin share nya.

Paling tidak aku tetep terus semangat nulis meski retensi nya mepeeet banget. Jangan lupa untuk rate nya ya.

Maciii semua yan masih setia sama Allo. Telimatasih dutungan tante dan tata-tata online semua. Semoda Allo bisa manjang ya bab nya hehhe

1
A R
huaaaa allo nya teletai 😭😭😭😭
Djuniati 123
hapyending
mama_im
udah tamat aja,,
keturunan india belom ada nongol lagi nih kak, boleh lah di ceritain.
PengGeng EN SifHa
di gibeng...gibeng mujair...tang ting tong...tang ting to ...(baca sambil nyanyi ya) 🤣🤣🤣🤣
Damar Pawitra IG@anns_indri: tak dung tak tak dung tak dung 😁😁😁
total 1 replies
Srie Handayantie
ehh eh udh lngsung end aja ni kak, banyak banyakin lagii karya baru yaa nya kak udh ketagihan aku inii 🤣 yooo semangatt kak thorr /Determined/
Srie Handayantie
jgn marah marah kak thorr , Ampe mau ngegibeng orang 🤭 makan aja sekalian kak kalau masih ada orng yg bgtu 😂
Srie Handayantie: benerr banget kak , padahal dia kalau suka tinggal baca kalau ngga yaudah jgn.
sabar aja kak mungkin yg bgtu tuh mumet sndiri sama didunia nyata 🤭 othor mah jgn pikirin hal yg bgtuan bikin karya yg banyak dan menarik aja kak, aku pastii baca 🤭😂
Damar Pawitra IG@anns_indri: hahhaha. jelas"cerita halu, tapi kadang adaaa aja yang bandingin sama realita.
ya pasti kan kalau halu ada aja yang dilebih"kam to 😁😁😁
total 2 replies
Rohmi Yatun
aahh udah ending aja ni.. makasih Thor.. ditunggu karya baru nya
Damar Pawitra IG@anns_indri: sama sama kak
total 1 replies
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒆𝒓𝒆𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂 👍👍👍👏👏👏😍😍😍
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒉𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒋𝒅 𝒌𝒆𝒕𝒂𝒈𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒚𝒂 𝑨𝒊𝒅𝒆𝒏 🤭🤭
Damar Pawitra IG@anns_indri: iya, gass poool
total 1 replies
Deliz Diaz Dla FM B
Extra part dong
Rahma Inayah
semoga akan segera hadir adik utk arlo..
Damar Pawitra IG@anns_indri: sayangnya ga ada adiknya hehhehe
total 1 replies
GiZaNyA
cieee... yang udah saling menerima dan bersatu... maunya ngamar mulu yeesss... 🤣🤣🤣
Damar Pawitra IG@anns_indri: soale adem di sono. nyari yang anget" wkkwkwk
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Marietje Kilis
moga tiba d tujuan dgn slmt prof😀😀
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
Hendrik belum pernah liat kah? mirip sepupunya itu si arlo
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
lamanya gak ditemuin keburu sakitnya parah
Marietje Kilis
naa prof,sesaak dadanya setlh d tinggl perg,
Darti abdullah
tidak heran jika aiden punya sikap seperti itu dia Kehilangan sosok keluarga soal pekeejaan emang pinter
tapi dia Kehilangan arah nggak ada yang nasehatin hidup semau dia sendiri untung nggak terjerumus ke hal yang negatif
Oma Umi
bahagianya dapat bersatu dengan yang diciñta
semoga langgeng ya.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!