"Apa ini? ternyata selama ini kamu selingkuh di belakangku? setelah apa yang aku berikan padamu?"
Fee melempar foto-foto mesra Ronald bersama dengan Dinda, sekretaris pribadinya.
"Aku minta maaf, aku khilaf. Tapi aku tidak bisa melepasnya begitu saja, karena dia sedang hamil anakku?"
Fee tersenyum sinis," apa kamu yakin jika ia hamil anakmu?"
PLAk!
Satu tamparan mendarat di pipi Fee.
"Baiklah, kalau begitu!"
Apakah yang akan di lakukan oleh, Fee pada Ronald dan Dinda?"
Mari kita simak kisah Fee, yang tegar menghadapi permasalahan hidupnya karena di hianati suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terpuruk
Setelah makan di cafe tersebut, fee mengajak Boby untuk segera kembali ke rumah. tetapi terlebih dahulu ia memesan makanan untuk dibawa pulang guna diberikan kepada orang tuanya.
"Non Fee, seharusnya tadi biarkan saja aku menampar mulut lancang si pelakor tersebut," tiba-tiba Boby berkata sembari mengemudikan mobil.
"Jika kamu melakukan hal itu, yang ada nanti kamu yang terkena masalah berkepanjangan. Dan aku tidak mau nantinya kamu berurusan dengan polisi. Aku malas jika mencari orang untuk mengantikan posisimu untuk menjagaku. Karena aku sudah nyaman jika kamu yang menjagaku."
Perkataan yang terlontar dari mulut Fee, sempat membuat Boby kembali melambungkan khayalan di langit yang tinggi," aku juga sudah nyaman denganmu, Fee. Dan aku telah berjanji di dalam hati akan selalu menjagamu sampai akhir hayat hidupku. Aku tidak peduli jika sampai aku mati, kamu tidak mengetahui perasaanku. Yang terpenting aku sangat mencintaimu selamanya."
Tak berselang lama sampailah mobil yang di kemudikan Boby di pelataran rumah, Fee. Ia lekas turun dan melangkah masuk ke dalam rumah, dan mencari keberadaan orang tuanya untuk memberikan makanan tersebut.
"Fee, kok rada lama ya?"
"Iya, mah. Tado tiba-tiba terasa lapar pada saat perjalanan pulang. Hingga aku meminta Boby untuk mampir makan di cafe langganan. Maaf ya, mah-pah. Nggak ajak kalian, hanya memesankan saja."
"Nggak apa-apa, Fee. Kami cuma sempat khawatir saja denganmu. Lain kali kalau pulang telat, kasih kabar jadi kami nggak khawatir," pinta Papahnya.
"Ya maaf, mah-pah. Seharusnya kalian nggak perlu khawatir karena ada Boby. Dia bisa di percaya kok."
Berbeda situasi dengan Ronald saat ini ia tinggal di rumah peninggalan orang tuanya yang sangat sederhana.
"Sialan, aku harus tinggal di tempat ini! tapi mau bagaimana lagi. Aku harus mencari cara untuk bisa meluluhkan hati Fee kembali karena pada dasarnya statusku masih suami sahnya."
"Tapi cara apa yang harus aku tempuh ya? karena sifat Fee sangat kasar dan keras kepala. Jika ia sudah tersakiti susah untuk kembali."
Ronald terus saja berpikir bagaimana caranya supaya dirinya bisa meluluhkan hati Fee kembali. Karena ia tidak ingin hidup sengsara lagi.
Hingga larut malam, dia sama sekali tidak menemukan cara yang jitu. Bahkan hingga ia tidak bisa tidur karena memikirkan hal itu.
Hingga pagi menjelang...
Ronald pun berinisiatif untuk melamar pekerjaan di berbagai perusahaan kendalannya.
"Maaf, kami tidak menerima seorang lelaki yang tidak bisa setia dengan istrinya. Apa lagi kondisi istrinya yang sedang hamil. Anda itu lelaki yang tidak bisa bersyukur telah di angkat derajat oleh, Non Fee. Malah menikamnya dari belakang!"
Ronald pun naik pitam," jika anda tidak bersedia menerima saya bekerja di sini ya nggak apa-apa. Tapi setidaknya jangan menceramahi saya. Koreksi diri anda terlebih dahulu, apakah hidup sudah benar atau belum. Bari setelah itu menasehati saya!"
Saat itu juga Ronald pergi dari perusahaan tersebut tanpa permisi. Di dalam hatinya sangat marah," pasti semua ini karena ulah Fee. Bagaimana mungkin Presdir tadi mengetahui masalah pribadiku jika bukan karena Free yang memberi tahu?'
Ronald melangkah ke perusahaan yang lain lagi.
"Oohh... bukannya anda ini yang pernah memimpin perusahaan Antara Group kan ya?"
"Iya, Pak. Benar sekali. Sangat kebetulan jika anda telah mengetahui saya terlebih dahulu."
"Iya, saya sangat tahu. Karena saya masih menjalin kerja sama dengan perusahaan tersebut. Dan saya juga tahu apa yang mengakibatkan anda di depak dari perusahaan. Seharusnya ada tidak usah berulah jika tidak ingin sengsara!"
Lagi-lagi Ronald di tolak di dua perusahaan besar dan ternama. Hingga ia memutuskan untuk mendatangi kantor Fee untuk menemuinya.
Walaupun awalnya ia tidak bisa masuk ke dalam kantor karena di tahan oleh dua security. Tetapi salah satu security menelpon bagian ruang kerja Fee dan mengatakan jika Ronald ingin bertemu. Hingga pada akhirnya, Fee mengizinkan security untuk membiarkan Ronald masuk.
"Ada apa lagi pria tukang selingkuh itu datang kemari? penasaran juga diriku dengannya?" gumam Fee.
Ronald sudah ada di ruangan Fee dengan wajah sangat maaf," Fee apa sih maumu?"
Fee kaget tiba-tiba Ronald datang mengatakan seperti itu," loh, kok tiba-tiba datang mengatakan seperti ini? seharusnya aku yang bertanya padamu. Apa sih maumu ingin menemuiku?"
Ronald langsung saja marah-marah kepada Fee dan mengatakan jika Fee telah menghasut beberapa pemimpin perusahaan besar supaya tidak menerima dirinya bekerja di perusahaan mereka.
"Kenapa kamu menuduhku seperti itu? yang namanya bangkai, itu hanya dalam sekejap saja bau busuknya tercium kemana-mana. Yang tahu perselingkuhu bukan cuma aku."
"Awalnya aku juga tidak tahu, aku tahu dari orang lain yang hingga kini aku tidak tahu siapa dia. Bisa jadi orang itu juga yang menyebarkan foto perselingkuhanmu ke seluruh pimpinan perusahaan di kota ini."
"Makanya kalau mau bertindak itu pikir beribu kali. Dampak baik buruknya. Jangan hanya karena na*su saja yang ada di otakmu itu."
"Kalau kamu ingin mencari siapa orang yang telah menyebarkan berita perselingkuhanmu itu jangan tanya aku!"
"Cari sendiri sama siapa orang yang telah berbaik hati membuka aibmu padaku. Dan tbg yang telah membuka aibmu pada semua orang."
Ronald sejenak diam saja, dia baru ingat akan hal itu. Jika Fee mengetahui perselingkuhannya juga karena ads sosok misterius yang mengirimkan semua foto mesranya kepadanya.
"Bodohnya aku, tidak berpikir sejauh itu? lantas siapa ya orang itu hingga membuatku benar-benar hancur seperti ini?" batin Ronald penasaran juga.
'Pergilah, aku sudah tidak ingin melihatmu ada di sini!" usir Fee ketis pada Ronald.
"Fee, tolong jangan seperti ini. Allah saja pemaaf, masa kamu yang umatNya tidak mau memaafkanku dan memberiku kesempatan untuk kedua kalinya?" bujuk rayu Ronald.
"Kamu sudah tahu jika Allah itu pemaaf, dan aku hanya umatnya. Jadi sifatku tidak mungkin menyamai dengan sang Khaliq!"
"Bagiku kamu itu sudah menjadi bekas, dan bekas itu sepantasnya berada di tong sampah. Jijik dong, jika aku memungut sampah yang sudah jelas baunya dimana-mana."
"Sudahlah, pergi sana! percuma saja kamu berlutut seribu kali pun, aku tidak akan memberimu kesempatan!"
"Kamu tahu, apa yang sangat aku sesalkan? yakni menikahi pria seperti dirimu, tukang selingkuh!"
"Amit-amit jabang bayi, semoga saja sifat burukmu tidak menurun pada andj yang sedang aku kandung ini!"
Ronald pun berlalu pergi dari ruang kerja Fee dengan langkah gontay," susahnya untuk bisa kembali kepada Fee. Dia sudah benar marah padaku dan tak mau memberikan kesempatan kepadaku walaupun hanya satu kali saja."
2X pembakaran rmh & perusahaan
1X penculikan
aneh bgt polisi ga bs ungkap or Bobby yg slm ini lahir sbg penyelidik