Dhea mencintai Vean, tapi Vean menjalin kasih dengan Fio—sahabat Dhea.
Mencintai seseorang sejak masih SMP, membuat Dhea terus saja berharap kalau cintanya akan bersambut. Sampai akhirnya gadis itu menyerah dan memilih pergi saat pria yang dicintainya akan bertunangan dengan sahabatnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ROZE, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6 Gaun
Semua kebutuhan dan persyaratan untuk kuliah Dhea sudah lengkap semua.
Dhea mengambil uang tabungannya untuk membeli beberapa baju baru. Dia juga memilih satu baju yang menurutnya sangat bagus.
Tidak masalah memakai sebagian uang tabungannya. Dia juga tidak mungkin kuliah dengan memakai baju lama yang sudah usang, kan?
Di salah satu butik ternama, Vean dan Fio memilih-milih gaun. Lebih tepatnya Fio yang memilih, sedangkan Vean hanya menemani saja.
"Duh, aku bingung. Pilih yang mana, ya? Sayang, menurut kamu aku pilih yang mana?"
"Untuk Dhea?"
"Iya."
"Yang simpel saja, sesuai dengan karakter dia. Juga pilih yang warnanya kesukaan dia."
"Oke, yang ini bagus. Yang ini juga bagus. Menurut kamu yang mana?"
Vean tidak langsung menjawab. Dia jadi membayangkan wajah Dhea saat memakai gaun-gaun itu.
"Yang, yang mana, nih?"
"Hmm, yang ini saja."
Fio langsung membawa gaun yang dipilih oleh Vean. Gaun itu sangat bagus dan harganya juga tentu mahal. Fio tidak keberatan membeli gaun itu, asal sahabatnya bisa tampil cantik.
Fio juga menjadikan separo dan tas tangan, juga aksesoris untuk Dhea. Vean bisa melihat ketulusan dari Fio saat memilihkan barang-barang untuk sahabatnya. Dalam hatinya, dia cukup sakit dengan persahabatan mereka. Fio tidak marah sama sekali saat tahu kalau Dhea menyukai dirinya. Dhea juga tidak terlihat membenci Fio, meski gadis itu merebut pria yang dia sukai.
Dalam hati, Vean berharap kalau persahabatan keduanya bisa tetap terjalin sampai kapan pun. Tapi tidak ada ya g tahu juga kan, apa yang ada di dalam hati masing-masing. Apa benar-benar tidak ada perasaan kecewa dan marah?
"Aku sudah tidak sabar melihat Dhea memakai semua ini. Pasti akan terlihat sangat cantik. Kamu tahu enggak, Yang? Di sekolah, banyak pria yang menyukai Dhea. Hanya saja dia terlalu sibuk belajar dan bekerja. Bahkan dulu kakak kelas kami yang jadi idola, pernah mengatakan perasaannya pada Dhea. Ketua OSIS kami juga suka padanya."
Fio senyum-senyum sendir sat mengingat pria-pria yang menyukai sahabatnya itu. Vean hanya diam mendengarkan.
"Kalau Dhea sudah punya pacar, ayo kita double date."
...🌼🌼🌼...
Dhea pulang ke kosannya dengan hati riang. Gadis itu kembali belajar. Tiga hari lagi dia akan ujian akhir, dan setelah semua surat-surat kelulusannya selesai diurus, dia akan segera pergi ke luar negeri.
Kak Vean, sebentar lagi aku akan pergi. Aku pasti akan merindukan kamu. Apa kamu juga akan merindukan aku, kak?
Dhea memegang dadanya. Jantungnya berdegup cepat. Dalam hatinya dia bertanya, kenapa rasa ini selalu sama, dan masih menjadi milik pria yang menjadi kekasih sahabatnya.
Di rumahnya, Fio juga memandang kagum pada gaun yang akan dia berikan untuk Dhea. Gaun dengan warna kesukaan Dhea.
"Kenapa kamu selalu memandangi gaun itu sambil tersenyum?" tanya Sofia—mama Fio.
"Ini gaun untuk Dhea, Ma."
"Dhea?"
"Iya. Buat acara pertunangan aku nanti."
"Sayang, apa tidak masalah kamu mengundang Dhea di acara pertunangan kamu?"
"Loh, memangnya kenapa, Ma?"
"Kamu kan tahu sendiri, kalau Dhea itu juga menyukai Vean.
Fio langsung diam. Gadis itu menghela nafas. Dia tentu saja sangat tahu. Setiap kali mereka bertiga, dia tahu kalau sahabatnya itu selalu menatap penuh cinta pada Vean.
sy mencari2 cerita yg berbeda..kebanyakan sama....hy beda nama tokok dan sedikit alur..trus klaim mrk yg awal membuat cerita..muak saya.
terima kasih thor,membuat cerita yg bagus..ah,knp baru nemu sy cerita bagus gini
cintanya dipupuk hingga subur
dimana nih rasa malunya
aku juga pernah lho namnya cinta dalam diam sama pacarnya sahabat sendiri tapi gk kyk Dhea terang²an dengan mengejar seseorang yang tak pasti!!
sakit hati kan rasanya ditolakk !!,,
udah baca 3 kali, udah tau Endingnya kek mana, tapi kenapa gk bisa nahan air mata