NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Ayah Sahabatku

Istri Kontrak Ayah Sahabatku

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Poligami / Tamat
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: juleha2606

Alisa dan Liana sudah berteman sedari kecil, persahabatan mereka masih berlanjut sampai mereka SMA. Alisa sangat mengenal dekat keluarga dari Liana terutama Diana, bundanya Liana.

Suatu hari. "Saya penyakitan, dan saya sudah tidak bisa melayani kamu lagi, sebagai seorang istri. Saya tidak mampu lagi mengemban tanggung jawab saya," ungkap Diana dengan lirih yang di tujukan pada sang suami.

"Jangan bilang begitu sayang, kamu istri dan satu-satunya untuk selamanya," akunya Hadi Dirgantara. Mengelus dan mencium punggung tangan sang istri yang terduduk di kursi rodanya.

"Tidak, kamu harus menemukan seorang wanita yang dapat melayani mu lahir maupun batin," ucap Diana lagi.

Mau tau kisah selanjutnya? ikuti terus kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juleha2606, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Caper (cari perhatian

Di teras, Diana sedang berbincang dengan putrinya, Liana. "Sayang, mama sudah lama tidak bertemu dengan sahabat mu yang bernama Alisa itu. Suruh lah dia datang kemari, mama ingin bertemu dengan dia."

"Mama ingin bertemu dengan Alisa? buat apa? sekarang dia bekerja di tempat usaha kekasihnya. Rahman." Liana menatap lekat pada sang Bunda.

Diana menghela nafas pelan seraya berkata. "Iya Liana, Mama ingin bertemu dengan Alisa. Bawalah dia ke sini, ini kan hari libur apa dia gak libur ya?"

Liana tersenyum, lalu berkata. "Nggak lah Bunda ... mana ada liburnya, baru berapa hari kerjanya juga, lagian kerjanya itu di kafe chicken wings gitu. Tapi ... nanti sore biar aku jemput dan aku ajak ke sini!"

Diana menunjukkan senyumnya kepada Liana dan mengangguk setuju. "Iya, bawalah dia ya? dan akan ada yang ingin Mama bicarakan sama dia," suara Diana begitu lirih.

"Tentang apa, Mah? bolehkan aku tahu!" Liana mengerutkan keningnya. Merasa penasaran, biarpun waktu itu sudah mendengar pembicaraan sang Bunda dan sang ayah, namun dia ingin meyakinkan dirinya. Apa benar yang pernah dia dengar tersebut.

Sebelum berbicara Diana mengulas senyum tipisnya. "Mama ingin ... melamar Alisa buat menjadi istri papa mu, yang akan menggantikan Mama suatu saat nanti."

Liana melongo. Ternyata benar yang dia pernah dengar itu, kalau Alisa ingin di lamar sang bunda untuk papanya.

"Mama, yakin? ingin melamar dia? untuk apa? mama kan ada!" Liana menatap dengan lekat ke arah sang bunda.

"Kau tau kondisi mama kaya gimana Liana ... Mama mana bisa melayani papa mu? yang ada mama yang di urus papa. Mama kasian sama papa!" jawabnya Diana dengan kata-kata lembut dan tatapan kosong.

"Tapi, Mah ...!" Liana menatap iba pada kondisi sang bunda.

"Mama memberi dua pilihan kepada papa! Alisa atau Tante Dania. Sebenarnya papa berhak memilih antara keduanya itu. Tetapi Mama ... rasanya lebih condong ke Lisa, Mama merasa kalau dia lebih tepat dan pantas untuk mendampingi papa dan menjadi Ibu sambung kalian. Sekalipun usia dia masih sangat muda dan mungkin sama dengan mu, Liana." Lirihnya Diana sambil menghela nafas panjang.

"Sebenarnya ... Liana setuju sih, tapi ... apa papa mau sama Alisa dan Alisa juga punya kekasih lho, Mah." Liana memegang tangan sang bunda.

"Sebelum ijab kabul terucap ... itu belum sah sayang, dan belum tentu berjodoh!" tutur Diana sambil mengusap kepala Liana.

Liana mengangguk. "Iya sih!"

"Jadi, menurut mu. Lebih setuju mana, Alisa atau Tante?" Diana bertanya pendapat sang putri.

"Kalau aku lebih suka Alisa sih, Mah. Ketimbang Tante, walaupun Tante itu keluarga ki--"

"Oho ... kalian ngomongin apa sih? serius banget!" suara Dania yang datang menghampiri keduanya.

"Ooh, Dania. Ini biasa lah ngomongin keseharian, iya kan sayang?" Diana menoleh dan menatap Liana yang menatap juga pada dirinya.

"Ooh, kirain bicara apa gitu? tampak serius banget, atau. Bicarakan saya?" Dania ge'er sendiri dan menatap curiga.

"Nggak, eh iya. Kita ngomongin Tante yang baik dan kini mau nemenin, Mama gitu!" Liana berdiri dan mendorong kursi roda sang bunda ke dalam. Karena sudah terlalu lama dia berjemur.

"Iya dong ... Tante ini adiknya Mama, siapa lagi yang harus mengurus Mama kalau bukan Tante! sementara ibu dan Abah berada di luar kota, jadinya Tante kan yang seharusnya di sini menemani mama kamu." Ujarnya Dania sambil berjalan.

"Iya Tante, makanya aku bilang Tante itu baik banget!" ucap Liana meyakinkan, namun dibalik itu menik mata Liana memutar jengah.

"Oya Mbak sudah sarapan?" tanya Dania yang ditujukan kepada Diana, sang kakak.

"Mbak sudah sarapan tadi, kamu dari mana saja?" sahutnya Diana dan ujung-ujungnya bertanya ke mana saja adiknya tersebut.

"Aku dari luar sebentar, Mbak. Baru kembali, apa Mbak memerlukan sesuatu? biar aku ambilkan!" tawarnya Dania.

"Oh tidak, Mama tidak memerlukan apa-apa. Hanya ingin di kamar saja istirahat!" ucapnya Diana dengan lirih.

Kemudian Dania ikut mendorong kursi roda Diana. Dan setelah tiba di kamarnya, Diana dipindahkan ke tempat tidur.

Kini Diana duduk dan bersandar di bahu tempat tidur tersebut.

Kemudian datanglah Hadi yang tampak segar dan wangi, membuat Dania melongo melihat ke arah Hadi yang tampak tampan. Meskipun usianya sudah kepala 4 namun tidak mengurangi ketampanan nya.

“Sayang, sudah berjemurnya? Liana kamu gak ada acara di luar hari ini?” Hadi melihat ke arah

istri dan putri nya bergantian.

“Aku ... tidak ada tuh,

emang ada apa. Pah?” tanya Liana.

“Nggak, gak sih. Adik

mu mana? Papa tidak ... tidak melihatnya.” Hadi mendudukan dirinya di sisi sang

istri.

“Putra, aku gak tau, pah. Mungkin main di depan, tempat Raka.” Jawabnya Liana sambil merapikan kursi roda sang bunda.

“Em ... biar aku yang mencari dia,” Dania menatap ke arah Hadi dan Diana.

“Oh tidak usah, biar saja. Yang penting dia ada dan baik-baik saja,” cegah Hadi dengan tatapan datar ke arah Dania.

Dania memanyunkan

bibirnya. “Ya sudah, kalau begitu.”

“Kamu gak ada acara Dania?” selidik Diana sambil menatap ke arah sang adik.

“Em ... sepertinya gak ada tapi gak tau juga kalau nanti? lihat saja nanti.” Jawab Dania sambil

tersenyum manis yang di tujukan kepada Hadi.

Liana melihat ke arah

tantenya yang memperlihatkan sikap yang aneh terhadap sang ayah. Sok cari perhatian begitu!Biarpun Dania adalah tantenya tapi kalau untuk menjadi ibu sambungnya, rasanya Liana tidak

rela.

Mendingan Alisa saja yang menjadi ibu sambungnya itu, dari pada Dania yang tantenya. Biarpun Dania lebih dewasa tapi entah kenapa gak sreg saja.

“Oke, Abang mau ke

kantor dulu. Hati-hati di rumah, dan kau Liana ... jagain mama nya ya?” Hadi bangkit dari duduknya, lalu mengecup kening sang istri singkat.

Dania ikut menutup mata sejenak membayangkan kalau keningnya yang di kecup oleh Hadi.

“Siap, Pah ... jangan khawatir. Aku akan jagain mama,” Liana mengangguk pelan kepada sang ayah.

“Abang itu jangan khawatir, selama aku ada di sini. Pasti mbak Diana akan baik-baik saja.”

Timpalnya Dania meyakinkan kakak iparnya tentang sang kakak.

Hadi Hanay mengangguk pelan dan berwajah dingin.

“Hati-hati ya Bang? jangan ngebut-ngebut membawa mobilnya.” Pesan Diana kepada sang suami.

“Iya, sayang dan aku

akan segera pulang kok.” Jawabnya Hadi, yang kemudian mengayunkan langkahnya

keluar dari kamar sang istri.

“Assalamu’alaikum ...” ucapnya Hadi setelah berada di ambang pintu.

“Wa’alaikum salam

...” jawabnya yang di kamar Diana dengan berbarengan.

Pada sore hari, Liana bersiap untuk ke rumah Alisa. Sebab sang bunda mau bertemu dengan Alisa. Liana sudah mengenakan helm nya dan sudah memanaskan motor kesayangan nya itu.

...----------------...

Di Rumah nya Alisa yang tampak sepi itu ... hanya terlihat Lilis dan. Santi yang sedang bermain di

halaman ....

.

...Bersambung!...

1
Rika
Luar biasa
Yenisia Afila
iya mengabaikan kewajiban buat org laon dos besar yg di tanggungnya sebagai suami, ayah dan anak yg ibunya meninggal
Yenisia Afila
lako2 egois wanita bodoh cocok
Yenisia Afila
gatel bgt jado cewek maksa
Yenisia Afila
dia wanita bodoh tidaj mau lapor biar tidaka da lg korbannya
linda
bagus
Aghitsna Agis
aneh kan hadi seorang ceo biasanya ada salah satu asisten yg gesit dan yg bisa diandalkan.untuk.mencari informasi biasanya tidak lama.dpt infonya dan banyak bodyguard biasanya, ini kaya bukan seorang ceo tidak punya ketagasan dan tdk cpt tanggap kadang kalau seorang ceo suka munvul sisi gelapnya atau arogantnya
Aghitsna Agis
unting alisa kuat dan bisa menghandelnya jd walaupun hadi tidak ada perusahaan tetap tegak dan orang2 mau mencelakainya pasti jengkel
Aghitsna Agis
dosa besar itu hadi mementingkan orang lain ketimbang keluarga srndiri ditinggalkan tanpa kabar berita sampai ibunya meninggalpun mengabaikan aneeh lindungi tinggal lindungi tapi nge usah sampai ngorbani kel. besarmu untuk alisa tidak ninggalin udah tah8 satu rumah dgn bukan muhrimnya
Aghitsna Agis
hadi ego masa lama banget sampai ibunya meminggal.nga muncul.itu sufah keyrelaluan srpelik apapin masalahnya
Aghitsna Agis
apa hadi amnesia
Aghitsna Agis
kayanya siti suruhan diana
Aghitsna Agis
iya kalau liana cerai sm rahman ibunya nga bisa minta berlian sm seoaru brandid
Aghitsna Agis
iru haanya ingin balas drndam aja karena diputusin alisa jadi deketin.liana
Sri Utami Sedyowadi
ko tumben blm up ka.
di tunggu up nya.
up nya yg banyak dong ka
Siti Muslimah
Amin tetap semangat thor.
Aghitsna Agis
pasang cctv apa susahnya
holipah
jangan ada kata penjebakan bt hadi Thor hadi kn lugu 😂😂😂
Kurniaty
Semoga mereka selamat sampai tujuan dan kembali ke rumah tentunya
November
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!