NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Suami Tanteku

Terjerat Pesona Suami Tanteku

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Romansa
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Weny Hida

"Sulit adalah kita, tapi kisah cinta ini hanya ada kita, aku dan kamu tanpa ada mereka."

-----------
Ketika melanjutkan jenjang pendidikan ke sebuah Universitas, Cheryl terpaksa mengikuti keinginan orang tuanya untuk tinggal di rumah Tantenya Diandra dan Gavin, suaminya. Awalnya Cheryl menolak karena sejak dulu dia sudah tertarik dengan Gavin yang di matanya terlihat sebagai sosok yang dewasa. Namun, karena paksaan dari keluarga, akhirnya Cheryl setuju untuk tinggal di rumah Diandra.

Gavin yang sejak dulu selalu menganggap Cheryl sebagai gadis kecil yang lucu, kini harus mengubah pola pikirnya saat melihat Cheryl yang kini tinggal bersamanya sebagai sosok yang dewasa. Kesibukan Diandra sebagai seorang model yang sering meninggalkan Gavin dan Cheryl dalam satu rumah semakin membuat keduanya semakin dekat, hingga suatu malam saat Diandra sedang menghadiri gelaran Paris Fashion Week, hubungan satu malam pun terjadi diantara Gavin dan Cheryl yang menjadi awal dari hubungan gelap me

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Weny Hida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertengkaran

"Mas Gavin!" panggil Diandra seraya berlari menghampiri Gavin yang baru saja pulang dari kantor. Diandra langsung memeluk Gavin dengan erat.

"Kamu udah pulang?" tanya Gavin sambil membalas pelukan Diandra.

"Iya Mas." Sebenarnya, Gavin sedikit terkejut melihat istrinya sudah ada di rumah.

"Aku memang sengaja pulang lebih cepat karena ada sesuatu yang mau aku bicarakan Mas," jawab Diandra. Gavin tersenyum tipis mendengarnya, ada sebuah rasa cemas yang melanda hatinya saat Diandra mengatakan ada yang ingin dia bicarakan. Namun, Gavin hiraukan begitu saja.

Dia kemudian langsung menempelkan bibirnya pada bibir Diandra dan melummat habis bibir itu, seolah memberi pertanda jika dia begitu merindukan istrinya, sebuah rasa rindu yang begitu dalam, sebuah rasa rindu yang sangat sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.

Diandra lalu membalas ciuman Gavin, ciuman itu kini semakin menuntut seolah Gavin juga ingin memberitahu sudah selama apa dia menginginkan istrinya. Diandra pun membalas permainan lidah suaminya hingga leguhhan lirih terucap dari bibirnya. Tanpa memberi jeda, Gavin langsung menyesap leher Diandra. Tapi baru saja Gavin memainkan lidahnya di leher istrinya, Diandra mencegah dengan mendorong wajah Gavin dari ceruk lehernya.

"Jangan diisep ya Mas, nanti susah ilang," tolak Diandra yang membuat Gavin merasa kesal. Sejak kembali ke dunia entertainment, Diandra selalu menolak tanda cinta yang diberikan oleh Gavin karena dia tidak ingin ada noda di tubuhnya, mengingat dia sebagai seorang model dan artis yang tubuhnya sering terekspos oleh kamera, apalagi bagian leher.

Saat Gavin sedang asyik memainkan lidah di leher Diandra, tiba-tiba dia menjauhkan tubuhnya dan mendorong tubuh Gavin.

"Mas sebentar!" Gavin yang saat itu nafsunya mulai memuncak begitu kecewa mendengar penolakan dari Diandra.

"Ada apa?" tanya Gavin sambil mengerutkan keningnya.

"Bukannya tadi aku udah bilang, ada sesuatu yang mau aku bicarakan."

"Kamu mau bicara tentang apa?"

"Emhhh..., e..., ini Mas. Mas tahu kan acara Paris Fashion Week?"

"Ya memangnya kenapa?"

"Begini Mas, aku diundang ke acara Paris Fashion Week."

"Oh bagus, kapan kau ke sana? Aku ikut, kita bisa sekalian bulan madu di sana."

"Maaf Mas, ini undangannya sedikit mendadak, jadi aku harus berangkat malam ini juga."

"Apa?"

"Iya Mas, aku harus berangkat nanti malam."

Gavin pun begitu kecewa mendengar perkataan Diandra. Sakit, entah kenapa rasanya begitu sakit. Diandra seolah-olah mempermainkan dirinya begitu saja, seakan dirinya benar-benar begitu tidak berharga di matanya.

"Jadi kau pulang bukan karena merindukanku? Tapi hanya untuk mempersiapkan dirimu untuk pergi malam ini?"

"Maaf Mas, aku memang harus pergi kau tahu kan, ini adalah ajang paling bergengsi... "

"Memangnya kalau aku memintamu untuk tetap di sini, kau mau menuruti permintaanku? Nggak kan?" potong Gavin.

"Sekali lagi aku minta maaf, Mas."

"Diandra, aku ingin bertanya padamu, siapa sebenarnya aku di matamu?"

"Tentu saja kau suamiku, Mas."

"Suamimu? Apa kau pernah menganggap dan memperlakukanku layaknya seorang suami? Apa kau pernah melakukan kewajibanmu sebagai seorang istri yang melayani kebutuhanku? Kebutuhan lahir dan batinku?" bentak Gavin yang emosinya mulai tersulut.

"Mas kok kamu jadi bentak aku gitu sih? Biasanya kamu juga nggak gini."

"Karena aku sudah lelah! Aku sudah muak dengan semua sikap egoismu, Diandra! Kita sudah menikah tapi yang kau pikirkan hanya kepentinganmu sendiri! Bukan rumah tangga kita!"

"Kok kamu jadi ngomong gitu sih, Mas? Aku nggak egois, Mas! Kamu harusnya bangga punya istri kaya aku!"

"Bangga katamu? Apanya yang harus kubanggakan dari seorang istri yang selalu menyakiti hati suaminya?"

"Kenapa kamu nggak bisa ngertiin aku, Mas?"

"Kamu yang tidak pernah bisa mengerti perasaanku, Diandra!"

"Mas...."

Saat keduanya terlibat perdebatan sengit, Cheryl tampak masuk ke dalam rumah itu. Melihat kedatangan Cheryl, keduanya pun terdiam sejenak. Diandra lalu menatap Cheryl dengan tatapan tajam. Seolah paham isyarat dari Diandra, Cheryl kemudian bergegas masuk ke dalam kamarnya. Sementara itu, di balik sebuah pintu, tampak sosok mungil berusia lima tahun tampak sedang meratapi perdebatan itu.

Mata mungil itu bahkan menatap kedua orang tuanya dengan begitu sendu, dia memang tidak begitu memahami apa yang diucapkan oleh kedua orang tuanya. Namun, dia tahu jika kedua orang tuanya sedang tidak baik-baik saja. Bahkan kejadian yang ada di hadapannya membuat hati sosok mungil itu tergores, rasanya dia tidak menyukai itu, dia tidak menyukai apa yang ada di hadapannya, apalagi perdebatan itu terdengar makin kencang.

"Papa, Mama," ujarnya lirih sambil meneteskan butiran bening dari sudut matanya.

***

Cheryl yang baru saja keluar dari kamar mandi begitu terkejut melihat Gavin yang tiba-tiba sudah ada di dalam kamarnya. Wajah tampan itu terlihat begitu sendu, bahkan penampilannya terlihat sangat berantakan. Cheryl paham, Gavin terlihat seperti itu pasti karena perdebatannya dengan Diandra.

"Jangan usir aku, tolong biarkan aku disini," ucap Gavin. Cheryl yang saat itu hanya masih menggunakan handuk kimono kemudian duduk di atas tempat tidurnya, dia tahu saat ini pasti Diandra sudah pergi hingga Gavin berani masuk ke dalam kamarnya.

"Duduk Om!" panggil Cheryl. Gavin mendekat ke arahnya, namun dia bukannya duduk disamping Cheryl tapi malah merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, kemudian meletakkan kepalanya di atas paha Cheryl. Gavin lalu menyembunyikan wajahnya di perut Cheryl menghirup dalam aroma tubuh Cheryl yang baru saja mandi. Aroma lavender yang terasa begitu menenangkan menguar dari tubuh perempuan itu.

Cheryl hanya duduk diam tanpa bergerak sedikitpun, dia tahu suasana hati Gavin sangatlah buruk. Meskipun hatinya begitu berkecamuk karena tingkah Gavin, Cheryl tidak mau mengganggunya. Dia hanya membiarkan Gavin tidur di atas pangkuannya, meskipun dia juga sebenarnya sedikit tidak nyaman karena saat ini dia hanya mengenakan handuk kimono.

Tiba-tiba Gavin mulai membuka suaranya. "Nggak papa kan kalau aku bersikap seperti ini?" tanya Gavin. Cheryl yang masih mencoba menenangkan hatinya, kemudian menggelengkan kepalanya sambil menjawab lirih.

"Tidak apa-apa, Om."

"Aku butuh waktu untuk menenangkan diri," ucap Gavin sambil menenggelamkan kepalanya kembali ke dalam perut Cheryl.

Hampir setengah jam lamanya mereka berada pada posisi seperti itu. Suasana hening, kini membuat perasaan keduanya bergejolak. Perlahan Gavin bangkit dari atas pangkuan Cheryl kemudian menatap wajah itu begitu dalam. Cheryl yang mulai hanyut dalam tatapan hangat Gavin terlihat begitu salah tingkah. Ingin rasanya, dia menatap dan menikmati wajah tampan laki-laki yang amat dicintainya. Namun, Cheryl merasa malu dan gugup. Akhirnya dia menundukkan wajahnya.

Tiba-tiba Gavin mengangkat dagunya, dan membelai wajah Cheryl, kemudian menatapnya kembali dengan tatapan yang begitu hangat. Keduanya yang begitu hanyut dalam suasana itu, lalu mulai mendekatkan wajahnya. Tapi tiba-tiba pintu kamar itu terbuka dan sebuah suara terdengar dari ambang pintu kamar tersebut.

"Papa!"

1
Miryam Toressy
Luar biasa
Miryam Toressy
Lumayan
💗 AR Althafunisa 💗
😭😭😭😭💔
💗 AR Althafunisa 💗
Luar biasa
Ririn Nursisminingsih
bener2 licik diandra.. ayolaj jadi laki jg bodoh
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
Zoyya Naurah
Luar biasa
Zoyya Naurah
Buruk
Safa Almira
suka
Lina ciello
mampusoooooo 😡
Lina ciello
jossss biancaaa
Lina ciello
hajaarr ae demit2 2 kuiii 🤬😡🤬😡
Lina ciello
pisah pirang2 tahun.. jebul. Cheryl hamil
Lina ciello
wooo demitt wedok iki
Lina ciello
yowes vin jebul yow koe ga salah 100%
Lina ciello
whattttttttt
Lina ciello
Diandra pasti punya orang lain jg.. sek mesakke anake gur an
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
awal baca udah bikin hati bergetar🤭
Ica Amalia
Luar biasa
Tyaz Wahyu
perfect thor ☕
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!