Nama gue Arin.Umur dua puluh tahun. Gue hanya gadis miskin .Keinginan gue hanya satu yaitu menaikkan derajat hidup keluarga gue agar tidak dihina dan direndahkan.Gue bekerja sebagai buruh pabrik di siang hari ,sore harinya gue kuliah. Jalan hidup gue penuh dengan liku-liku dan jalan terjal. Banyak cobaan cacian dan makian . Tapi gue tidak akan patah semangat walaupun gue terjatuh berkali-kali gue akan terus bangkit. Ini hidup gue ,dan gue akan terus bangkit dan berjalan menuju cita-cita dan cinta gue. Yuk ikuti dan lihat perjalanan hidup gue untuk memperjuangkan cita-cita dan cinta gue. Karena disitu akan penuh dengan canda tawa dan air mata juga tentang persahabatan yang abadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 🌹Ossy😘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 6
Masih tiga tahun lalu "Ayaaahhhhh....hiks .hiks .hiks .."
Tangis Nia dan Arin.Bunda sudah sedikit tenang .Rama memeluk Arin
menenangkan .Dari semuanya Arinlah yang paling terpukul.Cuma karena ikut memancing sama teman-temannya Ayah masuk rumah sakit.
"Ayah ...maafin Arin ,ayah . Arin tidak akan mengulangi lagi..hiks..hiks .hiks .Rama pukul kakak Ram , kakak jahat telah membuat ayah sakit ..hiks hiks..hiks....ayah..ayah jangan sakit." tangis Arin masih terdengar .Dia sesenggukan.Arin merasa sangat bersalah . Kesenangan yang dia rasakan sebentar harus dibayar mahal.Apakah salah orang miskin jalan- jalan bersenang- senang sedikit.Kenapa harus ada yang tidak suka ,Kenapa harus ayah yang sakit." Ayah..hiks .hiks..hiks ayah maafin Arin ayah .Arin salah ayah .Ayah harus sembuh . Jangan begini ayah.. hiks hiks.hiks..ayah...ayah jangan sakit"
Mata Arin sudah bengkak .Dia menangis dari tadi .Ayahnya belum sadar dari tadi sore . Sekarang sudah jam tujuh malam.Untung tadi Fian dan Nando lewat rumah Arin sehingga bisa langsung membawa Ayah Arin ke rumah sakit.Tapi Fian dan Nando langsung pulang karena mereka ada acara dan berjanji akan datang malam hari.Fian tau penyebab semua ini,dia merasa tidak enak hati,mamanya yang telah menyebarkan berita tentang Arin.Fian tidak tega melihat Arin,tubuh Arin yang lebam karena pukulan sang ayah, apalagi ditambah ayahnya yang dirawat.Pasti Arin merasa terpukul dan terluka,Fian tau Arin anak yang sangat berbakti,Fian heran kenapa mamanya begitu membenci keluarga Arin .Apa ada masalah di masa lalu antara kedua orang tua mereka.Fian penasaran tapi tidak berani bertanya pada orang tuanya .Fian memang harus pulang biar tidak menambah masalah buat Arin.
Terdengar suara pintu terbuka ,dokter keluar ruangan " Dengan keluarga bapak Yanto."
"Saya dokter." Bunda, Nia Arin dan Rama menjawab bersamaan .Mereka langsung berdiri mendekati dokter." Bagaimana keadaan Ayah ,Dok," tanya Arin tidak sabar.
" Pasien tidak apa- apa ,hanya kelelahan dan mungkin karena terlalu banyakpikiran .Alhamdulillah jantungnya tidak ada gangguan, cuma tekanan darahnya rendah .Pasien sudah sadar ,silahkan kalo mau masuk .Tapi jangan terlalu banyak orang yang masuk,dua orang boleh .Jangan banyak diajak bicara dulu." Dokter menjelaskan dengan sabar karena melihat kekhawatiran keluarga pasien.
"Terima kasih Dok telah merawat suami saya ," ucap bunda .
"Sudah kewajiban kami sebagai petugas medis .Silahkan saja kalo mau masuk tapi ingat jangan berisik dan pasien jangan diajak bicara dulu biarkan dia istirahat." kata dokter menjelaskan ."O iya ibu .silahkan ke ruang administrasi untuk mengurus biaya rumah sakit." Dokter melanjutkan penjelasannya.
"Biar Arin sama Rama aja ke ruang administrasi ,bunda sama kak Nia masuk aja dulu ke ruangan Ayah....Yukk Ram temani kakak "
"Ayo kak.. ruangan administrasi ke arah kiri deh kayaknya." Rama dan Arin menuju ruang administrasi.Arin berdoa semoga biaya rumah sakit tidak mahal.Dia hanya membawa sedikit uang karena tadi buru- buru saking paniknya .Sesampai di ruang administrasi Arin bertanya pada petugasnya.
"Maaf kak,mau nanya biaya untuk perawatan pasien atas nama pak Yanto berapa ya.??""
"Tunggu sebentar ya mbak saya cari dulu datanya .pasien ruangan berapa ya??."
"Ruang ICU kak yang masuk tadi sore ."
"Oke saya cari dulu datanya ." petugas mulai mencari data ayah ."Total semuanya biaya semuanya sepuluh juta lima ratus ribu mbak."
Tentu saja Arin kaget kenapa sebanyak itu,uang dari mana begitu banyak.Dia cuma membawa uang satu jutaan.Arin bingung" Maaf kak apakah bisa dibayar besok.Saya belum membawa uang,ini baru ada satu juga . Apakah kekurangannya bisa dibayarkan besok."
"Bisa mbak,ya sudah yang satu juta saya terima ya .Tunggu sebentar saya buatkan tanda terimanya." petugas menuliskan tanda terima buat Arin .Uang itu sebagai uang muka masuk rumah sakit." Ini mbak sudah selesai .Mohon disimpan ya buat tanda bukti pelunasan administrasi pasien." petugas administrasi menyerahkan selembar kertas kepada Arin.
"Baik kak.."Arin curiga kok biayanya sampai sepuluh juta padahal tadi kata dokter cuma darah rendah ,apa ada yang ditutupi sama dokter ya. Apa sakit ayah parah ya.Arin merasa bingung dengan semua ini.Dia juga memikirkan bagaimana cara mencari kekurangan biaya perawatan.Arin tidak memikirkan seluruh badannya yang terasa sakit.Dalam pikirannya hanya ayah dan ayah.Arin harus mendapatkan uang sebanyak itu .Arin terus berpikir bagaimana cara mendapatkan uang .Dia tahu ibunya tidak punya simpanan uang.Kalaupun ada pasti tidak sebanyak itu.
"Ram, kamu punya tabungan ga .Tadi denger sendiri kan biaya rumah sakit segitu gede .Uang dari mana kita .Bunda punya simpanan ga ya ."
" Aku ada si kak,tapi tidak banyak juga,Ada kalau satu juta .Uang buat bayar study tour ,pakai dulu tidak apa-apa .Aku ga ikut juga tidak apa- apa kok." Arin memeluk Rama . Sebenarnya merasa kasian kalau sampai Rama tidak ikut jalan- jalan .
" Ga usah ,ntar kakak nyari pinjaman dulu kemana gitu. Mungkin kak Nia punya.Kalau udah kepepet ntar kakak pakai dulu ya duitnya."
"Iya kak... dipakai juga tidak apa- apa.Lagian study tournya masih lama juga,masih bisa ngumpulin lagi, kesehatan ayah lebih penting."
"Iya Ram, makasih ya udah mau mengerti keadaan ayah."
"Kakak gimana si yang sakit kan ayah Rama juga ,udah seharusnya dong aku membantu biaya perawatannya."
"Iya Rama,makasih banget ya."
Arin masih terus berpikir . Bagaimana cara mendapatkan uang sebanyak itu .sampai tanpa sadar dia sudah dekat dengan ruangan ayah.Arin kaget tiba-tiba Rama menepuk tangan Arin.Arin berjalan sambil melamun.
" Kak ,lihat deh bukannya itu bang Toni sama bang Irwan ." Rama melihat Toni dan Irwan berjalan menuju tempat mereka duduk .
"Ram ,Rin , bagaimana keadaan ayah .Udah sadar belum.Maafin kita ya .Gara-gara kita ngajak lo ikut mancing jadi begini keadaannya." kata Toni .Dia duduk mendekati Rama dan Arin.
"Bukan salah kalian kok.Ini murni salah aku kok, seandainya aku tidak tergiur ajakan kalian pasti tidak begini kejadiannya.Aku orang miskin yang tidak tau diri.Tidak seharusnya aku bersenang- senang." Arin mengusap matanya .Dia ingat nasehat ayahnya,jadi orang miskin jangan berpikiran yang muluk-muluk.Tapi apakah memancing suatu hal yang berlebihan.Seharusnya tidak,itu hanya hal yang sederhana,tapi kenapa akibatnya bisa separah ini.Kenapa ada orang yang begitu membencinya sehingga menyebarkan berita yang tidak benar .
" Ada apa abang berdua kesini."
" Jangan bilang begitu dong . Miskin apa kaya sama saja buat kita .Kita mendengar berita ayah masuk rumah sakit, dan kamu yang dipukuli ayah.Pasti sakit ya Rin.Itu pipi kamu biru.Tangan kamu merah juga."
"Ga kok,ini biasa aja .Lebih sakit hati Arin bang.Ayah sakit gara-gara Arin .Arin anak jahat,. menyusahkan orang tua.Ini semua salah Arin.Arin anak tak tau diri..." Arin menyeka matanya.Tak terasa air mata terus saja keluar.
"Sudah dong kak.Ini bukan salah kakak .Ini ketentuan Allah .Jangan menyalahkan diri sendiri terus.Tak ada yang menyalahkan kakak.Kita hadapi sama-sama kak." Rama menenangkan Arin.Dia peluk kakaknya .Rama kasian sekali melihat kakaknya .Tubuhnya penuh luka tapi tidak dirasakannya.
"Jangan menyalahkan diri sendiri terus. Sebaiknya diobati dulu luka kamu Rin," Irwan kasian melihat Arin , seandainya tak ada berita heboh itu pasti tak kan terjadi seperti ini.Orang tua Irwan menyayangkan sekali.kenapa ada orang yang setega itu memfitnah orang lain.Semua orang sebenarnya tau siapa Arin dan keluarganya , walaupun miskin mereka baik dan santun ,suka membantu tetangga yang kesusahan .Tapi dalam kehidupan pasti ada yang suka dan ada yang tidak.Keluarga Irwan ,Toni,Didit,Danang termasuk keluarga yang berpikir obyektif.Bahkan orang tua mereka yang menyuruh mereka menemui Arin . Mereka merasa anaknya ikut terlibat dalam masalah yang ada .
"Ini Rin aku bawain obat dan es batu buat mengompres dan mengobati luka kamu." Fian menyodorkan bungkusan yang dia bawa " Ini sekalian nasi bungkus buat kalian ,pasti belum makan ,dari tadi sore sudah di rumah sakit." sambungnya lagi.
"Kapan dateng kok tau- tau udah ada di sini.Ga kedengaran langkah nya."Toni bangun pindah tempat duduk .Agar Fian bisa duduk disebelah Arin .Memberi kesempatan mengobati Arin.
"Makasih ya Fian ,sini aku kompres sendiri.Kenapa ke sini lagi ntar mama kamu marah tau kamu ke sini.Aku tidak mau ada masalah lagi "Arin meminta es batu dan obat yang dibawa Fian .
" Mama tidak tau aku ke sini kok.Aku cuma sebentar ke sini.Maaf ya tidak bisa menemani.Demi kebaikan kamu juga Rin.Kamu yang sabar ya semoga ayah segera sembuh .Maafkan mama aku ya , karena mama semua ini terjadi.Sakit ya badan kamu sampai lebam begitu.Boleh kan aku yang mengobati." Fian merebut lagi obat yang dipegang Arin .Dia oles pelan- pelan obat anti lebam yang dia bawa.Kasian sekali kamu Rin ,semoga kamu kuat menghadapi ini.Fian berucap dalam hati.Rasa bersalah yang begitu besar di hatinya karena tindakan mamanya yang menyebarkan fitnah."Aku mewakili bang Andra juga minta maaf ya ,semoga kejadian ini tidak terulang lagi." Fian pandangi wajah Arin yang terpejam sambil meringis karena merasa sakit ketika diolesi obat.
" Sudah diobati , kita pulang ya jangan lupa makan ya .Aku ga bisa lama- lama.Aku tidak masuk ya takut mengganggu istirahat ayah.Besok aja kesini lagi.Jangan lupa dimakan nasinya." Pamit Fian ." Bang Toni ,bang Irwan sekalian pulang apa nanti."
" Sekalian aja Fian.Biar Arin istirahat.Yang nungguin ayah siapa .Ya masa kalian berempat disini.Kalo ada yang mau pulang bisa bareng kita . Kebetulan kita bawa motor sendiri - sendiri." ucap Irwan menawarkan tumpangan .
" Bentar aku masuk , nanya bunda ya bang."
Arin masuk ke kamar rawat ayah ,dia melihat ayahnya sudah tidur.Dari tadi Arin belum berani masuk ruangan ayah,tidak tega melihat ayah terbaring sakit.
" Bunda,kak Nia biar Arin sama Rama yang nunggu ayah ,bunda sama kakak pulang saja.Istirahat di rumah.Di luar ada bang Irwan sama bang Toni mau pulang , sekalian numpang motornya ."
"Biar bunda yang menemani ayah Rin, kalian bertiga pulang .Besok lagi ke sini."
"Tidak bunda ,biar Arin yang menunggu ayah.Bunda istirahat saja .Bunda pasti lelah ."
"Ya udah biar kita berdua yang menunggu .Nia kamu pulang sama Rama ya .Besok kamu kerja kan.Arin juga besok sekolah kan ,gimana mang mau nungguin disini."
"Arin menemani bunda , besok pagi- pagi sekali Arin pulang ."
" Baiklah kalo begitu,Nia kamu pulang ya besok sebelum berangkat kerja mampir kesini bawa baju ganti bunda ya."
" Iya bund," Nia salim sama bunda pamit pulang
Irwan ,Toni,dan Fian menemui bunda sebentar .
"Kami pulang bund , maafkan kami semua ya bund, semoga ayah lekas sembuh ,bunda yang sabar ya." ucap mereka bertiga hampir bersamaan sambil salim pada bunda." Terima kasih ya kalian sudah mau menengok ayah."
" Jangan lupa dimakan nasinya Rin , istirahat juga ,badan kamu pasti sakit semua obatnya juga diminum ,itu obat penghilang rasa sakit.Pasti nanti sakitnya berasa." Fian selalu memberi perhatian pada Arin . Itulah sebabnya Arin menyukai Fian dari kecil karena memang Fian perhatian sekali sama Arin."Kalo ada apa- apa kabarin kita ya..pasti kita bantu ." sambung Fian lagi sebelum pergi.
"Rin ini dari kami sedikit . Hanya sedikit tidak bisa membantu banyak semoga ayah segera sembuh." Irwan memberi sebuah amplop berisi uang kepada Arin.
"Apa ini bang,jangan malah ngrepotin kalian ," Arin sedikit menolak merasa tidak enak mendapatkan bantuan walaupun dia membutuhkan.
"Udah terima saja semoga bisa membantu biaya perawatan ayah." ucap Toni ikut membujuk Arin.
"Baiklah bang,Arin terima . Terima kasih ya buat kalian semua."
"Iya sama- sama ." jawab Irwan dan Toni bersamaan." Ayo Nia,Rama kita pulang bareng . Sekalian kita bawa motor sendiri-sendiri kok."
"Jaga bunda dan ayah ya Rin." Nia dan Rama akhirnya pulang bareng Toni dam Irwan .Rama besok sekolah dan Nia harus kerja .Besok hari senin rutinitas seperti biasa tentunya.
Arin masuk ke ruang perawatan Dia pandangi wajah ayah yang tertidur ..Kata bunda ayah tadi sudah makan dan minum obat . Sekarang sudah tidur lagi.Arin bersyukur ayahnya tidak apa-apa.Dia masih memikirkan tentang biaya rumah sakit yang begitu besar .Dia orang miskin mana punya tabungan sebanyak itu.Dia buka tas ,membuka amplop pemberian Toni tadi .Arin kaget melihat isinya.Tiga juta banyak sekali.Alhamdulillah bisa menambah kekurangan biaya rumah sakit.Arin mendekati bunda." Bunda udah makan belum ,ini ada nasi bungkus .Bunda makan dulu ya ,bunda jaga kesehatan juga jangan sampe sakit.Maafin Arin ya bund, Gara-gara Arin ayah masuk rumah sakit.Harusnya Arin tidak pergi tadi.Harusnya Arin di rumah saja hiks .hiks..hiks...Arin salah bunda."Arin terus saja menyalahkan dirinya.
"Arin,eehh tidak boleh begitu.Ini bukan salah kamu nak Ini takdir ayah harus sakit.Mungkin jalannya harus begini.Coba lihat sini badan kamu , bunda lihat tadi yang dipukul ayah kamu pasti sakit juga."
"Tidak bund,tidak apa-apa kok.Besok pasti sudah tidak sakit lagi .Ini pantas Arin dapatkan karena memang bersalah.Arin janji tidak akan mengulangi lagi bund."
"Arin..."
Siapa yang memanggil....
aku menanti mu....
kenapa seperti ini....
🤔🤔🤔🤔
semua masalah ada penyelesaiannya
jangan berbuat konyol ..dan merugikan diri sendiri
karna kau siram dengan kasih sayang mu 😘😘😘😘😘
ngak ngaca apa yg menimpa diri nya 😡😡😡 masih untung selamat dari maut kecelakaan kok gak Sada mulut masih lemes aja
dasar Mak Mak komplek 😡😡😡😡
pada akhirnya penderitaan Arin berakhir seiring dengan hembusan nafas nya juga ikut berakhir....
tega banget kamu thor,,,,
gak kasih kesempatan Arin buat ngerasain kebahagiaan.... 😭😭
kenapa harus meninggalkan
kisah Airin sangat nyenyak didada. rasa rasa nya. jarang ke bahagian menghampiri nya
takdir Airin memilukan.
terus kapan pertemuan di ujung jalan nya 🤗🙏🥰 apa bertemu dokter bara di jembatan siritolmustakim 😭😭😭😭