NovelToon NovelToon
Terbuangnya Tuan Muda Sombong

Terbuangnya Tuan Muda Sombong

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.5
Nama Author: roliyah

Rate. 21+ 🔥


Darren Alviansyah, anak konglomerat yang terkenal dengan sifatnya yang sombong dan juga hidupnya ingin selalu bebas, serta tidak mau di atur oleh siapapun. Darren juga tidak mau terikat dengan yang namanya wanita, apalagi pernikahan.

Setiap harinya Darren selalu menghabiskan waktunya hanya untuk bersenang-senang dan akan selalu pulang dalam keadaan mabuk, membuat kedua orang tuanya kesal. Darren juga tidak bisa memimpin perusahaan Papinya dan hal itu semakin membuat orang tuanya murka. Pada akhirnya orang tuanya mengirimkannya ke kampung halaman supir pribadinya.

Dira Auliyana, gadis yang sederhana juga mandiri. Dia di tugaskan untuk merubah sifat sombongnya Darren, hingga dirinya harus terjebak pernikahan dengan Darren.

Mampukah Dira menaklukkan sifat Darren yang selalu membuatnya kesal dan pernikahan seperti apa yang mereka jalani?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon roliyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ngeronda

matahari kini mulai merosot di ufuk barat dan memancarkan cahaya jingga, menghiasi langit senja. Darren yang kini sedang bersantai di depan rumah sembari menghisap sebatang rokok di temani secangkir kopi yang masih mengepul.

Darren sengaja duduk-duduk di depan rumah karena sejak tadi para gadis di desa itu selalu melirik dan berbisik memuji ketampanannya. Seorang Darren sangatlah senang bila ada yang memuji ketampanannya dan juga memujanya, terutama kaum hawa.

"Kang...." panggil Sandi yang kini ikut bergabung dengan Darren.

"Ya, kenapa?"

"Nanti malam ikut saya ngeronda ya," pinta Sandi.

"Ronda?"

"Iya!"

"Oke deh, jam berapa ngerondanya?" tanya Darren sembari menyeruput kopinya.

"Mulai ngerondanya sekitar jam sepuluh malam," sahut Sandi.

Darren hanya manggut-manggut dan melanjutkan ngopinya.

Kini matahari benar-benar sudah tenggelam dan berganti malam, bahkan langit malam bertabur dengan kelap kelip bintang yang memancarkan sinarnya dan di temani tamaramnya sinar rembulan.

Darren yang sudah siap ngeronda, kini tengah menatap dirinya di depan cermin lemari pakaian. Darren yang kini memakai kemeja kotak-kotak dan celana Levis hitam tengah mematut dirinya, apakah dirinya sudah keren atau belum. Darren menyisir rambutnya kemudian mengenakan jam tangan mahalnya dan juga parfum mahalnya.

"Wangi...." ucap Darren mencium wangi tubuhnya.

Sandi sudah menunggu Darren di luar rumah sembari membawa senter. Sudah hampir setengah jam Sandi menunggu Darren, sampai Sandi jamuran menunggu Darren yang entah sedang apa di dalam kamar.

"Lama banget sih siap-siap nya, inikan cuman mau ngeronda bukan mau kondangan," gerutu Sandi yang kini melongokkan kepalanya ke dalam rumah, memastikan apa Darren sudah keluar dari kamarnya.

Kini orang yang sudah di tunggu oleh Sandi keluar juga dari kamarnya.

"Ayo, gue sudah siap," seloroh Darren yang kini sudah berdiri di ambang pintu rumah.

Sandi yang melihat Darren hanya menggelengkan kepalanya, melihat penampilan Darren benar-benar sangat rapih padahal mereka cuman mau ngeronda doang.

"Ya sudah ayo."

Sandi bangkit dari duduknya dan menutup pintu rumahnya. Mereka pun berjalan beriringan menuju pos ronda yang tidaklah jauh dari rumah. Sesampainya di pos ronda, mereka langsung bergabung dengan bapak-bapak yang lain.

"Wih ... ada bule nih," ucap pak Ito hansip di kampung mereka.

"Ayo, sini-sini. Kita ngopi dulu," ajaknya Darren dan Sandi.

"Terima kasih pak," sahut Sandi yang kini mendudukkan dirinya di pos ronda, begitupun juga Darren.

"Akang ini dari mana? soalnya saya baru lihat," tanya pak Neto.

"Gu-, eh maksudnya, saya dari Jakarta. Kebetulan saya anak majikannya Mang Ujang," jawab Darren.

"Wih, ternyata akang orang kota ya. Kenapa akang mau tinggal di kampung?" tanya pak kasro, bapak-bapak yang paling tua.

"Saya cuma mau merasakan kehidupan di desa pak, karena saya ingin tau susahnya hidup di desa pak."

Sandi hanya menggelengkan kepalanya mendengar perkataan Darren yang benar-benar bertolak belakang dengan kenyataannya. Karena Sandi sudah tau dari bapaknya saat berbicara kepada Dira dan membantu Darren untuk merubah sifatnya yang angkuh dan juga sombong. Darren di kirim ke kampungnya karena Darren susah di atur oleh orang tuanya, bahkan memimpin perusahaan orang tuanya saja tidak becus dan ini sok-sokan ingin merasakan susahnya hidup di desa.

"Wah, saya salut sama kamu. Semoga kamu betah tinggal di kampung ini," ujar pak kasro.

Darren hanya tersenyum menanggapi omongan pak kasro.

Malam pun semakin larut, sejak tadi Darren sibuk memukul wajah dan juga tangannya karena terkena gigitan nyamuk.

"Ayo, kita berkeliling," ajak pak Ito kepada Darren seorang.

"Kita cuman berdua?"

"Iya ... soalnya bergiliran keliling kampungnya."

Dengan terpaksa Darren harus berkeliling kampung hanya berdua saja. Mereka berdua menyusuri jalan yang gelap dan hanya senter cahaya sebagai penerangannya.

Sepanjang berkeliling mereka hanya terlibat obrolan ringan. Saat tengah berkeliling, Darren ingin buang air kecil dan kebetulan sebentar lagi tiba di depan rumah yang selama ini menjadi tempatnya bernaung.

"Pak hansip, saya mau buang air kecil dulu, kebetulan kita berada di depan rumah saya," izin Darren dan langsung melesat ke arah belakang rumah karena sudah tak tahan.

"Leganya...." gumam Darren karena sudah menuntaskan buang airnya sembari mengancingkan celananya.

Saat Darren keluar dari kamar mandi, Darren melihat ada seorang perempuan tengah berdiri di dekat pintu dapur. Darren mempertajam pandangannya dan seketika Darren berteriak.

"Se- setaaann...." teriak Darren sembari berlari terbirit-birit.

"Kurang ajar, aku di katai setan!" seloroh Dira, yang sejak tadi menunggu Darren keluar dari kamar mandi karena Dira akan mencuci mukanya karena memakai masker wajah dan kebetulan Dira memakai daster dengan rambut yang tergerai.

1
Diana Taslim
Luar biasa
Giyeem Endut
ceritanya sederhana aku suka, maksih y thor
mursih brebes
bagus
Giyeem Endut
badas kali dira, aku suka
Giyeem Endut
bucin akut y si darren
Giyeem Endut
wahhh🤣🤣🤣
Giyeem Endut
cieee yg uda cemburu
Giyeem Endut
gemessss thor
Giyeem Endut
Kecewa
Giyeem Endut
Buruk
Giyeem Endut
uda cari perhatian y si darren
Giyeem Endut
darren mulai suka sm dira
Giyeem Endut
geliii😂😂😂
Giyeem Endut
agak lain kayak nya ini seru
kurnia rahayu
Luar biasa
Sudar Wati
ya ampun paten kali bumil bisa menghukumi orang biar jerah tapi kok bikin geli
Rara Kusumadewi
tuh kan terjebak permainan sendiri si darren
Alejandra
Perasaan pup bayi nggak bau, cuma asem doang, kenapa jijik sich...
Alejandra
Bukannya dulu Darren tu anti sama cew, tapi kenapa gampang aja didekatin cew meski hanya sebatas rekan kerja tapi harusnya jadi cow tu u peka dkit...
Alejandra
Mungkin itu akibat dari berbuat zalim terhadap cucu menantu sendiri...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!