Ketika kamu ikhlas menerima semua takdir di hidupmu,maka Allah akan membalas tuntas semua kepahitan mu dengan beribu kebaikan.
Percayalah bahwa segala sesuatu yang baik untuk mu tidak akan Allah izinkan pergi dari mu, kecuali akan di ganti dengan yang lebih baik lagi (Ali Bin Abi Thalib).
Nasehat itulah yang menjadi penguat seorang gadis bernama Hasya Nur Shafiyyah,saat hidupnya di penuhi ujian pahit dan sakit, setelah ia menikah dengan pria pilihan Kakak nya.
" Kau boleh meminta apapun dari ku Hasya, kecuali nyawa dan perceraian, karena hanya kematian yang akan memisahkan kita" Ezar Atharizz calief.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
" Sudah kamu selidiki orang-orang yang dekat dengan nya?" Ezar bertanya pada Reza asisten pribadi nya.
Pria yang duduk di samping supir itu menatap sang bos melalui spion dalam mobil.
" Sudah tuan,sejauh ini,nona tidak pernah dekat dengan orang banyak, lingkup pertemanan nya juga tidak mencolok,nona hanya dekat dengan sahabatnya yang juga hadir kemarin di pernikahan anda dan nona, selain itu hanya teman biasa satu organisasi atau satu kampus saja " .
" Dari hasil penelitian nona cukup aktif di segala bidang di kampus,selain menjabat sebagai Duta kampus,nona juga memegang peranan penting di fakultas nya, bahkan ada informasi mengatakan nona sering menjadi asisten dosen di fakultas nya" Reza tak menutupi prestasi Hasya di dunia perkuliahan,gadis cantik itu cukup cerdas menurutnya.
" Yang ku tanyakan hanya orang-orang yang dekat dengan nya, untuk apa kau menceritakan kegiatan nya pada ku" suara Ezar naik satu oktaf,ia terdengar tak senang saat Reza mengungkapkan tentang Hasya.
" Maaf tuan,saya pikir anda juga ingin mengetahui tentang aktifitas nona" sesegera mungkin Reza meminta maaf dan mengaku salah.
" Lupakan" secepat kilat mood bos muda itu berubah menjadi normal kembali.
" Kapan ia akan mulai magang?" Ezar mengalihkan ke pertanyaan lainnya.
" Sekitar satu bulan setelah masuk semester tujuh tuan,itu artinya sekitar satu setengah bulan lagi" Reza memperkirakan tentang kedatangan mahasiswa magang di kantor mereka.
Memang kantor mereka yang paling menjadi incaran, karena selain besar, bonafit dan ternama,di perusahaan itu mahasiswa magang saja akan diberikan gaji, walaupun sedikit, sesuai kemampuan dan keaktifan mahasiswa tersebut.
" Ingat agar tidak memperlakukan nya berbeda dari mahasiswa magang lain,tak ada perlakuan khusus untuk siapapun, perlakuan selayaknya"
" Kapan perusahaan melakukan pengujian pantas tidak nya mereka magang di perusahaan kita?"
" Minggu depan tuan"
" Lakukan sesuai prosedur,aku tak suka budaya nepotisme,pilih yang layak,tolak yang tidak layak, siapapun itu,termasuk dia" Ezar seakan-akan benar-benar ingin membuat perhitungan dengan Safea,dengan cara menyakiti adik wanita itu secara perlahan.
" Saya mengerti Tuan" reza mengagguk patuh,toh ia sudah yakin bahwa nona muda nya pasti akan lulus,ia orang yang menyelidiki apapun tentang Hasya, karena itu juga ia langsung setuju saat Ezar mengatakan ingin menikahi gadis itu .
Reza berharap tuan mudanya akan benar-benar jatuh cinta pada Hasya,Reza percaya bahwa gadis yang bernama Hasya itu gadis baik-baik, walaupun kakak nya berprofesi seperti itu,tapi Reza yakin Hasya tak tau menahu tentang kakak nya di luar sana,Hasya itu terlalu polos untuk urusan dunia luar.
....
Di mobil lainnya,di jalan yang sama.
Hasya melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, seperti biasanya,ia sangat jarang mengemudi dengan kecepatan tinggi.
Matanya menatap fokus jalanan yang ia lintasan,seakan merekam jalan yang baru untuk nya,entah sampai berapa lama ia akan melintasi jalan itu.
" Hurf... ternyata beneran ada ya manusia se datar dan se dingin itu,di dekatnya serasa tengah berada di gurun Es,coba lebih hangat sedikit aja, padahal perhatian banget" Hasya bermonolog sendiri seraya melajukan mobilnya.
Pikirannya teringat dengan suaminya,saya berbicara dengan nya terdengar begitu dingin dan ketus,namun untuk segala keperluan nya, Ezar terlihat begitu perhatian.
Hasya wanita yang belum pernah dekat secara khusus dengan laki-laki merasa kebingungan,ia tak bisa menyimpulkan sikap Ezar terhadap nya.
Yang ia tanamkan dalam hati nya, yaitu pria itu menikahi nya karena mencintai nya,itu yang kakak nya safea katakan.
Hasya kembali terbayang tentang pembicaraan ia dan kakak nya saat pertama kali sang kakak mengatakan ada seorang pria melamar nya.
Flashback...
" Kamu ga ke kampus dek?" Safea yang baru bangun menyapa Hasya yang tengah berusaha meracik bumbu untuk nasi goreng.
Mendengar suara lembut kakak tersayang nya,Hasya berbalik melihat wajah bangun tidur sang kakak, terlihat wajah cantik itu masih kelelahan.
" Hari ini aku ga ke kampus kak,cuma nanti sekitar pukul sebelas aku bareng tim akan ke bandara menyambut kedatangan rombongan dari daerah xxx, untuk kunjungan beberapa kampus" .
Hasya terus melanjutkan kegiatan nya mengupas bawang dan memetik cabai.
Safea mengagguk,ia sudah cukup paham dengan aktivitas sang adik tentang itu, adiknya seorang Duta kampus yang memiliki beberapa kewajiban yang harus ia jalankan,salah satunya ia harus bersosialisasi dan berperan penting dalam beberapa kegiatan,termasuk dalam beberapa kegiatan pemerintahan, seperti acara bakti sosial atau beberapa acara lainnya.
Dan safea percaya adiknya itu mampu, karena ia tau adiknya Hasya tak hanya pintar di akademi saja,tapi juga memiliki jiwa sosial yang tinggi, bahkan semua itu sudah melekat pada diri nya sejak adiknya itu masih kecil.
" Kapan kamu mulai magang" safea mendudukkan dirinya di kursi meja makan, berjarak tak terlalu jauh dari kitchen set tempat sang adik membuat sarapan.
Adik Safea itu meraih banyak prestasi bahkan sejak masih di bangku sekolah taman kanak-kanak,dan mungkin Tuhan begitu menyayanginya, hingga ia lebih special,baik itu dari segi IQ bahkan wajahnya juga mengalahkan kedua kakaknya,namun satu,Hasya memiliki sifat yang kalem dan pemalu,namun ia berkarakter yang tegas.
" Akhir bulan ini baru mau tes nya kak, awal semester ganjil nanti mulai magang nya, kenapa? Kakak ada rekomendasi perusahaan besar?"
Safea menggeleng seraya tersenyum lembut" kakak ga terlalu banyak mengenal pimpinan perusahaan yang bergerak di bidang sesuai bidang yang kamu ambil, yang kakak kenal hanya para pengusaha kecil " Safea sebenarnya termasuk sedikit menghindari para orang-orang berpengaruh dan berkuasa seperti itu,ada trauma khusus yang ia rasakan jika berinteraksi dengan mereka.
" Aku kira ada" .
" Yang kamu ajukan sekarang perusahaan apa?"
" Kampus yang merekomendasikan, mereka juga yang pilih,kalau ga salah nama perusahaan nya LW( lumina works), isunya sih perusahaan itu paling besar di kota ini dan bahkan beberapa kota lainnya, perusahaan itu juga sudah go internasional katanya " Hasya menceritakan garis besar tentang calon perusahaan tempat ia magang,pasti nya sekedar yang ia tahu karena dari info para seniornya di kampus.
" Wah...kalau itu memang perusahaan besar dek,kalau bisa kamu usahakan diterima magang di situ, perusahaan itu salah satu tempat terbaik untuk meniti karier, kabarnya para pekerja di perusahaan itu saja ada yang hampir belum pernah lihat pimpinan tertinggi perusahaan besar itu" .
" Kalau aku pribadi lebih suka gitu aja kak,kita kerja juga tidak merasa tertekan,lebih santai, yang pentingkan kita tetap bertanggung jawab dan kompeten ".
Flashback..end...
kami juga berusaha rajin kasih poin...he..he..