A wild fictional history of a brothel.
Sepak terjang seorang pengusaha muda mendirikan sebuah rumah bordil dengan konsep yang mewah.
Dengan ditemani wanita-wanita cantik dan jatuh bangun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nona
Jalan Right Cost Nomor 10, Apartemen Mewah di Pusat Kota Longblack
Pagi-pagi sekali Phil sudah sampai di depan apartemen dengan gedung yang tinggi untuk bekerja.
Interkom
"Siapa di sana?",
"Selamat pagi",
"Aku ingin bertemu dengan nyonya Camelia",
"Nama ku Phil, aku yang disuruh oleh nyonya Juliet untuk bekerja hari ini",
"Selamat pagi Phil",
"Tunggu sebentar",
Nyonya Camelia yang mengelola apartemen mewah itu membukakan pintu untuk Phil.
Apartemen mewah ini ada lima lantai.
Di setiap lantainya ada delapan kamar besar. Dengan fasilitas yang sangat lengkap dan serba mewah.
"Bagaimana kabarmu hari ini Phil?",
"Terimakasih sudah bertanya nyonya",
"Hari ini aku sangat bersemangat sekali",
"Dimana kamu bekerja sebelumnya?",
"Sebelumnya aku bekerja di pabrik nyonya",
Nyonya Camelia mengajak Phil untuk naik ke lantai paling atas. Lantai lima.
Kamar nomor 5B
"Masuklah Phil",
Apartemen di lantai paling atas ini begitu istimewa. Terlebih dengan sebuah pemandangan yang menghadap ke taman kota.
"Apa yang harus aku kerjakan nyonya Camelia?",
"Bawa semua barang-barang ini ke lantai satu",
"Masukkan ke kamar nomor 1D",
"Baik nyonya",
Phil pun mulai bekerja.
Sendirian Phil memindahkan barang-barang yang sudah dipersiapkan yang ada di dalam kamar nomor 5B ke lantai satu di kamar nomor 1D yang masih kosong.
Dalam hati Phil bertanya.
"Kenapa orang yang tinggal di lantai lima malah memilih untuk pindah ke lantai yang paling bawah?",
Bagi seorang seperti Phil lantai yang paling atas ini sudah layaknya surga saja.
Phil percaya apartemen yang dikelola oleh nyonya Camelia ini adalah salah satu yang terbaik di jantung kota Longblack.
Perbandingan luas ruangan dan sarana yang ada antara lantai satu dengan lantai lima tidak ada yang jauh berbeda. Hanya dari segi pemandangan dan ketenangan saja di lantai yang lebih tinggi terasa lebih elok.
Barang-barang yang dipindahkan oleh Phil pun tidak terlalu sulit. Hanya furnitur umum seperti meja, kursi dan lemari.
Benda-benda berharga nya ada beberapa lukisan, vas bunga, koleksi tas dan koleksi sepatu serta koper yang berat-berat.
Dan karena wanginya. Phil yakin penghuni apartemen di kamar ini memiliki banyak sekali parfum yang berganti-ganti.
Sudah jelas penyewa apartemen yang pindah dari lantai lima ke lantai paling bawah ini adalah seorang perempuan.
Phil bekerja dengan sangat rapi dan penuh kehati-hatian.
Jangan sampai ada barang-barang yang lecet atau pun rusak. Pasti lah mahal untuk menggantinya.
Biarpun seorang diri Phil tetap tidak mengeluh dan menyelesaikan pekerjaannya dengan tidak berlama-lama.
"Wow... hebat sekali kamu Phil",
"Kamu benar-benar sudah selesai memindahkan semua barang-barangnya?",
"Ya nyonya Camelia",
"Anda bisa memeriksanya sendiri",
Phil mulai bekerja dari waktu pagi. Dan sebelum jam makan siang Phil sudah merampungkannya.
Phil adalah seorang pekerja keras.
"Ada yang bisa aku lakukan lagi nyonya?",
"Sebentar Phil, kamu masih perlu memasang lukisan-lukisan itu",
"Ya tentu saja, mau dipasang dimana nyonya?",
"Tunggu sebentar nak, aku panggilkan penghuni kamar ini",
Nyonya Camelia memanggil penghuni kamar 1D yang baru.
Dari dalam kamar kerja nyonya Camelia yang juga berada di lantai satu. Keluar bersamanya seorang perempuan yang sangat berbeda.
Begitu melihatnya sepintas saja Phil sudah tahu aura semacam apa wanita itu.
"Tolong pasang lukisan bunga matahari itu di atas sofa ruang tamu",
"Lukisan bintang malam itu di atas tempat tidurku",
Untuk pertama kalinya dalam seumur hidup. Phil mendengar suara dan melihat dari jarak yang sangat dekat seorang perempuan yang sangat ia kagumi.
Perempuan yang sekarang berada di hadapan Phil adalah Barbara.
"Baiklah nona",
Ternyata selama ini Phil telah keliru menilai seseorang yang ia puja-puji.
Barbara jauh lebih cantik ketika dilihat dari jarak yang dekat.
Sosoknya sangat kuat. Sifatnya yang anggun dan suaranya yang begitu lembut.
Tanpa disadari burung Kissbreaker berdiri.
Phil harus menutupinya.
Beruntung kemeja yang dipakai oleh Phil hari ini panjang sampai menutupi saku celana.
Tidak sampai di dua lukisan yang fenomenal itu saja.
Barbara berdiri berkeliling rumah barunya. Ia mulai menata ulang semuanya.
Phil melakukan apa saja yang wanita mahal itu perintahkan.
Ketika di dalam ruangan kamar 1D itu hanya tinggal Phil dan Barbara.
"Apakah aku pernah melihatmu sebelum nya Phil?",
"Aku rasa tidak pernah nona",
"Jangan panggil aku nona, aku bukan dari kalangan seorang bangsawan atau pun putri dari seorang Raja",
"Namaku Barbara, panggil saja aku Barbara",
"Baiklah Barbara",
"Tapi aku rasa kita memang belum pernah bertemu sebelumnya",
"Tunggu dulu Phil",
"Aku rasa aku pernah melihat mu Phil",
Terlihat Barbara sedang berusaha mengingat-ingat.
"Apakah kamu sering makan di the restaurant Phil?",
"Aku sama sekali belum pernah makan di sana nona",
"The Restaurant terlalu mahal untuk ku",
Phil pulang dengan senang hati. Perasaan yang gembira.
Tidak hanya karena upah dan tips dari pekerjaan nya hari ini.
Tapi karena di hari yang luar biasa dari hari yang biasanya ini. Phil bisa bertemu dan berkenalan secara langsung dengan seorang perempuan yang selama ini selalu menjadi obsesi baginya.
Wanita tercantik di kota Longblack yang bernama Barbara.
Bahkan Phil dan Barbara bisa menjadi akrab.
Siang itu mereka berdua berbincang cukup lama.
"Kenapa kamu memilih pindah ke lantai bawah Barbara?",
"Bukankah lantai lima adalah yang paling indah?",
"Aku tidak mau lagi terlalu lelah karena naik turun tangga Phil",
