Harus Kah Aku Menyerah

"Ya mang Vera ingin belajar menembak, karena kita tidak tahu musuh kita dimana saja, jadi untuk berjaga-jaga Vera juga harus bisa dan memiliki senjata" jawab Vera. walaupun Cristin bisa menembak tapi dia tidak ingin membuat orang-orang di sekitar Vera terkejut. karena mereka tahu kalau bos kecil mereka itu tidak bisa menembak, walaupun Vera bisa ilmu bela diri, tapi itu hanya bela diri bukan berkelahi dengan senjata

"Neng tenang saja, kita memiliki tempat latihan tembak... Alm kakek neng melatih kita, tapi beliau tidak pernah mau di jaga" ucap lirih mang Hasan. dari dulu almarhum kakek Sanusi tidak pernah mau dijaga oleh mereka, kakek Sanusi hanya meminta para anak buahnya menjaga sang cucu

Vera pun mengangguk dia juga memiliki ingatan kejadian apa pun yang di miliki oleh Vera. dia cukup salut dengan kakek Vera, walau hanya kakek tiri, tapi beliau begitu menyayangi dan melindungi Vera sampai akhir hayat nya

...

Vera di dirawat sekitar dua hari di rumah sakit saat dia kembali ke vila milik nya pun cukup puas

"Mang Vera ingin menemui kedua pembunuh Bapak" ucap dingin Vera. mang Hasan pun langsung menoleh ke belakang, dia ingin memastikan bila tak salah mendengar dan mang Hasan pun bisa melihat tatapan mata bos kecilnya itu menjadi dingin dan datar

"Mereka kami sekap di gudang paling ujung neng" jawab mang Hasan. Vera pun mengangguk dia ingin melihat dua wanita yang sudah dibantu oleh kakeknya itu

Mobil yang mereka tumpangi pun langsung menuju gudang paling ujung di villa tersebut, Vera bisa melihat suasana gudang paling ujung ternyata memiliki penerangan yang cukup samar

"Apa kakek Vera ini memiliki kekuatan yang tidak di ketahui oleh orang luar? bila benar seperti nya ini akan seru" gumam Vera dalam Hati

Saat mereka masuk gudang tersebut banyak para anak buah Mang Hasan yang menunggu kedatangan mereka bertiga

"Selamat datang bos kecil" ucap semua nya. Vera pun mengangguk puas dengan kelakuan dan sambutan para anak buah Mang Hasan

"Jangan Bos kecil, itu terlalu ketara banget di depan orang lain, panggil Queen... mulai sekarang panggil Vera dengan Queen" ucap Vera

"Baik Queen" jawab semua nya. Vera pun tersenyum miring

Dua wanita yang sudah babak belur itu terkejut melihat cucu majikan nya, mereka pun langsung memundurkan tubuhnya

"Kenapa kalian takut? di mana keberanian kalian saat mendorong kakek? kalian memang benar-benar manusia tidak tahu diri" teriak Vera

PLAK

BUG

Tamparan dan Bogeman Vera berikan kepada ibu dan anak itu, mereka meringis merasakan sakit. Mang Hasan dan mang Tubi pun saling tatap karena setahu mereka bos kecilnya itu lemah lembut tidak pernah berteriak ataupun memukul orang lain

"Berapa banyak uang yang sudah mereka pakai? apa masih tersisa?" tanya Vera

"Mereka sudah menghabiskan uang lima puluh juta Queen" jawab mang Tubi. Vera tersenyum miring, dulu dia sama seperti ayahnya yang suka menghajar Orang yang tidak tahu diri

"Bawakan obeng dan tang kemari" ucap Vera. mang Tubi pun langsung menyuruh anak buah Mang Hasan mengambil obeng dan tang, sesuai keinginan Queen nya

Kedua wanita itu pun menggelengkan kepalanya. karena mereka tak bisa berbicara, lidah mereka sudah terpotong oleh salah satu anak buah Mang Hasan. Vera tersenyum sikopaaaaatttt

"Kalian tau, aku benci penghianat" ucap Vera. dengan menarik kasar Rambut wanita tua yang sudah mendorong kakek pemilik tubuhnya itu

Wanita itu menggelengkan kepalanya, dia tak bisa berbicara karena lidahnya di potong setelah di hajar habis-habisan oleh anak buah Mang Hasan

Vera mengambil tang, dan mulai mencabut kuku tangan dan kaki pembantu yang tidak tahu diri itu, wanita tua itu hanya bisa meronta-ronta merasakan sakit yang luar biasa

Vera berbalik menatap wajah anak dari pembantu itu, gadis muda ini ternyata sering masuk kamar Vera dan mencoba barang-barang Vera yang di berikan kakeknya

PLAK

"Ternyata aku menyimpan virus tidak tahu diri di kediaman ku, aku memperlakukanmu seperti kakakku sendiri tapi kau.. dengan tidak tahu dirinya memakai pakaian yang belum aku pakai, kau ini benar-benar hebat menyembunyikan rasa iri mu terhadapku begitu lama" ucap tajam Vera. obeng yang dimeja pun Vera ambil

JLEB

AAARRGG

Salah satu mata wanita itu Vera tusuk tanpa basa basi, semua anak buah Mang Hasan menelan saliva mereka. Mereka baru melihat kemarahan yang Vera keluarkan saat ini

"Ternyata kehilangan bisa membuat kita menjadi lebih berani dan kejam, yang biasanya neng Vera tidak berani melukai orang lain, sekarang dengan tidak rasa kasihan lagi Neng Vera melukai orang lain" ucap mang Tubi. karena sehari-hari kehidupan Vera dia tahu

"Kamu tau rasa kehilangan itu sangat menyakitkan? buktinya kita saat kehilangan orang tua, hidup kita berantakan" jawab mang Hasan. mang Tubi pun mengangguk mengiyakan ucapan sang kakak

Vera pun mengambil samurai panjang yang tergantung. dengan tidak berperikemanusiaan nya Vera memotong leher wanita muda yang didepan nya, sang ibu berontak saat melihat Vera mengayunkan pedangnya itu kepada sang putri

Cling

DING

( SELAMAT KEPADA TUAN RUMAH, TELAH MENYELESAIKAN MISI BALES DENDAM SATU KEPADA WANITA YANG TELAH MEMBUNUH PEMILIK TUBUH TERSEBUT)

Mata Vera melotot mendengar suara itu di dalam pikiran nya, dia semua orang yang berada di dalam gudang itu, semua nya diam tanpa berbicara atau pun bergerak

"Siapa kau?" tanya Vera

(SAYA SISTEM MISI TERBAIK UNTUK TUAN RUMAH)

Vera mengerutkan keningnya, misi terbaik, apa sistem itu konyol "Apa yang kau berikan kepada ku? saat aku menyelesaikan misi yang kau tugaskan" ucap Dingin Vera

( SETIAP MISI AKAN DI HARGAI SEKITAR SATU MILIAR DOLAR, DAN BILA TUAN RUMAH TIDAK BISA MENJALANKAN MISI TERSEBUT, TUAN RUMAH AKAN DIHUKUM DENGAN TEGANGAN LISTRIK SERATUS WAT) ucap sistem dengan santainya. mata Vera mendelik tajam mendengar hukuman yang dia dapatkan itu sama saja mati

"Apa kau sistem gila? seratus Wat itu sama saja kau membunuh ku..." teriak Marah Vera. untung waktu di hentikan oleh sistem

( TENANG SAJA TUAN RUMAH TIDAK AKAN MATI, KARENA SETELAH ITU SISTEM AKAN MEMBERIKAN OBAT PENYEMBUH) jawab sistem. demi apa pun Vera ingin menghajar Sistem nya itu

"Orang gila mana yang mau mendapatkan hukuman seperti itu" teriak kesal Vera. dia pun langsung memotong kedua tangan wanita yang sudah dia potong kepalanya

DING

(TUAN RUMAH MENDAPATKAN SATU MILYAR DOLAR KEMBALI)

Kedua mata Vera memejam, karena menahan kesel kepada sistem bisa-bisanya saat menyiksa manusia dia mendapatkan hadiah

"Kembalikan waktu semua orang" ucap Dingin Vera

Semua orang pun bisa bergerak. Vera meminta Mang Hasan melemparkan tubuh yang sudah dia potong itu ke belakang gedung, dia tahu di belakang gedung itu ada kandang buaya yang begitu besar

Vera pun kembali ke Villa milik, dia ingin membersihkan tubuhnya. saat ingin berbaring suara menyebalkan bagi Vera pun terdengar

DING

(Tuan rumah memiliki misi harian) ucap sistem. Vera pun menatap hologram raksasa yang muncul di hadapan nya itu

"Haaa... jelaskan misi harian apa yang harus aku jalankan? dan satu lagi buang bunyi Ding itu... aku begitu sakit mendengar nya" ucap Ketus Vera

( Sesuai keinginan tuan rumah... misi harian ini tuan rumah harus membantu satu keluarga yang sedang kesusahan, mereka berada di desa sebelah)

"Baiklah... apa harus saat ini juga? hari sudah mulai sore, apa aku harus pergi sendiri?" pertanyaan Vera membuat Sistem itu membuat nafas panjang nya

( Tuan rumah harus pergi saat ini juga, mereka sedang memikirkan bagaimana membawa pria tua yang tak sadarkan diri)

"Eh sistem nyebelin... aku pergi sekarang pakai mobil ke desa sebelah cukup makan waktu satu jam keburu mati itu lelaki tua" ucap geram Vera

(Tuan rumah jangan seperti orang miskin, beli helikopter kenapa harus repot) jawab sistem yang semakin membuat Vera tak bisa berkata-kata

"Belilah helikopter sekarang, sekalian dengan Pilot nya... semua orang disini tak ada yang bisa memakai helikopter" jawab Vera

TING

TBC

 Jangan lupa guys like komen ya.... author hanya minta waktu sedikit buat like