Menjadi anak yatim piatu tidaklah mudah bagi seorang perempuan bernama Khasanah .
Sejak kedua orang tuanya meninggal ia hidup seorang diri di rumah peninggalan kedua orang tuanya ,
Bagaimana ia menjalani kehidupan sehari-hari seorang diri ? apakah akan ada seorang membawanya dalam kehidupan yang lebih baik ?
Ikuti kisahnya dan dukung karya Author 👉 like 👉 komentar 👉 subscribe 👉 hadiah 👉 vote.
Harap membaca dengan bijak dan sampai selesai agar tahu endingnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 5
Semua orang yang berada di dalam toko saling berbisik melihat Khasanah dan Listya berdebat . Amel dan Lidya tidak berani ikut campur dengan urusan antara khasanah dan tantenya .
"Kasihan Khasanah diperlakukan buruk sama tantenya sendiri . Harusnya tantenya itu menyayangi Khasanah membantu agar Khasanah bisa sukses ,eh malah mengambil kesempatan di saat Khasanah berjuang mati-matian sendirian pula ," Amel merasa kasihan melihat Khasanah.
"Andai saja aku bisa membantu mereka menyelesaikan masalah ,sayang baru juga mendekat udah di usir ," sahut Lidya berdiri di samping Amel .
"Apa Tante lupa kalau toko ini ibu ku yang membeli memakai uang ayahku , aku punya bukti dan surat atas kepemilikan toko ini . Sebelum almarhum kedua orangtuaku meninggal beliau sudah mewariskan toko ini padaku , " jelas Khasanah sambil menghapus sisa airmata dipipinya .
"Mana aku mau lihat bukti bahwa toko ini milik milikmu ," sebenarnya Listya tidak punya nyali untuk beradu mulut dengan Khasanah dirinya sudah kehabisan cara agar Khasanah memberikan toko ini untuknya tapi ternyata salah .
Khasanah membuka galeri dalam ponselnya lalu menunjukkan kepemilikan atas toko tersebut . Listya merasa kalah hatinya sangat marah , ia tidak terima dengan pembagian warisan terbanyak adalah Khasanah .
Listya baru menyadari kekeliruannya, akhirnya ia pergi tanpa pamit berjalan menuju mobil dengan tersenyum sinis kemudian masuk dan menyalakan mobil lalu meninggalkan toko Khasanah dengan perasaan kesal dan kecewa .
"Perlu di kasih pelajaran tuh nenek lampir," seru Amel dengan tatapan benci .
" Kalian tidak perlu repot-repot memikirkan Tante Listya dan aku juga tidak mau kalian terlibat dengan masalahku , terimakasih sudah peduli sama aku dan menemaniku selama ini , " Khasanah memeluk kedua sahabatnya lalu kembali ke ruangannya
Di dalam ruangan kerja Khasanah menatap foto mendiang almarhum kedua orang tuanya , airmatanya keluar . Ia tidak menyangka jika tantenya akan kembali dan meminta haknya padahal semua warisan sudah dibagikan dengan rata . Tetapi tantenya memang serakah membuat kedua orang tuanya kecelakaan dengan begitu ia bisa mengambil warisan kedua orang tua Khasanah .
Ponsel Khasanah berdering menampilkan nomor dari seorang pelanggan langsung ia angkat .
"Iya , kak bagaimana ?" tanya Khasanah sambil mengerutkan dahi kemudian melihat catatan para pelanggan dan ia mengiyakan perkataan seseorang di balik teleponnya kemudian mematikan panggilan .
Khasanah kembali ke depan bergabung dengan ke dua temannya melayani tamu kembali .
”Kalian lanjut ya , aku mau buat pesanan buat acara besok , " Khasanah berjalan ke dalam .
"Kenapa tidak menunggu kita ,kan bisa dikerjakan nanti sore kalau sudah tutup toko ," sahut Lidya .
" Lebih awal mengerjakan itu lebih baik bisa mengejar waktu ," khasanah berjalan masuk ke dalam mencari bahan dan peralatan membuat adonan kue dan juga cetakan kemudian memulai mengerjakannya .
Menjelang sore Khasanah masih mengerjakan pesanan . Toko sudah tutup kedua temannya membantu khasanah .
"Kalian sudah tutup toko ? ' Khasanah melihat dua temannya membantunya .
”Sudah ," jawab Amel sambil membantu membentuk kue sedangkan Lidya mengukus .
Menjelang malam pun masih di toko , mereka mengerjakan bersama agar cepat selesai karena jumlah pesanan banyak kalau dikerjakan seorang diri belum selesai .
"Sepertinya yang ini cukup ,kita selesaikan besok pagi . Sudah malam kalian pulang sana nanti kemalaman pulangnya ," Khasanah menyuruh kedua temannya berhenti .
"Aku mau menginap di sini , sekali - sekali lah lembur sampai malam ," sahut Lidya dengan antusias .
" Benar sekali jarang banget kita lembur sampai malam , " sahut Amel .
" Terserah kalian tapi aku mau istirahat dulu , jangan di paksa nanti badan sakit ," khasanah beranjak masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuh lalu memejamkan mata .
____________
Di sebuah kafe Yesha bersama teman-temannya menikmati kebersamaan .
"Besok jadi reuni kan , Sha ?" tanya Tere kepada Yesha yang sedang chat seseorang .
Yesha menoleh mengangguk ." Jadi dong aku sudah pesan makanan dan acaranya akan dilaksanakan besok siang ,” jawab Yesha .
"Apa kamu bilang tadi pesen makanan memangnya tidak prasmanan saja biar simple ," sahut Angel menimpali .
" Tidak , soalnya aku pernah beli kue dan enak sekali aku jadi ketagihan ," sahut Yesha mengingat waktu membeli kue di toko Khasanah .
"Memangnya beli dimana ?" tanya Angel penasaran .
Yesha mengingat tapi lupa namanya lalu dia mengambil sesuatu di dalam tasnya .
"Ini dia nama toko kuenya Khasanah ," jawab Yesha memberikan sebuah kartu nama kepada temannya .
Mereka melihat kartu nama merasa tidak asing saling pandang lalu beralih melihat Yesha .
"Aku penasaran nama pemilik toko ini ," Tere membayangkan sosok pemilik toko tersebut .
"Ngapain mikirin pemilik toko yang penting acara besok penuh kejutan , aku tidak sabar pengen segera hari esok ," Yesha dengan senang hati membayangkan momen indah besok saat reuni .
"Benar sekali , ya udah sekarang pulang yuk udah malam banget nih takut besok kesiangan ," Angel melihat jam di tangan menunjukkan pukul sebelas malam .
Semua fokus pada jam di tangannya masing-masing lalu bergegas meninggalkan kafe pulang ke rumah masing-masing.
Yesha yang pulang sendirian berpisah dengan teman-temannya karena jalan mereka berbeda arah . Tanpa Yesha sadari ada mobil mengikutinya sejak keluar dari kafe .
Waktu di jalan mobil Yesha mogok , ia sangat panik melihat sekitar sepi tidak ada rumah penduduk apalagi bengkel .
"Aduh kenapa nih mobil pakai mogok segala ," Yesha keluar dari mobil membuka kap depan mobil dan melihat mesin mengeluarkan asap membuatnya frustasi .
”Kenapa bisa keluar asap pasti ada yang rusak ini mana malam lagi ," Yesha mengeluarkan ponsel menghubungi seseorang .
"Ayo dong angkat please ," gumamnya dengan panik sambil melihat sekitar nampak gelap dan jarang kendaraan lewat .
Panggilan di terima oleh seseorang ."Iya halo dengan siapa ini ?' tanya seseorang di seberang .
Yesha melihat layar ponsel tertera nama Abdi tapi yang menerima seorang perempuan membuatnya tak percaya lalu menajamkan pendengarannya .
"Kamu siapa kenapa ponsel Abdi bisa sama kamu" tanya Yesha curiga dadanya merasa sesak mendengar suara perempuan di ponsel Abdi .
"Maaf Abdinya sedang mandi kalau penting bisa tinggalkan pesan ," jawabnya santai .
" Katakan padanya kalau _ ," belum selesai bicara Yesha mendengar suara pria di sebrang dan ia yakin itu Abdi .
"Siapa yang menelpon , Tante?' tanya Abdi yang baru saja mandi dan sudah memakai pakaian lengkap lalu menyisir rambutnya .
"Yesha ," jawab Elma singkat meletakkan ponsel di meja lalu pergi .
Abdi menerima panggilan telepon tapi layar sudah gelap ia merasa aneh .
"Yesha , kenapa malam-malam telepon ?' gumamnya lalu menelpon balik tapi tidak aktif lalu mengabaikannya
Abdi keluar kamar dengan wajah segar mencari keberadaan Elma namun perempuan itu tidak ada akhirnya keluar dari rumah sederhana menuju mobil meninggalkan rumah tersebut .
Elma melihat kepergian Abdi menghembuskan napas . "Aku tidak setuju kamu menikah dengan Yesha ," gumam Elma .