Kesalahan fatal yang Zea lakukan untuk kabur dari bodyguard telah merubah seluruh hidup nya , karena ingin bersembunyi membuat Zea tanpa sadar masuk kedalam kamar seorang Mafia yang tengah mabuk .
Malam itu telah merubah segalanya hingga Zea harus menikah dengan Axel karena meraka telah melewatkan satu malam bersama .
" Mau kemana Girls?" pertanyaan Axel menatap noda diatas ranjang dengan tatapan sayu.
" Mau pulang " tangis Zea duduk memeluk lututnya, menangis sejadi-jadinya.
Axel menatap ke arah pintu yang terdengar ramai sekali orang diluar bahkan sudah terdengar baku hantam yang tak terelakkan.
yuk baca🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
Sekitar jam 7 malam Axel pulang ke apartemen membawa satu paper bag ditangan nya .
" Zea " karena tidak menemukan Zea dikamar akhirnya Axel memanggil nya .
" Iya tuan " sahut Zea yang sedang makan di meja makan , sebenarnya dia sudah melihat Axel sejak pertama masuk namun berpikir Axel tidak mencarinya.
Axel menghampiri Zea yang duduk dimeja makan " Pakai baju ini dan semua pelengkap nya " kata Axel memberikan paper yang dibawanya pada Zea .
Axel sengaja membelikan Zea pakaian karena tidak mungkin dia membawa Zea kerumah nya berpakaian seperti ini bahkan setiap hari Zea selalu menggunakan baju Axel yang kebesaran ditubuhnya.
" Cepat ganti baju setengah jam lagi kita akan pergi " kata Axel melepas jas dan dasinya .
" Tuan , apa tuan lapar , aku memasak beberapa makanan " suara kecil Zea ketika Axel akan pergi .
Axel menatap makanan rumahan diatas meja , mengingatkan nya pada masa kecil hingga beranjak dewasa yang selalu makan masakan Mama nya setiap hari .
" Sebentar" Zea segera mengambilkan piring dan segelas air putih untuk Axel yang sudah duduk di meja makan .
" Pergilah" kata Axel yang diangguki Zea .
Axel mengisi sendiri piring nya dengan nasi dan mulai makan " Sudah lama sekali aku tidak merasakan masakan seperti ini " batin Axel .
10 menit kemudian Axel yang masih makan itu menoleh begitu Zea datang memakai dress biru muda dan memakai perhiasan layaknya wanita pada umumnya.
" Ternyata Zea masih sangat muda " batin Axel yang sungguh baru menyadari itu , karena sejak mereka menikah Axel hanya melihat Zea seperti wanita frustasi bahkan tidak pernah menyisir rambut nya dan ya selalu memakai kemeja Axel .
" Tuan , apa aku boleh menghabiskan makanan ku ?" tanya Zea menatap piringnya yang masih banyak tersisa makanan.
" Hmmm" angguk Axel juga melanjutkan makan nya sesekali menatap Zea .
" Zea berapa umur kamu ?" tanya Axel karena belum mendapatkan data lengkap tentang Zea hingga hari ini .
" hampir 20 tuan " jawab Zea .
" 19 ?" Axel menghela nafas berat lalu meminum air putih.
" Kita akan pindah dan tinggal dirumah ku mulai hari ini " kata Axel yang teringat permintaan Mama nya untuk membawa Zea tinggal dirumah bukan di apartemen seperti ini.
Zea hanya mengangguk bahkan tidak punya keberanian untuk sekedar berkomentar atau membantah keputusan Axel .
............
Axel membawa Zea kerumah pribadi nya di pusat kota dan kompleks perumahan mewah yang membuat Zea perlahan mengangkat pandangan nya .
" Selamat datang Tuan, Nona " sapa pelayan yang berbaris rapi ditepi karpet merah yang akan mereka lewati .
"Kalian dengar baik-baik, Zea adalah istriku " pernyataan Axel yang mengejutkan semua pelayan termasuk bodyguard nya.
Setelah nya Axel membawa Zea keatas menuju kamar utama " duduklah " kata Axel duduk ditepi ranjang.
Axel yang teringat pesan Mama nya bahwa dia tidak boleh memperlakukan Zea seperti seorang tawanan maka dari itu Axel memutuskan untuk memberikan Zea sedikit kebebasan.
" Ini adalah rumah ku dan aku memberikan kamu hak untuk melangkah kemanapun kamu ingin didalam rumah ini , tidak ada batasan " pernyataan Axel .
" Dan satu lagi " Axel memberikan Zea ponsel karena terlalu kejam rasanya jika tidak membiarkan Zea mengakses teknologi.
Sejak menikah Zea sama sekali tidak punya ponsel atau apapun yang membuatnya bisa mengakses dunia luar .
" Terimakasih tuan " kata Zea menerima ponsel yang Axel berikan .
" Hmmmm" kata Axel lalu segera keluar kamar meninggalkan Zea .
............
" Permisi Tuan , aku datang membawakan semua informasi yang tuan inginkan tentang Nona Zea " kata Rich .
" Ikut keruangan ku Rich " kata Axel berjalan masuk keruangan nya .
" Jadi ternyata hubungan Zea dengan Daddynya selama ini baik-baik saja , tapi mengapa ketika itu aku melihat Daddy nya seperti akan membunuh Zea" ulang Axel masih mengingat kejadian itu.
" Tuan saat itu beliau sedang marah dan sangat kecewa dengan putrinya karena berpikir Nona Zea pengkhianat dengan melakukan hubungan seks dengan anda tanpa tau kalau posisi anaknya terjebak saat itu " jelas Rich .
" Dan disisi lain Jordan yang merupakan tunangan Nona Zea telah berhasil mempengaruhi beliau selama beberapa tahun terakhir " sambung Rich .
" Jadi sebenarnya Daddy Zea tidak tau bagaimana sifat Jordan sebenarnya?" kata Axel .
" Tidak tuan dia punya seribu cara untuk menyakinkan dan membuat beliau percaya " Rich memberikan lagi beberapa data terkait Jordan.
" Tapi jika Jordan mencintai Zea bahkan mereka bertunangan kenapa Zea mengatakan hidup seperti di neraka sejak kenal Jordan?" bingung Axel .
" Karena didalam diri Jordan tidak hanya cinta namun Obsesi pada Nona Zea sehingga dia sama sekali tidak ingin Nona Zea dekat dengan siapapun bahkan mengekang nya " jelas Rich .
" Apa yang membuat dia begitu terobsesi pada Zea ? " pertanyaan Axel yang merasa Zea tidak begitu istimewa.
" Lalu bagaimana dengan kepribadian Zea sebelumnya? Kadang aku merasa dia seperti wanita keterbelakangan mental" ucap Axel mengatakan kenyataan bahkan Zea merasa begitu takut untuk sekedar menatap orang lain .
" Dalam kepribadian nya sejak kecil Nona Zea itu dikenal sebagai pribadi yang ceria dan manja " kata Rich memperlihatkan beberapa foto masa pertumbuhan Zea .
" Tapi,"
" Mohon maaf tuan tapi, "ucapan Rich terhenti .
" Katakan saja Rich " ucap Axel karena menyadari keraguan Asisten nya itu untuk mengatakan suatu hal .
" Maaf tuan tapi menurutku Nona Zea seperti sekarang karena anda tuan " ucap Rich yang membuat Axel langsung menggebrak meja.
" Rich jaga ucapan mu bahkan aku cukup baik padanya bahkan tidak pernah kasar seperti aku memperlakukan orang pada umumnya" ucap Axel .
" Tuan apa anda tidak menyadari kalau Nona Zea sangat takut dengan anda ?" pertanyaan Rich .
" Dia memang harus takut padaku agar berpikir seribu kali untuk melakukan kesalahan " kata Axel dengan begitu keras .
" Baiklah tuan itu hak anda , aku hanya menyampaikan pendapatku . Permisi tuan " kata Rich segera meninggalkan Axel didalam ruangan nya .
Sekitar jam 10 malam Axel masuk kedalam kamar dan membuka lemari khusus nya untuk mengambil sebotol minuman.
Axel duduk disofa menuang wine kedalam gelas lalu membakar rokok nya , sementara Zea yang duduk diranjang bermain ponsel itu sesekali menatap nya .
" Apa yang kamu liat ?" pertanyaan Axel menghisap rokok nya dengan penuh kenikmatan lalu menghembuskan asap nya .
Zea hanya menggeleng lalu berbaring diranjang dan menarik selimut berbaring miring membelakangi Axel yang duduk di sofa .
Axel segera mematikan rokoknya dan ikut berbaring diatas ranjang masuk kedalam selimut .
Zea bergeser sedikit ketepi ketika merasakan Axel berada cukup dekat dengan nya .
Axel yang belum tidur itu berbaring telentang dan memainkan beberapa helai rambut panjang Zea yang berada didekatnya.
Axel menguap dan karena mengantuk disegera memejamkan matanya lalu tertidur.
Satu hal yang membuat Axel merasa nyaman , sejak ada Zea tidur disebelahnya Axel juga bisa tidur dengan mudah tidak seperti biasanya yang sulit tidur hingga harus meneguk banyak minuman keras .
