Aku Yang Kamu Nikahi,Dia Yang Kamu Perjuangkan.

Matahari mulai berwarna kilau emas dirumah Gavin.Yuna mengerenyit saat melihat mobil terparkir dihalaman rumah.

" Permisi"

" Ia pak"

" Apa benar ini rumah tuan Gavin."

" Ia benar pak ini rumah Gavin dan saya istrinya"

" Oh kami mengantar beberapa peralatan bengkel pesanan tuan Gavin boleh nyonya tanda tangan disini"

" Ini pak saya sudah menandatanganinya" ucap Yuna memberikan kertas itu.

" Terimakasih nyonya kalau begitu,saya permisi dulu."

" Kenapa mas Gavin membeli beberapa peralatan bengkel? Apa dia ingin membuka usaha bengkel,apa dia desain dari kantornya" beberapa pertanyaan muncul didalam benak Yuna.

Saat hendak ingin masuk kedalam rumah suara motor Gavin terdengar.

" Ternyata pesanan ku sudah datang."

" Mas.kamu mau buka bengkel ya.?"

" Ia" jawabnya singkat karna memang ia tidak pernah butuh komentar dari Yuna.

" Kamu resain ya dari tempat kamu bekerja sehingga kamu mau buka usaha bengkel.apapun usaha kamu mas aku akan selalu mendungkumu."

" Hmm kamu sangat salah besar Yuna, pertama.aku tidak pernah desain dari kantor aku, aku akan membuka bengkel saat aku pulang dari kantor dan yang kedua.aku tidak butuh dukungan dari kamu jadi stop mengangap dirimu kamu sebagai seorang istri yang mendukung suaminya,kita hanya menikah karna terpaksa dan tidak akan pernah lebih dari awal saya sudah mengatakannya kepadamu bahwa saya sudah mencintai perempuan lain."

Yuna berusaha menekan perasaannya yang begitu sesak.tapi dibalik perasaan sesak itu senyum tulusnya tetap menghias wajahnya yang terlihat ayu.

" Aku selalu ingat tentang hal itu mas, jadi tidak usah mengingatkan ku.dan aku akan selalu melaksanakan kewajiban ku sebagai istri kamu yang sah dan sebagai istri mu aku hanya tidak mau jika sampai kamu sakit jika terlalu bekerja dengan keras."

Gavin memijik pangkal hidungnya ternyata Yuna wanita yang sedikit cerewet.dia fikir Yuna adalah wanita yang lugu tapi ternyata fikiranya salah.

Gavin tidak mau ambil pusing apapun tentang Yuna yang dia harus fikirkan sekarang bagaimana caranya dia mendapatkan uang yang banyak dan segera meminang belahan jiwanya yaitu seila.

Gavin berlalu dari hadapan Yuna, ketika dia membuka pintu bau makanan menyambutnya seperti tadi pagi,netranya langsung tertuju pada meja makan yang diatasnya Sudah tersedia beberapa masakan.

" Sini tasnya mas.mas makan dulu, makanannya sudah aku hangatin."

Tanpa menjawab apapun ekspresi wajah Gavin tetap datar dan berjalan kearah meja makan.Gavin memakan makanannya dengan begitu lahapnya.membuat Yuna tersenyum melihatnya meskipun Gavin tidak pernah memuji masakannya.tapi melihat Gavin memakan masakannya dengan lahapnya dia sudah merasa bahagia.

" Hmm jangan tersenyum seperti itu,aku makan makanan ini karna aku merasa lapar dan tidak ada makanan yang bisa dimakan selain masakan mu,bukan karena masakan kamu enak."

" Ia,aku tahu kok" ucap Yuna terdengar sedikit kecewa dengan penuturan Gavin.

Malam harinya Gavin terlihat sibuk dengan peralatan bengkelnya,Yuna berinisiatif membuat Kanya secangkir kopi.

" Mas,aku bikinin kamu kopi"

Tidak ada jawaban dari Gavin dia tampak acuh dan tetap fokus pada motor yang sedang ia perbaik.

" Ya udah kalau gitu aku taruh disini ya mas."

Yuna kemudian duduk disamping Gavin yang masih sibuk mengotak Atik mesin sebuah motor.

" Mas.jika kita tidak menikah waktu itu apakah kamu akan menikahi kekasihmu sekarang juga?"

Entah kenapa pertanyaan itu lolos dibibir Yuna.

" Aku pastikan akan menikahinya,tapi sayangnya untuk menikahinya aku harus memenuhi syarat dari orang tuanya" ucap Gavin jujur.

"Syarat?."

" Orang tuanya meminta mahar 10 m dan beberapa properti lainnya dan sialnya aku hanyalah seorang karyawan biasa dan anak dari tukang ojek yang tidak mampu memenuhi syarat tersebut."

" Astagfirullah, jangan bilang mas Gavin marah sama bapak gara gara bapak bukan orang kaya yang mampu mempermudah mas Gavin mempermudah mimpi mimpi mas Gavin."

" Aku sudah bilang jangan melapaui batasan mu.kamu hanya istri yang akan kuceraikan suatu hari nanti,jadi diamlah!."

" Apa yang kamu lakukan terhadap bapak itu keterlaluan mas. bagaimana pun dia orang tuamu yang wajib kamu hormati apapun kekurangannya."

" Kamu tidak akan mengerti betapa malunya aku saat orang tua seila memandang aku hina hanya karena aku bukan anak dari orang kaya."

" Mas,jika mas gavin tidak mampu memenuhi persyaratan kedua orang tua kekasih mas Gavin.itu berarti kalian tidak berjodoh mas."

" Saya akan berjuang untuk menikahi wanita yang sangat saya cintai jadi saya minta kamu diamlah!"

" Aku juga akan berjuang mas untuk menjadi istri kamu seutuhnya karena pernikahan ini suci meskipun kamu hanya mengangap ku istri sementara."