NovelToon NovelToon
Cinta Milik Sang Pewaris

Cinta Milik Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Dokter Genius / Cintapertama
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: lian14

"umurku 26 tahun, jika ingin melakukan seks knpa memang walau hanya main main, Tak semua seks itu dengan perasaan serius" sahut Jovanka ketus. Sean cukup tercekat mendengarnya, bahkan terdiam, hanya tangannya semakin erat mencengkram pinggang Jovanka tanda bahwa emosinya mulai terpancing. "Kau telat sekali ingin memulai di umur 26 tahun" ejek Sean, . "Tidak ada yang telat jika menyenangkan" ucap Jovanka seolah membalas ejekan sean. "Jadi kau senang melakukan nya dengan ku?" tanya Sean dengan wajah yang sangat menyebalkan Skak, jovanka tidak Bisa berkata-kata lagi, " Bukan begitu jugaa" sahut jovanka gugup mengalihkan pandangannya ke arah lain. **** "Astagaaaaaaa aku juga akan menjalani kontrak pernikahan" teriak Jovanka tak terima. "Jovanka, siapa tahu saat berjalannya waktu kalian bisa saling jatuh cinta" ucap Vivian ibunya dengan lembut. "Itu lebih tak mungkin lagi,! teriak jovanka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lian14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEMBALI PULANG

Taxi melaju membelah jalanan kota yang padat merayap, wajar saja ini jam sibuk bagi penduduk kota besar, karna sekarang waktunya orang-orang mengakhiri aktifitas mereka dan kembali pulang kerja menuju rumah,

Setelah melewati perjalanan panjang dan macet, taksi yang di tumpangi jovanka tiba di depan gerbang sebuah rumah mewah dan besar,pilar pilarnya berdiri kokoh bak pilar istana, seorang satpam penjaga rumah menghampiri taksi yang di tumpangi jovanka

" maaf cari siapa dan ada keperluan apa", penjaga itu bertanya dengan sopan kepada  Jovanka, pun Jovanka memandangnya dengan senyum manis, dia pasti penjaga baru, dia tidak mengenalku, wajar saja, sudah 4 tahun aku tidak pernah pulang kesini fikir Jovanka,

" sampaikan pada kepala pelayan, Jovanka pulang" ucap jovanka dengan senyum sangat ramah pada penjaga itu.

Penjaga itupun mengangguk lalu pergi terlihat masuk ke posnya, menelpon sebentar dan bergegas membuka kan gerbang mewah nan kokoh itu,Taksi yang membawa Jovanka terus melaju masuk sampai ke halaman depan rumah,

setelah membayar dan berucap terimakasih pada sang sopir, Jovanka turun menenteng tasnya, beberapa detik Berdiri mematung di depan rumah mewah bak istana itu, rumah yang selalu memberinya kehangatan sebuah keluarga, Rumah yang menyimpan begitu banyak kenangan indah bersama kakeknya, sekaligus kenangan buruk bersama maminya.

Senyumnya mengembang, memandang perempuan paruh baya yang berdiri di depan pintu, di barisan belakang nampak sekitar sepuluh pelayan wanita berdiri,

Dengan senyum mengembang Vivian menyambut Jovanka, membentangkan tangannya untuk memeluk putri nya yang sudah lama tak di temuinya itu.

" selamat datang kembali putriku ", ucapnya lembut dengan Jovanka yang mendekat dan menyambut pelukan Vivian Dengan hangat

Dia VIVIANA MORGI WIJAJA , tantenya yang di anggapnya seperti ibu sendiri, ibu dari Morgan dan maira sepupunya, sikapnya sangat keibuan dan lembut, Ada rindu yang menyeruak dalam pelukan itu,

yaaa Jovanka memang sangat menyayangi vivian, sejak kecil jovanka di asuh oleh Vivian, bahkan setiap di tanya siapa ibunya, dia selalu bilang Vivian adalah ibunya.

Vivian tidak melepaskan pelukan eratnya pada anak keduanya itu, sampai Jovanka mendengar Isak tangisnya. "Setiap hari Mama menunggu hari ini datang, Menyambut mu pulang kerumah kita" ucapnya sedih di iringi isakan Tangis.

Jovanka mendorong pelan tubuh Vivian memandang wajahnya sambil menghapus sisa air mata yang menggenang di wajah nya yang masih begitu terlihat cantik padahal umurnya sudah hampir 60 tahun

Tidak mau terlalu larut dalam suasana sedih jovanka mencoba mencairkan suasana menghibur hati ibunya itu

" surpraaaaissseeeee, sekarang aku disini" teriaknya membuat Vivian terkekeh melihat tingkah anak perempuan keduanya itu,

dia sangat ceria dan bersemangat, tapi dia tahu betul, luka di hati putrinya itu belum sembuh sepenuhnya, masih terlihat sorot kesedihan di matanya, Vivian terlalu mengenal anaknya itu

"Ayo masuk kakak mu dari tadi menunggu", ucap Vivian lembut meraih tangan jovanka.

"Beritahu Morgan Jovanka sudah datang" ucap Vivian pada kepala pelayan, sambil melangkah masuk keruang tengah.

"Duduk sayang" ucap Vivian lembut pada Jovanka yang mendudukan dirinya di ruang keluarga nan luas bergaya eropa itu, sesekali matanya mengedar kesemua ruangan yang terlihat sepi,

"Maira mana ma" tanya Jovanka,

"Ada di kamarnya, sebentar lagi dia turun, mama tidak memberitahunya kau pulang, biar surprise" ucap Vivian mengusap rambut jovanka yang terkekeh sudah bisa membayangkan bagaimana heboh nya adiknya itu jika melihatnya

Jovanka menyandarkan badannya ke sofa,"Capek banget maaa" ucap nya manja sesekali memejamkan mata,dia sangat lelah setelah hampir 15 jam di perjalanan.

Sampai telinganya menangkap sebuah suara langkah kaki, matanya membuka,penglihatannya tertuju pada lelaki tinggi dan tampan di ujung tangga,umurnya kisaran 35 tahun,dia cucu pertama pendiri WIJAJA grup, JONATHAN MORGAN WIJAJA,

Jovanka tersenyum sambil berdiri mendekat ke arah Morgan yang merentangkan kedua tangannya menunggu pelukan dari adiknya yang sudah lama dirindukan itu,

Setelah kakeknya pergi,hanya pelukan Morgan yang membuatnya merasa aman, mereka memang sedekat itu sejak kecil

"akhirnya kau pulang adik kecil kuu" ada perasaan sesak di dada Morgan saat mengucapkannya, perasaan sesal karna dulu tidak bisa menahan Jovanka pergi dari rumah ini.

"KAK JOOO, THAT'S YOU?? YAAAAA THAT'S YOU KAAAKKK" teriakan di ujung tangga atas mengagetkan Jovanka dan Morgan , pun istri Morgan yang sedari tadi mengekor di belakangnya

Dia maira, JESSICA MAIRA WIJAJA. Adik dari Morgan, cucu terakhir keluarga wijaja.Maira berlari dari atas tangga untuk turut mendekati jovanka

' oh my God, kaakkk kamu pulaaaang " maira berteriak hingga di pastikan SE isi rumah mendengarnya, membuat Jovanka tertawa geli melihat tingkah adik nya itu lalu merentangkan tangan untuk memeluk maira

" kemarilah, peluk aku adik ku sayang, kau rindu tidak dengan ku" ucap jovanka gemas seperti bicara pada anak kecil tentu saja maira langsung berhambur memeluk Jovanka dengan erat " oh my God, aku rindu sekali kaaaaakk, sangat rinduuuuu", ucapnya memeluk jovanka dan menggendongnya karna tubuh kakaknya itu memang lebih kecil dari tubuhnya.

Morgan mulai membuka pembicaraan kembali" Jovanka, ini kakak ipar mu, Hana, dan Hana ini jovanka, yang sering kami ceritakan"ucapnya memperkenalkan adiknya ,Hana mengulurkan tangannya untuk menyalami Jovanka, tapi Jovanka malah menarik kakak iparnya itu kepelukannya,

"peluk lah aku kakak ipar, jangan terlalu canggung" dengan ceria Jovanka menggoda kakak iparnya itu, mereka memang baru pertama kali bertemu hari ini,karna saat Morgan menikah, jovanka sudah tidak tinggal di rumah ini lagi.

"Sudah begitu lama aku menikah, kau baru bertemu istri ku " Morgan mulai bicara dengan nada kesal, dia memang begitu dingin dan pemarah

" bahkan pernikahan ku kau tak datang" dia menyambung kalimatnya sambil menghela nafas membuat jovanka terkekeh mendengar kakaknya berbicara,

Morgan yang selalu dingin pada semua orang, yang irit bicara, bisa begitu banyak bicara jika dengan Jovanka,

" kata siapa aku tidak datang, aku datang dan melihat betapa cantiknya kakak ipar ku saat menikah" Jovanka tersenyum sambil memandang Hana,

Hana dan Morgan saling pandang dengan kening mengerut " dasar bocil, siapa yang mengajari mu berbohong " ucap Morgan menjitak kepala jovanka yang meringis dan tertawa menerimanya.

" siapa yang bohong, aku beneran datang kak, kamu pikir siapa yang ngasih kado istimewa di hari pernikahan mu" ucapnya menaik naikan alisnya menggoda morgan yang semakin bingung mengerutkan keningnya

" kau datang dek?" Tanya nya sanksi membuat Jovanka terkekeh

" datang lah, bagaimana? Apa jefan adalah hasil dari obat kuat dan tisu magic yang ku berikan?", Kalau sudah berhadapan dengan keluarga ini, mulut Jovanka memang susah di filter. Tentu saja mendengarnya membuat Wajah Morgan dan Hana seketika merah menahan malu,

" waaaaaaaaww, kau hadiahkan mereka itu kak? Yang benar sajaaaaaa" teriakan maira semakin membuat kakak dan kakak iparnya itu salah tingkah.

" Heeeh dua anak kecil ini, mulutnya harus di sumpel" ucap Vivian menyela pembahasan anak-anaknya,

" Sudah, dan ini kenalkan hessa adiknya Hana" ucap Morgan mengalihkan pembicaraan dengan memperkenalkan hessa pada jovanka yang sedari tadi berdiri di belakang Hana.

"Haloo" tegur Jovanka pada hessa,

"Halo kak aku hessa" sahut hessa pada Jo.

"Kau sangat cantik" ucap Jo pada hessa yang menunduk malu.

"Kakak juga sangat cantik" sahut hessa lembut,

"Aaah kau ini terbuat dari apa? Woll apa benang sutra? Lembut sekali" ucap jovanka menggoda hessa.

"Analogi kamu selalu aneh kak" sahut maira menggeleng tak habis fikir.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Rizka Susanto
udah lah bang... pokoknya km manut aja biar gk tantrum lagi dia😆
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Rizka Susanto
oh... jadi begitu ceritanya..,
Aulia Erkan: gituuuu🤭🤭
total 1 replies
Rizka Susanto
penasaran... sbenernya orang tua kandung jo kmn??
Aulia Erkan: baca terus yaaaaa🫰🫰🫰
total 1 replies
Trà sữa Lemon Little Angel
Meleleh sudah air mata menunggu update terbaru, thor~
Aulia Erkan: syiaaapppp
total 1 replies
Noorphans.
Gak bisa dijelaskan dengan kata-kata betapa keren penulisan cerita ini, continue the good work!
Aulia Erkan: terimaksihh kak 🫰🫰, aku jadi semangat lanjutin nulis
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!