Kebahagiaan Setelah Bercerai

Danil baru saja pulang dari kantor nya. Danil masuk kerumahnya seperti biasanya. namun suasananya berbeda, terasa sepi karena tidak ada orang lain selain bibi yang sedang sibuk di dapur.

" Rani, dia betah sekali di Busan sampai tidak pulang pulang" gumam Danil.

Danil sudah sangat merindukan istri nya itu. apa lagi hari ini dia belum sempat berkomunikasi dengan Rani karena rani tidak menjawab telpon nya.

Sedangkan olive? Olive sudah pulang ke Rusia. Olive disini cuma 2 hari saja. Danil sangat Prustasi, dia ingin ke rumah sakit untuk memeriksa kesehatan nya. namun dia malu jika harus menceritakan semuanya.

" bibi" panggil Danil berjalan ke dapur.

" iyaa tuan " jawab bibi menghentikan aktivitas memasaknya.

" bibi tidak usah masak banyak, Danil akan makan malam di luar" ujar Danil .

Danil berencana untuk menemui Marvel. Dia akan menceritakan nya pada sahabatnya itu. Siapa tahu Marvel punya solusi yang Bagus.

" baik tuan" jawab bibi " oh iyaa tuan, nyonya sudah pulang tadi pagi"

Danil terkejut. Rani sudah pulang? tanpa mengabari nya terlebih dahulu? Apa Rani ingin memberikan dia kejutan?

" benarkah? kalo gitu Danil ke kamar dulu ya bi" pamit Danil ingin segera bertemu dengan istri tercintanya.

" tunggu sebentar tuan, nyonya menitip pesan, nyonya meninggalkan sesuatu di atas nakas. Katanya tuan harus segera menandatangani nya" ujar bibi.

" Rani tidak ada di kamar?" tanya Danil binggung.

" tidak ada tuan, nyonya hanya pulang sebentar " ujar bibi.

Danil semakin binggung. kenapa Rani hanya pulang sebentar? Apa dia sengaja untuk memberikan kejutan? Dan yang di tinggalkan di nakas adalah salah satu kejutan nya? maybe.

Danil segera pergi ke kamar. begitu masuk dia segera mengambil kertas yang ada di sana. Matanya membulat saat membaca nya.

" surat cerai?!" ujarnya terkejut.

Danil membaca lebih teliti. Matanya bergerak cepat dengan panik. Dia membaca satu persatu kata yang tertulis pada kertas itu. Hingga matanya tertuju pada tanda tangan Rani yang sudah di isi.

" tidak! Ini tidak mungkin" gumamnya panik.

mata Danil menangkap sebuah map yang ada di atas nakas. Danil mengambil nya lalu membuka.

Deg!

Tangan nya bergetar, jantung nya berdegup kencang. Matanya bergerak gelisah melihat foto foto yang ada di Sana.

" tidak! ini tidak bisa terjadi!!" seru Danil cemas.

bagaimana tidak? Isi map tersebut adalah foto foto pernikahan nya dengan Olive. foto foto kebersamaan nya dengan olive dan juga foto dimana dia dan olive sedang bermain di kamar ini.

" jadi.... dia sudah tahu semuanya dari awal?" gumam Danil gelisah " aku harus bertemu dengan rani, aku harus bertemu dengan Rani dan menjelaskan semuanya.

Danil harus menjelaskan kalo pernikahan nya dan olive itu tanpa cinta. dia sama sekali tidak mencintai olive. Yang dia cintai itu cuma Rani seorang. dia menikahi olive hanya untuk mendapatkan anak.

Danil mengambil ponselnya, dengan tangan gemetar dia menghubungi nomor Rani. namun nomor nya tidak aktif.

" nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif, cobalah beberapa saat lagi"

Danil terus mencoba. Dia berharap panggilan nya tersambung dan di Jawab oleh Rani. Dia benar benar tidak ingin kehilangan Rani.

" Rani tolong, aku tidak mau kehilangan kamu..." lirih Danil dengan suara bergetar.

Tidak! Pokoknya dia tidak boleh kehilangan Rani. Rani tetap istrinya, tetap miliknya. Sampai kapanpun tetap seperti itu.

Danil tidak kehabisan akal. dia menghubungi Marvel, siapa tahu Marvel tahu dimana Rani.

" mar, kamu lagi sama siapa?" tanya Danil

" sama teman aku , kenapa?"

" kamu punya nomor Verly nggak?"

" buat apa? kamu mau nambah istri lagi?"

nambah? Boro boro nambah. Bahkan sekarang dia terancam Kehilangan istri tercintanya.

" bukan, aku mau tanya keberadaan Rani"

Rani bilang dia ke busan bersama teman temannya. Dan Verly adalah salah satu teman nya Rani yang lumayan akrab dengan mereka dulu. Jadi dia berencana untuk menghubungi Verly untuk menanyakan keberadaan Rani.

" emang Rani kemana?"

" kalo aku tahu aku nggak bakal nanya sama Verly mar"

" kita ketemu sekarang, kamu harus ceritain semuanya "

" oke, Sherlock sekarang "

Panggilan pun berakhir. Danil mendapatkan notif isi lokasi untuk pertemuan mereka. Danil pun segera pergi membawa surat cerai serta map itu bersama nya.

•••••••••

Marvel menatap surat cerai itu, wajahnya terlihat terkejut namun aslinya dia sedang menahan senyum bahagia. akhirnya, mereka bercerai.

" aku harus bagaimana mar? aku nggak mau kehilangan Rani" ujar Danil prustasi.

" kamu telpon Verly aja dulu, mungkin dia tahu dimana Rani berada " saran Marvel selayaknya teman baik pada umumnya.

" yaa, kamu benar"

danil mengambil ponsel Marvel lalu menghubungi nomor Verly. tidak butuh waktu lama, panggilan sudah tersambung.

" raja? kamu hubungi aku? Tumben sekali" ujar verly di seberang sana.

" ini aku Danil, kamu lagi sama Rani tidak?" tanya Danil

" tidak!" jawab Verly ketus" aku bukan orang tua Rani nggak usah tanya tanya tentang dia ke aku"

Tut!

Panggilan pun berakhir. Danil menghela nafas kecewa. harus sama siapa lagi dia menanyakan Rani? teman dekat rani yang Danil tahu cuma Verly.

" dia nggak tahu" ujar Danil lesu.

" yang sabar ya nil, kamu tanda tangani aja surat ini. Mungkin memang itu yang bisa membuat Rani bahagia" ujar Marvel.

" aku nggak mau, aku harus bertemu dengan Rani dulu" ujar Danil.

Danil pergi dari sana. Dia akan meminta orang orang nya untuk mencari tahu dimana Rani. Pokoknya dia harus bertemu dengan Rani.

••••••••

sedangkan Rani, dia baru saja tiba di Rusia. Rani tidak sendiri, dia di temani oleh bodyguard nya. Bodyguard yang baru dia rekrut kemaren.

" nona, kita sudah sampai" ujar keano.

Keano alendria, pria yang mendaftar menjadi bodyguard nya Rani. pria yang berusia 19 tahun namun memiliki ilmu bela diri yang sempurna.

Keano membuka pintu untuk Rani. Rani turun lalu mereka berjalan masuk ke hotel yang akan menjadi tempat mereka bermalam.

" pesankan 2 kamar VVIP" ujar Rani tanpa menatap keano.

" baik nona" jawab keano lalu dia segera memesan 2 kamar sesuai permintaan Rani. lalu dia menghampiri Ranu membawa 2 kartu akses.

" mari nona" ujar keano lalu menuntut Rani untuk menuju ke kamar yang mereka sewa.

Mereka menaiki lift, tidak lama mereka tiba di lantai dimana kamar mereka berada. keano membuka pintu kamar untuk Rani tidak lupa menyerahkan kartu akses nya.

" silahkan masuk nona, selamat beristirahat" ujar keano.

" hmm" sehut Rani lalu masuk dan menutup pintu hotelnya rapat rapat. Sedangkan kamar keano berada di samping kamar Rani.