NovelToon NovelToon
Suami Misteriusku Ternyata Seorang Dokter

Suami Misteriusku Ternyata Seorang Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dokter / Menyembunyikan Identitas / Kekasih misterius
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: dira.aza07

Nadira Keisha Azzura pertama kali co-ass di rumah sakit ternama, harus mengalami nasib buruk di mana Bapaknya masuk UGD tanpa sepengetahuannya akibat tabrakan, lalu tak lama meninggal dan sebelumnya harus mendengar ijab kabul mengatasnamakan dirinya di kamar Bapaknya di rawat sebelum meninggal. Pernikahan itu tanpa di saksikan olehnya sehingga dia tidak mengetahui pria tersebut.

Sedangkan dia hanya memiliki seorang Bapak hingga dewasa, dia tidak mengetahui keberadaan kakak dan Ibunya. Dia di bawa pergi oleh Bapaknya karena hanya sosok pria miskin dan mereka hanya menginginkan anak laki-laki untuk penerus.

Bagaimana nasib Nadira selanjutnya? akankah dia hidup bahagia bersama suaminya? akankah Nadira bisa menerima siapa suami dan siapa yang telah menabrak Bapaknya? Akankah dia bertemu dengan keluarganya?

Yu saksikan ceritanya hanya di novel 'Suami Misteriusku ternyata seorang Dokter'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dira.aza07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 ~ Menikah

"Oh pantesan dia jalan tanpa nyaut gue, ternyata dia ke arah VIP!, ha ha ha, care juga lo Ken, gue kira lo ga mikir anak orang ha ha, ya udah berarti gue ga usah pesan buat Dira," ucapnya sambil mengambil piring dari penjual nasi goreng.

Di sisi lain Kendrick pun memasuki ruangan VIP kembali.

"Kebetulan tukang nasi goreng salah ngasih pesanan, cepat ambil!" Titah Dokter Ken dengan segala kilahnya sambil menyodorkan satu bungkus nasi dalam sebuah plastik.

Nadira pun dengan terpaksa mengambil nasi tersebut, namun di balik hatinya penuh rasa bersyukur.

Kebetulan perut gue lapar hihi, Thanks dokter jutek nan dingin sedingin kulkas. Batin Nadira saat mengambil nasi dari tangan Dokter Ken.

"Terimakasih Dok," jawab Nadira.

Dokter Ken pun berlalu dari hadapan Nadira saat nasi itu telah berada di tangan Nadira, tanpa menjawab sedikitpun ucapan Nadira.

Dokter itu tersenyum ketika hendak menutup pintu, saat Ken melihat Nadira menyuapkan nasi ke dalam mulutnya. Kemudian menutup pintu itu secara perlahan.

Ketika selesai makan Nadira pun membuang bungkus nasi itu ke tong sampah dan meminum air yang tersedia di ruangan tersebut.

Keesokan harinya di pagi hari, Nadira sedang berdiri di dekat nakas, hendak meminum air sebelum melakukan aktifitasnya, dan saat hendak mengambil gelas, ada barang terjatuh, Nadira pun hendak memungutnya. Namun gerakan tangan dan tubuhnya terjeda tatkala dia melihat tangan Bapaknya bergerak, dan secara perlahan kedua kelopak matanya pun terbuka sempurna.

"Ba-Bapak ..., Bapak sudah bangun?" Tanya Nadira dengan perasaan yang sangat bahagia sambil berjalan mendekati Bapaknya.

"Nara ...," lirih Azzam Radiman.

"Bapak mau minum?" Tanya Nadira saat mendengar suara lirih Bapaknya sambil tangannya mengambil gelas yang berisi air.

"Tidak ..., ohoo! ohoo!" Azzam pun terbatuk saat hendak berbicara.

Nadira dengan cekatan memberikan air minum setetes demi setetes. setelah itu Nadira segera menghubungi Kendrick, namun teleponnya pun tidak tersambung.

"Dih Dokter aneh, di hubungi sepenting ini ga aktif," keluh Nadira dengan langsung memutuskan sambungan teleponnya.

Kemudian dia menghubungi Dokter Thomas. Telepon itupun tersambung, dan diangkat oleh Thomas.

"Iya Hallo Dira, ada apa?" Tanya Thomas dengan bersahabat.

"Pak ..., Bapakku sudah siuman, mohon segera ke sini!, tolong Bapak cek karena beliau batuk-batuk Pak!" ucap Nadira dengan dengan rasa khawatir yang berlebihan.

"Oh ok, tunggu!, saya dan Ken akan segera ke sana!" ujar Thomas yang langsung menutup teleponnya dan bergegas keluar bersama Ken.

"Ada apa Thom?" Tanya Ken penuh rasa khawatir sambil berjalan dengan cepat mengekori Thomas.

"Please bilang gue Thomas!" tegas Thomas yang tidak setuju.

"Ok, Thomas ada apa ini?" Tanya Ken kembali.

"Ayahnya Nadira siuman, dan entah apa yang di ucapkan Nadira tadi kurang jelas, hanya saja dia meminta kita perlu untuk memeriksanya," sahut Thomas tak kalah panik sambil berjalan cepat ke arah ruangan Azzam.

Sesampainya di ruangan Azzam, Kendrick pun langsung memasuki ruangan VIP tersebut dengan sedikit kasar.

"Ken, bisa pelan dikit kaga? panik banget lo?" Tegur Thomas dengan menggelengkan kepalanya saat melihat Ken yang membuka pintu.

Ken tak mendengarkan ocehan Thomas dia berjalan terus mendekati pasien.

"Pagi Pak, bagaimana kondisi Bapak? apa ada yang terasa sakit?" Tanya Ken dengan begitu ramah.

Heran ramah banget kalau ke pasien, lah ke gue Alhamdulillah. Batin Nadira dengan geram.

"Alhamdulillah ga ada Dok, Ohoo! Ohoo!" Ujar Azzam yang kembali terbatuk.

Kendrick pun langsung memeriksa, kemudian "Resep ini tebus sekarang ke apotek!" Setelah menulis resep di sebuah kertas kemudian diberikan kepada Nadira.

Nadira pun mengambil secarik kertas lalu beranjak dari duduknya, Kemudian melangkahkan kakinya, dan menutup pintu ruangan tersebut dan berlalu dari ruangan itu menuju apotek.

Dua jam kemudian Nadira kembali dari apotek namun sebelum membuka pintu lebar-lebar dia mendengar seseorang.

"Saya terima nikah dan kawinnya Nadira Keisha Azzura binti Azzam Radiman dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Pria tersebut pun mengucapkan dengan lantang.

Nadira bergetar mendengar ijab kabul atas nama dirinya. Saking kagetnya Nadira dia pun terdiam membisu di tempat, jantungnya berdetak kencang, Nadira tidak menyangka Bapaknya akan melakukan pernikahan tanpa dirinya, ingin sekali menangis dan menjerit hingga akhirnya dia berlari menuju sebuah taman yang berada di rumah sakit tersebut.

Setibanya di taman Rumah sakit, di dalam kesendiriannya, isak tangisnya pun pecah seketika dengan tangan menutupi seluruh wajahnya.

"Kenapa Bapak tega melakukan ini tanpa melakukan persetujuan denganku? Apa Bapak sudah tidak menganggapku lagi?, kenapa?" Ucap Nadira lirih masih dalam tangisnya.

"Siapa pria itu? apa aku mengenalnya ...?, oh tidak ... apa yang harus aku lakukan? tidak mungkin aku marah kepada bapakku? tapi apa maksudnya?" Nadira berdecak kesal, dengan penuh emosi yang mengungkung dirinya, matanya kini sembab oleh derai air mata yang tiada hentinya.

Nadira pun menghela napas panjang mencoba menetralkan perasaan yang bercambuk dalam dirinya kemudian dia berdiri, "aku harus segera kembali, mungkin saja aku bisa mengetahui siapa pria tersebut dan Apa maksud Bapak menikahkanku secara diam-diam begini?" Gumamnya sambil bergegas kembali keruangan di mana Bapaknya di rawat.

Nadira pun kini telah sampai di depan ruangan Bapaknya, sebelum memasuki ruangan tersebut, Nadira terlebih dahulu menghela nafas panjang, berusaha menetralisirkan perasaannya, berharap bisa lebih tenang dalam menghadapi segalanya.

Handle pintu pun di buka secara perlahan oleh Nadira.

"Eh ada suster," sapa Nadira yang dikira ada sosok pria yang duduk di hadapan Bapaknya namun ternyata malah ada seorang suster yang sedang mengganti cairan infus milik Bapaknya.

Di mana pria itu? apa gue salah dengar? ... tidak ... itu jelas sekali? tapi sekarang ke mana pria itu?. Batin Nadira penuh pertanyaan dengan raut wajah berusaha untuk setenang mungkin.

"Dari mana ... Nara?" Tanya Sang Ayah dengan lembut.

"Habis nebus obat Pak," sahut Nadira tak kalah lembutnya.

"Bapak sudah makan belum?" Tanya Nadira berbasa-basi.

"Duduk dulu sini, Bapak mau berbicara!" ajak Azzam dengan menggerakkan tangannya.

Nadira pun duduk di samping Bapaknya.

"Nara ... ini ada uang, ambillah!" seru Azzam dengan lembut.

"Uang apa ini Pak?" Tanya Nadira dengan degupan jantung yang tidak biasa.

"Ini uang mahar, maaf Bapak telah menikah kan mu tanpa persetujuanmu!" Tutur Azzam terjeda untuk mengambil nafas.

Jadi Benar gue udah nikah?. Batin Nadira

Nara pun langsung menghembuskan nafasnya untuk menenangkan dirinya. Lalu Nadira pun menghitung uang yang ada di tangannya.

lima puluh satu ribu seratus lima puluh rupiah. Mahar gue?. Batin Nadira saat melihat uang yang berada di tangannya. Kembali Nadira menghela nafas panjang.

"Siapa nama suami Nara, Pak?" Tanya Nadira penuh keseriusan dengan suara yang tertahan.

"Na-namanya ... en—." Azzam terhenti berbicara dan langsung menutup matanya begitu saja.

Bersambung ...

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
dira rahmi: sekedar info, novel baru saya yang lain
"Sang Penerus yang tersembunyi"/Chuckle/
Anto D Cotto: seep 👌👍
total 3 replies
Hesty
kpn bwrsatunya.... bikinortu ken tau thoooor
dira rahmi: penasaran ya bersatunya? hehe sabar ya ... bikin cintanya bermekaran dulu kaya bunga2 di taman /Grin/
dira rahmi: tau bagaimana? nikah ya?
total 2 replies
dira rahmi
keren ni
dira rahmi
orang miskin yang pinjam dari pinjol untuk menafkahi Nadira hehe🤔✌🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!