NovelToon NovelToon
Rahasia Yang Terlupakan

Rahasia Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Kebangkitan pecundang / Fantasi Wanita / Gadis nakal
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: nolaa

Terlahir dengan sendok emas, layaknya putri raja, kehidupan mewah nan megah serta di hormati menjadikanku tumbuh dalam ketamakan. Nyatanya, roda kehidupan benar-benar berputar dan menggulingkan keluargaku yang semula konglomerat menjadi melarat.

Kedua orang tuaku meninggal, aku terbiasa hidup dalam kemewahan mulai terlilit hutang rentenir. Dalam keputusasaan, aku mencoba mengakhiri hidup. Toh hidup sudah tak bisa memberiku kemewahan lagi.

[Anda telah terpilih oleh Sistem Transmigrasi: Ini bukan hanya misi, dalam setiap langkah, Anda akan menemukan kesempatan untuk menebus dosamu serta meraih imbalan]

Aku bertransmigrasi ke dalam Novel terjemahan "Rahasia yang Terlupakan." Milik Mola-mola, tokoh ini akan mati di penggal suaminya sendiri. Aku tidak akan membiarkan alur cerita murahan ini berlanjut, aku harus mengubah alur ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nolaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Sihir

Udara Sudah sedikit menghangat. Aku menghirup napas dalam-dalam. Merasakan hangatnya kulit yang memeluk Pingangku, aku pun membalas pelukannya. Rasanya nyaman dan aku mulai mengantuk lagi.

"Hah, jam berapa ini." eh?

Aku menelan ludah, leherku kering membuat belakang leherku panas sampai ke punggung. Apa itu tadi, suaraku?

Aku membuka mata. Rahangnya sedikit mengendur. Apa-apaan ini? Kenapa wajahnya begitu sempurna? Hidung bangir, wajah sangar, alis tebal, dan bibir itu, tipis di bagian atas dan tebal di bagian bawah. Aku menyapu wajahnya, menyingkirkan rambut sialan yang menutupi dahi cantiknya. Ah, sejak kapan makhluk bar-bar ini begitu rupawan?

Tanganku membelai setiap lekukan di wajahnya, dari pipi sampai ke rahang. "Wow, dia seperti pangeran, bukan pangeran katak, tapi pangeran sungguhan."

Oh, dahinya berkerut dalam. Apakah ia risih? Perlahan Caspian membuka matanya, tatapannya tajam saat menatapku.

Ia sedikit tersentak ke belakang, gerakannya refleks mendorongku dengan kuat sampai terjatuh ke tanah.

"Hey, kenapa tanahnya keras sekali?" Aku memegangi kepalaku yang masih pusing, darah rendah membuat perutku mual seperti diaduk. "Bos, kenapa kau mendorongku, sialan, ugh, aku mau muntah."

Bilah pedang menyentuh dadaku, dengan ujungnya yang dingin, seolah ingin menyampaikan ancaman. Matanya lurus menatapku, tajam, seolah ingin menyerang.

"Wow, santai saja bos, kau pikir ini adegan drama kolosal?" Aku mengangkat kedua tanganku dan baru menyadari jika tubuhku telanjang. Sial, aku langsung menutupinya dengan selimut lagi. Rasa malu mulai menyerbu membuat pipiku terbakar.

"Katakan, dari mana kau berasal!" Caspian berbicara dengan nada tinggi.

"Dari mana?" Aku memutar bola mata, dari mana aku berasal, bahkan aku juga tidak tau sedang dimana sekarang. Bagaimana aku bisa kembali dalam wujud manusia? Apa yang terjadi ketika aku tidur, apakah Caspian melakukan sesuatu semalam?

"Anu, bos, mau tanya, apakah semalam kau memberiku obat atau semacamnya?"

Pria ini semakin menegang, ia menyisir rambutnya ke belakang dan kembali menyorotiku dengan tatapan serius. "Jadi, engkau menuduhku melakukan sesuatu terhadapmu?"

Aku ikut berdiri, sambil melipat tangan di dada, dalam selimut, tentu saja. "Pastinya, tidak mungkin aku bisa seperti ini kalau bukan karena sesuatu!"

Pintu tenda terbuka, angin sejuk melewati lenganku yang tidak tertutup selimut. Julian ada disana, terpaku sesaat melihat kami sebelum menutup tenda kembali.

"Saya akan memanggil pengawal," Katanya.

"Tunggu, Tuan Julian! Saya akan menjelaskan sesuatu!" Aku setengah berteriak, Jangan sampai aku tertangkap, aku harus melarikan diri.

"Tuan? Siapa anda Lady."

Aku memegangi perutku, "Bolehkah aku ke kamar mandi sebentar?"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aku duduk di lantai, Julian menghunuskan pedang berdiri di belakangku, Caspian duduk di dipan. Kenapa suasananya seperti aku tengah di hukum kepala sekolah karena mengerjai anak-anak dari klub membaca.

Oh, aku sudah memakai baju, kainnya gatal saat menyentuh kulit seperti terbuat dari karung goni, apa mereka pikir aku ini budak? Aku juga memakai celana pendek sebatas lutut, warna coklat jelek.

"Jadi, kau ini Jena?" Tanya Caspian, suaranya datar.

Aku sudah menceritakan semuanya, tanpa terkecuali. Bagaimanapun, aku takut mati untuk kedua kalinya, bagaimana jika aku mati lagi dan hidup kembali sebagai cicak?

"Sebenarnya, nama saya Winola, nama Jena itu seperti nama pembantu rumah tangga." Aku hanya menundukkan kepala, takut kepada Julian yang memegang pedang di belakangku.

"Bagaimana, Grand Duke?" Tanya Julian kepada Caspian.

Aku mengintip, Caspian duduk bertumpang satu kaki. Tangannya mengenggan erat gagang pedang, urat-uratnya menonjol. Ia menatapku tanpa ekspresi dan membuatku semakin ngeri. "Eksekusi saja, mungkin dia salah satu cecunguk Duke Orlov."

"Tunggu, Bos!" Aku berdiri, menunjukkan kalung yang masih aku kenakan. "Kau ini seperti Algojo saja dari tadi mengancamku dengan pedang. Lihatlah, lihat kalung ini!"Julian melayangkan pedang kepadaku. "Yaampun, aku kaget setengah mati."

"Lady, anda melakukan banyak tindakan kejahatan. Bagaimana mungkin anda berbicara informal kepada Grand Duke dan bersikap tidak sopan, dan anda bahkan mencuri barang milik Grand Duke?" Julian semakin mendekatkan pedangnya.

"Hukuman bagi seorang pencuri, tangannya di potong. Hukuman untuk seorang yang menghina keluarga bangsawan, akan di penggal di tempat dan jasadnya di buang di gunung." Julian menekankan ancaman di setiap perkataannya barusan.

Gila, jadi mereka adalah kaum bangsawan? Apakah ini jaman kuno atau apa? Aku hanya mengira jika mereka adalah komplotan pemburu liar yang aneh.

"Mohon ampuni saya, ampuni saya Bos Besar." Pintaku, meskipun terdengar tidak iklas.

Julian menundukkan kepala sejenak, "Mohon maaf Grand Duke, saya akan menggurusnya dengan cepat."

"Tunggu," Caspian berjongkok mengamati kalung di leherku. "Bagaimana kau bisa mendapatkan ini?"

"Saya? Saya tidak mengambilnya, anda yang memberikannya kepadaku kemarin malam."

"Jadi, kau benar-benar Jena?" Tanya Caspian, tatapannya aneh.

"Grand Duk—"

Tangan Caspian melayang ke atas dan menghentikan ucapan Julian. Ada keheningan singkat, bunyi "Klik." Terdengar saat kalung itu terlepas dari leherku. Tak lama, pendar cahaya ungu menyilaukan mata membuatku terpejam. Ketika aku membuka mata, baik Julian maupun Caspian mundur dan menatapku dengan aneh.

"Meonggg.... "

"Woah, sulap ajaib, aku berubah jadi kucing."

"Kalung pertama ini, tidak bisa di lepaskan begitu saja oleh orang biasa, kecuali dengan tanganku sendiri, dan aku memberikannya kepada Jena semalam." Caspian berdiri diam, matanya fokus pada sesuatu yang barusan terjadi.

Sial, tubuhku kembali menjadi kucing. Aku bisa merasakan ekorku bergerak-gerak dan empat kaki yang menapak tanah. Lagi-lagi, Julian menaruh pedang di hadapanku.

"Sihir," Bisik Julian, suaranya tercekat. "Grand Duke, sebaiknya anda menjauh."

Namun, alih-alih mengikuti kata Julian, Caspian malah mendekatiku dan memasangkan kalung itu lagi. Cahaya ungu kembali memenuhi tenda dan mengubahku menjadi manusia lagi.

"Apa-apaan ini?" Aku bertanya-tanya dan menggerayangi tubuhku, "Apakah ini kutukan?"

Entah apa yang ada di pikiran Caspian, matanya melebar, rahangnya mengeras, seolah tengah menyaksikan sesuatu yang melampaui logikanya.

"Aku tidak pernah tau jika ucapan Sir Edmund benar adanya." Bos besar meraih tanganku dan memegangnya dengan kuat. "Jawab pertanyaanku, kau berasal dari Orlov atau bukan?"

"Ah, sakit." Aku sedikit meronta. "Aku bahkan tidak tau apa itu Or—Orlov. Aku bukan berasal dari tempat kumuh ini."

"Lalu, siapa yang mengirimmu?"

Aku menyentakan tangannya, "Sudah berapa kali aku mengatakan, aku mengalami kecelakaan tunggal dan terbangun disini! Apa kau butuh periksa telinga?"

Caspian menghembuskan napas berat, wajannya berpaling dariku. "Ikat dia dan jangan biarkan ada yang tau."

"Apa?! Bos, kau tidak boleh melakukan itu! Bos! Hey, aku akan menuntutmu, menuntutmu ke pengadilan internasional!"

1
icaaa
kapan up niehh/Scowl/
nolaa: sudah ada bab baruuu, ayo cek cek/Kiss/
total 1 replies
sjulerjn29
bahasanya ringan mudah dimengerti
semangat 😊
mampir juga ya ke ceritaku..
kasih saran juga..makasih
icaaa
vote untukmu thor, semangat/Kiss/
nolaa: Nola bersemangat besar kalau dapat like/Angry/
total 1 replies
US
bacanya ga bosenin. top lh /Good//Good/
nolaa: nola berterimakasih/Pray//Kiss/
total 1 replies
Roxanne MA
agak kurang hajar ya, untung caspian jago berantem
nolaa: Caspian, ahli bela diri yang sebenarnya/Determined/
total 1 replies
Roxanne MA
semangat nulis thor
Proposal
🔥5 BINTANG SUPPORT🌟 BUAT KAKANYA😘😖
nolaa: nola berterimakasih!! /Kiss/
total 1 replies
Roxanne MA
bagus ka, semangat nulis nya
nolaa: nola selalu semangat 100% /Determined//Pray/
total 1 replies
icaaa
update trs thorr, cemungutt/Determined/
nolaa: author selalu semangat, tingalkan like agar semangat 200% /Hey//Smile/
total 1 replies
Noorphans.
Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.
nolaa: terimakasih 😍💖
jikalau mampir tinggalkan like juga ya, ily💖
total 1 replies
Fastandfurious
Kisahnya bikin baper, jadi terlarut sama ceritanya.
nolaa: wahh, terimakasih sudah mampir, jangan lupa likenya ya💓💖
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!