ZEZE gadis polos, menikah tanpa sengaja akhir nya menjadi kesayangan CEO
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putri AzhfeeN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
Semua mata seketika tertuju pada sosok yang baru saja muncul di pintu ruang tamu itu. Saga berdiri tegap, wajahnya memancarkan ketegasan yang tak biasa, meski tubuhnya terlihat sedikit lelah. Aldi melangkah maju, suaranya penuh kekhawatiran yang sulit disembunyikan,
"Saga, kenapa kamu bisa ada di sini?"
Saga menatap lurus ke mata Aldi, suaranya tegas tapi tenang, "Karena ini rumah saya, kakek. Makanya saya pulang."
Aldi menghela napas panjang, mencoba meredam kegelisahan yang masih menggelayut di dadanya, "Maksud saya bukan begitu... Syukur kamu sudah pulang."
Tiba-tiba, nenek Ezbet yang dari tadi terdiam, berlari mendekat dengan langkah tergesa. Matanya berkaca-kaca, suaranya penuh haru, "Saga, cucuku!"
Dalam sekejap, nenek itu memeluk Saga erat, seolah tak ingin melepaskan lagi. Raut wajah Saga yang tadi tegas berubah lembut, tubuhnya sedikit bergetar menahan emosi yang lama terpendam. Nenek Ezbet menepuk-nepuk punggung Saga dengan penuh kasih sayang, "Kamu nggak apa-apa kan? Ada luka di mana-mana? Kamu kemana saja selama ini?"
Saga hanya menggeleng pelan, mencoba menenangkan diri dari gelombang perasaan yang bercampur aduk. Matanya menatap neneknya dengan penuh rasa rindu sekaligus penyesalan, namun kata-kata untuk menjawab tetap tersekat di kerongkongan. Suasana hangat itu seketika menyelimuti ruang, membuat semua yang hadir merasa berat dan penuh harap.
"Saga,gak apa-apa, Nenek? Hanya ada rumus yang sedang bermain saja..?" Jawab saga dengan nada menyindir
Nenek Ezbet menatap Saga dengan penuh kekhawatiran.
"Tikus.? Apa maksud kamu.? Tanya nenek nya heran.
Saga hanya tersenyum sinis sambil melirik ke arah Aldi dan istrinya.
"Ah, tenang saja, Nenek. Itu cuma tikus-tikus kecil yang nyangkut, makanya saya pulang lebih cepat." Nenek menghela napas lega. "Syukur kalau begitu. Nenek sangat khawatir sama kamu.
" Aldi ikut tersenyum hambar, "Saga, kami memang bersyukur kamu sudah kembali." Saga membalas dengan nada sindiran halus, "Iya dong. Kalau saya gak pulang, takutnya tikus-tikus itu yang bakal kuasai perusahaan saya." Nenek menatap Saga dengan cemas, "Kamu benar-benar gak apa-apa, kan? Perlu nggak kita bawa ke rumah sakit buat cek kesehatan?" Saga mengangkat bahu santai, "Ah, buat apa, Nenek? Saya kuat kok. Tikus-tikus kecil kayak mereka nggak bakal bikin saya jatuh.".
"Gak perlu nenek, saga baik baik aja,!
Jawab Saga yang untuk menghilang kan rasa kehuatir nenek nya.
"Syukur lah kalau kamu gak apa apa"
Jawab nenek ny, yang sudah merasa lega.
""Kakak, Saga sudah pulang, kami pamit pulang dulu, ya," Aldi mengucapkan salam sambil menatap kakaknya dengan penuh rasa hormat. "Kok pulang sekarang? Kenapa gak makan malam di sini? Kita kan sudah lama gak ngumpul," Ezbet mendesak, wajahnya tampak berharap mereka mau tinggal lebih lama. Aldi menghela napas kecil, mencoba tersenyum meski hatinya sedikit tak enak. "Maaf, Kak. Kebetulan kamu ada janji makan malam nanti malam, jadi kami nggak bisa makan di sini. Lain kali, ya, Kak, kami pasti mampir." Aldi mencoba memberi alasan yang masuk akal. Ia ingin segara cepat cepat meninggalkan rumah kakaknya.
"Ya sudah, kalau begitu hati-hati di jalan, ya," nenek Ezbet berkata dengan nada lembut, penuh perhatian. Mereka berdua hanya mengangguk pelan, kemudian bergegas meninggalkan rumah itu. Saga yang berdiri di sudut ruangan tersenyum tipis, senyum yang penuh arti di balik matanya. Ia memandang kepergian Aldi dan istrinya dengan ekspresi dingin, seakan menyimpan rencana yang hanya ia mengerti..
"Bos apa saya boleh pulang.?
Tanya Albi dengan takut.
"Silah lah, tapi pagi pagi besok kamu harus ke kantor.!
Jawab Saga dengan tegas, Yang mengizin kan Albi untuk pulang.
"Baik lah, saya mohon pamit semua nya.!
Ucap Albi dengan sopan, untuk pulang.
Mereka hanya mengganggukan kepala nya, setelah itu Albi pergi dari dari situ.
"Albi tunggu dulu.!
Baru beberapa langkah Albi pergi, tapi suara bariton saga membuat langkah Albi berhenti.
"Gagal deh pulang.!
Batin Albi, sebelum menolwh ke arah saga.
"Ada apa bos.?
Tanya Albi, dengan sopan.
"Bonus, sudah saya transfer ke rekening kamu"
Jawab saga yang mengingatkan Albi.
"Waah benar lah.!
Jawab Albi dengan wajah berbinar.
"Iya, kamu cek aja"
Ujar saga dengan cepat.
Tanpa menjawab apa apa Albi langsung mengambil hp didalam suku jelana nya. Dan benar saja begitu banyak nominal yang masuk ke rekening nya.
Seketika Albi langsung berlari ke arah saga, dan langsung menyalami tangan saga sebagai ucapan terimakasih nya.
"Terimakasih banyak bos.!
Ujar Albi dengan senang.
"Tidak perlu berterima kasih, karena itu sudah menjadi hak kamu, kmu sudah berhak mendapat kan nya"
Jawab Saga dengan tenang.
"Kalau gitu saya pulang bos.!
Ujar Albi. Saga hanya mengagukan kepala nya.
Setelah itu dengan cepat cepat Albi pergi dari situ, sebelum bos nya berubah pikiran.
Shaka, Wijaya dan nenek EZBET, mereka bertiga Hanya senyum senyum ngeliat tingkah Albi sang asisten saga.
"Saga, kamu mandi dulu ya, nenek masukkan makanan spesial untuk kamu"
Ujar nenek ezebat, sambil memegang tangan cucu nya.
"Baik lah, saga mandi dulu, tapi nenek harus janji ya masakkan makan kesukaan saga, Saha sangat merindukan masakan nenek.!
Ucap saga dengan lembut.
Nenek hanya mengangukan kepala nya, setelah itu ia langsung pergi dapur nya.
"Saga apa kamu benar gak apa apa.?
Tanya kakek wijaya saat istrinya sudah kedapur.
"Saga benar benar gak apa apa kok kek, Saha baik baik aja kok.!
Jawab saga dengan lembut.
"Syukur lah kalau kamu baik baik aja.!
Jawab kakek nya.
"Ayah, kakek, Saha mau mandi dulu, sebelah snab ratu teriak.!
Ujar saga, yang meminta izin untuk mandi.
"Pergi lah, sebelah singga betina mengamuk.!
Jawab kakek wijaya.
Setelah itu saga langsung pergi dari situ, menuju kamar nya.
"Shaka, ayah liat kamu biasa biasa saja saat saga pulang, apa kamu tau sesuatu.?
Tanya Wijaya ke pada putra nya, karena Shaka biasa saja saat putra nya puang.
"Iya, dia sudah pulang sejak dua hari yang lalu.!
Jawab Shaka dengan santai.
"Puuuk"
Seketika koran yang ada di atas meja melayang ke arah shaka.
"Auu"
Ringis shaka saat koran itu mengenai diri nya.
"Ayan kenapa ayah melempar koran ini.?
Tanya Shaka tanpa ada rasa bersalah sedikit pun.
"Masih berani bertanya kamu.?
Ujar ayah nya dengan nada ketus.
"Kamu sudah tau saga sudah pulang dua hari yang lalu, kenapa kamu ggak ngasih tau kami, kamu tau sendirikan ibu kamu begitu kehuatir dengan saga"
Jawab Wijaya, dengan nada kesal.
"Itu, karena saga sendiri yang melarang nya, apa Ayah tau siapa yang membuat saga hampir mati malam itu.?
Tanya Shaka dengan serius.
"Maksud kamu apa.?
Tanya ayah nya yang belum mengerti maksud putra nya.
"Ayah, ada yang senagaja untuk membunuh saga malam itu, apa ayah tau siapa orang itu, kalau ayah tau orang nya aku yakin ayah Bisah jantung.!
Jelas Shaka dengan nada mengejek.
"Jelas kan dengan jelas shaka, kalau kamu gak mau ayah memukul kepala kamu"
Ujar Wijaya, dengan nada kesal.
"Ayah, yang ingin membunuh SaGA adakah adik ipar ayah sendiri. Paman ALDI.!
Jawab Shaka dengan serius.
"Sudah ayah duga.!
Jawab wijaya yang tidak merasa kaget lagi.
"Apa ayah tidak merasa kaget.?
Tanya Shaka dengan bingung, karena ayah biasa saja saat ia mengatakan adik ipar nya yang ingin membunuh putra nya.
"Tidak, karena ayah sudah curiga sejak dulu,.!
Jawab Wijaya dengan santai.
"Ta_
"Apa yang kalian bicarakan, kenapa keliatan nya begitu serius.?
Tanya nenek EZBET yang tiba tiba muncul dari dapur.
"Gak apa apa kok mom.!
Jawab Shaka dengan cepat, supaya EZBET Tidak curiga.
"Ayah, mom, Shaka ke kamar dulu.!
Pamit shaka yang hendak kekamar, setelah itu dengan cepat Shaka pergi dari situ, supaya tidak di tanyai oleh momy nya.
Sampai di kamar Shaka langsung mengambil hp nya, untuk melihat pesan masuk dari orang suruhan nya.
"Bos, saya kirim lewat email, semau data gadis yang bersama tuan muda, Dan juga hubungan mereka"
Dan ternyata benar ada. Orang suruhan nya untuk mengecek email, karena ada yang kirim lewat email.
Dengan cepat Shaka mengecek email nya.
Di situ lengkap asal usul zeze.
"Kenapa ada yang menginjal" kenapa disini Tidak tertulis nama orang tua, Dan rumah sakit gadis itu di lahirkan"
Gumam
Shaka, yang merasa ada yang aneh dengan data zeze.
Setelah itu Shaka membuka email yang berikut nya.
"Apa..! Mereka sudah menikah..!!
Teriak Shaka secara reflek setelah ia mengetahui putra nya itu sudah menikah dengan gadis yang sering bersama nya.