NovelToon NovelToon
Aku Akan Mencintaimu Suamiku

Aku Akan Mencintaimu Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:22.2k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Nurhuda

Aku belum bisa mencintai sosok pria yang telah menikahiku. Kenapa? Karena, aku tak mengenalnya. Aku tidak tahu dia siapa. Dan lebih, aku tak menyukainya.

Pria itu lebih tua dariku lima tahun. Yah, terlihat begitu dewasa. Aku, Aira Humaira, harus menikah karena usiaku sudah 23 tahun.

Lantas, kenapa aku belum siap menikah padahal usiaku sudah matang untuk melaju jenjang pernikahan? Yuk, ikutin kisahku bersama suamiku, Zayyan Kalandra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Nurhuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jadi Istri Orang Lain

Alis Penghulu tampak sedikit terangkat, matanya membulat kecil sesaat sebelum kembali menyusun ekspresi menjadi tenang dan profesional. Tak heran, karena di sana tertulis dengan tinta emas sesuatu yang tak biasa ia temui setiap hari.

"Maasyaa Allaah... Maasyaa Allaah," gumamnya pelan, nyaris tak terdengar oleh siapa pun kecuali dirinya sendiri. "Perjuangan seperti apa yang telah pria ini lalui untuk menghadirkan mahar seperti ini? Sungguh beruntung wanita yang akan menjadi istrinya..." lirihnya, sambil menggeleng-gelengkan kepala dengan takzim.

Lembar akad itu lalu ia serahkan kepada Papa Hariatmaja. Lelaki yang dikenal tegas dan sulit dibuat terkesan itu membaca isinya dengan saksama. Sorot matanya tak banyak berubah, tapi alis yang sedikit terangkat cukup menunjukkan bahwa isi mahar itu tak main-main. Dengan ketenangan khasnya, Papa bersiap mengucapkan ijab dengan mantap.

"Saudara Zayyan Kalandra bin Dikromo, saya nikahkan dan saya kawinkan Anda, dengan putri saya Aira Humaira binti Hariatmaja, dengan maskawin berupa logam mulia 100 gram, sepasang tiket umrah atas nama istri, satu unit rumah minimalis siap huni, dan satu buku puisi tulisan tangan, khusus untuk Aira Humaira, yang ditulis selama tiga puluh malam berturut-turut, dibayar tunai."

Beberapa kali menarik napas, Papa melafalkan ijab itu dengan jelas, dan tanpa keraguan. Para saksi sempat terdiam sejenak, terperangah oleh isi mahar maupun ketegasan sang Papa yang tak biasa terlihat seromantis ini.

Dan dengan satu gerakan mantap, Zayyan yang menyambut tangan Papa, dengan suara lantang yang tak bergetar sedikit pun, Zayyan mengucap ijab kabul itu. "Saya terima nikahnya Aira Humaira binti Hariatmaja dengan maskawinnya yang tersebut, tunai."

Sekali napas. Tanpa keraguan.

Rasa kagum masih menyelimuti ruangan. Para saksi tak kuasa menyembunyikan keterkejutan mereka. Dan akhirnya, serempak, meski dengan nada yang sedikit gemetar karena haru, suara saksi menyahut:

"Sah! Sah! Sah!"

Air mata yang Aira tahan sejak pagi akhirnya jatuh juga. Entah sedih, entah merasa lega. Campuran perasaan yang belum ia pahami sepenuhnya.

"Harry, aku udah jadi istri orang lain." Batinnya.

Semua orang tampak bahagia. Senyuman bertebaran di wajah-wajah yang hadir. Namun tidak bagi Aira. Ia masih duduk di bangkunya, menangis tersedu-sedu dengan tubuh sedikit membungkuk.

Zayyan menyodorkan selembar tisu padanya. Tatapannya lembut, “Jangan menangis, Aira. Ini momen bahagia. Seharusnya kamu tersenyum,” bisiknya pelan.

Aira hanya menggeleng pelan. Dalam hati, ia menjawab lirih, "Aku nggak bisa bahagia."

Fotografer yang sedari tadi mengikuti moment mereka berseru dengan semangat, “Ayo semua! Kita foto bersama, biar nggak kelewatan momennya!”

Zayyan menoleh pada Aira, memberikan tangannya. “Ayo, Aira.”

Aira berdiri tanpa menggenggam tangan Zayyan. Wajahnya sembab, tapi tak ada yang benar-benar menyadari luka di baliknya. Bagi mereka, air mata Aira hanyalah bentuk haru karena bahagia.

Aila, adik perempuannya, menghampiri dan memeluknya ringan. “Aku bahagia buat Kak Aira. Selamat ya.”

Kak Nina, kakak iparnya yang menggendong Mayu kecil, ikut menghampiri sambil tersenyum lebar. “Semoga Samawa ya adikku tersayang," peluknya.

"Ayo, Sayang... kita foto dulu, ya.” ajak Mama.

Aira menjawab, "Iya, Mama. Tapi bentar aja ya, aku udah capek."

Mama menguatkan dengan pelukan hangat. “Iya, sebentar saja. Satu atau dua foto cukup. Habis itu kamu boleh istirahat.”

Foto pertama dimulai. Aira berdiri di samping Zayyan. Ketika melihat perbedaan tinggi mereka yang cukup mencolok, Aira hanya setinggi dada Zayyan, gadis itu merasa canggung, bahkan sedikit minder.

"Lihatlah... Hanya bersanding saja aku sudah merasa tak pantas. Apa mereka masih bisa melihat kebahagiaan dari kami?" pikir Aira dalam diam.

Zayyan yang menyadari kecanggungan itu tanpa banyak bicara menarik sebuah kursi ke belakang, lalu duduk. Ia menoleh pada Aira dan berbisik lembut, “Kalau aku duduk, mungkin kamu akan merasa lebih nyaman, Kan”

Tapi Aira tak peduli.

Sesi foto pun dimulai. Fotografer memberi aba-aba, “Senyum, ya... Satu, dua...”

Aira hanya menatap kosong. Tak mampu membentuk senyum. Seperti anak kecil yang enggan difoto, sesi itu berjalan lama karena Aira sulit diajak berpose.

Akhirnya, suara Papa memecah kebekuan, dengan nada yang tegas tapi penuh pengertian. “Sudah, apa adanya saja tidak apa-apa, Mas. Tak usah dipaksa.”

Dan klik. Satu foto pun berhasil diabadikan. Kemudian sesi foto bersama keluarga.

Selesai acara, para saksi mulai keluar ruangan. Aira menatap kosong ke arah halaman. Kak Nina menghampiri, masih menggendong Mayu yang mulai terlelap.

“Aira,” panggilnya pelan. “Kamu beruntung banget dapet suami yang cinta banget sama kamu.”

Aira hanya mengangguk pelan, “Um.”

Kak Nina tersenyum, lalu menatap Aira dengan sorot mata yang dalam, seolah ingin menyampaikan sesuatu yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata sederhana.

“Kamu tahu, Aira... dicintai oleh seseorang yang benar-benar mencintai kita itu anugerah luar biasa. Jauh lebih membahagiakan daripada mencintai seseorang yang belum tentu membalas.”

Aira mengerutkan kening. “Maksudnya, Kak?”

Kak Nina mengelus kepala Mayu yang tertidur di pundaknya. “Kamu pasti akan mengerti suatu saat nanti,” jawabnya tenang, lalu beranjak pergi.

Akhirnya, Aira menoleh ke arah suaminya. Matanya berhenti pada sosok Zayyan yang sedang berbincang hangat dengan Papa. Pria itu tampak bahagia, wajahnya tenang, auranya hangat, seperti seseorang yang benar-benar menemukan tempat untuk pulang.

Aira menunduk. "Aku... nggak akan bisa mencintainya. Tapi kalau dia cinta aku, ya... terserah. Itu urusannya, bukan urusanku."

Beberapa detik kemudian, Zayyan mulai melangkah ke arah Aira. Gadis itu buru-buru mengalihkan pandangan ke belakang, pura-pura memperhatikan sesuatu yang tidak penting. Hatinya mendadak gelisah, takut ketahuan kalau sejak tadi memperhatikan pria itu.

“Aira,” sapa Zayyan. “Aku pamit dulu, ya.”

Aira menoleh cepat. “Eh?”

Kenapa dia pulang? Bukannya harusnya pulang bersama? batinnya penuh tanya.

Zayyan melanjutkan, “Aku akan datang lagi nanti sore, untuk resepsi di rumahmu.”

Aira ingin bertanya lebih lanjut. Ingin tahu alasan pastinya. Tapi egonya menahannya. Ia hanya mengangguk kecil.

“Assalamu’alaikum, Aira.”

“Wa—wa’alaikumussalaam wa rahmatullaahi wa barakatuh.”

Suara Zayyan terdengar datar dan berjarak, berbeda dengan sapaan akrab yang ia lontarkan pagi tadi. Entah mengapa, nada itu justru menampar lembut hati Aira. Ada rasa yang mencelos tanpa tahu pasti kenapa.

Ia hanya bisa memandangi punggung Zayyan yang perlahan menjauh. Dan untuk pertama kalinya hari itu, Aira merasa... kosong.

Sesampainya di rumah, Aira langsung mengurung diri di kamar. Rebahan di ranjang dan menatap langit-langit. Hening. Sepi. Seolah seluruh hiruk-pikuk pagi tadi hanya mimpi yang terlalu bising.

“Rasanya kembali normal...” gumamnya pelan, memeluk bantal di dada. “Setelah acara tadi yang rasanya kayak setahun lamanya.”

Ia memiringkan tubuh, menatap kosong ke dinding seolah mencari celah untuk melarikan diri dari kenyataan. “Tapi... nanti malam bakal jadi malam yang panjang.” Bisiknya, nyaris tak terdengar. “Aku nggak suka pernikahan ini…”

Matanya perlahan terpejam, mencoba menenangkan gejolak dalam hatinya.

“Harry…” ucapnya lirih, terperangkap di antara rindu dan kehilangan. "Padahal, cinta kita belum putus."

1
Rini Antika
semangat terus say, 🌹 mendarat
Rini Antika
tidak ada kata terlambat. meski pun waktu tidak dapat terulang, setidaknya manfaatkanlah waktu yang tersisa
Rini Antika
kenapa takut hamil?🤔
Rini Antika
makan kamu Aira 😁
Aksara_Dee
lagian sih paman, Harry dibawa ke rmh Zay. buang aja di kali Krukut.
Aksara_Dee
orangtua macam-macam kamu! 🤣
Aksara_Dee
tuh kaann
Aksara_Dee
waspada...
Aksara_Dee
ay jangan gitu, suamimu pencemburu ulung lho
Author.Miu
Kasandra tuh apes banget nggak sih Thor??
Dinikahi cuma buat status biar nggak kelihatan kayak simpenan. Kasandra disuruh nyusuin anak dari istri sebelumnya, juga. Apes... apes...
Author.Miu: Di sisi lain, Aira udah bahagia sama suaminya yang super bucin, adem, dan bikin semua orang pengin nikah halal biar bisa saling gombal tiap pagi kayak mereka. Haha...
Author.Miu: Tapi ternyata, darah dingin Rafardhan tetap nurun ke Harry yang tumbuh dewasa dan akhirnya malah pengin kuasai dunia gelap juga. KASIHAN BANGET KASANDRA. SEKASIHAN-KASIHANNYA 😭😭
total 3 replies
Author.Miu
Harry tuh ibaratnya udah nyemplung ke dunia yang gelap dan licin banget, dan makin ke sini makin tenggelam.
Author.Miu: Semua orang di cerita ini kayak hidup di panggung sandiwara, tapi yang dibayar mahal adalah harga diri dan perasaan. Ish ish!!...
Author.Miu: Haha... Dia sakit hati ngeliat cewek yang dia sayang nikah sama sultan dan itu bikin dia dendam banget. Sampai rela masuk ke bisnis kotor kayak papi-nya. Istighfar boy!!
total 2 replies
Author.Miu
Ya ampun! janji-janji manis via telepon bikin vibes-nya wholesome parah. Tapi Aira tetap strong walau hatinya kayak mau meledak rindu.
Author.Miu: Dan di sanalah dia mulai bimbang: stay clean atau masuk ke dunia gelap nih??
Author.Miu: Di sisi lain, hidup Harry makin gelap. Dipaksa balik ke mansion Papinya yang toxic, disuruh terjun ke bisnis kotor penuh tipu-tipu. Walau awalnya dia niat nolak, godaan duit dan kuasa mulai ngegoda nggak sih...
total 2 replies
Author.Miu
Hei hei... kaget berat kan nyampe ke kantor ZAIKA yang ternyata bukan bengkel dekil kayak bayangannya, tapi perusahaan furniture kelas sultan yang punya showroom kece, kantor mewah, sampai rooftop garden. EDYAANN!!
Author.Miu: Endingnya? Disorakin satu bengkel karena pelukan penuh cinta itu sukses bikin semua baper. UWU BANGET TAU NGGAK SIH?!!! ❤
Author.Miu: Di momen haru itu, Aira nyadar kalau cinta sejatinya bukan cuma soal romantis, tapi juga soal perjuangan diam-diam dari laki-laki yang kerja keras buat masa depan mereka.
total 3 replies
Author.Miu
Zayyan adalah bagian dari Kasandra yang masih bisa Tukimo lindungi. Tukimo dateng jadi sosok "hero in the shadow", ngajarin Zayyan baca, nulis, dan kasih harapan lewat dongeng. 👍
Author.Miu: Ceritanya deep banget: soal cinta tulus yang diem-diem bertahan puluhan tahun, pengorbanan, pertemanan, dan balas budi, tapi dikemas dengan gaya tongkrongan yang relate dan penuh tawa. Respect banget buat Tukimo dan pasukannya ❤old but gold!❤
Author.Miu: Tukimo pun bangkit lagi, nyalain api cintanya, dan ngajak geng pensiunan preman jalanannya buat bantu nyelametin Kasandra.
total 2 replies
Author.Miu
Cinta dua manusia sederhana ❤Tukimo dan Kasandra❤ yang awalnya manis kayak tembang Jawa di tengah sawah, tapi dunia malah kasih plot twist yang brutal.
Author.Miu: Di akhir, lahirlah bayi yang jadi simbol harapan kecil di tengah reruntuhan cinta yang digilas realita. Ini bukan cuma kisah cinta, tapi kisah tentang bertahan, bangkit, dan nyari makna dari luka yang udah terlalu dalam. 🔥
Author.Miu: Tukimo terus milih tetep nemenin Kasandra walau mereka dihina satu desa. Kasandra hamil, dan meski dunia udah segelap itu, Tukimo tetep jadi pelindung sejati.
total 3 replies
Author.Miu
Enaknyaaa menikmati hidup baru di rumah sendiri, jauh dari drama mertua. Di bawah langit penuh bintang, ngobrol tentang cinta.
Author.Miu
Helleehhh... ternyata Harry, tu bucinnya sama cewek dewasa di tempat karaoke. Tapi ternyata dia punya niat mulia: jagain ibunya coy, tapi caranya SALAH BESAR!!!
Author.Miu: Endingnya? Rafardhan nyuruh anaknya sendiri barter pacar buat nyelametin ibunya?? Gila sih!!
Author.Miu: Kasandra ternyata dulunya mantan Paman Tukimo. Dan nggak taunya, Kasandra ini sekarang istri (atau mantan? atau siapa?) dari big boss sadis bernama Juragan Rafardhan.
total 2 replies
Author.Miu
Guwe udah yakin!! Kalo Aira udah move on total dari mantan toxic-nya itu. Harry nya aja yg masih ngehalu bisa balikan, padahal Aira udah nikah sama Zayyan yang jauh lebih mature dan gentle.
Author.Miu: Ending-nya? Aira tetap strong lah. Ya kali mletre... Drama banget deh, tapi Aira queen banget sih. 👍
Author.Miu: Harry ngegali luka lama dan maksa Aira buat kasih alasan kenapa ninggalin dia? Hellooo...

Jelas siap aja Aira buka semua unek-uneknya :: dia nggak ninggalin karena selingkuh, tapi karena Harry nggak dewasa dan nggak bisa kasih kepastian.
total 2 replies
Author.Miu
Ish ish... suasana jadi nggak se-chill itu karena trauma masa lalu Aira tiba-tiba ditarik-tarik lagi oleh Bunda Anita.
Author.Miu: Gila sih... fix bakal ada drama lanjutan. 👍
Author.Miu: Aira udah coba tegar, janji buat move on dan cinta Zayyan sepenuhnya, tapi ending-nya? BOOM!!! Harry nongol depan gerbang sekolah kayak tokoh utama drama Korea yang belum kelar urusannya.
total 2 replies
Yuliana Purnomo
biar bagaimanapun Harry sempat menjadi masalalu Aira,, pasti ada rasa gak tega untuk memenjarakan nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!